Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!

Yakin Anda Sudah Menggunakan Web Server Terbaik?

5 min read

Website Anda lelet, gampang nge-down, atau gagal memuat halaman web? Bisa jadi, biang keroknya adalah software transfer data yang kurang memadai. Alias, web server Anda.

Lho, kok bisa?

Bagaimana tidak? Boleh dibilang, web server itu jantungnya website. Tanpa server yang kuat, kemungkinan besar situs Anda akan lemot, gampang down, bahkan mudah diserang hacker. Nah loh, fatal kan efeknya?

Tapi tenang saja, kami akan membantu Anda mengatasi masalah-masalah menyebalkan di atas. Langkah awalnya yaitu dengan memahami pengertian web server sampai jenis-jenisnya.

Dengan mempelajari web server, Anda bisa mengetahui hosting mana yang paling tepat untuk kebutuhan website Anda. Baik untuk toko online, organisasi, portal berita, dan sebagainya.

Terlihat sulit? Tak usah cemas, artikel ini sudah kami kemas seringan mungkin untuk memudahkan Anda belajar, kok. Yuk langsung saja meluncur ke bawah!

Apa Itu Web Server?

Web server adalah perangkat untuk memproses permintaan data, atau informasi yang pengguna masukkan lewat web browser. 

Misalnya, Anda ingin mengunjungi website Niagahoster. Setelah mengetikkan alamat domain Niagahoster https://www.niagahoster.co.id/ lewat Google Chrome, server akan mengirimkan halaman website yang Anda minta.

Website Niagahoster

Namun, jika terjadi masalah sehingga web server tidak menemukan halaman yang Anda minta, maka browser akan menampilkan halaman error semacam ini. Biasanya, itu akibat dari server kelebihan beban (overload), di-hack, dsb.

contoh error akibat web server

Yap, itu tadi sekilas tentang cara kerja uptime web server. Gambaran detailnya akan Anda ketahui pada bagian selanjutnya.

Baca Juga: Penyebab Server Website Down

Cara Kerja Web Server

Kira-kira, begini cara kerja web server:

1. Konsumen memasukkan permintaan tertentu lewat web browser. Entah pergi ke sebuah website, mengirim email, mencari konten pada suatu blog, dsb;

2. Browser meminta data yang dibutuhkan melalui HTTP/HTTPS. HTTP/HTTPS adalah protokol untuk membantu proses pemindahan informasi seperti teks, gambar, video, dan komponen lainnya;

3.  Web server mencari apa yang browser minta di dalam hosting. Hosting adalah tempat untuk menyimpan file-file yang dibutuhkan website;

4. Setelah datanya ketemu, web server mengirimkan seluruh data ini lewat HTTP/HTTPS. Namun jika tidak, web server akan mengirimkan halaman error;

5. Browser menampilkan informasi kepada konsumen. Baik menampilkan halaman website, rekomendasi konten, dll.

Terlihat rumit? Sebenarnya tidak sama sekali.  Kalau diibaratkan, cara kerja web server itu mirip belanja online.

Anda hanya perlu mengorder lewat website/apps, seller mengirim barang lewat ekspedisi, kemudian kurir pun mengantar pesanan ke rumah Anda. Mudah dipahami, bukan?

Catatan penting!

Hosting dan web server itu berbeda. Hosting adalah tempat penyimpanan data website, sedangkan web server merupakan pusat kontrol untuk mengelola proses pemindahan data yang nantinya ditampilkan ke konsumen.

Fungsi Web Server

Fungsi web server cukup penting bagi website, yaitu:

1. Mengirimkan Data yang User Butuhkan

Yang pertama, web server mengirimkan data yang pengguna butuhkan. Data tersebut berupa komponen yang membentuk halaman website. Mulai dari script, teks, gambar, audio, dsb.

Tentunya, web server tidak sendirian dalam mengurus pengiriman data. Ada HTTP/HTTPS, protokol komunikasi internet yang membantu proses pemindahan sehingga lalu lintas data lebih lancar.

Oh iya, HTTPS dan HTTP itu berbeda, ya. HTTPS adalah versi aman dari HTTP. Sebab, protokol ini sudah dipasangi SSL yang membuat jalur komunikasi lebih aman.

Bingung? Tenang, Anda akan lebih memahaminya di penjelasan fungsi web server berikutnya.

Sekilas info!

Niagahoster sudah membekali berbagai produk hostingnya dengan SSL gratis. Sehingga, Anda tidak perlu repot-repot membeli secara terpisah.

2. Menjaga Keamanan Sistem

Seperti yang Anda tahu, web server mengandalkan HTTP/HTTPS untuk mengirimkan data ke browser.

Boleh dibilang, HTTP/HTTPS ini adalah kurir pembawa informasi yang hanya melayani lalu lintas antara website Anda dengan web server. Artinya, proses transfer data bersifat privat alias tidak bisa diakses begitu saja oleh publik.

Meski begitu, HTTPS jauh lebih aman daripada HTTP. Sebab, lalu lintas data lebih tertutup dan sudah dienkripsi (mengubah informasi menjadi kode rahasia). Sehingga, hacker yang ingin mencuri data tidak bisa mengambil dan membaca data begitu saja.

Lain dengan HTTP, yang mana lalu lintas data tidak dienkripsi. Akibatnya, hacker yang berhasil mencuri data bisa langsung membaca data sensitif Anda dengan mudah. Semisal, email dan nomor rekening customer Anda.

Baca Juga: 7+ Kasus Hacking yang Menggemparkan Indonesia dan Penyebabnya

3. Membersihkan Cache Website

Anda pernah menjumpai halaman website yang loading-nya super lama?

Nyatanya, web server cukup mempengaruhi kecepatan website dalam memuat halaman web, lho. Sebab, web server yang bagus pasti punya sistem web cache yang canggih.

Web cache adalah metode untuk menyimpan data sementara pada sistem. Dengan cache, permintaan yang masuk berikutnya lebih efektif karena browser tinggal mengambil data yang tersimpan secara lokal.

cara kerja cache

Baca Juga: Pengertian Load Balancing

Ambil contoh saja, Anda sekarang sedang membaca artikel ‘Yakin Anda sudah Menggunakan Web Server Terbaik’. Pada kunjungan kedua, halaman website akan tampil lebih cepat sebab web server sudah menyimpan ‘jalan pintasnya’.

Sayangnya, terlalu banyak caching bisa jadi memperlambat kinerja website. Alasannya, jalan pintas yang kebanyakan malah menyedot ruang penyimpanan.

Nah, di sinilah peran web server untuk memilah cache mana yang sudah tidak terpakai dan bisa dihapus.

Misalnya, LiteSpeed Web Server punya plugin LiteSpeed Cache untuk membersihkan cache dengan teknologi tag-based purge, atau menghapus berdasarkan tag. 

Baca Juga: Monitoring Server

Jenis-Jenis Web Server

Sampai sini, Anda sudah tahu fungsi web server cukup berdampak pada performa website. Tapi, itu hanya gambaran umumnya saja. Faktanya, jenis web server ada banyak dan keunggulannya pun berbeda.

Lebih jauhnya, mari simak jenis-jenis web server ini:

1. Apache

web server Apache

Apache adalah web server yang sudah ada sejak tahun 1995.

Karena performa server yang aman, efisien, dan mudah dikembangkan, popularitas Apache cukup tinggi. Buktinya, berbagai perusahaan besar seperti Salesforce, LinkedIn, hingga Facebook pun menggunakannya.

Kelebihan web server Apache:

  • Lintas platform.
  • Kompatibel dengan WordPress.
  • Komunitas yang besar dan dokumentasi yang lengkap.
  • Lisensinya gratis (open source).
  • Mempunyai perangkat lunak yang stabil dan andal.
  • Patch keamanan yang terus diperbarui.
  • Konfigurasi mudah.
  • Komunitas besar.

Kekurangan web server Apache:

  • Keamanan rentan karena ada beberapa konfigurasi yang tidak dikembangkan dengan baik.
  • Kekuatan menampung traffic masih terbilang lemah.

2. Nginx

Web server Nginx

Ciri khas Nginx yaitu web server ini bekerja secara asynchronous. Artinya, Nginx mampu mengontrol berbagai proses sekaligus tanpa saling bertabrakan.

Kelebihan web server Nginx:

  • Ringan.
  • Banyak fitur dan stabil.
  • Tangguh menangani trafik tinggi.
  • Nginx menjadi tool yang multifungsi.
  • Tersedia berbagai macam dokumentasi yang lengkap.

Kekurangan web server Nginx:

  • Konfigurasi cukup rumit.
  • Pengembangan relatif lebih lama.
  • Performa di Microsoft Windows tidak sebaik di sistem operasi lainnya.
  • Modules yang ditawarkan belum lengkap.

3. IIS

Web server IIS

Internet Information Services atau IIS adalah web server buatan Microsoft. Tak heran, server ini bekerja maksimal pada sistem operasi Windows. Biasanya, konsumen dari IIS adalah website statis dan web apps berbasis ASP.Net. 

Kelebihan web server IIS:

  • IIS mendukung penuh pada Windows.
  • Adanya kemampuan pengecekan kesalahan.
  • Kerja menggunakan PHP lebih stabil.

Kekurangan web server IIS:

  • Kustomisasi lebih terbatas.
  • Hanya mendukung sistem operasi Windows.
  • Keamanan masih rentan.

4. LiteSpeed Web Server

LiteSpeed Web Server

LiteSpeed Web Server adalah server web dengan kinerja tinggi yang dikelola oleh teknologi LiteSpeed. Apalagi dalam hal kekuatan dan kecepatan. 

Jika dibandingkan dengan Apache, misalnya, LiteSpeed mampu mengangkat beban server 50% lebih kuat.

Selain itu, performa LiteSpeed juga berkali lipat lebih cepat dibandingkan jenis web server lainnya.

perbandingan performa LiteSpeed Web Server

Keunggulan LiteSpeed Web Server:

  • Memiliki pencegahan DDoS
  • Mendukung berbagai kontrol panel populer (cPanel, Plesk, Direct Admin)
  • Panel kontrol mudah digunakan
  • Mampu melayani ribuan klien dengan penggunaan sumber daya yang minimal
  • Meningkatkan performa PHP
  • Dapat memuat file konfigurasi Apache dan bekerja sebagai pengganti Apache
  • Kompatibel di berbagai sistem operasi (CloudLinux, Debian/Ubuntu, Fedora, dll)

Kekurangan LiteSpeed Web Server:

  • Harga cukup mahal
  • Tidak semua mod dan aplikasi yang digunakan di Apache dapat ditransisi

Kini, Anda sudah tahu berbagai jenis web server. Tanpa server yang bagus, imbas ke website cukup besar. Mulai dari konfigurasi yang sulit, loading website lemot, keamanan rentan, hingga website sering nge-down.

Pertanyaannya, di mana kah Anda bisa mendapatkan layanan web server terbaik? Silakan temukan jawabannya di akhir artikel ini!

Baca Juga: Ingin Website dengan Akses Tercepat? Pilih Niagahoster! Ini Buktinya..

Di mana Anda Bisa Mendapatkan Layanan Web Server Terbaik? Ini Dia Jawabannya!

Web server adalah jantungnya website. Alasannya, web server lah yang memproses seluruh permintaan pengunjung website Anda.

Jadi kalau tidak mau website gampang down, Anda harus memilih penyedia hosting dengan web server terbaik. Sebab, setiap hosting sudah memiliki jenis web servernya masing-masing.

Di Niagahoster, misalnya, Anda bisa mendapatkan LiteSpeed Web Server dengan menggunakan Cloud Hosting.

ilustrasi cloud hosting

Dengan Cloud Hosting, Anda juga akan mengantongi LiteSpeed Memcached. Ini adalah plugin manajemen cache yang memungkinkan kinerja server lebih ringan dan stabil.

Memangnya, hanya ini satu-satunya cara untuk punya website cepat?

Oh, tentu saja tidak. Tapi, kombinasi Cloud Hosting dengan LiteSpeed Web Server menghasilkan website yang stabil menampung hingga SATU JUTA lebih pengunjung dan jauh lebih cepat daripada jenis hosting lainnya.

Baca Juga: Apakah Website Anda Butuh Cloud Hosting? Yuk Cek di Sini..

daftar paket harga Cloud Hosting

Dengan kata lain, Cloud Hosting cocok bagi Anda yang memiliki website:

  • Website pribadi;
  • Perusahaan kecil hingga menengah;
  • Institusi pemerintah ataupun organisasi non-profit;
  • Situs apapun dengan lebih dari 450ribu pengunjung/bulan.

Jadi, yakin Anda sudah menggunakan web server terbaik?

Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *