Imas Indra A detail-oriented and innovative writer. She developed her creative talent and expertise after years of practice in journalism, academic research, essay writing, and blogging. Currently in Niagahoster, she boosted more people to #BuildSuccessOnline using SEO and content marketing strategies. When it comes to writing, her goal is to make complex topics enjoyable.

Tips Ampuh B2C Marketing untuk Mengembangkan Bisnis Anda

6 min read

strategi b2c marketing

Menentukan strategi pemasaran untuk model bisnis B2C adalah hal yang susah-susah gampang. Pasalnya, selera konsumen yang jadi target utama bisnis B2C lebih cepat berubah dan sukar ditebak. Strategi marketing yang diterapkan oleh model bisnis B2C pun sudah pasti berbeda dengan strategi bisnis B2B.

Ada banyak strategi dan tips bisnis B2C yang tersedia di internet. Namun, beberapa tips bisa dibilang lebih efektif daripada beberapa tips lainnya. Untuk memudahkan Anda menjalankan strategi bisnis B2C Marketing secara maksimal, kami sudah merangkum tips bisnis B2C terampuh dalam artikel ini. Selamat membaca!

Pengertian B2C dan B2C Marketing?

B2C adalah akronim dari Business-to-Consumer. B2C dipakai untuk menjelaskan sebuah model bisnis yang dilakukan antara pihak produsen kepada pihak konsumen secara langsung.

Konsumen umumnya memiliki permintaan sebuah produk atau jasa. Di titik inilah pelaku bisnis hadir untuk menawarkan produk atau jasa berdasarkan permintaan tersebut. Produk yang dijual dalam model bisnis ini pun biasanya produk jadi atau produk siap pakai seperti pakaian, makanan siap santap, jasa cuci mobil, dll.

Dari pengertian tersebut, B2C marketing berarti juga usaha-usaha yang dilakukan untuk mempromosikan barang dan jasa dari pemilik produk ke konsumen. Secara spesifik, artikel ini akan membahas tips belajar digital marketing bagi bisnis untuk menjangkau calon konsumen potensial.

7 Tips Bisnis B2C Paling Ampuh

Di bawah ini, Anda akan menemukan 7 tips strategi marketing B2C terampuh. Kesemuanya bisa Anda terapkan dan sesuaikan dengan niche bisnis Anda.

1. Taruh Perhatian Utama pada Website ecommerce Anda

Jika kita membahas bisnis B2C di era digital, tentu bahasan soal website tidak bisa dilewatkan. B2C ecommerce adalah salah satu lahan bisnis paling subur nan menjanjikan untuk mendulang rupiah saat ini. Karena itu, berinvestasi pada website ecommerce adalah langkah awal yang harus Anda lakukan dalam strategi marketing B2C.

Lalu, investasi seperti apakah yang harus Anda utamakan dalam website ecommerce Anda? Ada tiga karakteristik utama yang harus dimiliki sebuah website ecommerce supaya mendukung strategi marketing B2C Anda.

Responsif

Pernahkah Anda mengunjungi sebuah website yang terlihat baik dalam tampilan desktop tetapi seketika berantakan ketika dibuka lewat smartphone? Itulah masalah yang akan Anda temui ketika website toko online Anda tidak responsif.

Website responsif adalah wajib hukumnya. Apalagi di tahun 2019 ini. Hal ini karena jumlah pengguna smartphone yang terus meningkat. Sebuah studi dari Statista menunjukkan peningkatan jumlah orang yang berbelanja secara online lewat smartphone. Di tahun 2013, hanya ada sekitar 75 persen orang berbelanja lewat smartphone. Lima tahun berselang, jumlah ini meningkat menjadi 86 persen.

Disanalah pasar bisnis B2C sekarang berada. Website yang responsif akan memudahkan Anda untuk mengincar pasar potensial tersebut.

Website responsif memanjakan pengguna smartphone dengan tampilan yang tetap menyenangkan. Meski website yang sama dibuka dari berbagai macam gadget yang memiliki resolusi layar yang berbeda. Para pengguna smartphone bisa berbelanja online dengan mudah hanya lewat smartphone saja.

Dengan begitu, website yang responsif akan menjadi amunisi khusus Anda untuk mengincar pasar pengguna smartphone yang besar tersebut dan menjadikan mereka sebagai pelanggan setia Anda.

Baca juga: Cara Optimasi Website untuk Google Mobile First Index

Cepat

Kecepatan adalah segalanya. Begitu juga kecepatan sebuah website. Sebuah studi menunjukkan bahwa pelanggan berekspektasi sebuah website dapat diakses hanya dalam waktu 2 detik! Jika waktu loading lebih dari itu, 40 persen pelanggan Anda akan siap angkat kaki dari website Anda.

Dalam urusan B2C ecommerce, kecepatan adalah impresi pertama yang didapatkan oleh pelanggan Anda. Anda bisa saja kehilangan pelanggan potensial sebelum sempat menawarkan apapun, hanya karena waktu loading website Anda tidak cukup cepat. Karena itu investasikan tenaga dan sumber daya Anda pada kecepatan loading website.

Ingin punya website super cepat? Ikuti 20+ tips di ebook ini untuk meningkatkan kecepatan website Anda!

Desain website yang sesuai dengan branding bisnis

Desain website Anda tidak kalah pentingnya dengan kedua poin di atas. Tampilan website Anda adalah identitas brand Anda. Desain website membantu pelanggan mengingat karakter brand Anda. Semakin banyak orang mengingat Anda karena karakter brand Anda, maka semakin mudah juga Anda untuk mengeksekusi strategi marketing selanjutnya.

2. Berikan Pengalaman Berbelanja yang Menyenangkan

Anda sudah memiliki website yang responsif, cepat, dan memiliki desain website yang senada dengan branding produk Anda. Apakah tiga kualitas di atas cukup untuk membuat website Anda sebagai senjata digital marketing B2C?

Jawabannya, tentu saja belum.

Jika ketiga kualitas website tersebut sudah terpenuhi, kini waktunya untuk mendandani website Anda dengan berbagai fitur yang memanjakan pengguna website Anda. Tujuannya utamanya adalah memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan.

Poin pengalaman berbelanja ini seringkali dilupakan oleh para pelaku bisnis B2C. Padahal, user experience yang baik akan meninggalkan kesan yang baik. Kesan yang baik adalah salah satu strategi marketing terampuh untuk membuat pelanggan Anda melakukan pembelian kedua dan seterusnya. Kesan yang baik juga memperbesar kemungkinan produk Anda akan direkomendasikan kepada pelanggan baru lainnya.

Demi kesan yang baik, website Anda tentu harus dibekali berbagai fitur yang memudahkan proses pembelian. Fitur-fitur penting tersebut antara lain: kemudahan dalam memilih variasi produk, memilih jasa ekspedisi, menghitung ongkos kirim, atau menyediakan berbagai pilihan payment gateway.

Jika website ecommerce Anda berbasis WordPress yang dibangun dengan tutorial WooCommerce, tentu menambahkan fitur tersebut tak akan jadi persoalan. Berbagai plugin toko online untuk WooCommerce tersedia secara gratis dan bisa Anda terapkan dengan menginstallnya saja.

Baca juga: 7+ Plugin Ongkos Kirim Terbaik untuk Toko Online

3. Edukasi Pelanggan lewat Strategi Content Marketing

Jika berbicara soal strategi online marketing B2C, content marketing tentu tidak boleh luput dari topik bahasan. Strategi digital marketing apapun tak akan berhasil jika tidak didukung oleh kualitas konten yang mumpuni juga. Karena itu, Anda pun tidak boleh meninggalkan konten dalam menjalankan B2C marketing.

Peran konten dalam strategi marketing B2C bersifat vital. Kualitas konten yang baik tak hanya berfungsi untuk mendeskripsikan dan “menjual” fitur-fitur menarik pada produk Anda. Strategi content marketing yang apik adalah kekuatan Anda untuk mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan hingga menumbuhkan rasa percaya pelanggan pada brand Anda. Tujuan tertinggi yang ingin dicapai tak lain dan tak bukan adalah angka penjualan yang semakin meningkat.

Untuk mengeksekusi strategi content marketing Anda, media yang digunakan pun bisa beragam. Anda bisa mulai dengan memaksimalkan manfaat blog bagi bisnis Anda. Selain blog, sosial media adalah lahan manis untuk mengeksekusi strategi content marketing Anda. Jangan lupa untuk memasang iklan di berbagai platform seperti Instagram, Youtube, dan Facebook untuk memperbesar exposure brand dan mendatangkan lebih banyak konsumen potensial bagi bisnis Anda.

4. Berikan Layanan Pelanggan Terbaik

“Customer service is the new marketing.”

Jika Anda pernah mendengar kutipan tersebut, maka Anda paham mengapa layanan pelanggan menjadi salah satu poin tips bisnis B2C di artikel ini. Layanan konsumen patut Anda coba sebagai salah satu tips memaksimalkan strategi marketing B2C Anda.

Dewasa ini, layanan konsumen tak melulu tentang mengangkat telepon ataupun membalas email yang berisi keluhan pelanggan. Anda pun bisa memanfaatkan layanan pelanggan di bisnis Anda untuk mempercepat pertumbuhan bisnis Anda.

survey about value of customer experiences
Source:https://acquire.io/blog/customer-service-is-the-new-marketing/

Mari kita berkaca sejenak pada layanan pelanggan Starbucks yang menjadikannya sebagai franchise kedai kopi paling banyak di dunia. Layanan pelanggan yang diberikan Starbucks sederhana saja. Starbucks menuliskan nama pelanggan mereka di gelas dan memanggil para pelanggan mereka sesuai nama tersebut. Starbucks telah mengubah seseorang yang tak dikenal menjadi seorang teman dekat dengan sentuhan layanan pelanggan sesederhana ini.

Bukan tidak mungkin bisnis Anda pun mengalami kesuksesan yang sama seperti Starbucks. Dengan menyediakan layanan pelanggan, Anda dapat menyapa pelanggan Anda secara langsung. Anda pun bisa membantu pelanggan untuk menemukan produk mana yang cocok dengan kebutuhan mereka. Interaksi human-to-human ini pun terbukti lebih disukai dan efektif untuk mengatasi keraguan yang ditemukan pelanggan dalam proses pengambilan keputusan pembelian serta menggiring pelanggan lebih cepat menuju halaman check out dan menyelesaikan transaksinya.

Layanan pelanggan tak berhenti saat transaksi sudah terjadi. Anda masih bisa memberikan pelayanan pelanggan yang optimal setelah pembelian. Layanan purna jual ini akan meningkatkan kepuasan serta kepercayaan pelanggan terhadap produk Anda. Pelanggan pun akan merasa jika mereka merogoh kocek tidak hanya untuk sekadar mendapatkan barang tetapi juga mendapatkan pelayanan dan added value dari brand Anda.

Tercapainya poin ini akan meningkatkan rasa percaya pelanggan akan brand Anda dan memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Dari interaksi dengan pelanggan di layanan purna jual, Anda pun dapat mengumpulkan berbagai saran, kritik, dan masukan yang bisa Anda gunakan untuk mengembangkan produk Anda di masa yang akan datang. Jadi, masihkah Anda mau meragukan layanan pelanggan dalam bisnis Anda?

Baca juga: Apa itu Inbound Marketing?

5. Kuatkan Faktor WOW dan Tawarkan Harga yang Bersaing

Produk andalan yang Anda miliki sekarang bisa jadi bukan satu-satunya produk yang diinginkan oleh konsumen Anda. Anda harus bersaing dengan produk kompetitor terlebih dahulu sebelum konsumen akhirnya menjatuhkan pilihan untuk membeli produk Anda. Di titik inilah, Anda harus memiliki faktor ‘wow’ atau USP (Unique Selling Point) untuk mengoptimalkan strategi marketing B2C Anda.

Faktor ‘wow’ membantu menempatkan bisnis Anda dalam pasar. Faktor ‘wow’ jugalah yang menjelaskan keunggulan produk Anda dibanding dengan produk kompetitor. Jika keunikan ini dikomunikasikan secara jelas dan tepat melalui strategi marketing Anda, pelanggan tentu akan lebih mudah mengingat Anda dibanding dengan produk dari kompetitor.

Ada berbagai macam Unique Selling Point yang bisa Anda tambahkan dalam produk Anda. Anda bisa mengunggulkan fitur tertentu dalam produk Anda, ragam pilihan variasi produk, layanan konsumen 24/7, hingga kemudahan pembelian dan pengiriman barang.

Namun, faktor ‘wow’ saja tidak untuk membuat pelanggan melirik produk Anda. Kombinasikan faktor ‘wow’ tersebut dengan harga yang bersaing. Calon konsumen tentu cenderung menjatuhkan pilihan untuk produk yang memiliki harga serupa tetapi dengan lebih banyak keuntungan.

6. Pahami Kebiasaan Konsumen Anda

Strategi marketing dibuat untuk menarik konsumen. Karena itulah, perilaku konsumen menjadi salah satu aspek penting yang harus Anda pertimbangkan sebelum mengeksekusi strategi marketing B2C Anda. Keliru menganalisa perilaku konsumen dapat mengakibatkan strategi marketing yang Anda jalankan pun menjadi tidak efektif dan efisien.

Ditambah lagi, setiap industri memiliki segmentasi konsumen yang berbeda-beda. Perilaku konsumennya pun berbeda. Strategi marketing yang mujarab untuk suatu industri belum tentu cocok jika diterapkan di industri lainnya.

Untuk memahami perilaku konsumen di industri yang Anda tekuni, Anda perlu mengetahui apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan, bagaimana cara mereka menghabiskan waktu dan uang, dan bagaimana cara mereka berbelanja. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, Anda dapat memetakan kebiasaan konsumen yang menjadi target pasar Anda dan strategi marketing yang tepat di tiap customer journey mereka saat ini.

Baca juga: Marketing Mix: Konsep dan Penerapannya di Bisnis Masa Kini

7. Membuat Kontes dan Giveaway

Siapa yang tidak suka kontes? Semua orang suka mengikuti kontes apalagi jika dengan usaha yang seminimal mungkin bisa membuka kesempatan untuk mendapatkan hadiah yang besar. Dengan pemikiran ini, menyelenggarakan kontes atau lomba bisa jadi salah satu tips marketing B2C yang bisa Anda adaptasi untuk bisnis Anda.

Kontes yang dibuat pun tidak perlu megah dan berbentuk offline event. Dengan bantuan teknologi, Anda bisa membuat kontes lewat blog atau sosial media Anda. Anda bisa meminta pelanggan Anda untuk menjawab pertanyaan seputar produk Anda atau memberikan feedback mereka terhadap produk Anda.

Namun, jangan lupa jika tujuan utama dari kontes ini adalah untuk memuluskan jalannya strategi marketing B2C Anda. Pastikan jika kontes yang Anda buat memberikan feedback untuk mendukung strategi marketing Anda nantinya. Untuk mencapai hal tersebut, Anda bisa meminta peserta kontes untuk follow akun sosial media, subscribe Youtube, memberikan like di Instagram, mention di Twitter, ataupun menuliskan email mereka.

Agar kontes yang diselenggarakan memiliki efek FOMO marketing yang lebih besar, perhatikan juga hadiah yang akan Anda bagikan. Anda bisa memberikan hadiah yang berhubungan dengan bisnis Anda seperti voucher belanja, kupon diskon, freebies, dll.

Kesimpulan

Strategi pemasaran B2C bukanlah hal yang asing bagi kita. Sebagai seorang konsumen, kita sudah terpapar dengan berbagai trik B2C marketing setiap harinya. Meskipun familiar, strategi B2C marketing yang Anda jalankan saat ini belum tentu berhasil dan tepat sasaran. Karena itu, kami menghadirkan artikel ini untuk memberikan tips terampuh untuk Anda yang sedang menjalankan B2C Marketing.

Semoga tips dari kami membantu Anda menemukan formula yang tepat untuk menjalankan bisnis B2C Anda. Jangan lupa subscribe blog Niagahoster untuk mendapatkan tips-tips seputar dunia bisnis dan digital marketing lainnya.

Imas Indra A detail-oriented and innovative writer. She developed her creative talent and expertise after years of practice in journalism, academic research, essay writing, and blogging. Currently in Niagahoster, she boosted more people to #BuildSuccessOnline using SEO and content marketing strategies. When it comes to writing, her goal is to make complex topics enjoyable.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *