Ridandi Bintang Pamungkas Bintang is an avid learner with years of experience in Marketing and Business Management subjects. Aside from writing, Bintang loves reading books and collecting movies.

Ingin Website Anda Online 24 Jam? Perhatikan Uptime-nya!

6 min read

ingin website anda online 24 jam perhatikan uptimenya

Server yang down adalah mimpi buruk semua pemilik website. 

Karena, server yang down akan membuat website Anda tidak bisa diakses. Sehingga, jumlah pengunjung website Anda pasti akan berkurang.

Belum lagi jika masalah ini terjadi pada website bisnis. Bisa-bisa ada potensi kerugian finansial yang muncul. Contohnya seperti yang dialami oleh raksasa eCommerce, Amazon pada tahun 2018 silam.

Saat itu, Amazon mencatat kerugian hingga 100 juta USD! Hanya karena server website mereka yang down selama 1 jam dan menyebabkan calon pembeli tidak bisa mengunjungi websitenya.

not stonks meme

Walau kasus di atas terdengar ekstrim. Tapi Anda harus tetap waspada, karena masalah seperti ini bisa saja terjadi pada website manapun. Jadi, pastikan website Anda bisa online selama 24 jam penuh.

Oke, sekarang apa yang harus Anda lakukan? 

Ada satu faktor penting yang perlu Anda perhatikan agar website Anda tetap stabil, yaitu uptime. Karena faktor ini dapat menentukan website Anda online atau tidak.

Nah, tentu Anda ingin tahu kan apa itu uptime? Kami akan menjelaskannya secara lengkap di artikel ini. Tidak hanya itu, kami juga akan memberitahu solusi agar website Anda mampu meraih uptime rate yang tinggi!

Penasaran? Yuk simak lebih lanjut!

Apa itu Uptime?

Uptime adalah waktu di mana sebuah website bisa diakses oleh pengunjung. Sebaliknya, ketika website sedang tidak bisa diakses, berarti websitenya sedang mengalami downtime

Biasanya, uptime dihitung dalam bentuk persentase atau biasa disebut uptime rate. Semakin tinggi persentasenya semakin lama pula durasi uptime-nya.

Uptime rate yang ideal adalah 100%. Karena artinya, website Anda tidak mengalami down sama sekali. 

Namun, angka tersebut sangat sulit dicapai. Karena, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan downtime. Mulai dari beban server yang berat hingga kemungkinan-kemungkinan yang tidak dapat diprediksi seperti mati listrik.

Inilah mengapa penyedia hosting yang berkualitas selalu menyediakan uptime rate di atas 99.9%. Karena, walaupun angkanya tinggi, tapi angka ini masih terbilang realistis.

Bagaimana Cara Mengetahui Uptime Rate?

Barangkali Anda penasaran bagaimana cara menghitung uptime rate. Tenang, caranya mudah kok! Anda bisa menghitungnya dengan rumus berikut: 

Uptime Rate = Total Durasi Uptime : Total Waktu yang Tersedia dalam Setahun

Mari kita ambil contoh. Dalam setahun, ada 8760 jam (24 jam x 365 hari). Dan pada tahun tersebut, Anda mengalami downtime selama 3 jam. Berarti total durasi uptime-nya adalah 8757 jam (8760 – 3 jam). Jadi, uptime rate website Anda pada tahun tersebut adalah:

8757 jam : 8760 jam = 99.96%

Jika Anda tidak ingin repot-repot menghitung uptime rate secara manual, Anda bisa berkunjung ke website uptime.is. Di sana, Anda bisa langsung mengukur durasi downtime pada uptime rate tertentu. 

Contohnya, Misalkan Anda ingin tahu berapa lama website Anda akan down dengan uptime rate 99.98%:

contoh hasil kalkulasi uptime

Seperti yang Anda lihat, Anda bisa langsung tahu kemungkinan durasi downtime mulai dari periode harian hingga tahunan.

Nah, jika Anda ingin memantau durasi uptime website Anda, Anda juga bisa menggunakan layanan khusus website monitoring seperti Uptime Robot dan Pingdom. Sehingga Anda akan tahu jika sewaktu-waktu website Anda mengalami downtime.

uptime monitoring pingdom

Oke, dari tadi kami berulang kali menjelaskan bahwa uptime itu penting dan downtime itu berbahaya. Memangnya apa saja sih dampaknya jika website tidak online 24 jam? Yuk kita cari tahu jawabannya!

Apa yang Membuat Downtime Berbahaya?

Di awal artikel, Anda sudah mengetahui bahwa downtime adalah hal yang dapat menimbulkan berbagai masalah. Mulai dari kehilangan pengunjung hingga kerugian finansial. Namun, masih ada dampak negatif lain yang perlu Anda waspadai. Mari kita lihat satu per satu!

1. Merusak Reputasi Website

Menurut riset dari Akamai, 9% pengunjung tidak akan pernah lagi mengunjungi website yang ditemukan sedang offline. Inilah mengapa downtime dapat mempengaruhi reputasi website Anda.

Semakin sering website Anda mengalami downtime, semakin besar citra negatif yang melekat pada website Anda.

Dan jangan lupa, pengalaman buruk bisa mengundang orang-orang untuk bercerita. Jika kesan negatif saat berkunjung ke website Anda tersebar ke banyak orang, tentu akan semakin banyak yang menganggap website Anda tak bisa diandalkan.

Dampaknya? Orang-orang akan menganggap Anda tidak serius dalam mengelola website.  Dan bukan tidak mungkin, kesan negatifnya akan ikut menempel pada brand Anda juga.

Masalah seperti ini pernah menimpa BukaLapak di tahun 2018. Saat itu mereka sedang gencar-gencarnya mempromosikan kampanye Ramadhan Sale, hingga server mereka diakses hingga 15 juta pengunjung dalam sehari. 

Sayangnya, server mereka tak kuat menampung jumlah pengunjung sebanyak itu.

Alhasil, bukan hanya server mereka yang jebol karena kebanyakan pengunjung. Kolom komentar akun media sosial mereka pun jebol karena dipenuhi komplain penggunanya. JIka sudah begini, perusahaan mesti bekerja ekstra keras untuk memperbaiki reputasinya. 

bukalapak down

2. Mengakibatkan Kerugian 

Dari kasus Amazon di awal artikel, Anda sudah tahu bahwa downtime berpotensi menyebabkan kerugian finansial.

Tapi masalah seperti ini tidak hanya dihadapi bisnis-bisnis yang sudah besar saja lho. UMKM juga berpotensi mengalami kerugian apabila website mereka tiba-tiba offline.

Berdasarkan riset, estimasi kerugian yang dialami UMKM jika websitenya mengalami downtime berkisar dari Rp2 juta hingga Rp6 juta per menit.

Oh ya, yang dimaksud dengan kerugian di sini bukanlah kehilangan uang atau terkena sanksi. Tapi hilangnya potensi untuk mendapatkan keuntungan di saat website sedang down. 

Selain kerugian finansial, kerugian lain yang bisa Anda alami adalah rugi waktu. Karena, Anda dan tim Anda perlu menghabiskan waktu untuk mencari solusi agar websitenya bisa segera online lagi.

Tidak hanya itu. Jika operasional bisnis Anda sepenuhnya bergantung pada website, praktis kegiatan bisnis Anda pun akan terhenti untuk sementara hingga masalahnya teratasi. Hal ini tentu akan mempengaruhi produktivitas tim Anda juga.

3. Menurunkan Peringkat Website di Google

Mesin pencari seperti Google punya satu tujuan utama, yaitu menampilkan hasil pencarian yang paling relevan

Inilah mengapa Google menghindari website-website yang down untuk muncul di hasil pencariannya. Karena mereka pasti tidak ingin penggunanya mengklik website yang down, bukan?

Jadi, website-website yang down berkemungkinan untuk turun peringkat di mesin pencari.

Tapi, terkadang ada kasus di mana downtime tidak bisa dihindari. Contohnya seperti masalah infrastruktur yang muncul tiba-tiba. Untungnya, Google paham tentang hal ini.

Google masih memberi toleransi untuk website yang mengalami downtime dalam satu hari. Namun, jika downtime-nya berlangsung lebih lama, bahkan hingga berminggu-minggu, tentu wajar jika peringkat websitenya turun.

Apabila website Anda turun peringkat, jumlah pengunjung website Anda pun kemungkinan akan menurun. Karena, riset menunjukkan bahwa website dengan peringkat yang lebih tinggi di mesin pencari punya kemungkinan lebih besar untuk mengundang traffic.

Apa Saja yang Bisa Menyebabkan Website Anda Down?

Nah, sekarang Anda sudah tahu berbagai dampak negatif downtime. Tapi sebenarnya apa saja sih yang dapat menyebabkan website Anda down? Berikut daftarnya:

  • Layanan hosting yang kurang bagus – Tidak semua hosting mampu menawarkan uptime rate yang tinggi. Untuk itu, pastikan Anda memilih layanan hosting yang mampu memberikan uptime rate 99.99%.
  • Masalah DNS – Masalah lain yang umum terjadi adalah masalah di server DNS. Sehingga, pengunjung tidak dapat mengakses alamat IP website Anda.
  • Jadwal maintenance – Terkadang, penyedia hosting perlu melakukan maintenance hardware atau melakukan update. Jadi, servernya tidak akan bisa diakses untuk sementara waktu.
  • Beban server terlalu berat – Dengan semakin meningkatnya jumlah pengunjung, beban server pun akan semakin bertambah. Jika servernya tidak kuat, websitenya bisa mengalami downtime.
  • Masalah yang tak dapat diprediksi – Ini adalah jenis masalah yang bisa muncul tiba-tiba. Contohnya seperti masalah jaringan, kerusakan hardware, atau mati listrik.

Anda memang tidak bisa menyelesaikan seluruh masalah di atas sekaligus. Namun, setidaknya dengan memilih layanan hosting yang tepat, Anda bisa menghindari sebagian masalah di atas. Khususnya dari segi uptime, maintenance, dan beban server.

Lalu, apa saja faktor yang perlu Anda perhatikan untuk memilih layanan hosting yang tepat? Yuk lihat di bagian selanjutnya!

Baca juga: 10+ Cara Cek Website Down atau Tidak dengan Mudah [Terlengkap]

Tak Ingin Khawatir dengan Uptime? Pilih Hosting yang Tepat!

Jika Anda ingin memilih penyedia hosting dengan uptime terbaik, ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan:

  • Infrastruktur server – Apakah penyedia hosting memiliki infrastruktur server yang canggih dan performa yang stabil?
  • Fitur – Apakah penyedia hosting memiliki fitur-fitur yang dapat mendukung stabilitas server?
  • Garansi – Apakah penyedia hosting mampu memberikan garansi apabila performa servernya tidak memuaskan?

Di manakah Anda bisa menemukan hosting yang memenuhi ketiga persyaratan di atas? Tenang, tak usah pergi jauh-jauh. Niagahoster punya semua yang Anda butuhkan. Mari kita lihat satu per satu!

Infrastruktur Server

Demi performa server yang bebas gangguan. Niagahoster menggunakan Green Data Center Tier 4 milik DCI Indonesia.

Kualitas data center DCI Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Karena mereka adalah bagian dari Equinix, yaitu penyedia data center terbaik di dunia. Lalu apa saja sih fitur yang mereka tawarkan untuk memastikan stabilitas server?

  • Multiple Upstream – Dengan fitur ini, konektivitas server Anda tidak hanya bergantung pada satu jaringan saja, melainkan beberapa jaringan. Jadi, jika ada satu server yang mengalami gangguan, websitenya akan tetap bisa terhubung.
  • Dedicated Line – Untuk menghindari gangguan jaringan, Anda akan menggunakan saluran koneksi yang khusus tersambung hanya untuk Anda. Jadi Anda tak perlu berbagi bandwidth dengan pengguna lain.
  • Power Outage – Khawatir data center nya mati listrik? Tenang, DCI Indonesia didukung oleh dua pembangkit listrik untuk memperkecil kemungkinan downtime.
server dci indonesia

Fitur-Fitur Penunjang Server

Bicara tentang uptime, infrastruktur server saja tidak cukup. Layanan hosting juga perlu memiliki berbagai fitur yang dapat menunjang performa servernya.

Berikut adalah beberapa fitur menarik yang ditawarkan Niagahoster untuk meningkatkan performa server:

  • LiteSpeed Web Server – LiteSpeed adalah web server tercepat di dunia. Sehingga, performa server Anda akan tetap stabil walaupun beban traffic tinggi.
  • Cloudflare CDN –  CDN adalah fitur untuk mempermudah website Anda untuk diakses dari manapun. Karena, CDN akan memuat konten website dari data center yang paling dekat dengan lokasi pengunjung.
  • Self Healing Network – Sesuai dengan namanya, fitur ini memungkinkan Niagahoster untuk mendeteksi dan mengatasi segala jenis serangan dan gangguan yang terjadi di dalam jaringan secara otomatis.
  • Sistem Operasi CloudLinux – CloudLinux adalah sistem operasi yang dibuat khusus untuk kebutuhan server. Sistem operasi ini punya tiga keunggulan, yaitu membuat server jadi lebih stabil, menjadikannya lebih aman, dan meningkatkan performanya.

Garansi Performa Server

Bagaimana jika performa server Niagahoster tidak sesuai dengan ekspektasi Anda?

Walaupun kemungkinannya sangat kecil. Anda tak perlu khawatir. Karena Niagahoster menyediakan garansi 30 hari uang kembali!

Jadi, jika selama 30 hari setelah menggunakan layanan Niagahoster Anda merasa kurang puas, Anda bisa mengajukan refund. Nanti, uangnya akan dikirim langsung ke rekening Anda dalam waktu hingga 10 hari.

Dengan begitu, Anda tak perlu khawatir tentang resiko saat memilih layanan hosting Niagahoster!

Bukti Keunggulan Uptime di Layanan Hosting Niagahoster

Oke, dengan dukungan ketiga faktor di atas, sudah seharusnya Niagahoster mampu memberikan performa uptime yang stabil. Tapi, apakah memang benar demikian?

Berdasarkan data dari Penasihat Hosting, Niagahoster memiliki rata-rata waktu uptime sebesar 99.91%. Berikut adalah catatan uptime Niagahoster yang mereka pantau sepanjang tahun 2020:

catatan uptime niagahoster di penasihat hosting

Seperti yang Anda lihat, sebagian besar uptime rate-nya berkisar antara 99.96% hingga 100%. Selain itu, durasi respon websitenya pun terbilang cukup cepat dan stabil. Tidak pernah mencapai 1000 ms.

Berkat fitur LiteSpeed Cache, performa servernya pun 40 kali lebih cepat. Berikut adalah grafik rata-rata kecepatan loading website di Niagahoster dari bulan September 2020 hingga November 2020:

website page load time niagahoster

Jadi, bisa disimpulkan bahwa infrastruktur server dan fitur-fitur yang ditawarkan Niagahoster mampu membuat websitenya menjadi lebih stabil dan lebih kencang. 

Pastikan Website Anda Stabil dengan Hosting di Niagahoster!

Uptime merupakan faktor yang wajib diperhatikan saat memilih layanan hosting. Karena semakin tinggi uptime rate yang ditawarkan, semakin besar pula kemungkinan website Anda online 24 jam.

Dengan demikian, Anda bisa terhindar dari berbagai resiko, seperti masalah reputasi, kerugian finansial, dan turunnya peringkat website di mesin pencari.

Nah, untungnya Niagahoster memiliki infrastruktur server dan fitur-fitur yang dapat menunjang uptime rate website Anda. 

Khawatir performa servernya tidak sesuai ekspektasi? Tenang, Niagahoster juga menawarkan garansi 30 hari uang kembali lho!

Jadi tunggu apa lagi? Klik tombol di bawah untuk merasakan langsung performa server yang stabil di Niagahoster!

Ridandi Bintang Pamungkas Bintang is an avid learner with years of experience in Marketing and Business Management subjects. Aside from writing, Bintang loves reading books and collecting movies.