Imas Indra A detail-oriented and innovative writer. She developed her creative talent and expertise after years of practice in journalism, academic research, essay writing, and blogging. Currently in Niagahoster, she boosted more people to #BuildSuccessOnline using SEO and content marketing strategies. When it comes to writing, her goal is to make complex topics enjoyable.

Growth Hacking: Pengertian, Strategi Lengkap, dan Contohnya [Terbaru]

6 min read

Featured Image Growth Hacking Pengertian, Strategi Lengkap, dan Contohnya [Terbaru]

Paul Graham sekali waktu pernah berkomentar, “Startup adalah perusahaan yang didesain untuk tumbuh cepat.” 

Itu artinya:

Startup = Growth.

Menurutnya, laju pertumbuhan startup bisa dihitung dari peningkatan pendapatan dan potensi ekspansi dari waktu tertentu. Nah, untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang diinginkan, pengusaha perlu memasarkan produknya secara efektif dan efisien. Lebih spesifik lagi, pengusaha perlu dapatkan pelanggan dalam jumlah banyak dan dalam waktu sesingkat mungkin.

Kalau tujuannya menjangkau audiens banyak sekaligus meningkatkan brand awareness, cara promosi yang biasa-biasa saja takkan cukup. Diperlukan kerja cepat dan adaptasi dengan ide growth hacking modern. 

Di artikel ini, Anda bisa dapatkan informasi lebih lengkap seputar pengertian growth hacking dan cara-caranya.

Apa itu Growth Hacking?

ilustrasi apa itu growth hacking

Growth hacking adalah teknik marketing yang berbasis eksperimen. Growth hacking dipakai menentukan cara paling produktif untuk mengembangkan sebuah bisnis.

Istilah “growth hacking” diambil dari campuran berbagai teknik data engineering, analytics, dan marketing. Seorang growth hacker menggunakan kesemua teknik ini secara optimum. Dengan begitu, mereka bisa menemukan cara terinovatif, terefektif, dan tercepat untuk mencapai kesuksesan startup.

Beberapa teknik yang diadopsi oleh growth hacker adalah reverse engineering, A/B testing, SEO, email marketing, viral marketing, and content marketing. Dalam prosesnya ada beberapa teknik yang dilakukan secara mandiri. Akan tetapi, bisa juga dipakai teknik tersebut dipakai secara bersamaan. Semua tergantung pada jenis dan visi startup itu sendiri.

Anda kini tahu pengertian growth hacking dan prinsip kerjanya secara umum. Kini gilirannya Anda menggali lebih dalam strategi ekspansi yang membantu startup Anda berkembang pesat.

Growth Hacking Funnel dan Optimasinya

tahapan growth hacking funnel
Sumber gambar: Paldesk

Dalam growth hacking, ada lima tahapan funnel yang harus dilewati oleh startup Anda agar bisa sukses, yaitu Acquisition, Activation, Retention, Referral, dan Revenue (atau disingkat AARRR). Berikut penjelasan masing-masing tahapan dalam growth hacking funnel serta strategi mengoptimalkannya.

1. Acquisition

Acquisition adalah saat pertama kali bisnis dan calon pelanggan Anda melakukan kontak. Bisa melalui website atau dari produk yang Anda jual. Tahap ini sangatlah penting, lho! Sebab, Anda bisa mengetahui apakah calon pelanggan tertarik lebih jauh ke bisnis Anda.

Maka dari itu, agar tahap ini optimal Anda harus bisa menjangkau banyak calon pembeli alias memperluas brand awareness Anda. Bagaimana caranya? Alih-alih promosi di berbagai platform, sebaiknya Anda promosi di tempat yang memang ramai dengan calon konsumen.

Misal, startup Anda menyasar milenial atau generasi Z. Berarti, supaya tahap acquisition optimal, Anda promosi di media sosial Instagram atau TikTok yang mayoritas penggunanya adalah anak muda.

2. Activation

Activation merupakan langkah kedua pada growth hacking yang ditandai dengan pelanggan yang mulai menggunakan produk atau layanan Anda. Jadi, jika Acquisition adalah proses menarik calon pelanggan, Activation ini adalah proses menjadikan mereka menjadi pelanggan untuk pertama kali.

Nah, banyaknya jumlah konsumen yang menjadi pelanggan ini disebut dengan conversion rate dan merupakan tahap yang agak tricky. Sebab, walaupun Anda sudah promosi di tempat yang tepat, banyak calon konsumen yang masih ragu terhadap startup baru. 

Berikut beberapa strategi yang bisa Anda coba:

  • Pasang CTA yang baik di website/blog Anda. Mulai dari tulis dengan kalimat perintah, menyebutkan manfaat di CTA, hingga tempatkan di posisi yang tepat. 
  • Manfaatkan pop up. Pop Up adalah form yang muncul saat pengunjung menjelajah website Anda. Untuk panduan cara membuatnya, Anda bisa cek artikel → Cara Membuat Popup di WordPress, Cukup 5 Menit Saja!
  • Permudah pengunjung menghubungi Anda. Pasti pengunjung akan bertanya dan mengkonfirmasi banyak hal kepada Anda sebelum melakukan pembelian. Maka dari itu, permudah mereka untuk melakukannya. Caranya dengan memasang live chat di website, mencantumkan alamat email/nomor telepon, dan menyediakan form pertanyaan. 

Di atas adalah hanyalah beberapa contoh strategi untuk meningkatkan conversion rate. Untuk strategi lengkapnya, Anda bisa temukan di → Apa Itu Conversion Rate dan Cara Optimasinya

3. Retention

Setelah berhasil mendapatkan pelanggan pada tahap Activation, saatnya menjadikan mereka sebagai pelanggan tetap di tahap Retention. Maka dari itu, Anda harus mencoba memastikan bahwa pelanggan tak hanya menggunakan produk atau layanan sekali saja. Namun, berkali-kali di waktu mendatang.

Bagaimana caranya? Berikut beberapa strategi mengoptimalkan Retention yang bisa Anda coba:

  • Berikan promosi terbatas di pembelian selanjutnya. Misalnya, diskon tambahan, gratis ongkir, ataupun bonus barang.
  • Buat pelanggan Anda merasa spesial. Mulai dari mengirim email ucapan terimakasih setelah membeli produk Anda, memberikan voucher khusus saat pelanggan ulang tahun, hingga menjalankan kampanye UGC sebagai bentuk apresiasi karya pelanggan.
  • Kirimkan newsletter. Newsletter merupakan email berisi informasi produk atau layanan yang dikirimkan ke pelanggan Anda. Jadi, mereka akan selalu update dan bisa membangun rasa ketertarikan lagi. Anda bingung membuat newsletter? Tenang, Anda bisa menemukan contohnya di → 5+ Contoh Newsletter untuk Email Marketing Anda

4. Referral

ilustrasi UGC sebagai strategi community marketing terpopuler

Referral adalah tahap dimana pelanggan tetap Anda mempromosikan produk atau layanan Anda ke orang lain. Umumnya, melalui strategi yang disebut sebagai Word of Mouth Marketing atau promosi dari mulut ke mulut. Strategi ini sangatlah ampuh dan mampu membantu pertumbuhan bisnis Anda dengan cepat.

Nah, untuk mendorong pelanggan tetap Anda melakukan promosi ke orang lain, Anda berikan bonus setiap mereka berhasil mengajak orang lain. Misalnya, diskon khusus, cashback, fitur tambahan, dan semacamnya.

5. Revenue

Nah, tahap terakhir dari growth hacking adalah Revenue atau pendapatan. Jika empat tahap sebelumnya berjalan dengan lancar, Anda akan mulai mendapatkan pendapatan dan bisa digunakan untuk mengembangkan startup Anda lebih jauh lagi.

Sayangnya, banyak startup yang gagal mencapai tahap ini karena berbagai alasan. Supaya Anda tidak jatuh ke lubang yang sama, berikut beberapa tips meningkatkan Revenue yang bisa dicoba:

  • Segera temukan model bisnis yang menguntungkan. Sehingga Anda tak melulu bakar uang tanpa mendapatkan profit. 
  • Jangan hanya fokus mencari konsumen baru saja. Sebab, mendapatkan konsumen baru itu butuh biaya lima hingga dua puluh lima kali lebih mahal dibandingkan fokus ke pelanggan tetap.
  • Tawarkan paket langganan tahunan. Konsumen akan membayar penuh di muka, sehingga Anda mempunyai pegangan uang untuk mengembangkan startup.

7+ Strategi Growth Hacking untuk Membangun Startup

ilustrasi strategi growth hacking untuk membangun startup

Dari sekian banyak strategi marketing, pakai kedelapan growth hacking strategy ini di masa-masa awal merintis startup.

1. Kembangkan marketing afiliasi

Afiliasi atau referral membantu konversi leads dengan lebih cepat. Sebab, rekomendasi dari teman, keluarga, atau kolega jauh lebih bisa dipercaya. Jauh lebih terpercaya dibandingkan iklan-iklan yang berseliweran di media massa atau sosmed.

Cek Program Afiliasi Niagahoster untuk Dapatkan Komisi 70%

Konsumen yang terjaring lewat referral juga punya potensi besar untuk jadi pelanggan setia. Poin plus lainnya, afiliasi atau referral termasuk strategi paling murah (cost-effective) yang tersedia untuk startup.

2. Hadir di acara komunitas

Networking adalah harus dilakukan oleh startup manapun. 

Menurut Dr. Ivan Misner ━ perintis dan ketua dari Business Networking Organization (BNI) ━ pernah berkata, “Networking itu lebih mirip seperti berkebun dibanding berburu. Networking itu adalah soal membangun hubungan jangka panjang.”

Menghadiri acara komunitas tak cuma membuat Anda belajar dari orang-orang terbaik. Dari acara itu pula, Anda bisa terhubung dengan orang-orang yang sudah berpengalaman di bidangnya. Coba belajar dari cerita dan pengalaman mereka. Lalu, aplikasikan itu semua ke startup Anda. 

Selain itu, ada poin yang lebih bagus lagi. Acara komunitas juga bisa jadi kesempatan Anda mempromosikan startup ke audiens yang lebih luas. Di saat yang bersamaan Anda bisa berkenalan dan menjalin hubungan dengan orang-orang dalam satu industri.

3. Buat website unggulan

Website adalah rumah digital bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda punya waktu untuk membuatnya nampak sempurna. Mulai dari layout, warna, sampai navigasi harus berjalan mulus. Ini semua akan menciptakan pengalaman menyenangkan bagi pengunjung.

Membangun website keren memang penting, apalagi sekarang sudah banyak tutorialnya. Namun, punya nama domain yang pas juga tak kalah pentingnya. Coba bayangkan saja. Bagaimana user bisa berkunjung ke “rumah bagus” Anda, kalau mereka tak mengerti alamatnya?

Kunci nama website yang bagus terletak pada ekstensinya. Ada lebih dari 1200 ekstensi domain yang tersedia. Misalnya, .STORE, .TECH, .ONLINE, .SPACE, .SITE dan lainnya. Pilih satu ekstensi yang bisa mendeskripsikan bisnis Anda secara tepat.

4. Bangun komunitas di media sosial

Sosial media begitu booming saat ini. Ada banyak brand dan startup yang berusaha meningkatkan popularitasnya di medsos. Ini dilakukan demi bisa berpromosi, berjualan, berinteraksi, dan mendapatkan feedback dari konsumen. 

Namun, tak ada jalan pintas di media sosial. Untuk berjaya di platform satu ini, Anda butuh komitmen dan dedikasi. Baik itu urusan membuat konten yang tepat, maupun juga soal mendapatkan audiens yang sesuai harapan.

Taktik growth hack bisa dipakai untuk urusan ini. Coba buat grup atau halaman di medsos. Cara ini sudah terbukti berhasil menarik target pasar. Akan tetapi, jangan lupa untuk tampilkan informasi yang sesuai dan konten berkualitas. 

Satu lagi yang perlu diingat. Berinteraksilah dengan audiens. Bantu mereka untuk semakin mengenal dan mempercayai brand.

5. Gunakan HARO untuk dapatkan media mention

Mungkin belum banyak yang tahu. Help A Reporter Out (HARO) adalah formula jempolan dalam taktik growth hack. Sebagai sebuah platfrom, HARO bisa dipakai untuk menunjukkan kebolehan Anda di berbagai bidang.

HARO juga membantu wartawan mendapat jawaban dari pengusaha terkait industri dan bidang keahliannya. HARO bisa dipakai juga untuk mempromosikan startup secara halus. Untuk itu, Anda hanya perlu jawab pertanyaan secara informatif dan jelas. Plus, jawab pertanyaan yang betul-betul Anda pahami saja.

HARO mungkin tak masuk sebagai strategi marketing tradisional. Akan tetapi, justru inilah salah satu growth hack unggulan. Lewat HARO Anda bisa menunjukkan ke brand ke audiens spesifik yang disasar.

6. Kirim bonusan ke pelanggan

Semua orang suka barang gratisan!

Ada banyak manfaat dari strategi freebies dibanding yang dikira. Kirim barang bermerek, produk gratisan, atau bingkisan personal bisa menambah nilai plus di mata pelanggan. Hal macam itu mereka merasa diapresiasi dan dihargai. Apalagi kalau mereka termasuk golongan pelanggan setia. 

Apalagi, pelanggan yang puas biasanya tak menyimpan ceritanya sendiri. Mereka takkan keberatan merekomendasikan produk ke lingkaran terdekatnya (konsumen potensial).

Di samping itu, hadiah yang Anda kirim meninggalkan dampak psikologis positif di pikiran pelanggan. Lain waktu, ketika mereka ingin membeli sebuah produk, brand Anda lah yang pertama terngiang di pikiran.

7. Kerja sama dengan influencers

Kolaborasi dengan influencers adalah taktik growth hack paling sempurna. Influencer tak hanya membantu Anda menjangkau audiens lebih luas. Trik yang sama juga dipakai untuk menanamkan rasa percaya calon pelanggan ke brand.

Startup yang tak mampu meluangkan budget marketing yang besar bisa memakai strategi ini. Ajak kerja sama influencers yang punya basis massa sesuai dengan target pelanggan.

8. Manfaatkan tren terbaru

Coba cari tahu soal tren terbaru, berita industri, atau fenomena populer lainnya. Gunakan tren macam itu untuk membuat kampanye yang relevan. 

Tetap update dengan tren terbaru. Itu akan membantu Anda menjangkau audiens yang lebih luas, membuat startup terus diingat, dan membantu Anda meningkatkan penjualan.

Contoh Growth Hacking Terkenal untuk Inspirasi

Berikut beberapa contoh bisnis yang sukses menerapkan strategi di atas dan bisa Anda jadikan inspirasi:

1. AirBnB

Bagi Anda travelers, pasti tak asing lagi dengan AirBnB yang menawarkan penginapan murah di berbagai sudut kota. Bahkan, jauh di pelosok pedesaan sekalipun.

contoh growth hacking adalah AirBnB melalui Craigslist
Sumber gambar: Optinmonster

Di awal pembentukan AirBnB, para founder menyadari bahwa banyak orang yang mencari penginapan melalui situs jual-beli Craigslist. Alhasil, mereka juga memposting penginapan AirBnB di situs tersebut dan mendapatkan banyak pelanggan dari sana.

2. Dropbox

Dropbox merupakan salah satu layanan penyimpanan online terbesar di dunia. Dulu, Dropbox juga menerapkan strategi growth hacking untuk memperbanyak penggunaannya, lho. Bagaimana?

Dropbox menawarkan tambahan penyimpanan gratis bagi penggunanya yang memasukkan akun Twitter atau Facebook, lalu membuat postingan terkait Dropbox. Secara tak langsung, pengguna mempromosikan Dropbox dengan cuma-cuma ke media sosialnya.

3. Gmail

Anda pasti menggunakan Gmail, kan? Nah, sebelum menjadi seperti sekarang, Gmail menggunakan strategi growth hacking bernama FOMO.

Sumber gambar: Optinmonster

Jadi, dulu Gmail menggunakan sistem undangan agar bisa menggunakannya. Tanpa undangan dari orang lain, Anda tak akan bisa menggunakan Gmail. Alhasil, orang-orang menjadi penasaran dan berbondong-bondong mencari cara untuk mendapatkan undangan tersebut.

Siap Pakai Cara Growth Hacking?

Growth hacking bukan solusi untuk semua masalah. Jadi, ia juga tak bisa disebut sebagai keajaiban. Akan tetapi, growth hacking adalah soal menerapkan semua strategi bisnis yang diketahui demi dapat hasil terbaik.

Tak ada rumus pasti untuk menjalankan strategi-strategi ini. Coba terus. Itu adalah satu-satunya hal yang dilakukan untuk bisa dapatkan hasil yang diinginkan. 
Toh pada akhirnya, “Satu-satunya cara jadi gagal adalah dengan tidak berani mengambil risiko.” Begitu kata Mark Zuckerberg.

Imas Indra A detail-oriented and innovative writer. She developed her creative talent and expertise after years of practice in journalism, academic research, essay writing, and blogging. Currently in Niagahoster, she boosted more people to #BuildSuccessOnline using SEO and content marketing strategies. When it comes to writing, her goal is to make complex topics enjoyable.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *