Mirza M. Haekal Mirza is a member of SEO Team at Niagahoster. He loves to learn something new everyday.

Long Tail Keyword: Rahasia SEO untuk Tingkatkan Traffic Website

5 min read

Featured Image Long Tail Keyword Rahasia SEO untuk Meningkatkan Traffic Website Anda

Tahukah Anda bahwa long tail keyword adalah salah satu jurus jitu yang memungkinkan website Anda bersaing di hasil pencarian? 

Terkadang, orang-orang mengetikkan kata kunci yang spesifik untuk mendapatkan hasil pencarian Google yang lebih memuaskan. Itulah mengapa long tail keywords dianggap sebagai salah satu strategi SEO on page yang membantu pemilik website meraih rank #1 di SERP.

Ingin tahu cara mencari long tail keyword?

Tenang.. Di artikel ini kami akan mengajak Anda mempelajari seluk beluk long tail keywords. Jadi, pastikan untuk menyimak pembahasannya hingga tuntas, ya…

Apa Itu Long Tail Keyword?

Long tail keyword adalah kata kunci yang spesifik dan bervolume kecil, sehingga tingkat persaingannya cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan short tail keyword. Artinya, dengan menggunakan long tail keyword, biasanya artikel akan lebih mudah mendapatkan ranking di hasil pencarian Google.

Sebab, long tail keywords menarget kata kunci yang amat sangat spesifik. Jadi, kemungkinan besar kata kunci tersebut memang menampilkan hasil pencarian yang benar-benar dicari oleh pengguna. Bukannya hasil pencarian secara umum mengenai topik tersebut.

Banyak orang yang mengira bahwa long tail keyword itu pasti panjang dan terdiri dari tiga kata atau lebih. Namun, tidak selalu seperti itu, kok. Long tail keywords bisa saja hanya terdiri dari dua kata asal memang spesifik dan tingkat persaingannya rendah.

Masih bingung? Baik, kami akan berikan contoh. Gambar di bawah ini adalah hasil pencarian Google dengan kata kunci “galaxy s20”:

hasil pencarian yang bisa dijadikan long tail keyword

Bisa Anda lihat bahwa hasil pencarian di atas menampilkan berbagai hal yang berhubungan dengan “galaxy s20.” Mulai dari halaman produk resmi, berita mengenai harga terbaru smartphone Samsung lainnya, hingga artikel yang membahas galaxy s20 tersebut. Sangat luas sekali, kan?

Coba bandingkan dengan kata kunci, “samsung galaxy s20 ultra vs iphone 11 pro max” di bawah ini. Anda akan menemukan hasil pencarian yang tepat dan sangat spesifik sesuai kata kunci tadi. Nah, inilah yang disebut dengan long tail keyword.

tampilan hasil pencarian

Kenapa Long Tail Keyword?

Long tail keywords kan volumenya sedikit. Kenapa malah milih ini, sih?

Pertanyaan yang bagus. Berikut kami berikan tiga jawaban atas pertanyaan Anda itu:

1. Long Tail Keyword Itu Persaingannya Rendah

Masih menggunakan contoh “galaxy s20” di atas, berikut adalah jumlah hasil pencarian dengan kata kunci tersebut:

short tail keyword jumlah pencariannya lebih banyak

Jadi, jika ingin mendapatkan ranking satu di Google dengan kata kunci “galaxy s20”, Anda harus bersaing dengan 220 juta situs lainnya. Waduh!

Di sisi lain, berikut adalah jumlah hasil pencarian keyword “samsung galaxy s20 ultra vs iphone 11 pro max”:

Hasil pencarian kata kunci long tail terbukti lebih sedikit

Nah, long tail keyword tersebut memiliki jumlah persaingan yang jauh lebih sedikit, bukan? Dengan kata lain, Anda bisa lebih mudah untuk mendapatkan rangking atas di Google. Kalau sudah mendapatkan rangking atas, trafik akan mulai berdatangan dengan sendirinya.

2. Bisa Mendatangkan Banyak Trafik

Jika Anda memilih topik yang mempunyai banyak long tail keywords, trafik organik yang datang juga akan lebih banyak, lho. Sebab, Anda tidak menarget satu kata kunci utama saja dari topik tersebut, melainkan banyak kata kunci sekaligus. 

Efeknya, website Anda akan muncul di setiap pencarian dari masing-masing long tail keyword yang ditargetkan tersebut. Bukan muncul sekali saja karena hanya menarget satu kata kunci utama.

Kami berikan contoh. Katakanlah Anda menarget suatu topik dengan 30 long tail keywords. Rata-rata trafik masing-masing keyword itu hanya 50 pencarian perbulannya. Sedikit sekali, bukan?

Nah, coba gabungkan semua keyword tersebut di website Anda. Potensi trafik organik sebesar 1500 pengunjung bisa Anda datangkan! Sebab, website Anda selalu muncul di setiap hasil pencarian dari 30 keyword tadi.

Baca juga: Hindari Keyword Stuffing dalam Menulis Artikel SEO

3. Long Tail Keyword Meningkatkan Conversion Rate

Long tail keyword adalah kata kunci yang sangat spesifik. Jadi, orang yang mencari dengan keyword ini cenderung sudah siap untuk melakukan pembelian dibandingkan dengan pencarian short tail keyword.

Ambil contoh pencarian dengan kata kunci “web hosting.” Kata kunci tersebut sangat luas maksudnya, bukan? Orang yang mencari kata kunci tersebut mungkin ingin tahu apa itu web hosting atau bagaimana cara kerjanya. Dengan kata lain, ia masih belum siap untuk membeli.

Namun, jika orang memasukkan versi spesifik dari kata kunci tersebut (misalnya “hosting terbaik dan termurah indonesia”) berarti ia sudah selangkah lebih dekat untuk melakukan pembelian. 

Efeknya, orang itu akan mengklik hasil pencarian yang menampilkan produk yang dicari. Jadi, trafik website Anda naik seiring conversion rate yang meningkat. Win-win solution, bukan?

Baca Juga: Apa Itu LSI Keyword dan Manfaatnya untuk SEO

Cara Mencari Long Tail Keyword

Berikut adalah enam cara mencari long tail keyword untuk meningkatkan trafik Anda:

1. Manfaatkan “Penelusuran yang terkait dengan…”

Jika Anda menggeser ke paling bawah di halaman hasil pencarian Google, terdapat bagian yang bernama “Penelusuran yang terkait dengan…”. Nah, bisa dikatakan ini adalah cara termudah untuk mencari long tail keyword. 

Anda tinggal memasukkan kata kunci yang Anda inginkan di Google, lalu scroll ke bawah, dan… selesai. Anda sudah berhasil mendapatkan beberapa long tail keyword yang dibutuhkan.

manfaatkan penelusuran terkait

2. Gunakan Answer The Public

Walaupun tidak tersedia dalam bahasa Indonesia, Answer The Public merupakan salah satu cara riset keyword paling akurat yang bisa Anda coba. Sebab, long tail keywords tool yang satu ini memberikan Anda kata kunci dalam bentuk pertanyaan spesifik dengan format 5W+1H (What, Where, When, Why, Who, dan How). Jadi, secara otomatis kata kunci tersebut berjenis long tail keyword.

Cara penggunaannya juga tak sulit. Anda tinggal masukkan saja kata kunci short tail keyword (kata kunci utama dengan volume tinggi) dalam bahasa Inggris dan klik Search. Ingat, bukan bahasa Indonesia karena Answer The Public masih belum mendukung bahasa Indonesia.

Misalnya, kami menggunakan kata kunci “cat food” (makanan kucing) dan hasilnya seperti di bawah ini:

gunakan Answer the Public

Walaupun bahasa Inggris, tapi kata kunci tersebut juga kemungkinan berpotensi dicari atau justru populer di Indonesia. Jadi, Anda bisa tetap bisa memperoleh ide untuk konten dari hasil riset long tail keyword ini.

3. Kunjungi Komunitas Online

Komunitas online seperti Kaskus, grup Facebook, dan Quora juga bisa menjadi tempat terbaik untuk menerapkan cara mencari long tail keyword, lho.. Sebab, komunitas online adalah tempat dimana ratusan orang dari seluruh dunia berkumpul untuk bertanya dan menjawab berbagai pertanyaan terkait topik tertentu. 

Sebelum orang bertanya di komunitas online tersebut, pasti mereka sudah bertanya di Google terlebih dahulu. Namun, karena tidak mendapatkan jawaban yang sesuai dan memuaskan, ia akhirnya berpaling ke komunitas online. 

Nah, itulah celah yang bisa Anda manfaatkan. Anda bisa membuat artikel mengenai jawaban lengkap dari pertanyaan-pertanyaan netizen di komunitas online tersebut. 

cara riset long tail keyword adalah dengan mengunjungi komunitas online

Baca Juga: Cara Menulis Artikel SEO

4. Manfaatkan Google Autocomplete

Pasti Anda sudah tidak asing dengan fitur keren Google yang satu ini. Google Autocomplete memberikan Anda long tail keywords yang berasal dari Google langsung. Dengan kata lain, itulah yang memang orang-orang cari di Google.

Untuk memakai Google Autocomplete, Anda tinggal mengetik saja keyword yang diinginkan seperti ini:

Cara membuat long tail keyword adalah dengan mengecek google autocomplete

Atau bisa juga dengan memasukkan kata kunci dan diikuti oleh satu huruf setelah spasi:

contoh long tail keywords

5. Gunakan Soovle

Yang termasuk tool gratis selanjutnya untuk mencari long tail keyword adalah Soovle. Tool ini mengumpulkan kata kunci dari Google, Yahoo, Bing, Amazon, Wikipedia, Answers.com, dan YouTube. Jadi, Soovle memungkinkan Anda untuk menemukan banyak kata kunci yang sulit ditemukan dengan tools keyword lain (karena umumnya mereka hanya berfokus kepada Google).

Untuk menggunakan Soovle, Anda tinggal kunjungi saja websitenya. Lalu, masukkan kata kunci satu kata di kotak pencarian. Misalnya, Anda ingin mencari kata kunci yang berhubungan dengan kucing, berarti Anda bisa memasukkan kata kunci “kucing”:

cara mencari long tail keywords

6. Manfaatkan Kotak “Orang juga bertanya…”

Salah satu fitur Google lainnya yang berguna untuk mencari long tail keyword adalah kotak “Orang juga bertanya…” di hasil pencarian. Kotak ini menampilkan beberapa pertanyaan orang-orang terkait kata kunci yang Anda masukkan di Google.

cara mencari long tail keyword adalah dengan memanfaatkan kotak People Also Ask

Oh ya, saat Anda mengklik salah satu pertanyaan di kotak tersebut, Google akan menampilkan lebih banyak pertanyaan lagi di bawahnya. Jadi, jika Anda merasa masih belum menemukan keyword yang pas, klik saja pertanyaan tersebut sampai menemukan kata kunci yang diinginkan. 

Baca juga: 5+ Strategi SEO Terbaik untuk Berbagai Industri

Gunakan Long Tail Keyword Sekarang!

Menggunakan long tail keyword adalah salah satu solusi terbaik untuk cara meningkatkan traffic blog. Walaupun bervolume rendah, tapi keyword ini minim kompetisi dan memiliki target yang lebih spesifik. 

Jadi, Anda bisa bersaing dengan lebih sedikit situs di hasil pencarian Google dibandingkan dengan menggunakan short tail keyword populer. Dengan begini, Anda bisa lebih cepat untuk mendapatkan rangking atas dan menarik trafik organik dari Google.

Oh ya, supaya website Anda lebih cepat lagi mendapatkan posisi atas di Google, jangan lupa juga menerapkan langkah-langkah optimasi SEO off page dan SEO on page. Apa saja langkah-langkah tersebut? Anda bisa menemukannya di ebook gratis di bawah ini:

Sekian pembahasan mengenai long tail keywords. Kami harap artikel ini bisa bermanfaat membantu meningkatkan trafik website Anda. Jangan lupa klik tombol subscribe untuk mendapatkan berbagai tips dan trik mengenai website seperti ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Mirza M. Haekal Mirza is a member of SEO Team at Niagahoster. He loves to learn something new everyday.

2 Replies to “Long Tail Keyword: Rahasia SEO untuk Tingkatkan Traffic Website”

  1. kak mau nanyak ini
    apakah bisa 1 web menggunakan banyak keyword ?

    contoh
    saya punya 1 website ( tempat jual hewan kucing,kelinci)
    lalu saya buat keyword :
    jual hewan cantik
    jual hewan kucing imut
    jual hewan kelinci imut
    jual hewan kucing anggora

    saya menggunakan 4 keyword kak

    apakah bisa ?

    trimakasi

    1. Bisa banget dong, kak. Kakak bisa bikin kayak, halaman homepage pakai keyword utama. Terus halaman buat jual kelinci pakai keyword “jual hewan kelinci imut”, dan seterusnya gitu. Semoga membantu ^^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *