Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!

Technopreneur: Pengertian, Contoh, Peluang, Hingga Tips Suksesnya

5 min read

technopreneurship

Pernahkah Anda mendengar istilah technopreneur? Dari namanya, Anda tentu menduga bahwa technopreneur adalah seseorang yang mendirikan bisnis dengan dukungan utama teknologi.

Kira-kira, memang itu pengertian technopreneur. Tapi kalau ingin digali lebih dalam, masih banyak hal menarik yang perlu Anda ketahui tentang profesi ini. Apalagi jika Anda ingin menjadi salah satu technopreneur yang berhasil.

Kalau begitu, yuk baca artikel ini sampai selesai.

Apa yang Dimaksud Technopreneur?

Technopreneur adalah orang yang mengembangkan usaha berbasis teknologi. Istilah technopreneur berasal dari kata ‘“technology”(teknologi) dan “entrepreneur” (pengusaha). 

technopreneur adalah orang yang mengembangkan usaha berbasis teknologi

Seorang technopreneur tidak hanya memiliki skill berbisnis, tapi juga wawasan luas seputar teknologi. Misalnya, Mark Zuckerberg pendiri Meta (dulunya Facebook).

Perbedaan Technopreneurship dan Entrepreneurship

Pasti Anda sudah tidak asing dengan kata “entrepreneurship.” Lantas, apa perbedaan technopreneurship dan entrepreneurship? Ini dia jawabannya:

1. Fokus

Dari fokusnya, perbedaan technopreneurship dan entrepreneurship sudah tampak. Entrepreneurship fokus mengembangkan inovasi untuk menciptakan peluang kewirausahaan. Sedangkan, fokus technopreneurship lebih spesifik, yaitu menciptakan bisnis yang mengedepankan integrasi teknologi. 

2. Motivasi

Meskipun sama-sama mencari keuntungan lewat bisnis, motivasi antara technopreneurship dan entrepreneurship berbeda.

Motivasi sebuah entrepreneurship biasanya lebih umum dengan berorientasi ke peningkatan revenue, ataupun peluang bisnis sebesar mungkin.

Sedangkan, technopreneurship lebih mengejar hal-hal yang bersifat revolusioner alias mengubah kebiasaan yang ada.

Misalnya, jasa pembuatan website sebagai sebuah technopreneurship punya visi meningkatkan jumlah pengguna website bahkan hingga ke pelosok. Inilah langkah revolusioner untuk mengubah perilaku konsumen, dari mengandalkan pemasaran tradisional menjadi pemasaran digital.

3. Produk

Technopreneurship menekankan pada integrasi teknologi pada setiap pengembangan produknya. Hal ini bisa terjadi pada produk itu sendiri, maupun faktor pendukung penjualannya.

Sebagai contoh, pengusaha kuliner membuat aplikasi pesan makanan online untuk memastikan konsumen bisa membeli produk dengan cepat dan mudah.

Sedangkan entrepreneurship, umumnya fokus di kualitas produk secara intrinsik, dan tidak harus mengadopsi teknologi dalam proses bisnisnya. Contohnya, bisa usaha kerajinan tangan, dsb.

Baca Juga: Apa Itu Intrapreneurship?

Contoh Technopreneur

Banyak contoh perusahaan technopreneurship, baik dari luar negeri maupun Indonesia yang bisa menjadi inspirasi. Misalnya, Amazon, PayPal, Gojek, Ruangguru, dll.

Kejayaan perusahaan tersebut, tentu berkat, sosok contoh technopreneur yang mungkin sudah Anda kenal:

1. Elon Musk

Elon Musk adalah contoh technopreneur yang popularitasnya cukup tinggi. Bahkan, dia pernah mendapat penghargaan Edison Achievement Award karena komitmennya untuk terus berinovasi.

Sejak tahun 1995, Elon Musk mulai merintis perusahaan software web Zip2, sampai akhirnya dia menjualnya dan membuat perusahaan teknologi baru, X.com (sekarang PayPal).

Hingga saat ini, perusahaan teknologi Elon Musk terus bertambah dan makin berkembang. Mulai dari SpaceX, Tesla, Neuralink, dan banyak lagi.

2. Bill Gates

Anda pernah memakai Windows, Microsoft Office, ataupun Microsoft Teams? Tak lain, itu semua adalah buatan Microsoft, perusahaan yang dirintis oleh Bill Gates.

Bersama Paul Allen, Bill Gates mengembangkan Microsoft sejak tahun 1975. Visinya saat itu adalah “a computer on every desktop and in every home.”

Dan benar saja, kini Microsoft menjadi perusahaan pengembangan software dengan jumlah pengguna lebih dari 1,4 milyar orang.

3. Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg adalah contoh technopreneur sukses yang layak Anda jadikan inspirasi.

Sejak kecil, Mark memang sudah menunjukkan ketertarikannya di bidang teknologi. Buktinya, di usia 12 tahun Mark sudah membuat program messaging.

Lalu di tahun 2004, inovasi Mark mulai meningkat. Dia membuat website sosial media untuk menghubungkan sesama mahasiswa Harvard, kampusnya. Sosial media itu ternyata makin berkembang hingga lahirlah Facebook yang kini digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

4. Nadiem Makarim

Contoh technopreneur berikutnya, Nadiem Makarim. Keinginan Nadiem mendirikan Gojek berawal dari kegelisahannya melihat banyak pengemudi ojek yang menunggu terlalu lama untuk mendapatkan penumpang.

Selain itu, Nadiem yang setiap hari berangkat kerja menggunakan ojek ini merasa kalau keberadaan ojek masih cukup langka.

Akhirnya, Nadiem pun punya ide untuk mengembangkan layanan yang memudahkan pengemudi dan penumpang untuk bertransportasi menggunakan ojek.

Baca Juga: Forbes 30 Under 30

Tujuan Technopreneurship

Tujuan technopreneurship adalah memaksimalkan potensi bisnis dengan teknologi yang terbukti mampu meringankan pekerjaan manusia. Itu utamanya.

Lengkapnya lagi, silakan simak beberapa tujuan technopreneurship berikut:

1. Menyelesaikan Masalah di Sekitar Kita

Tujuan technopreneurship yang pertama, jelas untuk menyelesaikan masalah, mau yang kecil hingga besar sekalipun. Contohnya, mempermudah orang dalam memesan makanan, menyediakan layanan pendidikan, dll.

2. Mendorong Kemajuan Teknologi

Technopreneurship juga dapat mendorong kemajuan teknologi. Alasannya, produk technopreneurship yang berbasis teknologi berpeluang mengajak masyarakat memakai solusi yang lebih baik untuk mengatasi masalah.

Nantinya, bisa saja muncul teknologi baru yang mampu mendukung untuk memecahkan masalah lain dengan lebih cepat berkat produk technopreneurship yang ada.

3. Menciptakan Kesempatan Kerja

Lahirnya berbagai perusahaan technopreneurship tentu menciptakan lebih banyak kesempatan kerja. Sehingga, penyerapan tenaga kerja pun lebih besar.

4. Mendongkrak Perekonomian Negara

Tujuan technopreneurship berikutnya adalah mendongkrak perekonomian negara  lewat pendapatan dari pajak transaksi digital, dan lainnya.

Faktanya, Indonesia diyakini sebagai negara yang mampu mendapatkan pendapatan hingga Rp4 triliun di 2030 dari upaya para technopreneur muda. 

3 Alasan Memilih Technopreneurship Adalah ….

Ini dia beberapa alasan mengapa Anda layak mencoba bisnis technopreneurship:

1. Peluang Bisnis Cerah

Dengan adanya revolusi industri 4.0, penggunaan teknologi telah menjangkau berbagai sektor industri. Artinya, integrasi teknologi ke bisnis kian mudah dilakukan.

Belum lagi, potensi konsumen dari dunia online juga kian besar dengan pertumbuhan pengguna internet yang kian besar.

pengguna internet dari tahun ke tahun
Sumber: Statista

Jadi, tidak berlebihan untuk mengatakan bisnis technopreneur adalah potensi usaha dengan masa depan cerah. Sebab, Anda akan menciptakan produk dengan integrasi teknologi yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.

2. Bisa Dimulai dengan Modal Kecil

Tak perlu muluk-muluk dengan rencana anggaran usaha Anda. Bisnis technopreneurship bisa dimulai dari modal kecil-kecilan. Misalnya, sesederhana membuat toko online.

Mulai dari Rp10 ribu/bulan saja, Anda sudah bisa membuat aplikasi belanja online sederhana yang mampu melayani banyak pengunjung dari mana saja. 

Soal keuntungan, jangan khawatir. Di Indonesia sendiri, jumlah konsumen belanja online meningkat 88% dibanding tahun 2020. Jadi, potensi Anda meraup cuan pun cukup besar.

3. Tetap Bisa Berjalan Meski SDM Terbatas

Jauh sebelum perusahaan technopreneurship yang Anda tahu itu sebesar sekarang, mereka dimulai hanya dengan sedikit sumber daya manusia saja.

Google misalnya, dimulai di tahun 1998 hanya oleh Larry Page dan Sergey Brin. Tapi sekarang, Google sudah memiliki lebih dari 135ribu karyawan.

Anda pun juga sama, tidak masalah mengawali bisnis technopreneurship sendirian. Seiring perkembangan, Anda tinggal menambah SDM sesuai kebutuhan pengembangan usaha.

Cara Menjadi Technopreneur Sukses

Anda tertarik menjadi seorang technopreneur sukses? Simak caranya di bawah ini!

1. Peka Terhadap Masalah dan Berpikir Kritis

Peka terhadap masalah adalah modal awal calon technopreneur. Temukan masalah di sekitar Anda, dan pikirkan dengan kritis bagaimana cara untuk menyelesaikannya.

Sebagai contoh, Ecofun mengawali bisnis dari keprihatinan tentang pendidikan lingkungan bagi anal-anak. Awalnya sebagai proyek sosial, upaya yang dilakukan menjadi social enterprise setelah mengintegrasikan teknologi di dalamnya. 

Baca Juga: Apa Itu Sociopreneur?

2. Perluas Wawasan Teknologi

Anda harus memiliki wawasan seputar teknologi yang luas. Sebab, technopreneurship mengharuskan Anda memanfaatkan teknologi sebagai solusi masalah dalam bentuk sebuah produk.

Anda bisa memulainya dengan mempelajari bahasa pemrograman dan mengasah skill web development. Kalau sudah siap, mulai lakukan cara membuat aplikasi android ataupun membuat website sendiri.

3. Pertajam Jiwa Kewirausahaan

Sebagai seorang technopreneur, Anda tak cukup punya skill teknis saja. Anda harus memiliki jiwa wirausaha. Dengan begitu, Anda berani mengambil risiko untuk menciptakan berbagai peluang usaha yang mampu menghasilkan keuntungan.

Baca Juga: Ide Bisnis Online

4. Susun Rencana Bisnis

Selanjutnya, Anda harus membuat bisnis plan untuk calon perusahaan Anda. Bisnis plan merupakan rencana berisi tujuan dan cara untuk menjalankan suatu usaha.

Alhasil, apa yang ingin perusahaan Anda capai jauh lebih jelas. Sehingga, saat merancang produk ataupun membuat strategi marketing pun bisa sejalan dengan tujuan perusahaan.

Panduan Lengkap Memenangkan Persaingan Bisnis Online

5. Buat dan Matangkan Strategi Pemasaran

Setelah peta bisnis jadi, buat dan matangkan strategi pemasaran bisnis. Dengan langkah tersebut, produk Anda bisa menjangkau target pasar dan mengubah mereka menjadi pelanggan.

Technopreneur Adalah Cita-Cita Anda? Yuk Wujudkan Sekarang!

Siapapun bisa menjadi seorang technopreneur, termasuk Anda. Apalagi saat ini, sudah banyak contoh technopreneur yang bisa Anda jadikan inspirasi. Mulai dari Elon Musk, sampai Nadiem Makariem.

Tidak harus dimulai dengan modal besar, kok. Anda bisa membangun bisnis technopreneurship dengan sumber daya terbatas. Baik dari sisi materi ataupun tenaga kerja.

Yang terpenting, Anda konsisten melakukan berbagai strategi pengembangan bisnis. Misalnya, branding hingga promosi melalui website.

Eits, jangan memandang website sebelah mata saja juga, ya. Sebab, membangun website sama dengan membuat investasi jangka panjang. Anda harus menjadikannya identitas online yang kredibel. 

Oleh karena itu, dukungan layanan hosting yang andal seperti hosting Niagahoster bisa jadi pilihan Anda. Alasannya, Anda akan mendapatkan berbagai keunggulan, seperti:

  • Daya tampung traffic hingga 180 ribu pengunjung/bulan
  • Gratis domain dan SSL agar situs lebih kredibel dan aman
  • SpamAssassin Mail Protection untuk perlindungan email dari serangan spam
  • Mencadangkan data website secara otomatis
  • Mengevaluasi performa situs dengan mudah lewat Analytic Tools dan Performance Monitoring Tools
  • Dukungan customer support 24 jam
  • Dan masih banyak lagi

Jadi, tunggu apa lagi? Anda sudah selangkah lebih dekat untuk mewujudkan mimpi sebagai technopreneur!

Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *