Ariffud Muhammad Ariffud is a Technical Content Writer with an educational background in Informatics. He has extensive expertise in Linux and VPS, authoring over 200 articles on server management and web development. Follow him on LinkedIn.

Cara Membuat Prototype Website Dengan Mudah [Tutorial Lengkap]

4 min read

wireframe website pengertian dan cara membuatnya

Mencari cara membuat prototype website? Anda sedang membaca artikel yang tepat! Prototype website adalah versi awal dari situs web yang menunjukkan tampilan dan fungsinya.

Dengan prototype website, baik web developer maupun designer dapat menguji konsep desain situs sebelum meluncurkannya.

Sayangnya, banyak pengembang website melewatkan tahapan ini. Padahal, prototype adalah simulasi awal sebuah software atau situs web yang memungkinkan Anda  menyempurnakan desain atau fitur, sehingga mencegah pengeluaran waktu dan biaya yang lebih besar.

Di artikel ini, kami akan menjelaskan apa saja tahapan prototype website yang perlu Anda lalui, serta hal-hal yang dapat dilakukan setelah membuat prototype website.  Yuk simak pembahasannya sekarang!

Cara Membuat Prototype Website dari Awal hingga Akhir

Berikut adalah langkah-langkah membuat prototype website:

  1. Menyiapkan kebutuhan desain.
  2. Membuat wireframe atau mockup website.
  3. Memilih tool prototype website.
  4. Membuat struktur prototype.
  5. Menambahkan elemen ui di prototype.
  6. Mengisi konten ke prototype.
  7. Melihat hasil akhir prototype website.

Mari mulai dari tahapan prototype website yang pertama!

1. Menyiapkan Kebutuhan Desain

Pada tahap awal, Anda perlu menyiapkan kebutuhan desain terlebih dahulu. Hal ini tidak boleh dilewatkan, karena akan menjadi landasan Anda dalam membuat prototype website.

Desain web melibatkan beberapa aspek seperti tujuan website, target audiens, dan tata letak halaman. Untuk menyiapkan kebutuhan desain, lakukan riset, pelajari desain situs kompetitor, dan amati tren desain web terkini.

Dengan menentukan kebutuhan desain, Anda dapat memiliki panduan desain web yang lebih terstruktur ketika merancang prototype. Sehingga, website yang Anda hasilkan  lebih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda.

2. Membuat Wireframe dan Mockup Website

Langkah berikutnya dalam cara desain prototype website yaitu membuat wireframe dan mockup website. Baik wireframe maupun mockup merupakan gambaran visual awal website yang dibuat sebelum dikembangkan menjadi prototype.

Bedanya, wireframe adalah gambar sketsa sederhana berisi garis dan kotak yang mewakili elemen-elemen website. Sedangkan mockup adalah tampilan visual yang lebih lengkap dengan melibatkan gambar desain utuh.

perbedaan wireframe, mockup, dan prototype
sumber: moqups.com

Oh ya, Anda perlu merancang wireframe dan mockup untuk setiap halaman web. Untuk memulai, beberapa halaman yang wajib ada pada sebuah website antara lain halaman beranda (Homepage), produk (Product), tentang kami (About Us), dan kontak (Contact Us).

3. Memilih Tool Prototype Website

Jika Anda sudah menyiapkan kebutuhan desain serta merancang wireframe dan mockup, tahap selanjutnya dalam membuat prototype website adalah memilih prototyping tool.

Ada beberapa tool atau aplikasi mockup website yang juga bisa Anda manfaatkan untuk mulai merancang prototype, seperti Adobe XD, Invision, Balsamiq Cloud, FluidUI, Proto, dan Miro.

Sebagai info tambahan, Anda juga bisa menggunakan aplikasi-aplikasi ini untuk membuat wireframe, loh.

figma adalah aplikasi untuk membuat prototype website

Pada artikel ini, kami memanfaatkan aplikasi Figma. Figma dipilih karena merupakan salah satu aplikasi desain prototyping yang populer dan memiliki antarmuka yang ramah pemula serta fitur kolaborasi yang baik.

4. Membuat Struktur Prototype

Langkah keempat, Anda akan membuat struktur prototype menggunakan Figma.

Struktur ini merupakan rancangan dasar tentang bagaimana tata letak halaman diatur secara visual.

cara membuat prototype website dengan merancang struktur prototype

Berikut adalah langkah-langkah merancang struktur prototype situs web:

  1. Buat frame utama untuk website – Untuk membuat frame utama, Anda dapat mulai dari berbagai template bawaan yang tersedia di Figma, atau mengatur frame sendiri dengan ukuran yang diinginkan.
  2. Tambahkan header, footer, dan body – Setelah membuat frame utama, Anda bisa mulai mengisi frame tersebut dengan header, footer, dan body. Header umumnya berisi logo dan menu navigasi, footer berisi informasi kontak dan tautan ke halaman lain, dan body merupakan tempat untuk menampilkan konten website.
  3. Buat frame untuk halaman lain – Ulangi langkah membuat frame dan menambahkan header, footer, maupun body di halaman website Anda yang lain, sesuai halaman yang tadi ditentukan.
  4. Sesuaikan prototype untuk tampilan mobile – Dalam membangun struktur prototype, pastikan Anda mempertimbangkan desain website responsive, di mana tampilan situs dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar yang berbeda. Mengingat semakin banyak pengguna yang mengakses situs web dari perangkat mobile, desain responsive memastikan semua tampilan dan fitur website optimal di semua perangkat.

5. Menambahkan Elemen UI di Prototype

Tahap selanjutnya dalam cara membuat prototype website adalah mengisi struktur prototype dengan elemen-elemen UI (user interface). Sedikit info, user interface adalah tampilan meliputi bentuk, warna, dan tulisan yang didesain semenarik mungkin.

cara desain prototype website dengan menambahkan elemen ui

Beberapa elemen user interface yang dapat Anda tambahkan, antara lain:

  • Navigasi – Pastikan navigasi website Anda mudah dipahami dan digunakan. Letakkan navigasi pada tempat yang strategis, seperti header atau footer.
  • Jenis font – Pilihlah jenis font keren yang mudah dibaca dan tidak membuat mata pengunjung cepat lelah, agar mereka tak kesulitan menikmati konten situs Anda.
  • Warna – Gunakan palet warna yang nyaman dipandang dan tidak terlalu mencolok. Anda dapat mempelajari kombinasi warna desain yang cocok dipadupadankan.
  • Kontras – Pastikan ada kontras yang cukup antara warna latar belakang dan warna teks, sehingga konten website dapat dibaca dengan jelas.

Nah, ketika menambahkan elemen UI, Anda juga perlu memperhatikan aspek User Experience (UX), di mana user Experience adalah pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan situs web Anda secara keseluruhan.

Jadi, pastikan setiap elemen UI yang Anda masukkan ke prototype sesuai dengan prinsip-prinsip UX, seperti mudah diakses, intuitif, dan fokus dalam menangani kebutuhan pengguna.

6. Mengisi Konten ke Prototype

Setelah menambahkan elemen UI, cara desain prototype website berikutnya adalah mengisi konten ke prototype tersebut. Agar lebih mudah, Anda dapat membagi konten untuk masing-masing section.

Section adalah bagian-bagian utama dari suatu halaman website, seperti section header, section produk, dan section tentang. Nah, konten untuk masing-masing section harus memiliki fokus tersendiri dan tujuan yang jelas.

Misalnya pada section produk seperti contoh di bawah, Anda dapat menampilkan produk-produk yang dijual beserta gambar, harga, dan deskripsi lengkapnya.

cara membuat prototype website dengan mengisi konten ke prototype

7. Melihat Hasil Akhir Prototype Website

Tahapan prototype website yang terakhir yaitu melihat hasil akhir prototype situs web yang Anda buat. Sekarang, Anda dapat memastikan apakah hasil prototype sudah sesuai dengan rencana awal pengembangan desain.

hasil akhir tahapan prototype website

Apabila ternyata masih ada ketidaksesuaian, ulangi langkah-langkah sebelumnya lalu perbaiki kesalahan yang ditemukan. Anda juga dapat menambahkan elemen yang diperlukan, agar hasil prototype menjadi lebih baik lagi.

Intinya pada langkah pamungkas prototyping website ini, Anda harus menyempurnakan hasil pembuatan prototype. Sehingga, Anda dapat mengembangkan website finalnya dengan lebih yakin.

[Bonus] Setelah Membuat Prototype Website, Apa yang Anda Lakukan?

Sampai sini, Anda telah  menyelesaikan tutorial prototype website. Setelah itu, apa saja hal yang perlu Anda lakukan? Berikut  beberapa di antaranya:

1. Meminta Feedback dari Stakeholder

Setelah membuat prototype website, mintalah masukan dari rekan satu tim, divisi terkait, maupun stakeholder lain tentang pengalaman mereka saat berinteraksi dengan prototype. Dengan begitu, Anda dapat mengidentifikasi kesulitan yang mereka hadapi dan mengambil tindakan untuk memperbaikinya.

2. Melakukan Pengujian dan Evaluasi Mandiri

Selain feedback dari stakeholder, lakukan pengujian mandiri untuk mengevaluasi prototype website Anda. Lewat pengujian mandiri, Anda bisa memeriksa tampilan dan fungsionalitas website hingga level paling detail. Dengan kata lain, masalah yang mungkin terlewat saat meminta feedback dapat ditemukan dan diperbaiki di sini.

3. Menyiapkan Spesifikasi Teknis

Setelah mengevaluasi website, siapkan spesifikasi teknis website dengan web developer. Spesifikasi teknis dapat mencakup informasi mengenai bahasa pemrograman, database, maupun web hosting yang akan digunakan.

4. Membuat Rencana Pengembangan

Sambil menyiapkan spesifikasi teknis, Anda juga dapat menyusun rencana pengembangan website, meliputi tahap pengembangan, jadwal waktu, hingga anggaran yang dibutuhkan. Tanpa rencana yang baik, pembangunan website bisa terkendala dalam keterlambatan, biaya melebihi anggaran, bahkan kegagalan total.

5. Mengembangkan Versi Final Website

Setelah melalui empat tahap sebelumnya, Anda siap untuk membangun versi final website. Gunakan prototype yang sudah ditetapkan sebagai panduan desain, agar hasil akhir situs web Anda profesional, fungsional, dan menarik bagi pengguna. 

Yuk Buat Prototype Website Anda Sendiri!

Sampai sini, Anda telah mengetahui cara membuat prototype website secara lengkap. Selain itu, Anda juga sudah memahami apa yang perlu Anda lakukan setelah desain prototype selesai.

Bisa Anda simpulkan, prototype website adalah langkah penting untuk merancang desain situs web sebelum membangun versi finalnya. Hal ini membantu Anda memastikan bahwa website telah sesuai dengan kebutuhan bisnis dan mencegah kesalahan pada tahap pengembangan.

Selesai mengembangkan website, Anda bisa mengonlinekan website ke layanan hosting, agar situs web tersebut dapat diakses banyak orang. Namun ingat, pilihlah penyedia hosting yang sudah teruji kualitasnya, seperti Niagahoster.

Layanan Hosting Murah Niagahoster menawarkan teknologi terbaik untuk website yang kencang dan aman, seperti LiteSpeed Web Server dan Imunify360.

Dengan harga mulai dari Rp9 ribu/bulan, segera buat prototype website Anda sendiri dan onlinekan dengan Hosting Murah Niagahoster!

Ariffud Muhammad Ariffud is a Technical Content Writer with an educational background in Informatics. He has extensive expertise in Linux and VPS, authoring over 200 articles on server management and web development. Follow him on LinkedIn.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *