Ridandi Bintang Pamungkas Bintang is an avid learner with years of experience in Marketing and Business Management subjects. Aside from writing, Bintang loves reading books and collecting movies.

Cara Menghindari Blacklist Google dalam 5 Langkah Mudah [Terbaru!]

5 min read

cara mengatasi blacklist google

Apakah tiba-tiba muncul pesan peringatan berwarna merah saat website Anda diakses? Jika iya, berarti Google sedang mem-blacklist website Anda.

Tak perlu panik. Website Anda masih bisa disembuhkan, kok. 

Di artikel ini kami akan menjelaskan 5 cara mudah untuk menghindari blacklist Google, yaitu:

  1. Cek Status Website Anda
  2. Scan Website Anda
  3. Bersihkan Website Anda dari Infeksi
  4. Menutup Celah Keamanan Website
  5. Request Review ke Google

Tidak hanya itu, Anda juga akan belajar cara mencegahnya. Dengan demikian, ke depannya website Anda bisa terhindar dari masalah yang sama. 

Penasaran? Yuk disimak sampai akhir! 

Kenapa Google Melakukan Blacklist?

Sebagai mesin pencari andal, Google ingin memberikan pengalaman yang terbaik bagi para penggunanya. Termasuk, dalam konteks keamanan. Jadi, mereka tidak ingin penggunanya masuk ke website-website yang berbahaya.

Oleh karena itu, Google akan segera melakukan blacklist pada website-website yang diduga dapat merugikan penggunanya. Nah, blacklist Google dilakukan dengan menampilkan pesan peringatan ketika website berbahaya diakses.

meme unblock google

Berikut adalah dua masalah yang menyebabkan suatu website terkena blacklist Google, yaitu:

  • Malware – Website tersebut berisi kode berbahaya yang dapat menginstall software secara otomatis di komputer pengguna.  
  • Phishing – Website tersebut menyerupai website asli dengan tujuan pencurian data dan informasi pribadi pengguna (seperti email dan password).

Jadi, jika Anda bertanya “mengapa web saya terblacklist google?”, cek dahulu apakah website tersebut termasuk salah satu atau kedua hal di atas.

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa sih yang perlu dikhawatirkan dari blacklist Google? Berikut adalah potensi dampak negatifnya:

  • Penurunan peringkat website di hasil pencarian Google.
  • Berkurangnya jumlah pengunjung.
  • Penurunan tingkat kepercayaan pengunjung.
  • Rusaknya reputasi brand.

Pastinya Anda tidak mau mengalaminya, bukan?

Nah, sebelum mengetahui cara menghindari blacklist Google, Anda harus tahu dulu berbagai tipenya.

Tipe Blacklist Google

Google menampilkan pesan peringatan yang berbeda untuk website yang terkena masalah malware dan phishing. Mari kita lihat satu per satu!

1. Blacklist yang Disebabkan Malware

Jika website Anda terserang malware, maka akan muncul pesan yang bertuliskan “The site ahead contains malware”. Contohnya seperti ini:

cara menghindari blacklist google yang disebabkan malware

Pesan lain yang mungkin muncul adalah halaman bertuliskan “The site ahead contains harmful programs”. 

Inti kedua pesan tersebut sama, yaitu menganjurkan pengguna untuk tidak memasuki website yang terindikasi mengandung malware, alias berpotensi menginstall software-software berbahaya ke komputer mereka.

2. Blacklist yang Disebabkan Phishing

Situs yang terindikasi mengandung phishing akan menampilkan pesan “Deceptive site ahead”:

cara menghindari blacklist google yang disebabkan phishing

Pesan lain yang mungkin muncul adalah “Did you mean [site name]? or Is this the right site?” atau “Suspected Phishing Site”. 

Dengan adanya pesan tersebut, pengguna diminta untuk mempertimbangkan apakah akan tetap mengakses website tersebut atau menutupnya demi keamanan.  

Nah, dengan memahami kedua pesan tersebut, Anda sudah selangkah lebih maju dalam memahami cara menghindari blacklist Google.

5 Cara untuk Menghindari Blacklist Google

Sekarang Anda akan masuk pada bagian yang ditunggu-tunggu, yaitu membebaskan website Anda dari blacklist Google! Silakan ikuti langkah-langkah berikut: 

1. Cek Status Website Anda

Pertama-tama, tentu Anda perlu tahu apakah website Anda benar-benar di-blacklist atau tidak. Untuk itu, Anda bisa mengeceknya dengan alat Safe Browsing Diagnostic milik Google.

Ketikkan website yang ingin Anda cek, kemudian hasilnya akan langsung muncul. Jika seluruh websitenya terindikasi mengandung malware, hasilnya akan seperti ini:

this site is unsafe

Jika yang terinfeksi hanya bagian-bagian tertentu di dalam websitenya, maka pesan peringatannya akan seperti ini:

some pages on this site are unsafe

Nah, apabila websitenya aman-aman saja, tidak akan ada peringatan yang muncul:

no malware detected

Baca juga: Segera Cek Keamanan Website dengan 20+ Tools Gratis Ini!

2. Scan Website Anda

Selanjutnya, proses scan website perlu dilakukan. Tujuannya, untuk mencari bagian website Anda yang terinfeksi. Dengan begitu, Anda bisa tahu bagian mana yang perlu Anda perbaiki.

Berikut adalah beberapa cara ampuh untuk menemukan celah keamanan di website Anda:

  1. Menggunakan plugin – Jika Anda menggunakan WordPress, Anda bisa menginstall security plugin seperti Sucuri dan WordFence. Pada umumnya, security plugin punya fungsi scanner untuk mendeteksi infeksi di website. 
  2. Melakukan audit website – Opsi ini cocok jika Anda sudah terbiasa mengelola server dan website secara manual. Biasanya, prosesnya terdiri dari tiga tahap, yaitu audit server, audit database, dan audit CMS.
  3. Menghubungi penyedia hosting – Untuk mendapat bantuan langsung dengan mudah, Anda bisa menghubungi layanan support penyedia hosting Anda.

3. Bersihkan Website Anda dari Infeksi

Setelah menemukan bagian website yang terinfeksi, Anda bisa langsung membersihkannya.

Bagaimana caranya? Berikut langkah-langkah yang bisa Anda coba:

  1. Buat backup – Sebelum melakukan pembersihan, pastikan tidak ada data yang hilang. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan backup terlebih dulu. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan memanfaatkan plugin backup.
  2. Hapus infeksi dengan plugin – Pada umumnya, security plugin menawarkan opsi untuk menghapus infeksi yang ada di website Anda setelah melakukan scanning.
  3. Uninstall plugin dan tema bermasalah – Jika ada tema atau plugin yang terdeteksi bermasalah pada proses scanning, Anda bisa meng-uninstall nya. Kemudian, gantilah dengan tema dan plugin yang lebih aman.
  4. Hapus akun user yang mencurigakan – Apabila di website Anda tiba-tiba ada user tak dikenal yang muncul, Anda bisa menghapusnya langsung sebagai admin.

4. Menutup Celah Keamanan Website 

Sekarang Anda bisa coba scan websitenya lagi. Apakah masih ditemukan masalah? 

Jika masih, Anda bisa mengidentifikasi sisa infeksi yang ada, lalu menghapusnya dengan metode yang sama seperti yang dijelaskan pada langkah sebelumnya.

Namun, jika infeksinya sudah hilang sepenuhnya, lakukan hal-hal berikut untuk memperkuat keamanan website Anda:

  1. Mengubah password website – Pastikan Anda mengubah password website Anda menjadi lebih aman. Sebisa mungkin gunakan kombinasi huruf kapital, angka, dan simbol. Jangan lupa untuk gunakan lebih dari 10 karakter.
  2. Memasang two-way authentication – Selanjutnya, Anda bisa membuat login website WordPress Anda lebih kompleks dengan bantuan two-way authentication. Metode ini bisa Anda aktifkan melalui plugin.
  3. Mengubah URL Login – Biasanya URL halaman login website WordPress adalah namadomain.com/wp-admin. Untuk membuatnya lebih sulit ditebak, Anda bisa mengubah URL login Anda dengan bantuan plugin

5. Request Review ke Google

Langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah menghapus pesan blacklist yang masih melekat di website Anda. Untuk itu, Anda bisa request ke Google untuk me-review ulang website Anda.

Tapi ingat, sebelum melakukan request review, pastikan website Anda benar-benar sudah aman. 

Kemudian, lakukan langkah-langkah berikut untuk request review ke Google:

  1. Login ke akun Google Search Console Anda – Pastikan website Anda sebelumnya sudah terdaftar di Google Search Console.
  2. Masuk ke tab Security Issues.
  3. Klik tombol Request a Review
  4. Ikuti instruksi yang tertulis. Lalu tunggu hingga Google selesai me-review website Anda. Jika hasil deteksi Google menunjukkan bahwa websitenya bersih, Anda akan terbebas dari blacklist Google. Jadi, tidak akan ada pesan peringatan lagi yang muncul.

Cara Mencegah Blacklist Google

Pastinya Anda tidak ingin di-blacklist oleh Google lagi, kan?

Untuk itu, Anda perlu tahu cara mencegah blacklist Google. Sehingga Anda tidak akan menghadapi masalah yang sama kedepannya.

Berikut adalah beberapa praktik yang bisa Anda gunakan untuk mencegah blacklist Google:

1. Gunakan Security Plugin

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menginstal security plugin. Ini adalah solusi termudah, terutama jika Anda menggunakan WordPress.

Kenapa security plugin penting? Ya, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Security plugin akan membuat website Anda jauh lebih aman. Anda juga akan membutuhkan fitur-fiturnya, mulai dari fitur scanning hingga penghapusan infeksi dari website.

Berikut adalah contoh security plugin terbaik yang bisa Anda coba:

  • Sucuri – Sucuri adalah salah satu security plugin terpopuler. Plugin ini punya beberapa fitur unggulan seperti Remote Malware Scanning dan Blacklist Monitoring. Anda bisa mendownloadnya secara gratis, tapi untuk menikmati seluruh fiturnya, Anda perlu berlangganan ke salah satu paketnya.
  • WordFence – Plugin ini punya beberapa fitur unggul seperti Real-time WordPress Firewall dan WordPress Malware Scanner. Sama seperti Sucuri, Anda bisa mendownloadnya secara gratis, namun harus berlangganan untuk menikmati semua fiturnya.
  • SecuPress – Berbeda dengan dua opsi sebelumnya, Anda bisa menggunakan SecuPress secara gratis! Fitur-fiturnya pun menarik, seperti Anti Brute Force Protection, Malware Scanning, dan Security Alerts.

2. Update Website Secara Berkala

Jika website Anda tidak di-update, akan ada celah keamanan yang terbuka. Hal ini karena setiap update biasanya dibarengi dengan perbaikan celah keamanan.

Bagi pengguna WordPress, biasanya notifikasi update WordPress akan muncul di dashboard. Begitu juga dengan notifikasi update plugin dan tema. Sehingga Anda bisa melakukan update dengan mudah.

Jangan lupa untuk mengupdate plugin dan tema secara rutin. Karena celah keamanan bisa juga berasal dari tema dan plugin versi lama.

Selalu lakukan backup data sebelum melakukan update. Sehingga, Anda bisa terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Contohnya, gagal update pada WordPress atau ketidakcocokan plugin dan tema yang menyebabkan website Anda error.

Baca juga: Cara Backup WordPress Otomatis dengan UpdraftPlus

3. Pilih Layanan Hosting yang Aman

Layanan hosting juga bisa mempengaruhi tingkat keamanan website Anda, lho! Karena, biasanya penyedia hosting menawarkan fitur-fitur khusus yang bisa meningkatkan keamanan website.

Contohnya, Niagahoster menawarkan fitur Imunify360 yang melindungi server Anda dengan teknologi six layer security. Sehingga, website Anda bisa terlindungi dari serangan hacker, malware, dan virus setiap saat.

cara menghindari blacklist google dengan imunify360

Jika keamanan website Anda bermasalah, segeralah meminta bantuan dari tim support. Dengan layanan support 24 jam penuh –seperti di Niagahoster– kendala website Anda dapat segera teratasi.

Selain itu, gunakan layanan hosting sesuai dengan prioritas keamanan yang Anda butuhkan. Untuk memahami berbagai jenis hosting, Anda bisa mempelajari tipe-tipenya terlebih dulu.

Baca juga: Imunify360: Cara Ampuh dan Cepat Atasi Malware

Yuk, Cegah Website Anda dari Ancaman Blacklist Google!

Nah, sekarang Anda sudah tahu cara menghindari blacklist Google. Anda juga sudah belajar beberapa cara ampuh untuk meningkatkan keamanan website. Sehingga, Anda bisa mencegah  masalah yang sama untuk timbul di kemudian hari.

Tapi, apakah Anda ingin membuat keamanan website Anda jauh lebih kuat? 

Tenang, Anda akan mengetahui caranya di ebook kami yang membahas tentang 25 langkah ampuh untuk mengamankan website! Yuk klik banner di bawah untuk download ebooknya, gratis kok!

ebook keamanan website

Akhir kata, semoga artikel ini bisa membantu Anda memperkuat keamanan website Anda. Selamat mencoba!

Ridandi Bintang Pamungkas Bintang is an avid learner with years of experience in Marketing and Business Management subjects. Aside from writing, Bintang loves reading books and collecting movies.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *