Dunia digital memang terlihat baik-baik saja di permukaan. Tapi tahukah Anda? Jumlah kejahatan siber di Indonesia sedang mengalami peningkatan.
Lalu bagaimana dengan tahun 2023? Apakah trennya akan menurun?
Sayangnya, tidak. Dmitry Bestuzhev, peneliti keamanan Kaspersky memperkirakan adanya peningkatan tren ancaman keamanan digital di tahun 2023.
Menurutnya, beberapa jenis serangan siber yang akan sering terjadi adalah pembobolan akun, pencurian data, dan juga pemerasan (ransomware).
Bagi para pemilik website – mungkin termasuk Anda, informasi ini tentu mengkhawatirkan. Karena serangan siber bisa terjadi sewaktu-waktu, tanpa ada yang tahu dari mana asalnya.
Untuk itu, Anda perlu melakukan langkah pencegahan sebelum serangannya benar-benar terjadi. Caranya dengan memahami tren keamanan digital yang terjadi saat ini, serta mengetahui cara mengatasinya.
Mengapa Tren Ancaman Keamanan Website Terus Meningkat?
Jika dulu Anda pernah menonton acara berita kriminal “Sergap” di saluran RCTI, pasti Anda familiar dengan kutipan dari bang napi:
Nasihat itu masih relevan hingga saat ini. Karena motif atau niat pelaku serangan siber bisa bermacam-macam. Mulai dari iseng saja hingga mencari keuntungan.
Akan tetapi, ada satu kesamaan yang mereka miliki: Mereka melakukan serangan jika ada kesempatan atau celah keamanan.
Berdasarkan hasil riset McAfee, 80% responden asal Indonesia menyatakan bahwa mereka khawatir dengan serangan siber.
Ironisnya, riset McAfee juga menemukan bahwa masih banyak orang Indonesia yang belum sadar dengan bahaya celah keamanan digital. Berikut buktinya:
Baca Juga: Statistik Keamanan Website Tahun 2023
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa masih banyak individu yang belum paham akan pentingnya mengikuti tren keamanan perangkat di dunia digital.
Tapi, apakah masalah ini hanya dihadapi oleh individu saja? Ternyata tidak. Bisnis pun tak luput dari kelalaian dalam hal penanganan keamanan digital.
Padahal, dengan menerapkan standar keamanan website yang tinggi, ada berbagai dampak serangan siber yang dapat dihindari oleh bisnis.
5 Dampak Tren Ancaman Keamanan Website yang Berbahaya Untuk Bisnis Anda
Dengan memiliki sistem keamanan website yang mumpuni, Anda dapat menghindari berbagai risiko berikut:
1. Reputasi Bisnis yang Rusak
Misalkan ada pengunjung yang masuk ke toko online Anda, lalu mereka melihat ini:
Sudah hampir bisa dipastikan bahwa mereka tidak akan berani untuk bertransaksi di website Anda. Karena, website Anda sudah dicap tidak aman oleh browser.
Jangankan kembali, bahkan mereka bisa saja menceritakan ke orang-orang bahwa website Anda bukan tempat yang aman untuk berbelanja.
Tentu hal semacam ini dapat merusak reputasi bisnis Anda, kan?
Oleh karena itu, Anda harus menunjukkan bahwa website Anda adalah tempat yang aman untuk bertransaksi. Caranya dengan memasang HTTPS (Hypertext Transfer Protocol).
Dengan memasang HTTPS, pertukaran data antara pengunjung dengan website Anda akan dienkripsi secara otomatis. Sehingga, tidak ada pihak ketiga yang bisa mengintip dan mencuri datanya.
Berikut adalah contoh toko online yang sudah menggunakan HTTPS:
Dengan pertukaran data yang lebih aman, pengunjung tak akan ragu untuk bertransaksi di website Anda. Dan Anda pun tak perlu khawatir kehilangan reputasi gara-gara sistem keamanan yang kurang memadai.
Baca juga: Perbedaan HTTP dan HTTPS Lengkap dengan Fungsinya
2. Risiko Kehilangan Data
Jika website Anda terkena serangan siber, hacker bisa masuk ke dalam sistem lalu menghapus data penting yang ada di dalamnya.
Bila data yang dihapus hanyalah tampilan website atau katalog produk, Anda mungkin masih bisa memasangnya lagi. Tapi, bagaimana jika ternyata yang dihapus adalah data transaksi atau database konsumen? Tentu hal ini akan sangat merugikan bisnis Anda.
Salah satu serangan yang berisiko menghapus data penting adalah ransomware. Serangan ini berbentuk virus (atau malware) yang menyusup ke dalam website lalu mengunci seluruh datanya.
Dengan begitu, pemilik website tak bisa mengakses datanya. Untuk bisa mengaksesnya kembali, pemilik website harus mengirimkan sejumlah uang ke hacker. Jika tidak, datanya akan dikunci secara permanen atau bahkan dihapus.
Mengerikan sekali, bukan? Untuk itu, Anda perlu rutin melakukan backup agar risiko kehilangan data bisa diminimalisir.
Salah satu alat backup terbaik untuk website adalah Jetbackup. Alat ini punya beberapa fitur menarik seperti incremental backup, yaitu fitur backup otomatis yang akan mengubah data backup sesuai dengan perubahan yang Anda buat di data aslinya.
Selain itu, ada juga fitur multi scheduling untuk mengatur jadwal backup secara otomatis dan fitur self restore untuk mempermudah proses restore data hanya dengan satu klik!
Dengan begitu, Anda tak perlu lagi khawatir kehilangan data, karena setiap data yang Anda butuhkan bisa Anda dapatkan kembali dengan mudah.
Baca juga: Panduan Lengkap Cara Menggunakan JetBackup di cPanel
3. Terkena Blacklist Google
Website yang terkena hack tidak hanya dihindari pengunjung, tapi juga Google.
Karena Google ingin memberikan hasil penelusuran yang tidak cuma relevan, tapi juga aman bagi penggunanya.
Jadi, apa yang terjadi pada website-website yang tidak aman? Mereka akan diblacklist oleh Google. Sehingga tampilan websitenya jadi seperti ini:
Tidak hanya itu, peringkat websitenya pun akan turun di hasil pencarian Google. Sehingga, jumlah pengunjungnya jadi menurun drastis.
Lantas apa yang perlu Anda lakukan jika website Anda diblacklist Google? Tenang, masih ada banyak cara untuk mengatasinya. Mulai dari menginstal plugin keamanan hingga mengajukan review ulang ke Google agar blacklistnya dicabut.
Tapi apakah setelah itu website Anda akan langsung kembali naik peringkat di hasil pencarian Google? Sayangnya, belum. Masih ada hal-hal lain yang perlu Anda lakukan.
Contohnya seperti menginstal plugin SEO, memastikan websitenya online 24 jam, dan yang paling penting, mengamankan websitenya agar tak terblacklist lagi.
Baca juga: Cara Menghindari Blacklist Google dalam 5 Langkah Mudah [Terbaru!]
4. Konsumen Ikut Terancam Keamanannya
Saat ada serangan hack, yang terancam bukan hanya data bisnis Anda, tapi juga informasi milik konsumen. Karena, saat membeli pasti mereka mengisi data penting seperti nama, alamat, nomor rekening, hingga password.
Bayangkan jika ada hacker yang masuk ke dalam website Anda dan mencuri data milik konsumen. Bisa dijamin, website Anda pasti langsung dituntut karena dianggap lalai dalam menjaga kerahasiaan data konsumen.
Untuk mencegah hal tersebut, Anda perlu melakukan berbagai langkah pencegahan. Contohnya seperti menginstal plugin keamanan dan menggunakan HTTPS.
Nah, untuk memperkuat keamanan website, Anda juga bisa memanfaatkan fitur keamanan yang disediakan oleh layanan hosting. Contohnya, seperti fitur Imunify360 yang disediakan oleh Niagahoster.
Alat ini dapat mendeteksi segala ancaman yang menyerang website Anda. Dengan fitur malware detection, setiap virus yang masuk ke website Anda secara otomatis akan langsung dikarantina agar tidak menyebar.
Ada pula fitur intrusion detection yang akan memblokir alamat IP yang melakukan aktivitas mencurigakan di website Anda.
Selain itu, Imunify360 juga memiliki fitur reputation management yang akan mengabarkan Anda jika website Anda masuk blacklist Google. Sehingga, Anda bisa segera melakukan penanganan.
Baca juga: Imunify360: Cara Ampuh dan Cepat Atasi Malware
5. Potensi Kerugian Finansial
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Pepatah ini juga berlaku pada sistem keamanan website.
Jika Anda sudah menutup celah keamanan website serapat mungkin, Anda tak perlu mengeluarkan biaya untuk memperbaiki website Anda.
Sebaliknya, jika website Anda belum siap untuk menghalau serangan hack, Anda mesti menanggung risiko biaya perbaikan yang harus dilakukan pasca serangan.
Lalu, bagaimana cara untuk menutup celah keamanan website?
Cara termudah yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengupdate website Anda secara berkala. Jika Anda menggunakan WordPress, Anda juga harus rutin mengupdate tema dan plugin websitenya.
Karena, berdasarkan riset WordFence, lebih dari 60% website WordPress yang dihack disebabkan oleh tema, plugin, dan sistem utama (core system) yang belum diupdate.
Jadi, pastikan website Anda beserta seluruh isinya selalu diupdate. Dengan begitu, hacker akan kesulitan untuk menemukan celah keamanan di website Anda.
Baca juga: Bagaimana Cara Mencari Celah Keamanan Website “Vulnerable” dengan Mudah?
Hadapi Tren Ancaman Keamanan Website dengan Layanan Hosting yang Tepat!
Bagaimana? Banyak sekali kan risiko yang bisa Anda hindari dengan memperkuat sistem keamanan website?
Dengan begitu, bisnis Anda akan siap untuk menghadapi tren ancaman keamanan siber yang diprediksi akan terus meningkat di tahun 2023.
Di atas, Anda juga sudah melihat beberapa solusi untuk memperkuat sistem keamanan website. Contohnya seperti memasang HTTPS, menggunakan fitur backup, hingga mengupdate tema dan plugin.
Tapi, kira-kira adakah cara agar Anda bisa mendapatkan seluruh solusi tersebut di satu tempat?
Kabar baiknya, ya. Anda bisa mendapatkan itu semua di Niagahoster! Dengan berlangganan hosting di sini, Anda bisa menikmati manfaat-manfaat berikut:
- Gratis SSL selamanya – Untuk mengaktifkan HTTPS, website Anda membutuhkan sertifikat SSL. Di Niagahoster, Anda bisa mendapat SSL gratis selamanya.
- Fitur backup – Anda dapat menikmati semua fitur backup menarik dari JetBackup.
- Server stabil 24/7 – Dengan data center bersertifikasi tier-4 berstandar internasional, website Anda dijamin online 24 jam.
- Fitur keamanan ekstra – Niagahoster sudah didukung Imunify360 yang dapat menangkal berbagai serangan siber, seperti brute force, malware, dan sejenisnya.
- Fitur auto update – Tak usah khawatir lupa mengupdate WordPress, tema, atau plugin. Karena ada fitur auto update yang akan melakukannya secara otomatis.
Dan tak lupa, ada tim CS Niagahoster yang siap mengatasi berbagai keluhan Anda terkait permasalahan website 24 jam penuh! Anda bisa menghubungi mereka via live chat atau telepon.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk hadapi tren keamanan website dengan hosting di Niagahoster!