Ilham Mubarok Ilham loves to write, trying to help people to understand about website, web hosting, and online marketing in the most convenient way.

Apa Itu Marketplace? Pahami Bedanya dengan Toko Online!

3 min read

Google Shopping

Marketplace adalah platform bisnis yang cukup digemari orang. Buktinya, dari tahun ke tahun, minat belanja online di Indonesia kian meningkat. Tapi… Apa itu marketplace?

Jika Anda masih belum tahu perbedaan antara marketplace dan online shop, Anda berada di artikel yang tepat. Karena, di sini kami akan menjelaskan pengertian marketplace, jenis-jenisnya, hingga perbedaannya dengan toko online biasa.

Penasaran, kan? Yuk simak selengkapnya!

Apa Itu Marketplace?

Marketplace adalah platform yang menjadi perantara antara penjual dan pembeli di internet. Jadi, website marketplace bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran.

Dengan kata lain, bisa dibilang marketplace adalah department store versi online.

Beda dengan toko online, marketplace adalah berperan sebagai pengantara jual-beli. Selengkapnya, coba lihat pembahasannya di bawah ini.

Perbedaan Marketplace dengan Toko Online

Apakah marketplace vs toko online itu sama?

Jawabannya adalah bukan, marketplace dan online shop adalah dua model bisnis yang berbeda. Perbedaan utamanya terletak pada perantara. Marketplace adalah perantara yang menghubungkan para penjual dengan pembeli.

Di sisi lain, online shop atau toko online tidak memerlukan perantara. Penjual langsung menjual produknya di platform mandiri kepada pembeli. Jadi tidak ada perantara sama sekali.

Berjualan melalui online shop atau toko online menuntut Anda untuk lebih mandiri. Anda perlu membuat website, menerapkan strategi bisnis dengan pemasaran melalui media sosial, dan langsung berurusan dengan konsumen.  

Walaupun begitu, dengan mengelola website toko online sendiri memiliki keuntungan lebih banyak dibanding hanya berjualan melalui marketplace. Terlebih lagi jika Anda sudah mempunyai merek sendiri.

Beberapa contoh merek yang sukses membangun online shopnya sendiri adalah Bro.do, Erigo Store, Bukupedia, Babyzania, dan Rabbani.

Anda mau dibuatkan website juga? Gunakan jasa pembuatan website murah dari Niagahoster!

Kenapa cara membuat website toko online itu perlu Anda lakukan?

  • Pertama, toko online Anda akan lebih dipercaya oleh konsumen. Berdasarkan riset Verisign, 84 persen konsumen lebih percaya kepada toko online yang memiliki website resmi dibanding toko online yang hanya mempunyai laman media sosial.
  • Kedua, toko online Anda akan lebih mudah untuk muncul di hasil pencarian Google. Muncul di hasil pencarian Google ini penting karena 81 persen konsumen melakukan riset melalui mesin pencari terlebih dahulu sebelum membeli produk secara online.
  • Ketiga, mengurangi ketergantungan pada pihak lain, dalam hal ini marketplace. Anda bisa mempelajari bagaimana mengelola website toko online sendiri, bukan sekadar mengelola lapak di pihak lain.
  • Keempat, pada akhirnya Anda akan membutuhkan website toko online sendiri. Jika Anda sedang mengembangkan merek sendiri, website adalah kebutuhan utama dalam branding produk di dunia maya.
  • Kelima, dengan mengelola website toko online sendiri, Anda memiliki toko pusat yang seluruh pengelolaannya di bawah kontrol Anda, bukan pihak lain. Jadi ketika ada masalah atau perubahan kebijakan di marketplace, Anda tidak kelimpungan karena punya toko sendiri.

Jenis-Jenis Marketplace

Pada umumnya terdapat dua jenis kerja sama di situs marketplace Indonesia, yaitu marketplace murni dan konsinyasi. Jenis-jenis marketplace adalah:

1. Marketplace Murni

Kerjasama marketplace murni adalah ketika situs marketplace hanya menyediakan lapak untuk berjualan dan fasilitas pembayaran.

Penjual berkewajiban untuk menyediakan deskripsi dan foto produk secara mandiri. Selain itu, penjual juga dapat menerima penawaran harga dari pembeli.

Setelah mendapatkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli bisa mengirimkan sejumlah uang ke rekening yang disediakan marketplace.

Contoh marketplace Indonesia yang populer di dengan jenis kerjasama pertama adalah Tokopedia, Bukalapak, Elevenia, Blanja, dan BliBli.

Beberapa contoh marketplace dari luar negeri yang populer di Indonesia adalah Shopee (Singapura), Lazada (Singapura), JD.ID (Tiongkok), Amazon (Amerika Serikat), dan Rakuten (Jepang)

2. Marketplace Konsinyasi

Jenis kerjasama yang kedua adalah konsinyasi atau istilah mudahnya adalah titip barang. Jika penjual melakukan kerjasama konsinyasi dengan situs marketplace, ia hanya perlu menyediakan produk dan detail informasi ke pihak marketplace.

Salah satu contoh marketplace yang menyediakan kerjasama konsinyasi adalah Zalora. Contoh marketplace lain yang menggunakan jenis kerjasama ini adalah Berrybenka.

Pihak situs marketplace adalah akan mengurus penjualan dari foto produk, gudang, pengiriman barang, hingga fasilitas pembayaran.

Berbeda dari jenis kerjasama sebelumnya, di jenis kerjasama ini pembeli tidak bisa melakukan penawaran harga karena alur semua alur transaksi ditangani oleh situs marketplace.

Perbedaan mendasarnya terletak pada tanggung jawab penjual dan alur transaksinya. Alur transaksi di marketplace terjadi langsung antara penjual dan pembeli, sedangkan kerjasama konsinyasi semua alur transaksi langsung ditangani situs marketplace.

Baca juga: Perbedaan E-commerce, Marketplace dan Online Shop

5 Contoh Marketplace Terbesar di Indonesia

Persaingan marketplace di Indonesia semakin ketat. Pemain-pemain baru dan lama perlu bersaing untuk merebut konsumen Indonesia.

Lima besar marketplace di bawah ini semuanya termasuk dalam jenis marketplace murni karena jangkauan pasarnya lebih banyak dan beragam. Contoh marketplace adalah:

1. Tokopedia

Tokopedia adalah marketplace nomor satu di Indonesia

Tokopedia adalah marketplace yang didirikan oleh William Tanuwijaya pada Februari 2009. Di usia kesepuluhnya Tokopedia berhasil mendapatkan predikat marketplace terbesar di Indonesia dengan jumlah kunjungan per bulan mencapai 137.200.900.

Tidak hanya itu, Tokopedia juga termasuk menjadi salah satu startup unicorn Indonesia. Artinya valuasi marketplace ini sudah mencapai lebih dari 1 milyar dollar Amerika.

[amp-cta id=’34654′]

2. Bukalapak

bukalapak adalah salah satu marketplace di Indonesia

Di posisi kedua ada Bukalapak yang juga menyandang gelar startup unicorn seperti Tokopedia. Bukalapak adalah marketplace yang didirikan oleh Ahmad Zaky pada pada 2010 di Bandung, Jawa Barat. Marketplace ini berhasil mengumpulkan 115.256.600 pengunjung per bulan pada awal 2019.

3. Shopee

halaman utama shopee

Shopee adalah marketplace asal Singapura yang sejak 2015 mulai mengekspansi pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Setelah empat tahun sejak ekspansi Shopee berhasil menjadi marketplace terbesar ketiga di Indonesia.

Kunjungan bulanan Shopee mencapai sekitar 74.995.300. Marketplace yang berada di bawah SEA Group ini mampu merebut perhatian konsumen Indonesia dengan kampanye-kampanye kreatifnya yang melibatkan selebritas internasional seperti Blackpink.

4. Lazada

halaman utama lazada

Lazada sepertinya mulai kesulitan menghadapi persaingan dengan marketplace lainnya. Awal 2018 Lazada adalah marketplace dengan pengunjung terbanyak. Sayangnya pada 2019 Lazada hanya mampu menduduki peringkat keempat dengan jumlah pengunjung sebanyak 52.044.500 per bulan.

5. Blibli

halaman utama blibli

Blibli adalah marketplace hasil buatan PT Global Digital Niaga, anak perusahaan dari Djarum. Marketplace ini berhasil menduduki peringkat kelima dengan jumlah pengunjung sebesar 32.597.200 per bulan.

ilustrasi orang sedang melihat marketplace atau online shop

Selain marketplace, mungkin Anda juga sering mendengar istilah online shop. Atau malah, Anda pernah membuat website toko online. Jadi, apa itu online shop dan apa perbedaannya dengan marketplace?

Yuk Raih Penghasilan Tambahan di Marketplace dan Online Shop!

Apakah Anda sudah paham tentang apa itu marketplace dan perbedaannya dengan online shop? Tentu saja info semacam ini sangat penting ketika Anda mau belajar bisnis online dan merintisnya sendiri.

Intinya, pengertian marketplace adalah platform perantara yang menghubungkan penjual dan pembeli. Contoh marketplace Indonesia di antaranya Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, dan Blibli.

Sementara itu, online shop tidak memerlukan perantara. Jadi, setiap pelaku bisnis digital bisa memiliki online shop mereka sendiri sebagai platform untuk menjual produk secara langsung.

Anda bisa berjualan di marketplace dan website sekaligus, lho. Anggap saja bahwa website toko online Anda adalah toko pusat dan marketplace hanya cabang dari toko pusat tersebut.

Mengapa website toko online menjadi prioritas utama? Karena, selain bisa menjadi cara promosi produk, website toko online juga meningkatkan kepercayaan pelanggan. Jika Anda tertarik untuk membangun toko online, yuk buat toko online Anda sekarang!

Ilham Mubarok Ilham loves to write, trying to help people to understand about website, web hosting, and online marketing in the most convenient way.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *