Pada artikel ini saya akan membahas mengenai apa itu cPanel dan cara menggunakannya. Setelah mengetahui segala fitur, manfaat dan fungsi cPanel akan saya bahas mengenai cara menggunakan cPanel untuk server Anda. Di akhir artikel ini saya memiliki tautan untuk mengunduh ebook cPanel. Keduanya gratis, hanya untuk Anda.
cPanel adalah panel kontrol yang digunakan untuk melakukan pengaturan pada layanan web hosting yang meliputi manajemen file, database, domain, security, software dan konfigurasi lainnya. Tanpa cPanel, pengaturan web hosting hanya bisa dilakukan melalui perintah teks. cPanel memudahkan pengguna untuk melakukan berbagai macam konfigurasi melalui tampilan user interface yang menarik dan mudah dioperasikan.
cPanel biasanya dipasang pada Dedicated Server atau Virtual Private Server (VPS) yang menggunakan sistem operasi Linux, FreeBSD, dan sejenisnya. Aplikasi-aplikasi yang didukung cPanel meliputi Apache, PHP, mySQL, Postgres, Perl, Python, and BIND, dengan email seperti POP3, IMAP, layanan-layanan SMTP.
Melalui dukungan tersebut, cPanel hosting Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini.
Fungsi dan fitur cPanel secara lengkap akan saya bahas pada bagian selanjutnya.
Secara sederhana, fungsi cPanel adalah untuk memudahkan pengelolaan website yang ada dalam akun hosting Anda. cPanel sangat memudahkan konfigurasi yang berkaitan dengan domain dan hosting. Di samping itu, cPanel juga dapat menambahkan beberapa aplikasi tambahan yang perlu dipasang guna mendukung website agar bekerja dengan baik.
Bandingkan tampilan berikut.
Tampilan cPanel untuk mengakses file manager.
Tampilan teks perintah, yang fungsinya sama untuk mengakses file manager.
Pengguna yang sebelumnya belum pernah mengenal Linux kemungkinan besar akan kebingungan melihat gambar yang diatas. Gambar kedua merupakan gambar yang sama-sama menampilkan file website, fungsinya juga sama dengan gambar yang pertama. Hanya saja, gambar kedua menggunakan teks perintah untuk mengaksesnya.
Jadi, fungsi cPanel pada hakikatnya adalah mempermudah pengguna. Di bawah ini adalah aspek-aspek yang dipermudah dengan adanya cPanel:
Nah, di bawah ini kami akan mengajak Anda untuk mengenal fitur-fitur yang ada di cPanel.
Baca Juga: Cara Setting DNS di cPanel dengan Mudah
Ketika pertama kali melihat tampilan cPanel, bisa jadi Anda kebingungan karena banyaknya menu yang ada. Agar tidak bingung saat Anda ingin menggunakannya, yuk, berkenalan dengan fitur-fitur di cPanel.
Baca Juga: Cara Membuat cPanel di WHM
Tampilan menu Files di cPanel
Secara garis besar, cPanel menyediakan fitur pengelolaan file yang bisa digunakan untuk menghapus, menyunting, dan menyalin file website yang ada di hosting. Selain itu, terdapat juga pengaturan FTP yang bisa Anda gunakan untuk mengakses file website dari aplikasi FTP Client tanpa harus login cPanel terlebih dahulu.
Baca Juga: Cara Migrasi cPanel Shared Hosting ke VPS dengan Mudah
Untuk lebih lengkapnya, berikut penjelasan fitur-fitur cPanel yang berhubungan dengan manajemen files:
Baca juga: Cara Memberi Password pada Folder cPanel [Tercepat]
Tampilan menu Domain di cPanel
Salah satu menu cPanel mengizinkan Anda untuk melakukan pengaturan domain. Menu tersebut berisi fitur addon domain, subdomain, redirect, dan lain sebagainya. Fitur yang tersedia di sana dapat dimanfaatkan untuk mengatur bagaimana cPanel menangani permintaan pada saat browser mengakses domain Anda.
Untuk lebih lengkapnya, berikut penjelasan fitur-fitur cPanel yang berhubungan dengan domains:
Tampilan menu Email di cPanel
cPanel juga menyediakan menu berisi beragam fitur yang berhubungan dengan email. Anda dapat membuat alamat email baru dengan nama domain Anda sendiri di sini. Selain itu, terdapat juga fitur untuk membuka dan melihat email masuk, lengkap dengan kapasitas penyimpanan yang dipakai pada setiap akun email.
Supaya Anda dapat gambaran lebih jelas, berikut uraian fitur cPanel yang berhubungan dengan pengelolaan email:
Anda juga dapat mengelola database melalui menu yang terdapat di cPanel. Salah satu fitur yang terdapat dalam menu database adalah fitur untuk membuka phpMyAdmin. Dalam menu tersebut, Anda juga bisa menambahkan menghapus database yang ada serta memberikan hak akses kepada akun yang berwenang.
Baca Juga: 2 Cara Install phpBB untuk Buat Forum Online Sendiri
Tampilan fitur untuk mengatur PHP di cPanel
Salah satu bagian paling penting dalam web hosting adalah kemampuannya untuk bisa menjalankan sistem atau website dengan baik. Persyaratan yang biasanya perlu disesuaikan adalah versi PHP yang digunakan berikut modul-modul yang tersedia. cPanel mampu memberikan kemudahan itu dengan menyediakan fitur pemilihan versi PHP yang ingin digunakan. Bahkan Anda bisa melakukan instalasi sendiri PHP Extension dari file terpisah.
Tampilan menu keamanan yang ada di cPanel
cPanel mampu mempermudah pekerjaan Anda dalam mengatur keamanan pada website. Semua fitur di bawah ini dapat Anda gunakan agar terhindar dari tindak kejahatan di dunia maya.
Tampilan menu backup dan restore di cPanel
Fitur cPanel penting lainnya adalah kemampuan melakukan backup dan restore. Anda bisa menikmati fasilitas full backup yang langsung mem-backup seluruh data termasuk database. Ini tentu sangat membantu. Untuk panduan lengkap membackup data, silakan baca → Cara Download File Backup Website di cPanel
Baca Juga: Cara Menggunakan JetBackup di cPanel
Di bagian sebelumnya Anda sudah mengenal fitur-fitur cPanel, bukan? Saking banyaknya, mungkin Anda tidak akan langsung menggunakan semuanya. Namun, tidak ada salahnya jika Anda belajar menggunakan fitur-fitur cPanel supaya siap ketika membutuhkan. Mari pelajari satu per satu!
File manager adalah fitur untuk mengakses semua file website Anda. Dengannya, Anda bisa mengelola file, seperti menghapus, memindahkan, dan mengkopinya.
Jika menggunakan perangkat Windows, mungkin Anda tidak akan asing dengan antarmuka file manager cPanel. Antarmukanya bisa dibagi menjadi empat bagian:
Daftar folder terletak di sebelah kiri layar. Untuk membuka sebuah folder, Anda tinggal klik satu kali.
Ketika Anda membuka sebuah folder, isinya akan ditampilkan di sebelah kanan layar. Daftar isi folder juga menampilkan beberapa informasi file, seperti:
Untuk membuka file atau folder di bagian ini, Anda perlu klik dua kali.
Menu navigasi adalah barisan menu yang terletak di atas daftar folder dan isinya. Berikut ini adalah menu-menu yang ada dan fungsinya:
Tepat di atas menu navigasi ada sederet menu lainnya untuk manajemen file. Namun, menu-menu ini juga bisa Anda akses dengan klik kanan di file atau folder. Berikut ini adalah menu-menu yang ada beserta fungsinya:
Baca Juga: Cara Memunculkan File Hidden di File Manager cPanel
Sebagai pemilik website, wajib bagi Anda untuk memperhatikan porsi penggunaan disk space hosting. Nah, di cPanel ada dua cara untuk memeriksanya. Pertama, Anda bisa langsung melihat sisa kapasitas storage di bagian kanan cPanel di bawah teks Disk Usage.
Apabila ingin melihat statistik penggunaan disk space, Anda bisa klik menu Disk Usage yang ada di kategori menu Files.
Di menu ini, cPanel menampilkan folder-folder yang ada di akun hosting Anda beserta ukurannya. Anda bisa klik tanda > untuk melihat folder-folder yang ada dalam sebuah folder. Jika Anda klik nama folder, Anda akan dibawa ke folder tersebut di file manager.
Penting bagi Anda untuk melakukan backup berkala agar punya cadangan data website. Nah, di cPanel ada tiga jenis backup yang bisa Anda buat, yaitu:
Panduan di bawah ini akan menjelaskan cara membuat masing-masing jenis backup tersebut.
cPanel membuat full account backup secara otomatis. Jadi, Anda tinggal mengunduh backup-nya untuk disimpan. Untuk mengakses backup tersebut, klik Full Account Backups di kategori menu JetBackup.
Di halaman selanjutnya, pilih backup yang ingin Anda unduh dan klik Generate Download.
Akan muncul tombol Add to Download Queue. Klik tombol tersebut untuk memulai download backup. Prosesnya akan memakan beberapa saat.
Kini muncul tombol Download di sebelah backup yang Anda pilih. Klik tombol tersebut untuk mengunduhnya.
Untuk membuat full website backup, klik Backup Wizard di kategori menu Files.
Di halaman berikutnya, klik Backup.
Di halaman berikutnya ada dua pilihan, yaitu full dan partial backup. Karena Anda ingin membuat backup semua data website, pilih full.
Langkah berikutnya adalah memilih tempat untuk menyimpan backup Anda. Ada empat opsi yang bisa Anda pilih:
Jika Anda sudah memilih, klik Generate Backup. Opsi untuk mengunduh backup akan muncul setelah prosesnya selesai.
Seperti yang tadi sudah Anda lihat, opsi untuk membuat partial backup juga ada di dalam menu Backup Wizard. Untuk menggunakannya, Anda tinggal memilih salah satu dari ketiga jenis data berikut ini:
Di halaman berikutnya Anda tidak perlu memilih lokasi penyimpanan backup. Anda tinggal klik tombol download yang ada.
Seperti disk space, Anda juga harus memperhatikan penggunaan bandwidth hosting. Terutama jika bandwidth paket hosting Anda dibatasi. Nah, cara mengeceknya di cPanel mudah.
Untuk memeriksa penggunaan bandwidth secara umum, cek daftar statistik yang ada di halaman utama cPanel.
Namun, apabila Anda ingin mengetahui penggunaannya secara lebih detail, klik menu Bandwidth yang ada di kategori menu Metrics.
Di menu ini, Anda bisa melihat grafik penggunaan bandwidth dalam 24 jam, satu minggu, dan satu tahun terakhir. Dalam grafik tersebut juga ditampilkan jenis protokol yang menggunakan bandwidth Anda, seperti HTTP, FTP, IMAP, POP3, dan SMTP.
Baca Juga: Cara Cek Bandwidth di cPanel
Membuat database mungkin hal yang membingungkan jika Anda masih awam dalam hal IT. Untungnya, cPanel mempermudahnya untuk Anda. Langkah-langkahnya dijelaskan di bawah ini.
Klik MySQL Databases di halaman utama cPanel.
Di halaman berikutnya, tentukan nama database baru dan klik Create Database.
Setiap database harus memiliki user. Untuk membuat user untuk database baru Anda, scroll ke bagian Add New User. Di situ, tentukan username dan password yang diinginkan. Klik Create User jika sudah.
Sekarang Anda perlu memasukkan user yang baru saja dibuat ke database baru. Scroll ke bagian Add User to Database. Klik kolom User untuk memilih user. Lalu, pilih database baru di kolom Database. Jika sudah, klik Add. Anda akan dibawa ke halaman Manage User Privileges.
Di halaman Manage User Privileges ada banyak jenis hak akses. Nah, centang checkbox hak akses yang Anda tentukan untuk user baru. Klik Make Changes jika sudah selesai.
Baca Juga: Cara Membuat Database MySQL di cPanel
Addon domain adalah solusi bagi Anda yang ingin memiliki domain baru dalam satu akun hosting. Nah, cara membuatnya di cPanel tidak rumit. Mari ikuti langkah-langkah di bawah ini.
Pertama-tama, klik menu Addon Domains di halaman utama cPanel.
Di halaman selanjutnya Anda akan menemukan formulir untuk membuat addon domain. Berikut ini adalah informasi yang harus anda masukkan dalam masing-masing kolomnya:
Apabila ingin membuat akun FTP untuk addon domain ini, Anda perlu mencentang checkbox Create an FTP account associated with this Addon Domain. Kolom username dan password untuk akun FTP akan muncul. Jika sudah selesai, klik Add Domain.
Addon domain yang Anda buat akan tampil di daftar Modify Addon Domain. Dalam daftar ini, Anda juga bisa menghapus addon domain atau menentukan URL yang ingin Anda redirect ke addon domain tersebut.
Barangkali Anda ingin membuat subdomain untuk bagian tersendiri dari website yang sudah ada. Jika ya, salah satu caranya adalah dengan membuat subdomain di cPanel. Berikut ini adalah caranya.
Untuk membuat subdomain, klik menu Subdomains di halaman utama cPanel.
Di bawah teks Create a Subdomain, Anda akan menemukan tiga kolom. Nah, di bawah ini adalah kolom beserta informasi yang harus Anda isikan:
Jika sudah, klik Create untuk membuat subdomain.
Selanjutnya, Anda tinggal mengunggah file-file yang dibutuhkan website ke folder utama subdomain melalui file manager cPanel.
Anda mungkin membeli domain dengan beberapa ekstensi sekaligus untuk menjaga brand. Jika demikian, Anda bisa menyambungkannya ke domain utama sebagai parked domain. Di bawah ini adalah cara untuk melakukannya di cPanel.
Akses menu Aliases di halaman utama cPanel.
Pada kolom yang tersedia di bawah teks Create a New Alias, ketikkan parked domain Anda dan klik Add Domain.
Dalam menu Aliases, scroll ke bawah hingga Anda menemukan teks Remove Aliases. Parked domain yang sudah Anda tambahkan akan terdaftar di bawah teks tersebut. Nah, sekarang Anda tinggal klik Manage Redirection. Di halaman selanjutnya, ketikkan domain utama di kolom yang tersedia, lalu klik Save.
Sebagai pemilik domain, Anda mungkin perlu mengutak-atik DNS record-nya. Misalnya ketika ingin menghubungkan domain dengan tool email marketing atau layanan hosting gratis. Untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan DNS zone editor di cPanel.
Pertama-tama, Anda harus mengakses menu Zone Editor.
Di halaman selanjutnya, Anda akan menemukan antarmuka seperti yang ditunjukkan di bawah ini:
Untuk menambahkan DNS record ke domain Anda, Anda tinggal klik jenis yang diinginkan (A, CNAME, atau MX record).
Namun, Anda juga bisa menambahkan jenis-jenis DNS record lainnya, seperti SRV dan TXT record. Caranya, klik tombol Manage.
Di halaman selanjutnya, temukan tombol Add Record seperti yang ditunjuk oleh anak panah di gambar berikut ini.
Kemudian, klik tombol dengan simbol panah ke bawah yang ada di sebelah kanannya. Daftar jenis DNS record akan muncul dan tinggal Anda pilih.
Di halaman ini pula Anda bisa mengubah pengaturan DNS record atau menghapusnya. Untuk melakukannya, Anda tinggal klik Edit atau Delete di sebelah kanan DNS record yang Anda inginkan.
Akun hosting Anda sudah disertai dengan fitur untuk menggunakan email. Nah, untuk membuat akun email, Anda harus melakukannya di cPanel. Ikuti langkah-langkahnya di bawah ini.
Untuk membuat akun email, klik Email Accounts di halaman utama cPanel.
Jika sudah masuk ke menu tersebut, klik tombol Create seperti yang ditunjukkan di gambar berikut ini. Halaman baru akan muncul.
Di halaman yang muncul ada formulir yang harus Anda isi untuk membuat akun email. Nah, masukkan username dan password yang Anda inginkan di kolom masing-masing.
Jika ingin melakukan pengaturan tambahan, klik Edit Settings. Dalam pengaturan tambahan tersebut, Anda bisa menentukan tiga hal, yaitu:
Untuk menyelesaikan pembuatan akun email, klik Create.
Autentikasi dua faktor sudah menjadi standar keamanan online. cPanel Anda pun membutuhkannya. Untungnya, cPanel menawarkan cara mudah untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor. Ikuti caranya di bawah ini.
Di halaman utama cPanel, klik Two-Factor Authentication.
Setelah masuk ke menu tersebut, klik Set Up Two-Factor Authentication.
cPanel akan memberikan QR code untuk Anda scan dengan aplikasi autentikasi dua faktor. QR code ini digunakan untuk menghubungkan cPanel dengan aplikasi tersebut.
Namun, apabila tidak bisa memindai QR code tadi, Anda bisa memasukkan username cPanel dan key code-nya ke aplikasi autentikasi dua faktor. Letak username dan key code ada di bawah QR code.
Setelah scan QR code atau memasukkan username dan key code, aplikasi autentikasi dua faktor akan memberi Anda security code. Masukkanlah kode ini ke kolom yang tersedia di bawah key code. Jika sudah, klik Configure Two-Factor Authentication.
Halaman error adalah halaman yang memberitahukan pengunjung website bahwa ada kesalahan ketika mereka mengakses website Anda. Contohnya adalah error 404 yang menunjukkan bahwa URL yang pengunjung tuju tidak tersedia di website.
Nah, Anda bisa membuat halaman error untuk berbagai jenis error website di cPanel. Di panduan ini kami akan membuat halaman error 404 sebagai contoh.
Pertama-tama, klik Error Pages di halaman utama cPanel.
Di halaman selanjutnya, pilih domain yang halaman error-nya ingin Anda buat. Kemudian klik jenis error yang halamannya ingin Anda buat. Anda akan dibawa ke halaman untuk membuat halaman error.
Halaman editor halaman error berisi editor HTML yang harus Anda isi. Untuk membantu Anda, cPanel menyediakan beberapa tag HTML yang bisa dimasukkan ke editor tersebut, yaitu:
Jika sudah selesai membuat halaman error Anda, klik tombol Save di bawah editor.
Baca Juga: 40+ Error WordPress dan Cara Mengatasinya
Cron job adalah cara untuk menjadwalkan command dan skrip Linux secara otomatis di server website. Jika Anda sudah tidak asing dengan cron job, cPanel menyediakan fitur untuk menggunakannya. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk memanfaatkan fitur tersebut.
Temukan dan klik Cron Jobs di halaman utama cPanel.
Perlu Anda ketahui bahwa cPanel mengirimkan laporan setiap kali sebuah cron job dijalankan ke alamat email domain Anda. Jika Anda ingin mengarahkan laporan tersebut ke alamat email lain, ketikkan alamatnya pada kolom di bawah teks Cron Email.
Namun, jika tidak ingin mendapatkan laporan cron job, Anda bisa menjalankan command mycommand >/dev/null 2>&1 di kolom command yang akan dijelaskan di langkah berikutnya.
Di bawah kolom Cron Email Anda akan menemukan formulir yang harus diisi untuk membuat cron job. Berikut ini adalah informasi-informasi yang harus Anda masukkan ke formulir tersebut:
Setelah mengatur cron job, klik Add New Cron Job.
Cron job yang sudah Anda buat akan muncul dalam daftar di bawah teks Current Cron Jobs. Di daftar ini, Anda bisa mengubah pengaturan cron job atau menghapusnya. Untuk melakukannya, klik tombol Edit atau Delete.
Anda bisa meningkatkan kecepatan loading website dengan mengkompres file-filenya. Nah, Anda tidak perlu menginstal plugin WordPress untuk melakukannya. Anda bisa mengkompres file melalui menu Optimize Website di cPanel.
Di dalam menu Optimize Website ada tiga opsi yang bisa Anda pilih:
Apabila sudah, klik Update Settings.
Baca Juga: 3+ Cara Mengkompres File agar Website Jadi Cepat
Ketika Anda menggunakan layanan hosting, Anda sudah mendapatkan cPanel gratis. Setelah melakukan aktivasi akun hosting, Anda bisa langsung mengelola website Anda melalui cPanel.
cPanel bisa Anda akses melalui DomainAnda/cpanel. Namun, jika Anda menggunakan layanan Niagahoster, Anda bisa langsung menuju cPanel melalui member area.
Baca Juga: cPanel vs Plesk, Mana yang Terbaik untuk Anda?
Niagahoster menyediakan ebook yang berisi kumpulan tutorial mengenai cPanel yang bisa Andaunduh secara gratis. Semuanya lengkap di sini, ada berbagai macam panduan yang dapat memaksimalkan penggunaan cPanel untuk mengelola hosting.
cPanel merupakan panel kontrol yang mempunyai banyak fitur yang sangat membantu pengguna dalam hal pengelolaan web hosting. Tidak hanya sebatas pengelolaan website saja, pengguna juga memiliki keleluasaan dalam mengelola email yang masuk ke domain mereka.
Dibandingkan dengan teks perintah yang cukup sulit untuk dipahami, cPanel memberikan solusi praktis yang bisa langsung dipelajari dengan mudah. Anda juga dapat mencoba untuk melihat fitut-fitur yang ada pada cPanel melalui halaman demo cPanel. Niagahoster bisa menjadi pilihan tepat untuk hosting murah dengan cPanel Anda. Kami juga menyediakan layanan VPS Cpanel yang siap memenuhi kebutuhan Anda.
Baca juga: Cara Pindah Hosting Antar cPanel
Terima kasih telah membaca artikel mengenai apa itu cPanel dan cara menggunakannya. Jika masih ada pertanyaan mengenai apa itu cPanel jangan sungkan untuk menanyakannya melalui komentar di bawah. Semoga setelah membaca artikel ini Anda sudah mengerti mengenai fungsi cpanel, pengertian cpanel, dimana download cpanel, manfaat cpanel, apa itu cpanel dan cara menggunakannya. Informasi lebih lengkap berikut panduannya bisa Anda dapatkan di ebook cPanel yang saya bagikan.
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia online langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Bagi Anda yang sedang memilih layanan hosting, shared hosting mungkin menjadi pilihan. Akan tetapi, sudah tahukah Anda apa saja kelebihan…
Sebelumnya, Anda sudah belajar mengelola email spam dengan SpamExperts. Nah, ternyata ada tool lain yang tak kalah mumpuni untuk menghalau…
Salah satu langkah awal untuk memulai usaha bisnis adalah dengan memilih nama domain website bisnis. Namun, menentukan nama domain bisnis…
Bingung mencari cara membuat link download menggunakan hosting sendiri? Tenang, yuk simak cara membuat link download di website sekarang!
Ketika IP address Anda diblokir server hosting, Anda akan kehilangan akses login ke cPanel dan admin website. Ini tentu menjadi…
Pernahkah Anda cek review di internet sebelum memutuskan membeli sesuatu? Kalau iya, itu berarti Anda pernah mengalami Zero Moment of…