Menurut Anda, apa yang membuat orang rela mengeluarkan uang dan antri berjam-jam untuk membeli tiket konser? Padahal mereka bisa rebahan di kasur sambil mendengarkan lagu yang sama persis dari Spotify atau YouTube, kan?
Yup, betul! Jawabannya adalah karena pengalaman yang diberikan. Dengan menonton konser, mereka bisa merasakan atmosfernya dan pengalaman lain yang tak bisa dirasakan dari rumah.
Nah, pengalaman unik yang tak ada duanya bagi konsumen Anda inilah yang berusaha dicapai oleh experiential marketing. Terdengar menarik, bukan? Maka dari itu, yuk simak artikel ini sampai selesai!
Apa Itu Experiential Marketing?
Singkatnya, experiential marketing adalah strategi pemasaran produk yang memberikan pengalaman khas brand Anda kepada konsumen.
Hasilnya, brand Anda akan lebih “hidup” dan membekas di hati konsumen karena mereka aktif berinteraksi dengannya. Alih-alih hanya melihatnya sekilas dari iklan di TV atau banner di suatu website, misalnya.
Kenapa Experiential Marketing Penting Bagi Bisnis?
Ada tiga alasan kenapa Anda harus mempertimbangkan untuk menjalankan experiential marketing di tahun 2021 ini (atau tahun-tahun selanjutnya). Apa saja itu?
1. Membangun Koneksi dengan Konsumen
Experiential marketing berfokus untuk memberikan pengalaman unik bagi calon konsumen sehingga bisa membangun koneksi personal. Hasilnya, promosi yang Anda lakukan akan lebih efektif karena membekas di hati dan pikiran konsumen.
2. Meningkatkan Loyalitas Konsumen
Strategi pemasaran experiential marketing mampu meningkatkan loyalitas konsumen.
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, koneksi yang terbangun akibat experiential marketing memungkinkan loyalitas konsumen meningkat. Sebab, Anda sudah punya koneksi personal dengan mereka.
3. Meroketkan Brand Awareness Anda
Konsumen yang setia akan mempromosikan bisnis Anda ke mana-mana. Mulai dari word of mouth ke orang-orang terdekatnya, hingga promosi ke seluruh jagat maya melalui media sosial mereka.
Kalau sudah begini, brand awareness dan reputasi bisnis Anda pasti juga akan meroket. Efeknya, profit akan meningkat karena banyaknya pembeli baru yang datang dari promosi konsumen setia Anda tadi. Enak sekali, kan?
Contoh Experiential Marketing
Agar Anda mendapat gambaran lebih jelas, di bawah ini kami akan memberikan contoh experiential marketing yang bisa dicoba.
1. Pameran Produk
Pameran produk terbukti berhasil membantu 65% konsumen untuk memahami produk dengan lebih baik daripada iklan biasa, lho.
Contoh experiential marketing pertama bisa Anda lihat pada PlayStation Events.
Event ini merupakan acara tahunan untuk memamerkan daftar video games yang akan dirilis di konsol PlayStation pada tahun tersebut. Sepanjang event berjalan, para pengunjung bisa mencoba memainkan semua video games tersebut di booth yang sudah disediakan.
Sedangkan contoh kedua bisa Anda temukan dengan mudah di toko smartphone resmi seperti Apple Store atau Mi Store. Biasanya, beberapa smartphone rilisan terbaru dan terpopuler akan ditaruh di atas meja sehingga pengunjung bisa mencoba semua fiturnya dengan bebas.
2. Seminar
Menjalankan seminar atau workshop itu tak hanya membangun koneksi, tapi juga mengedukasi konsumen Anda di saat yang sama. Jenis experiential marketing ini juga tak kalah populer dari pameran produk dan sudah diterapkan oleh bisnis besar maupun kecil.
Untuk contoh strategi seminar ini tak perlu jauh-jauh. Di Niagahoster sendiri kami rutin menjalankan seminar gratis baik offline maupun online.
Oh ya, seminar tak harus dijalankan secara offline, lho. Anda juga bisa melakukannya secara online dengan webinar. Apa itu webinar? Temukan penjelasan lengkap serta panduan menjalankannya di → Webinar: Strategi Marketing Paling Gres untuk Bisnis Online
3. Event
Jenis experiential marketing event yang unik bisa Anda temukan pada event bernama Building a Better Bay Area yang diselenggarakan oleh Google pada tahun 2015 silam. Ceritanya, Google berniat menyumbang $5,5 juta ke beberapa organisasi nonprofit yang ada di Bay Area.
Namun alih-alih langsung menyumbangkan uang tersebut, Google mengadakan event terlebih dahulu. Event ini mengajak publik untuk memilih jenis organisasi nonprofit apa saja yang pantas mendapatkan uang tersebut. Voting dilakukan secara online dengan hastag #GoogleImpactChallenge dan offline dengan menyebar poster di Bay Area.
Sumber gambar: Financial Express
4. User Generated Content
User Generated Content adalah konten yang dibuat oleh pengguna dari produk Anda. Entah itu gambar, video, suara, dan lain sebagainya.
Jenis experiential marketing ini mengajak konsumen untuk terlibat secara langsung dalam pemasaran online sebuah produk. Ini membuat konsumen Anda merasa menjadi bagian dari brand.
5. Pengalaman Imersif
Pengalaman imersif adalah mengajak konsumen untuk benar-benar masuk dan merasakan dunia dari produk Anda. Jenis experiential marketing ini masih sangat jarang diterapkan. Sebab, menggunakan teknologi yang cukup canggih sehingga membutuhkan budget yang besar.
Salah satu contoh penerapan tips ini di Indonesia bisa Anda temukan pada KCMTKU. Perusahaan kacamata ini menyediakan fitur bernama Virtual Try-on yang menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Di websitenya, para pengunjung bisa “mencoba” berbagai model kacamata via kamera HP/laptopnya.
Contoh lainnya, AMC di event SXSW pada tahun 2017 lalu. Tujuan acara ini adalah untuk mempromosikan serial TV Breaking Bad dan Better Call Saul buatan AMC. Di event ini, AMC membuka restoran fiktif yang muncul di serial tersebut, lengkap dengan menu yang bisa dipesan dan aktor aslinya yang memang menjadi pegawai di serialnya.
7 Tips Menerapkan Experiential Marketing di Bisnis Anda
Ini dia beberapa tips yang patut Anda perhatikan agar experiential marketing bisa sukses dan viral:
1. Punya Tujuan yang Jelas
Tujuan membantu Anda memahami apa yang sebenarnya hendak dicapai dengan experiential marketing. Misalnya:
- Memperluas brand awareness
- Mendapatkan leads
- Mengenalkan produk baru
- Mempromosikan layanan/produk tertentu
2. Asli dan Tidak Dibuat-buat
Maksud utama experiential marketing adalah untuk membangun koneksi personal dengan konsumen Anda. Jadi experiential marketing wajib mencerminkan identitas brand Anda selama ini.
Maka dari itu, Anda harus berfokus pada apa yang membuat brand Anda unik saat merencanakan konsep experiential marketing. Tunjukkan apa yang membuat Anda berbeda dari kompetitor sejenis. Serta, pamerkan apa yang membuat konsumen mencintai brand Anda.
3. Harus Menceritakan Sesuatu
Semua jenis experiential marketing menggunakan teknik storytelling untuk bisnis yang memang terbukti ampuh. Sebab, cerita adalah salah satu cara paling powerful untuk meninggalkan kesan yang mendalam pada konsumen Anda.
Lewat cerita, Anda menyadari dan mengakui kesulitan yang dimiliki konsumen. Serta di saat yang sama, juga menawarkan solusi melalui brand Anda. Semakin personal dan relevan cerita Anda, semakin besar kemungkinan experiential marketing akan sukses.
Baca Juga: Online Marketing
4. Jangan Lupa Follow Up
Experiential marketing harus berjalan terus karena Anda perlu menjaga momentum dengan tetap berkomunikasi dengan konsumen.
Bagaimana caranya? Anda bisa menerapkan cara email marketing, menghubungi lewat media sosial, hingga mengirim surat sekalipun setelah event selesai. Lalu, singgung kembali cerita atau pesan-pesan yang Anda sampaikan di experiential marketing.
5. Minta Feedback dari Konsumen
Anda bisa minta feedback terkait bagaimana konsumen melihat brand Anda, apa yang konsumen sukai dari experiential marketing ini, dan lain sebagainya. Ini akan membantu Anda meningkatkan strategi pemasaran terbaik untuk pelanggan.
Baca juga: Cara Membuat Review di WordPress
6. Mendorong Social Sharing
Experiential marketing adalah wadah bagi konsumen untuk aktif berinteraksi dengan brand. Oleh sebab itu, jangan hanya memberikan interaksi secara langsung, tapi juga di dunia maya. Misalnya, lewat sosial media, UGC, kontes online, dsb.
Baca Juga: Strategi Jitu Twitter Marketing
7. Bisa Diukur
Mengukur strategi pemasaran bisa membantu Anda untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu ditingkatkan, hingga merencanakan strategi pemasaran selanjutnya.
Oh ya, metrik pengukuran yang digunakan bisa berbeda-beda tergantung tujuan experiential marketing Anda. Misalnya, tujuan Anda untuk meningkatkan brand awareness. Nah, berarti metrik untuk mengukurnya adalah mention di media sosial, jumlah likes, sharing, dan lain sebagainya.
Siap Menerapkan Experiential Marketing untuk Strategi Pemasaran Anda Selanjutnya?
Experiential marketing adalah solusi terbaik untuk menarik perhatian konsumen di dunia yang penuh dengan iklan ini. Serta di saat yang sama juga bisa untuk membangun koneksi personal yang membekas dengan konsumen Anda. Win-win solution pokoknya!
Nah, sekarang saatnya bagi Anda untuk membuat konsep experiential marketing sendiri! Bagaimana caranya? Anda bisa mengambil inspirasi dari beberapa contoh brand terkemuka di atas atau membuat konsep sendiri dari awal.
Oh ya, experiential marketing ini hanyalah satu dari banyaknya strategi pemasaran yang bisa Anda terapkan untuk bisnis, lho!
Kalau Anda ingin bisnis memenangkan persaingan dengan kompetitor di luar sana, boleh lho coba download ebook Panduan Lengkap untuk Memenangkan Persaingan Bisnis Online. Supaya, bisnis online Anda tidak gagal di tengah jalan.
Yuk download sekarang!