Suryadi Kurniawan Suryadi is a digital content writer at Niagahoster. He keeps on pursuing opportunities to engage with more people through articles about WordPress, Internet Marketing and other IT-related issues. During his free time, he enjoys playing Clash Royale a lot.

Marketplace vs Toko Online: Jangan Salah Pilih Ya!

9 min read

Opencart

Jika Anda berencana menjual produk secara online, ada dua pilihan yang tersedia: Marketplace vs Toko Online. Lalu, manakah yang lebih baik? Manakah platform yang tepat untuk Anda berjualan online?

Pada artikel ini, kami akan membantu Anda mengambil keputusan terbaik untuk pengembangan bisnis digital Anda. Tentu, keputusan akhir tetap di tangan Anda. Kami coba menyajikan berbagai fakta tentang keduanya. Penasaran?

Kelebihan dan Kekurangan Marketplace

Marketplace adalah sebuah platform, baik berupa website atau aplikasi, yang dikelola oleh suatu perusahaan (pihak ketiga) untuk memfasilitasi bertemunya penjual dan pembeli secara online. 

Anda bisa membayangkan marketplace seperti sebuah department store. Banyak penjual dengan berbagai jenis barang dagangan dalam satu lokasi yang sama.

Apa Kelebihan Berjualan di Marketplace?

Berikut ini adalah beberapa keuntungan menjual produk Anda melalui marketplace:

1. Lebih Mudah Memulai

Marketplace memungkinkan Anda memulai bisnis online kapan saja. Anda hanya perlu menentukan marketplace mana yang ingin Anda gunakan, dan mulai mendaftar.

Sebagai contoh, jika Anda ingin membangun bisnis tersebut melalui Tokopedia, Anda bisa menggunakan akun Facebook, Google, email atau nomor ponsel Anda. 

halaman login tokopedia

Setelah tahapan registrasi selesai, Anda bisa mulai mengisi identitas Anda dan bisnis Anda. Selanjutnya, langsung pasang berbagai produk Anda pada etalase toko di marketplace tersebut. 

Tiap marketplace bisa saja memiliki cara yang berbeda. Namun, secara garis besar, cukup daftar akun, lalu tampilkan produk. 

2. Hanya Perlu Modal Minimal

Selain mudah, mendaftar di marketplace tidak dikenakan biaya. Bahkan, jika sebatas penjual reguler, tidak ada biaya layanan yang dibebankan. 

Bergantung marketplace yang Anda gunakan, Anda mungkin hanya akan berbagi profit sebesar 1% per produk jika melakukan upgrade. Tujuan upgrade status keanggotaan adalah mendapatkan berbagai keuntungan promosi dan tingkat kepercayaan pembeli. 

Namun, menjadi penjual reguler pun bukan halangan untuk meraih pendapatan dari penjualan produk Anda. 

3. Sistem Telah Tersedia

Anda tak perlu repot merancang sistem bagi bisnis online Anda. Marketplace sudah menyiapkan sarana berjualan Anda dengan baik. Mulai dari website dan platformnya, desain yang menarik, alur pembelian produk dan lainnya. 

Satu hal yang perlu Anda lakukan hanyalah mengunggah foto terbaik produk Anda. Tak lupa juga, berikan deskripsi yang mencerminkan keunggulan produk Anda. Dengan cara ini, produk Anda akan mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. 

4. Pasar Sudah Terbentuk

Sesuai namanya, marketplace adalah sebuah pasar online. Artinya, pembeli akan langsung datang ke pasar jika membutuhkan sebuah produk.

Menggunakan contoh Etsy. Jika seseorang ingin membeli produk kerajinan tangan, ia tak perlu bingung mencari siapa penjual yang memiliki barang tersebut. Ia cukup datang ke pasar online dan membeli produk dengan mudah. 

Nama baik sebuah marketplace menentukan keberhasilan bisnis yang Anda jalankan. Baik dari kemudahan akses, hingga tingkat keamanan transaksi yang dikelolanya.

Singkatnya, jika seseorang membeli dari Lazada, nama marketplace itulah yang ada di benak mereka, bukan toko Anda. Bagi pebisnis baru, hal ini tentu cukup membantu. 

5. Tidak Perlu Strategi Marketing

Pernah mendengar adanya gratis pengiriman barang (free ongkir)? Promo hosting gratis domain Atau promo diskon 10.10?

Ya, ada banyak cara menawarkan produk agar menarik pelanggan. Marketplace memiliki segudang strategi marketing. Artinya, Anda tidak perlu melakukannya sendiri. 

Anda hanya perlu fokus kepada kualitas dan ketersediaan produk Anda ketika berjualan di marketplace. 

Bahkan, marketplace juga akan memikirkan bagaimana cara menarik semakin banyak orang datang ke platform mereka. 

Hal ini membutuhkan teknik SEO (Search Engine Optimization) dan strategi pemasaran yang baik. Sekali lagi, Anda tidak perlu melakukan langkah tersebut sendiri.  

Apa Kekurangan Berjualan di Marketplace?

Cukup banyak kelebihan yang ditawarkan oleh sebuah marketplace, ya? Namun, tentu berbisnis menggunakan marketplace tidak luput dari berbagai kekurangan. Apa saja?

1. Persaingan Tajam dengan Kompetitor

Seperti halnya di pasar tradisional, Anda akan menemukan banyak pebisnis yang menjual produk yang sama dengan Anda. Jadi, persaingan yang terjadi dengan kompetitor pada sebuah marketplace sangat tinggi. 

Sebagai contoh, saat pembeli mencari “mouse wireless” di Lazada, hasil yang muncul berasal dari berbagai toko di seluruh Indonesia. Pembeli tidak akan mengetahui toko yang menjualnya, kecuali saat melakukan klik untuk masuk ke deskripsi lengkap. 

ilustrasi persaingan di online marketplace

Dengan kondisi ini, kemungkinan produk Anda terjual sama besarnya dengan kompetitor Anda. 

2. Margin Laba Terbatas

Imbas dari sebuah persaingan yang ketat tentu saja: perang harga

Jalan keluar yang sering diambil oleh para pebisnis adalah memberikan banderol yang murah terhadap produk yang dijual. Konsekuensinya, margin laba yang bisa dihasilkan sangat kecil.

Untuk meningkatkan penjualan, Anda bisa saja beriklan di marketplace Anda. Namun, tentu saja akan muncul biaya tambahan dan mengurangi keseluruhan laba Anda. Lagipula, kompetitor Anda pun mungkin saja melakukan strategi yang sama, bukan?

Dengan kata lain, potensi laba per produk Anda ketika berjualan di marketplace memang sangat terbatas alias mepet.

3. Tidak dapat Melakukan Retargeting

Sistem yang dibangun oleh marketplace bertujuan memudahkan transaksi. Mulai dari informasi harga, deskripsi produk, tata cara pengiriman barang, dan lainnya. Namun, semua data transaksi tersebut mutlak milik marketplace. 

Dengan kondisi ini, sebagai penjual, Anda akan kehilangan kesempatan untuk melakukan upaya menjual kembali ke konsumen yang sama (retargeting). Alasannya, tidak ada informasi yang Anda miliki untuk membangun sebuah daftar konsumen atau customers list

Padahal, peluang transaksi penjualan lewat retargeting sangat besar. 

4. Kurang Mendukung Branding

Pembeli yang baru melakukan transaksi di marketplace bisa jadi tidak mengetahui nama Anda sebagai penjualnya. Dalam benak mereka, transaksi dilakukan antara pembeli dan marketplace, bukan Anda

Dari segi bisnis, hal ini tidak menguntungkan. Sebab, Anda tidak dapat membangun brand Anda dengan baik. 

Seperti yang Anda ketahui, branding bisa membantu Anda meningkatkan engagement dengan konsumen. Engagement adalah keterlibatan konsumen dengan produk Anda. 

Dengan engagement yang terjaga, akan menciptakan konsumen yang loyal untuk jangka panjang. 

5. Pasar Terbatas

Pada umumnya marketplace menyasar pada pasar tertentu. Selain terkait strategi bisnis, juga karena faktor biaya. Sebagai contoh, walaupun sebuah marketplace sukses di Indonesia, belum tentu terjadi kondisi sama di kawasan lain.

Jadi, jika strategi bisnis Anda ingin menyasar konsumen dari seluruh dunia, menggunakan marketplace mungkin bukan pilihan terbaik. 

Kelebihan dan Kekurangan Toko Online

Di sisi lain, toko online adalah sebuah website yang dimiliki oleh seorang pebisnis untuk menjual produknya secara online. 

Toko online cocok untuk semua jenis bisnis, baik berupa barang ataupun jasa, pribadi maupun perusahaan. Mari simak berbagai kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu. 

Apa Kelebihan Membangun Toko Online?

Membangun toko online akan memberikan Anda berbagai manfaat sebagai berikut:

1. Anda Memegang Kendali Penuh

Anda bisa membayangkan tidak sedang berada di pasar, tapi toko Anda sendiri. Anda bisa menentukan bentuk bangunannya, warna catnya, tata letak barang yang Anda jual, dan lainnya. Intinya, Anda memiliki kendali penuh. 

Anda juga bisa menggunakan pendekatan Anda sendiri ketika membangun sebuah toko online. Apakah Anda ingin lebih banyak memberikan promosi? Ataukah Anda ingin memberikan pendekatan edukasi melalui toko online Anda?

Siapa tahu pembeli yang datang didasari kepercayaan bahwa Anda adalah ahli di bidang produk yang Anda jual. Misalnya, membuat blog sebagaimana yang dilakukan oleh brand clothing lokal Ditzbrand ini.

2. Margin Laba Lebih Besar

Apa yang terjadi ketika Anda tidak terjebak pada perang harga? Ya, Anda bebas menentukan value dari produk yang Anda jual. 

Memiliki toko online Anda sendiri memungkinkan Anda untuk meraih keuntungan dengan margin laba yang besar. Alasannya, Anda bisa menentukan keuntungan per item produk. Selain itu, Anda juga bisa mengatur manakah produk yang ingin Anda genjot penjualannya. 

Anda juga tak perlu mengeluarkan biaya iklan untuk mempromosikan salah satu produk terbaru atau produk paling laris Anda. Cukup melakukan pengaturan pada toko online Anda, semua akan siap dalam waktu singkat. 

3. Lebih Mudah dalam Retargeting

Retargeting adalah cara untuk kembali menarik konsumen yang pernah berkunjung ke toko online Anda, baik yang melakukan pembelian maupun tidak. 

Berapa banyak peluang penjualan bisa ditingkatkan lewat retargeting? Jawabannya 161%!

Alasannya sebenarnya cukup sederhana. Dengan mengingatkan kembali konsumen atas produk yang pernah dilihat, berarti kita memahami kebutuhan konsumen. 

Pendekatan ini cukup efektif karena hampir 70% iklan yang menggunakan pendekatan retargeting selalu berhasil menggiring kepada transaksi pembelian. 

Selain itu, Anda tak perlu lagi menggunakan biaya promosi yang besar, karena retargeting fokus ke konsumen potensial saja. 

4. Leluasa dalam Melakukan Branding

Jika ingin bisnis Anda dikenal oleh konsumen, memulainya dengan toko online adalah pilihan terbaik. Sebab, Anda bisa membangun brand Anda dengan lebih efektif. Hal ini tidak bisa Anda peroleh jika menggunakan marketplace.

Perlu diingat bahwa 73% konsumen lebih memilih untuk melakukan transaksi dengan brand yang memberikan pengalaman belanja yang unik. Data tersebut menunjukkan bahwa potensi Anda untuk bisa menarik konsumen jauh lebih besar jika identitas online Anda dikenal oleh masyarakat.

Branding bisa terkait dengan visi misi dari bisnis Anda. Branding juga terkait dengan cara Anda menampilkan citra perusahaan lewat warna dominan, pendekatan edukasi, dan lainnya. 

Lagipula, banyak pemula yang memulai bisnis justru dari toko online mereka sendiri. Selain itu, jika produk yang Anda miliki kebetulan sangat unik, tentu akan sulit pula menentukan kategori yang pas di marketplace.  

5. Tidak Bergantung Pada Pihak Ketiga

Jika Anda berhasil membangun brand dan menciptakan engagement yang kuat, bisnis Anda akan mampu bertahan untuk jangka panjang. Toko online Anda memiliki peran penting untuk membangun keberlangsungan usaha Anda. 

Selain itu, Anda tidak tergantung dengan pihak ketiga. Tidak hanya dari sisi penjualan, namun juga dari eksistensi bisnis Anda. Bayangkan jika penjualan produk Anda sedang laris manis, namun mendadak marketplace Anda menutup usahanya. Anda akan terkena imbasnya, bukan?

Oleh karena itu, mempertimbangkan faktor ini dari awal membangun bisnis sangatlah disarankan. 

6. Menyasar Pasar Global

Perkembangan internet memungkinkan Anda menjangkau siapapun di seluruh dunia. Tidak terkecuali produk yang Anda tawarkan. 

Jika Anda membangun sebuah toko online yang beroperasi dengan baik, kesempatan untuk menyasar pasar global sangat terbuka. Hal tersebut mungkin akan terkendala jika Anda menggunakan marketplace disebabkan strategi bisnis mereka yang berbeda.

Tidak menjangkau pasar global bisa menjadi sebuah kerugian. Sebab, berbagai informasi menyebutkan bahwa produk asal Indonesia digemari masyarakat dunia. 

Sebagai contoh adalah Salam Rancage, yang sukses mengekspor berbagai kerajinan dari bahan daur ulang. Dimulai dari modal sebesar Rp. 500 ribu, keuntungan per bulan bisnis ini mencapai lebih dari Rp. 20 juta! Bahkan, terus berkembang seiring meningkatnya permintaan.

Tentu hal ini cukup memberikan Anda inspirasi bagaimana Anda akan membangun bisnis Anda, bukan?

Apa Kekurangan Membangun Toko Online?

Banyak juga ya kelebihan toko online? Lalu, apa hambatan yang perlu Anda pertimbangkan? 

1. Diperlukan Investasi untuk Membuat Website

Membuat website memerlukan investasi, karena Anda harus berlangganan hosting dan beli domain terlebih dahulu. Hosting adalah sarana penyimpanan bagi file toko online, sedangkan nama domain adalah nama toko online Anda. 

Artinya, berbeda dengan model bisnis seperti marketplace yang modalnya Rp 0, membangun toko online masih memerlukan modal awal.

Untungnya, saat ini terdapat penyedia layanan hosting dan domain yang menawarkan berbagai promo menarik. Sebagai contoh, dengan paket tertentu Anda akan mendapatkan sebuah domain gratis.

Rekomendasi bagi Anda yang baru saja memulai bisnis online adalah memilih paket WordPress hosting yang paling terjangkau terlebih dulu. 

Kemudian, jika toko online Anda berkembang menjadi semakin besar dan kebutuhan penyimpanan lebih banyak, Anda bisa melakukan upgrade paket. Tujuannya, menjaga toko online Anda tetap beroperasi dengan baik.

Perlu diingat, kejelian Anda dalam memilih penyedia layanan yang hosting yang murah dan berkualitas menjadi kunci strategi bisnis Anda.  

2. Dibutuhkan Kemandirian Mengelolanya

Setelah membangun website toko online Anda, hal lain yang harus dilakukan adalah mengelolanya secara mandiri. Ya, karena Anda memegang kendali penuh atas toko online, setiap aspek pengembangannya Anda tentukan sendiri. 

Sebenarnya cukup sederhana. Anda bisa memulai dengan membangun sistem untuk toko online Anda: dari desain toko, penataan produk hingga ke alur pembelian.

Terpikir untuk menggunakan jasa pembuatan website? Tidak ada masalah. Beberapa pemula juga melakukannya. 

Namun, mengetahui dasar-dasar pengelolaan website tentu akan lebih membantu. Sebab, toko online Anda harus dikelola dengan baik untuk jangka panjang. Salah satunya, Anda bisa memastikan semua fitur toko online telah terpasang dengan baik. 

Selain pengelolaan internal, Anda harus memikirkan cara mendatangkan konsumen ke toko Anda. 

Di marketplace, Anda hanya perlu mempromosikan produk. Membangun toko online menuntut Anda mempromosikan website toko online Anda terlebih dahulu.

Untuk hal tersebut, Anda bisa menerapkan strategi SEO (Search Engine Optimization). SEO bertujuan untuk membuat toko online Anda dikunjungi calon konsumen melalui mesin pencari, yang tentunya gratis. 

Untuk memahami lebih dalam tentang SEO toko online, silakan baca: Trik SEO Ampuh Untuk Toko Online Anda!

Satu hal yang tak kalah penting adalah mengelola keamanan sistem toko online Anda. Hal ini bertujuan untuk membangun kredibilitas bisnis Anda. 

Namun, Anda tidak perlu khawatir ketika membangun toko online sendiri. Beragam panduan untuk mengelola website dengan baik tersedia di blog Niagahoster dan bisa Anda jadikan referensi. 

Marketplace vs Toko Online

Berjualan di marketplace layaknya menggantungkan bisnis Anda pada pihak ketiga. Anda tidak dapat memegang kendali penuh, baik dari sisi margin laba maupun pasar yang ingin Anda ciptakan. 

Selain itu, marketplace bukanlah tempat yang tepat untuk membangun brand Anda sendiri.  

Namun, marketplace sudah menyiapkan semua sistem bagi Anda. Bahkan untuk menjadi penjual reguler tidak ada biaya pendaftaran dan layanan yang akan dibebankan. 

Sebaliknya, jika Anda membangun sebuah toko online Anda akan memiliki kendali penuh. Sesuatu yang tidak dimiliki para pebisnis yang menggunakan jasa marketplace. 

Tak hanya itu, Anda berkesempatan untuk mendapatkan laba lebih besar dan menjangkau pasar lebih luas. 

Ketika membangun toko online, Anda memerlukan sedikit investasi dan keahlian mengelola toko Anda secara mandiri. 

PlatformKelebihanKekurangan
Marketplace(+) Lebih mudah memulai
(+) Hanya perlu modal minimal
(+) Sistem telah tersedia
(+) Pasar sudah terbentuk
(+) Tidak perlu strategi marketing
(-) Persaingan tajam
(-) Margin laba terbatas
(-) Tidak bisa retargeting
(-) Kurang mendukung branding
(-) Pasar terbatas
Toko Online(+) Anda memegang kendali penuh
(+) Margin laba besar
(+) Lebih mudah retargeting
(+) Leluasa melakukan branding
(+) Tidak bergantung pihak ketiga
(+) Menyasar pasar global
(-) Perlu investasi
(-) Butuh kemandirian pengelolaan

Untungnya, ada banyak panduan untuk membuat toko online. Salah satunya adalah cara membuat website toko online di blog kami. Dengan mengikuti langkah-langkah di tutorial ini, Anda akan dapat membangun website tanpa keahlian teknis.

Perlukah Memanfaatkan Keduanya?

Kedua platform tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagaimana jika menggabungkan keduanya?

Selama saling mendukung, Anda bisa membangun toko online sambil terus menjual produk Anda melalui marketplace. Selain itu, pihak marketplace tidak pernah melarang seseorang yang sudah memiliki toko online untuk bergabung. 

Salah satu strategi yang bisa Anda terapkan adalah menggunakan marketplace untuk menjangkau masyarakat luas, lalu menggiring mereka untuk langsung mengunjungi toko online Anda. 

Pada saat pengunjung datang ke toko Anda, pastikan Anda memberikan value yang tinggi kepada mereka. Bisa berupa informasi yang bermanfaat melalui konten blog toko online Anda atau promosi bagi pembeli pertama. 

Lalu, siapakah yang sukses menjalankan dua platform tersebut secara bersamaan? 

Anda pasti pernah mendengar nama Dwi Isti Winarni. Ibu rumah tangga asal Yogyakarta ini sukses berjualan di Tokopedia, sambil membangun toko online-nya sendiri jogja-batik.com. Walaupun sempat jatuh bangun, kini bisnis online yang ia jalankan telah menjangkau pasar Eropa. Berapa omzet bisnisnya? Hingga Rp. 200 juta per bulan! Sangat menggiurkan!

Ini merupakan contoh bahwa berjualan di marketplace tidaklah cukup. Anda harus mampu membangun brand dengan toko online Anda demi mencapai kesuksesan bisnis yang Anda geluti.

Marketplace vs Toko Online: Pilihlah Yang Terbaik Untuk Bisnis Anda

Setelah mempelajari perbedaan marketplace vs toko online, Anda jadi tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing platform tersebut, kan?

Pilihlah platform yang paling sesuai kebutuhan bisnis Anda. Bahkan, Anda bisa menggunakan keduanya sekaligus untuk hasil yang lebih optimal.

Namun, membangun toko online Anda sendiri tetap merupakan rekomendasi terbaik. Alasannya, Anda memiliki  keleluasaan untuk membangun pasar Anda sendiri, menentukan laba, dan mengelolanya untuk jangka panjang. 

Yang menarik, kini membuat website bisnis tak kalah mudahnya dengan membangun marketplace, berkat layanan Website Instan Niagahoster

Layanan Website Instan akan membantu Anda memiliki website dengan cepat dan mudah, sudah termasuk hosting, domain dan tema WordPress sesuai bisnis Anda. 

Langkah mendapatkan Website Instan Niagahoster pun simpel. Anda tinggal:

  1. Kunjungi halaman website instan dan pilih tema yang Anda inginkan.
  2. Lakukan pembayaran.
  3. Lakukan verifikasi pembelian melalui email, lalu website siap online.

Mudah sekali, kan?

Nantinya, Anda juga akan mendapatkan beberapa plugin unggulan sesuai jenis website yang akan dibangun. Misalnya, ketika memilih tema Website Toko Baju, Anda mendapatkan plugin untuk integrasi website dengan marketplace, keranjang belanja, dan live chat.

Selain itu, Anda juga bisa membuat web dengan jasa pembuatan website terjangkau dari Niagahoster!

preview tema Website Instan Niagahoster

Yang istimewa, saat ini ada promo Ramadhan dengan diskon 75 persen untuk pembelian pertama tema tertentu, seperti Website Toko Baju dan Toko Online Ramadhan.

Dengan promo ini, Anda cukup membayar Rp778.473 untuk mendapatkan website siap pakai dengan durasi tiga tahun! Jadi, segera beli tema pilihan Anda sebelum harga kembali normal!

Suryadi Kurniawan Suryadi is a digital content writer at Niagahoster. He keeps on pursuing opportunities to engage with more people through articles about WordPress, Internet Marketing and other IT-related issues. During his free time, he enjoys playing Clash Royale a lot.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *