Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!

Apa Itu Prototype dan Perannya dalam Pengembangan Produk?

4 min read

prototype adalah

Prototype adalah langkah penting dalam menciptakan produk yang sukses, baik itu fisik maupun digital. Boleh dibilang, banyak keberhasilan produk berawal dari prototype, seperti iPhone, Facebook, dan Nintendo Switch.

Dengan prototype, para pengembang produk bisa menguji dan mengevaluasi produk secara nyata, mengidentifikasi berbagai masalah, hingga melakukan perbaikan sebelum meluncurkan produk resmi ke pasar. Sehingga, risiko kegagalan pun lebih kecil.

Di samping itu, masih banyak hal tentang prototipe yang perlu Anda tahu, lho. Selengkapnya, mari pelajari apa itu prototype!

Apa Itu Prototype?

Prototype adalah sampel atau model awal produk yang dibuat untuk menguji fungsionalitas, desain, dan kinerjanya sebelum diproduksi dalam skala besar. Tujuan dibuatnya prototipe adalah menguji ide produk dan melakukan perbaikan sebelum merilisnya ke pasar.

Bentuk prototipe bisa fisik maupun digital, sesuai jenis produk yang akan diuji. Bahan yang digunakan pun bermacam-macam, mulai dari kertas, kayu, plastik, hingga printer 3D.

Manfaat Prototype Bagi Bisnis

Membuat prototipe memungkinkan Anda memastikan produk berfungsi dengan baik dan mampu menyelesaikan masalah pengguna. Inilah peran prototype dalam langkah pengembangan produk:

1. Membantu kolaborasi antar tim dengan presentasi produk

Prototype adalah salah satu alat bantu agar komunikasi dan kolaborasi tim lebih kuat. Sebab, prototype mampu menampilkan visualisasi produk yang bisa dilihat dan disentuh langsung oleh para anggota tim.

Dengan begitu, setiap anggota pun bisa berdiskusi lebih detail dalam proses pengembangan produk.

2. Menghemat waktu dan menekan biaya produksi

Meskipun membutuhkan sejumlah biaya, membuat prototype akan menghindarkan Anda dari potensi kehilangan waktu dan biaya pengembangan produk yang lebih besar.

Coba bayangkan jika Anda telanjur memproduksi barang secara massal, dan ternyata produk tersebut tidak diminati pasar ataupun tidak berfungsi dengan baik. Kemungkinan malah rugi besar, kan?

3. Mengidentifikasi masalah pada produk

Selanjutnya, manfaat prototipe adalah mengidentifikasi masalah pada produk.

Melalui prototype, Anda lebih mudah mengetahui kekurangan produk. Mulai dari kesalahan desain, kegagalan fungsi, hingga kebutuhan konsumen yang tidak Anda sadari.

Hasilnya, Anda pun bisa memaksimalkan fitur dan fungsi produk secara lebih efektif.

4. Menyempurnakan pengembangan produk

Prototype membantu Anda mengetahui kebutuhan pengguna dengan lebih akurat. Dengan begitu, Anda bisa menyempurnakan proses pengembangan dan fungsionalitas produk agar lebih menjawab kebutuhan pengguna.

5. Mengurangi risiko kegagalan

Dengan membuat prototipe, Anda bisa menemukan kekurangan pada produk dan mengatasinya sebelum merilisnya ke pasar. Sehingga, Anda dan tim dapat segera memperbaiki produk dan menghindari risiko kegagalan.

Perbedaan Prototype dan Mockup

Apakah Anda pernah mendengar istilah mockup? Mockup adalah model untuk memperlihatkan perkiraan tampilan pada produk final. Meski sekilas mirip dengan pengertian prototype, namun sebenarnya dua hal ini berbeda.

Prototipe digunakan sebagai pemodelan produk untuk menguji fungsionalitas dan performa produk aslinya, sedangkan mockup berperan menunjukkan desain atau tampilan produk sebelum diproduksi.

Biasanya, mockup dan prototype sama-sama dibutuhkan dalam pengembangan produk. Sebab, prototype dan mockup bisa saling dikombinasikan untuk memastikan Anda menghasilkan produk final dengan tampilan bagus sekaligus berfungsi baik. 

Jenis-Jenis Prototype

Prototype terbagi menjadi beberapa jenis. Setiap jenisnya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, serta digunakan untuk kebutuhan yang berbeda. Jenis-jenis prototype adalah:

1. Paper Prototype

Paper prototype adalah jenis prototipe yang paling sederhana dan murah. Sesuai namanya, paper prototype dibuat menggunakan kertas, pensil, atau alat tulis lainnya. Sketsa tampilan web dan kemasan kertas adalah contoh paper prototype.

Biasanya, prototipe kertas digunakan untuk menguji ide desain pada tahap awal pengembangan produk. Meski begitu, jenis prototype ini terbatas pada produk yang sederhana dan tidak bisa terlalu menunjukkan kekuatan fisik produk.

2. Low-fidelity Prototype

Low-fidelity prototype adalah prototype versi lebih detail daripada paper prototype. Umumnya terbuat dari karton, software, hingga cetakan 3D. Jenis prototype ini digunakan untuk mengetes fungsionalitas dan user experience produk.

3. High-fidelity Prototype

High-fidelity prototype adalah jenis yang memiliki model paling canggih dan sangat mirip dengan produk final, baik dalam sisi tampilan sampai fungsionalitas. Sesuai tujuannya, prototype jenis ini digunakan menjelang pengembangan produk final.

Dibandingkan jenis prototipe lainnya, high-fidelity prototype dibuat untuk menguji tampilan, fungsi, hingga user experience yang lebih akurat.

Contoh-Contoh Prototype

Pada bagian sebelumnya, Anda sudah mengetahui apa saja jenis-jenis prototype. Sekarang, Anda akan melihat contoh prototype sesuai masing-masing jenisnya.

1. Sketsa

Sketsa bisa dibilang termasuk jenis paper prototype. Fungsi sketsa sebagai prototype adalah memberikan visualisasi konsep ide secara kasar dan cepat. Sehingga, detailnya pun tidak terlalu tinggi.

gambaran sketsa sebagai contoh prototype

Contoh yang mungkin pernah Anda jumpai yaitu sketsa tata letak dan bangunan, storyboard, dan sketsa tampilan depan produk elektronik.

2. Wireframe Website

Wireframe website adalah kerangka dasar halaman website untuk menunjukkan desain yang ingin ditampilkan. Contoh prototype ini bisa termasuk paper ataupun low-fidelity prototype, tergantung Anda membuatnya seperti apa.

wireframe sebuah halaman website

Anda bisa membuat wireframe website dengan sketsa, ataupun memanfaatkan berbagai software seperti Figma, Sketch, hingga Adobe XD.

3. Model 3D Cetakan Produk

Bisnis manufaktur seringkali menggunakan 3D model sebagai prototype. Sebab, 3D model mampu menggambarkan detail fisik, fungsionalitas, hingga kekuatan produk yang cukup akurat.

contoh prototype model 3D prostetik

Contoh produk yang biasanya menggunakan 3D print yaitu produk mainan, otomotif, hingga prostetik.

4. Aplikasi Versi Beta

Aplikasi versi beta adalah contoh high-fidelity prototype. Prototype ini berperan untuk menguji fungsi dan interaksi produk digital, seperti aplikasi dan perangkat lunak. 

aplikasi beta Firefox

Sebelum produk final rilis, biasanya pengembang akan mengeluarkan versi beta yang bisa dicoba masyarakat umum untuk kemudian dimintai feedback.

6 Langkah Cara Membuat Prototype

Anda ingin membuat prototype? Inilah cara membuat prototype secara umum:

1. Tentukan tujuan dan target pengguna

Pertama, tentukan tujuan pembuatan prototype dan target pengguna. Apakah Anda ingin melihat desain produk? Ataukah ingin memastikan fitur produk berjalan sesuai dengan kebutuhan? 

cara membuat prototype yaitu menentukan tujuan dan target pengguna. Misal berdasarkan demografi dan jenis kelamin.

Selain itu, tentukan juga target pengguna prototype agar data yang Anda dapatkan nantinya sesuai dengan gambaran kebutuhan target pasar.

2. Buat sketsa atau gambaran kasar produk

Sebelum melakukan proses pembuatan prototype, buatlah sketsa atau gambaran awal produk. Di tahap ini, Anda bisa memanfaatkan alat tulis seperti kertas dan pensil ataupun tool digital untuk membuat rancangan awal.

langkah awal membuat prototype adalah membuat gambaran awal produk

Dengan membuat sketsa, rancangan produk Anda lebih tervisualisasikan dengan jelas. Tentunya ini memudahkan Anda dalam mempresentasikan produk kepada tim dan memberikan mereka gambaran produk yang lebih jelas.

3. Pilih jenis prototipe yang sesuai dengan kebutuhan Anda

Sekarang, pilih jenis prototype sesuai kebutuhan pengujian Anda. Ingat, setiap tujuan prototype itu berbeda-beda sehingga Anda tidak bisa sembarangan memilihnya.

penentuan jenis prototype adalah sesuai kebutuhan pengujian Anda

Sebagai pengingat, tujuan dibuatnya paper prototype adalah untuk melihat desain produk dengan biaya yang cukup hemat, sedangkan low-fidelity prototype cocok untuk menguji fitur dasar produk.

Tapi jika Anda ingin menguji desain akhir dan fungsi produk dalam situasi nyata, high-fidelity prototype adalah pilihan yang lebih tepat. 

4. Buat prototype produk dengan alat dan bahan yang tersedia

Kini, saatnya memulai proses pembuatan prototype dengan alat dan bahan yang sesuai jenis prototype pilihan Anda.

membuat prototype dengan bahan yang tersedia, misalnya software pada tablet

Anda bisa menggunakan kertas untuk paper prototype, maket, dan software untuk low-fidelity prototype, atau alat yang lebih canggih untuk high-fidelity prototype.

Misalnya, kalau ingin membuat website toko online, Anda bisa membuat rancangan halaman-halaman produknya lebih dulu dengan beberapa tool yang diperlukan cara membuat prototype website, seperti Figma.

5. Uji prototype

Setelah prototype jadi, Anda harus mengujinya. Metode pengujian prototype tergantung pada jenis prototipe dan kebutuhan produk Anda.

uji prototype

Beberapa contoh cara menguji prototype yaitu melalui survey, user testing, A/B testing, peer review, hingga cognitive walkthrough.

6. Evaluasi prototype dan perbaiki produk

Setelah pengujian, jangan lupa evaluasi prototype dan perbaiki produk Anda. Dalam prosesnya, bisa jadi Anda membutuhkan berkali-kali pembuatan prototype untuk mendapatkan produk final terbaik.

mengevaluasi prototype

Jadi, lakukan iterasi dan terus cari solusi sampai kekurangan produk dapat diatasi dan siap rilis ke pasar.

Prototype: Kunci Kesuksesan Pengembangan Produk

Prototype adalah kunci kesuksesan pengembangan produk. Karena, fungsi prototype bisa membantu bisnis mengetahui dan memperbaiki kekurangan produk sebelum rilis. Produktivitas dan finansial bisnis pun jadi lebih efektif dan efisien.

Tak harus berbentuk fisik, Anda juga bisa membuat prototype secara digital. Misalnya, jika Anda ingin berbisnis, Anda dapat memanfaatkan layanan hosting untuk membuat dan menguji toko online. Sehingga, perencanaan dan pengembangan bisnis Anda lebih cepat.

Nah ngomongin tentang hosting, Niagahoster menyediakan berbagai hosting terbaik dengan harga terjangkau yang cocok untuk prototyping ataupun meluncurkan bisnis secara langsung, lho. 

Di Niagahoster, tersedia paket hosting bulanan hingga tahunan yang bisa Anda dapatkan mulai dari Rp9.900/bulan saja.

Tak hanya itu, kami juga menyediakan salah satunya fitur Staging sehingga Anda bisa bereksperimen dengan nyaman pada website, tanpa takut mempengaruhi kenyamanan pengunjung.

Jadi tak perlu ragu lagi, yuk kembangkan produk Anda ke level selanjutnya!

Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *