Bagaimana cara Anda bisa mengenali seseorang? Mungkin saja dari gaya bicaranya, warna rambut dan mata, postur tubuh, bahkan suaranya? Bagaimana dengan bisnis? Mari kita bahas tentang brand identity.
Sebenarnya, tidak jauh berbeda dengan cara melihat sebuah merek. Apa yang terlihat dari suatu brand, akan menentukan penilaian positif atau negatifnya brand tersebut.
Itu mengapa brand identity atau identitas brand amat penting untuk bisnis Anda.
Selain agar dapat dikenali, brand identity juga menentukan seperti apa sih brand kita akan dikenal.
Dengan tujuan sepenting itu, membangun brand identity tentu memiliki cara-cara khusus, dan akan kita pelajari di artikel ini.
Brand identity adalah elemen atau hal-hal yang terlihat dari suatu merek. Misalnya, logo, warna, desain, gaya tulisan, dan lain-lain.
Semua elemen kasat mata tersebut digunakan agar orang-orang dapat mengidentifikasi bisnis Anda. Contoh brand identity yang paling simpel, seperti:
Q : Tahu gak layanan hosting yang ngasih domain gratis? Itu tuh yang biru-biru warnanya!
A: Oh, Niagahoster?
Nah, brand identity ini berguna untuk membuat kesan merek yang khas dan siapapun dapat membedakannya dengan merek lain.
Gak mau dong ya bisnis Anda disama-samakan dengan bisnis lain, apalagi dengan kompetitor?
Kalau ditanya apa pentingnya sih brand identity? Maka jawabannya, sangat penting.
Selain menjadi cara agar dikenali pelanggan, berikut manfaat brand identity yang dapat Anda rasakan.
Dengan konsistensi identitas brand, pelanggan dapat mengenal dan familiar dengan brand Anda. Brand identity bisa dibilang sebagai langkah awal agar konsumen dapat mengidentifikasi brand Anda (brand awareness).
Fase mengenal : “Oh ada ternyata Niagahoster itu layanan penyedia hosting, toh.”
Hingga…
Fase awareness : “Niagahoster itu penyedia layanan hosting terbaik di Indonesia, semua hostingnya terkenal cepat dan aman!”
Hal itu dapat Anda lakukan dengan membuat identitas brand yang unik, khas, dan mudah diingat. Itu semua dapat Anda pelajari di artikel ini, jadi baca sampai habis ya.
Karena dapat membuat model promosi apapun dengan brand identity, maka Anda dapat memaksimalkan penggunaan identitas brand dalam setiap hal, agar tercipta awareness yang makin kuat.
Misalnya, dengan membuat desain web yang khas, merchandise atau souvenir dengan identitas brand, dan sebagainya. Intinya, suguhkan identitas ke setiap konsumen, baik melalui layanan maupun produk.
Jika sudah memiliki brand awareness yang kuat, kemungkinan pelanggan akan meningkat pun semakin besar. Loyalitas pelanggan ini bisa didorong oleh lima faktor brand awareness, yaitu:
Karena identitas merek juga sudah dikenal, apalagi secara online, maka untuk ekspansi pun akan lebih mudah dijalankan sehingga bisnis bisa lebih besar.
Penyebaran identitas brand secara online dapat menyentuh lebih banyak orang di berbagai tempat. Sehingga jika suatu saat Anda ingin membuka cabang baru, offline store, reseller atau afiliasi, tidak diperlukan ekstra effort untuk marketing.
Membuat brand identity memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Diperlukan waktu, tenaga, dan strategi khusus agar identitas brand sejalan dengan karakter bisnis, hingga manfaat brand identity bisa dirasakan.
Sebelum mendesain brand, terdapat beberapa langkah-langkah atau strategi yang harus dilakukan, seperti:
Tanpa berlama-lama, yuk kita bahas satu per satu.
Brand identity merupakan bagian dari strategi branding Anda. Secara garis besar terdapat tiga pe-er branding yang harus Anda kerjakan, yaitu:
Cara:
Pertama-tama, pastikan poin inti brand dan pesan brand sudah sudah terselesaikan. Hal ini agar brand identity memiliki pondasi yang kuat.
Contoh:
Niagahoster memiliki beberapa di atas seperti, visi misi, company value, tagline, karakter brand, dan value proposition berupa layanan yang diberikan.
Semuanya tertulis dalam halaman Tentang Kami di website Niagahoster yang menjadi salah satu contoh brand identity.
Baca juga: Pebisnis Wajib Tahu! Tips Membuat Tagline yang Menarik Pelanggan
Setelah itu, kita dapat masuk ke poin selanjutnya yaitu brand identity dengan melanjutkan ke tahap berikutnya.
Membuat buyer persona sama halnya dengan membuat gambaran pelanggan. Hal ini dapat membantu seperti apa pendekatan yang paling maksimal untuk menggaet konsumen.
Sesimpel, siapa sih yang akan Anda hadapi? Dan brand Anda harus terlihat seperti apa di hadapan para konsumen?
Misalnya, target pasar Anda didominasi anak muda, Anda bisa menggunakan warna-warna yang menyala, atau mendesain web yang “kekinian banget”, bahkan sah-sah saja memakai aku-kamu sebagai bahasa bisnis.
Selain itu, buyer persona juga akan membantu Anda untuk:
Hal itu karena identitas brand harus cocok dengan masing-masing karakter buyer. Agar merek bisa lebih diterima dan dipercaya.
Cara:
Untuk lebih lengkapnya, Anda dapat mengikuti Cara Menciptakan Buyer Persona pada artikel yang telah kami terbitkan sebelumnya.
Contoh:
Misalnya, salah satu buyer persona Niagahoster adalah pebisnis yang membutuhkan hosting untuk go online. Maka kesan yang harus ditimbulkan adalah profesional, up to date, IT expert, dll.
Setelah menentukan buyer persona, kita bisa belajar untuk mengidentifikasi kompetitor terlebih dahulu sebelum membuat brand identity.
Tujuannya?
Yang pertama, untuk mencegah adanya kesan mirip apalagi menjiplak identitas kompetitor (walau tanpa sengaja). Kedua, agar dapat membuat identitas “naik level” alias setingkat lebih unggul dibanding lawan bisnis.
Cara:
Contoh:
Pasti tahu kan kedua logo di atas?
Ya, YouTube vs Netflix adalah dua contoh brand identity yang bersaing ketat dalam industri teknologi video streaming.
Kalau kita perhatikan, keduanya ada di bidang yang sama dengan warna dominan yang nyaris sama pula. Hal itu memberi kesan identik dan mainstream (alias tidak khas lagi).
Meski adanya kemiripan pada YouTube dan Netflix, keduanya memiliki pembeda pada aspek produk, layanan, dan identitas secara keseluruhan. Seperti tipografi, logo, dll.
Bedakan dengan jajaran ecommerce papan atas Indonesia, masing-masing memiliki ciri khasnya masing-masing kan?
Keempat platform tersebut mengusung identitas yang berbeda satu sama lainnya.
Mulai dari logo, tipografi, warna dominan, hingga desain website. Manfaat brand identity pada poin ini adalah para pengguna bisa mengidentifikasi brand lebih cepat.
Langkah selanjutnya adalah mengaudit brand Anda sendiri. Kenali sedalam-dalamnya brand Anda sebelum membuat brand identity. Untuk permulaan, coba ajukan beberapa pertanyaan seperti:
Hal ini bertujuan agar Anda tahu, apakah harus melakukan rebranding atau lanjut ke tahap menetapkan brand identity.
Selain itu, audit juga perlu dilakukan sebagai bahan pertimbangan identitas seperti apa yang cocok untuk brand Anda.
Cara:
Lakukan survey atau sebar kuesioner terkait pertanyaan-pertanyaan di atas. Berikan baik ke internal tim, karyawan perusahaan, partner, bahkan pelanggan.
Setelah itu analisis data dan hasil survey, deskripsikan secara lengkap, susun segala masukan, kritik, dan saran. Lalu, ambil kesimpulan tentang keadaan identitas brand saat ini dan langkah meningkatkan brand identity.
Contoh:
Seperti hal yang dilakukan oleh KFC, Anda bisa memberikan sampel produk, diskon, atau yang lainnya sebagai daya tarik agar konsumen bersedia memberikan feedback.
Sekarang anggap saja brand Anda sedang berkaca. Hm, kira-kira akan terlihat seperti apa ya?
Pada tahap ini, Anda harus mendapatkan gambaran atau konsep identitas brand. Namun, Anda belum bisa langsung mulai mendesain.
Harus ada brainstorming konsep yang kuat, detail, menyeluruh, dan kreatif. Hal ini agar seluruh tim tetap dalam satu pemahaman konsep dan tidak keluar dari tujuan brand identity.
Ringkasan inilah yang nantinya akan digunakan pada setiap proyek desain kreatif brand Anda. Misalnya, infografis, website, logo, dll.
Cara:
Contoh:
Salah satu contoh brand identity adalah ketika membuat nama brand. Misalnya Niagahoster, yang terdiri dari dua kata Niaga dan Hoster.
Niaga artinya bisnis, yang mengacu pada buyer persona pebisnis. Sedangkan hoster dari kata hosting, yaitu layanan yang diusung.
Dengan kata lain, Niagahoster = Penyedia layanan hosting untuk membangun kesuksesan online.
Begitu juga saat Anda membuat bagian lain dari identitas brand. Misalnya, logo, ebook, dll.
Melanjutkan pembahasan sebelumnya, saat ini kita sudah sampai pada tahap eksekusi desain brand identity. Ada beberapa hal penting yang harus ada sebagai identitas brand, yaitu:
Kelima poin tersebut sangat penting untuk membangun identitas brand. Bagaimana caranya? Yuk simak penjelasan berikut ini.
Ibarat wajah, logo adalah hal yang pertama kali dilihat oleh orang lain. Kehadiran logo membantu brand Anda lebih dikenali dan dibedakan dengan brand lain.
Maka dari itu, logo brand harus otentik dan unik, karena menjadi bagian dari bisnis yang bersifat komersial. Makanya penerapan logo harus hati-hati, kalau mirip dengan brand lain bisa dicap plagiat! Duh, seram.
Cara:
Contoh:
Anda dapat membuat satu logo dari kombinasi value-value bisnis, seperti yang dilakukan oleh airbnb.
Atau…
Contoh lainnya yaitu Niagahoster yang memiliki tiga aspek visual dalam satu logo, yaitu:
Baca juga: 6+ Cara Gratis Buat Logo Online untuk Website Bisnis
Tips:
Kalau sudah punya logo, tentu hambar kalau tak ada warna, bukan?
Nah, penggunaan warna sangat ampuh menambahkan karakter brand dan menjadi pembeda dari kompetitor. Karena warna akan digunakan di semua proses branding. Misalnya, logo, website, infografis, dokumen, dll.
Cara:
Di antara jutaan palette warna di dunia ini, Anda disarankan untuk memilih:
Anda dapat menentukan 1 warna utama dengan 2 warna primer yang senada.
Contoh:
Untuk contoh brand identity yang konkret berkunjung ke Niagahoster Blog. Di sana Anda akan menemukan perpaduan warna konsisten dan khas yang “Niagahoster banget”.
Misalnya, warna utama biru, warna primer putih dan biru muda, warna pendukung biru tua, orange, dan abu abu, serta aksen warna hijau dan merah.
Tips:
Baca juga: Menentukan Warna Efektif untuk Desain Website Anda
Pernah lihat tulisan Coca Cola berubah?
Seperti gambar di atas, merek minuman bersoda tersebut bertahun-tahun tetap mempertahankan tipografi khasnya, meski logonya sering kali berubah.
Tipografi memainkan peranan penting karena digunakan di:
Cara:
Pertama-tama, tentukan gaya yang ingin diusung. Misalnya profesional, maka gunakan font yang mudah dibaca, tidak terlalu wah.
Pilih satu font utama dan maksimal dua font tambahan. Gunakan font utama untuk nama brand, judul artikel, penulisan nama acara, dll.
Sedangkan, dua font tambahan yang satu berguna untuk membedakan tiap heading, penulisan nama orang, quote, dll. Dan yang satunya untuk body text, paragraf, isi infografis, dll.
Buat aturan tipografi. Misalnya, ukuran 15 untuk judul dan 12 untuk isi teks, warna font judul, kerapatan tulisan, dll.
Contoh:
Perhatikan tangkapan gambar website bridestory di atas. Anda bisa mengatur rapat-longgarnya tipografi, bold untuk judul, italic untuk quote atau kalimat langsung, dll.
Tips:
Baca juga: Kombinasi Font Sempurna untuk Website Anda
Demi menjaga konsistensi semua identitas brand, buatlah template visual. Hal ini digunakan sebagai petunjuk bagi para desainer saat membuat apapun yang berhubungan dengan identitas brand.
Beberapa hal yang membutuhkan template adalah:
Cara:
Buat daftar aturan desain tiap visual. Sebagai contoh, infografis. Buat aturan mengenai:
Baca juga: 7 Langkah Cara Membuat Infografis dari A-Z
Begitu juga dengan aspek lainnya. Seperti fotografi dan ilustrasi yang dapat Anda atur brightness, kontras, dll, dengan membuat filter khusus, menentukan ukuran dan yang lainnya.
Ataupun template dokumen, seperti kop surat, tanda tangan email, amplop, dan lain sebagainya. Anda dapat mengatur posisi, font, ukuran, warna, dan desain default.
Contoh:
Tips:
Anggaplah website sebagai representasi brand Anda di dunia maya. Anda bisa melakukan promosi, branding, bahkan penjualan di sana. Karena itu, tampilannya harus sangat mewakili brand.
Gunakan empat poin sebelumnya yaitu, logo, warna, tipografi, dan semua template visual ke dalam desain website.
Cara:
Contoh:
Seperti homepage website Niagahoster, Anda dapat bebas bereksperimen dengan layout, menempatkan gambar, membuat CTA, dll.
Tips:
Brand identity memang tidak bisa dibangun dalam semalam.
Anda perlu riset yang mendalam, mengenali siapa target bisnis Anda, mengidentifikasi kompetitor agar membuat identitas yang lebih baik, mengaudit internal bisnis, dan menuangkannya pada identitas brand.
Namun, setidaknya Anda sudah menemukan penjelasan cara membangun brand identity di sini.
Mulai dari komponen identity seperti logo, warna dominan, tipografi, template visual, dan desain website, sampai dengan contoh brand identity dan tips jitunya.
Sekarang, saatnya Anda yang beraksi membangun identitas brand. Karena seperti apa brand Anda dikenal, itu ada di tangan Anda.
Anda bisa menempatkan semua identitas bisnis di sebuah website. Nah, semuanya bisa Anda bangun di Niagahoster, yang bisa menjadi “rumah” bagi website Anda!
Bangun Identitas Brand dengan Website Sekarang!
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia online langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Kalau target pengunjung website Anda dari Indonesia, menggunakan hosting IIX adalah langkah jitu untuk memberikan akses ke website lebih mudah.…
Bandwidth pada hosting adalah faktor penting yang perlu Anda pertimbangkan ketika membeli paket web hosting. Dengan bandwidth yang cukup, performa…
Bagi bisnis apapun, arti supplier itu cukup penting. Supplier adalah penggerak roda bisnis. Tanpa supplier yang tepat, produktivitas dan pendapatan…
Ketika membangun sebuah website, Anda akan dihadapkan pada pilihan untuk menggunakan shared hosting atau dedicated hosting. Nah, karena berpengaruh pada…
Berbicara server hosting, nama LiteSpeed dan Apache tentu akan disebut. Keduanya memang memiliki reputasi baik berkat performa yang dimiliki. Namun,…
XAMPP adalah software wajib jika Anda ingin belajar website development. Yuk ketahui apa itu XAMPP, fungsi, dan fiturnya di sini!