Media sosial sangat ideal untuk membangun engagement dengan audiens, apalagi dengan adanya carousel yang akan membuat postingan lebih interaktif.
Carousel cukup menarik perhatian pengguna platform media sosial seperti Facebook, Instagram dan LinkedIn. Penggunaannya pun bukan hanya untuk pribadi, tapi juga untuk bisnis.
Belum kenal dengan carousel? Jangan khawatir! Di artikel ini, Anda akan mempelajari pengertian carousel, fungsi, dan jenis-jenisnya.
Di akhir artikel juga akan kami bahas tips-tips memanfaatkan carousel untuk promosi bisnis. Jadi, baca sampai selesai, ya!
Apa Itu Carousel?
Carousel adalah format konten media sosial yang menampilkan beberapa gambar atau video dalam satu postingan.
Berbeda dari konten statis yang biasa Anda lihat, carousel lebih bersifat interaktif. Format konten ini memungkinkan audiens untuk melihat satu per satu gambar atau video dengan scroll ke kiri atau kanan. Sehingga, perannya bisa dibilang cukup signifikan dalam meningkatkan efektivitas pemasaran.
Menariknya, format carousel sudah tersedia di beberapa media sosial, termasuk Facebook dan Instagram. Jadi, kalau social media marketing adalah senjata Anda meraih banyak konsumen, jangan ragu untuk mencoba carousel.
Namun, apa sih sebenarnya fungsi carousel, terutama untuk bisnis?
Apa Saja Fungsi Carousel?
Meski konsepnya sederhana, carousel menawarkan enam fungsi yang berguna bagi upaya pemasaran bisnis Anda di media sosial, yaitu:
- Meningkatkan Engagement Rate
Engagement rate yang baik akan memperkuat online presence bisnis di media sosial. Kabar baiknya, konten carousel terbukti meningkatkan engagement rate hingga 1,92%.
- Mengumumkan Produk Baru
Carousel memudahkan Anda untuk menunjukkan keunggulan produk baru dengan lebih leluasa. Setiap slide gambar di carousel bisa mengilustrasikan fitur-fitur produk, baik berupa gambar maupun video.
- Mempromosikan Event
Carousel juga cocok untuk mendukung community marketing, seperti mempromosikan event bisnis. Dengan carousel, informasi event bisa dibuat menarik dan lebih mudah dipahami audiens.
- Mempermudah Posting Tutorial Singkat
Edukasi audiens berupa tutorial produk atau layanan akan lebih mudah dengan konten carousel. Tutorial produk yang umumnya terlalu panjang untuk dimasukkan ke caption, bisa difasilitasi dengan slide-slide carousel.
- Menunjukkan Proses dan Hasil Pekerjaan Anda
Carousel cukup efektif untuk menunjukkan proses dan hasil pekerjaan Anda. Misalnya berupa foto “before-after” dalam dua slide atau berbagai langkah pengerjaan proyek yang Anda lakukan dalam beberapa slide.
- Menampilkan Testimoni Konsumen
Adanya carousel memudahkan Anda untuk memasang berbagai testimoni pelanggan yang menunjukkan kredibilitas bisnis. Jadi, strategi pemasaran dengan social proof akan lebih efektif dilakukan.
Baca Juga: Belajar Cara Memasang Testimoni yang Efektif dari Brand-Brand Terkenal
Jenis-Jenis Konten Carousel
Konten carousel dibedakan menjadi dua jenis, yaitu carousel post (postingan) dan carousel ads (iklan).
Apa perbedaannya dan bagaimana cara menggunakannya di berbagai platform? Yuk, simak satu per satu!
Carousel Post
Carousel post adalah konten carousel yang dipasang sebagai postingan media sosial. Saat ini, postingan carousel telah tersedia di Instagram dan LinkedIn, seperti penjelasan berikut:
1. Instagram
Sebagai platform yang fokus pada media visual yang menarik, tidak heran jika Instagram termasuk platform yang pertama kali menyediakan format carousel pada postingannya.
Seperti postingan biasa, carousel post di Instagram bisa diisi dua hingga sepuluh gambar, video, atau kombinasi keduanya. Orientasi slidenya juga bisa berupa kotak, horizontal, dan vertikal.
Orientasi slide pertama akan mempengaruhi slide berikutnya. Jadi, tentukan dulu bentuk slide yang Anda inginkan sebelum mem-posting carousel post Instagram.
Selain itu, perhatikan juga spesifikasi gambar dan video yang ingin Anda posting. Jenis file gambar yang bisa Anda pasang di carousel post Instagram adalah JPG dan PNG tanpa batas ukuran file.
Untuk jenis file video, Anda bisa menggunakan MP4 dan MOV dengan batas ukuran 4GB dan durasi 60 detik.
Baca Juga: 5+ Cara Mengecilkan Ukuran File JPG tanpa Kurangi Kualitasnya
2. LinkedIn
Carousel post juga tersedia di LinkedIn, lho. Bedanya, di platform ini carousel-nya berisi dokumen PPT, DOC, atau PDF. Ini memudahkan Anda untuk membagikan insight bisnis, pengembangan diri, dan informasi lainnya terkait karir.
Menariknya, LinkedIn memperbolehkan Anda untuk memasang hingga 100 slide di carousel post-nya. Jadi, informasi yang Anda berikan melalui carousel tersebut bisa sangat lengkap.
Nah, yang harus diperhatikan ketika membuat carousel post di LinkedIn adalah orientasi slide dan ukuran maksimal filenya. Pastikan konten Anda proporsional pada slide yang berbentuk kotak atau vertikal dan ukurannya tidak melebihi 300MB.
Carousel Ads
Carousel ads adalah iklan media sosial dengan format carousel. Untuk memanfaatkan carousel ads, Anda harus mengakses fitur iklan platform media sosial yang digunakan. Inilah contoh format carousel ads:
1. Facebook
Facebook carousel ads memungkinkan Anda untuk menampilkan iklan dengan dua hingga sepuluh slide. Facebook carousel ads sepuluh kali lebih efektif dari iklan Facebook biasa yang hanya berisi satu gambar.
Keunggulan carousel ads Facebook adalah kemampuan untuk memberi headline dan deskripsi singkat di bawah setiap slide gambar. Jadi, Anda bisa semakin kreatif dengan iklan di Facebook seperti, membangun brand Anda dengan storytelling dan social proof.
Untuk membuat Facebook carousel ads, Anda membutuhkan gambar berjenis file JPG atau PNG dengan aspect ratio 1:1. Oh ya, ukuran file gambarnya tidak boleh lebih dari 30MB. Karena itu, pastikan Anda telah mengkompres gambar yang ingin dimasukkan ke Facebook carousel ads.
Baca Juga: Cara Membuat Facebook Ads dari A-Z
2. Instagram
Instagram carousel ads memiliki tampilan yang sama dengan carousel post dengan dua hingga sepuluh gambar dan video. Tak heran, keduanya jadi sulit dibedakan.
Ciri Instagram carousel ads adalah adanya teks “Sponsored” di bawah username akun dan call-to-action (CTA) di bawah gambar atau video dan caption yang bisa dipasang di masing-masing slide.
Menariknya, selain ditampilkan di antara postingan, Instagram carousel ads juga bisa ditampilkan di Instagram Story. Orientasi medianya tentu mengikuti Instagram Story, yaitu gambar atau video vertikal dengan aspect ratio 16:9.
Nah, bagaimana dengan durasinya?
Gambar di carousel ads Instagram Story berdurasi lima detik, sedangkan videonya 15 detik. Namun, Anda juga bisa menggunakan video berdurasi hingga 120 detik. Video tersebut akan diputar selama 15 detik, dan setelah itu akan muncul tombol yang mengajak audiens menonton keseluruhan video.
Baca Juga: Cara Beriklan di Instagram Ads untuk Pemula
3. LinkedIn
LinkedIn juga memungkinkan Anda menggunakan format carousel dalam bentuk sponsored post atau iklan. Namun, isinya adalah dua hingga sepuluh slide gambar, bukan dokumen.
Yang unik dari carousel ads LinkedIn adalah adanya CTA yang bisa untuk mengajak audiens mengisi formulir tertentu, Lead Gen Form.
Sesuai namanya, Lead Gen Form bertujuan untuk membantu Anda mengumpulkan leads dari carousel ads LinkedIn. Perintah CTA-nya pun bisa sesuai keinginan Anda, seperti download ebook, mendaftarkan alamat email, dan lainnya.
Baca Juga: Tutorial LinkedIn Ads: Marketing Ampuh untuk B2B
4. Twitter
Twitter terbilang baru dalam menyediakan carousel ads. Namun, platform microblogging ini mampu meningkatkan click-through rate (CTR) sebesar 15% di desktop, dan 24% di aplikasi mobile.
Tampilan carousel ads Twitter sedikit berbeda dari ketiga platform di atas, yaitu bisa diisi hingga enam slide gambar atau video dan orientasi slide-nya horizontal dengan aspect ratio 1,91:1 atau 16:9.
Selain itu, carousel ads Twitter hanya bisa menggunakan satu caption dan CTA untuk satu iklan.
Baca Juga: Strategi Jitu Memulai Twitter Marketing
Tips Memaksimalkan Carousel Post dan Carousel Ads
Sudah kenal konten carousel di berbagai platform media sosial, kan? Sekarang, saatnya tahu enam tips untuk memaksimalkan carousel post dan carousel ads:
1. Tujukan Carousel ke Audiens yang Tepat
Carousel ads dan post memang dapat meningkatkan engagement dan CTR dengan follower media sosial, tapi kesuksesannya tetap ada di Anda.
Jangan sampai bersusah payah membuat konten dengan budget besar tapi hasilnya tidak maksimal.
Agar terhindar dari masalah tersebut, lakukan dua langkah berikut:
Pertama, tentukan marketing funnel, jenis-jenis konten untuk setiap tahapan funnel, dan target audiens-nya. Tanpanya, tujuan konten carousel Anda tidak jelas dan hasilnya bisa saja tidak sesuai harapan.
Kedua, manfaatkan fitur targeting iklan dengan baik. Anda bisa mengatur iklan agar ditampilkan kepada audiens yang memiliki usia, pekerjaan, dan minat tertentu sesuai dengan target audiens produk yang akan Anda jual.
Baca Juga: Apa Itu Buyer Persona? Salah Satu Rahasia Bisnis Sukses
2. Dukung Carousel dengan Copy di Gambar
Konten carousel memang berfokus pada visual yang menarik. Namun, menambahkan copy atau teks di slide juga tak kalah penting.
Contohnya, Anda ingin membuat carousel untuk mempromosikan sebuah produk. Alih-alih menjelaskan keunggulan produk di caption, jelaskan keunggulan produk pada slide foto, agar lebih mudah dipahami.
Baca Juga: Belajar Copywriting
3. Gunakan Slot Carousel Secukupnya
Seberapa banyak gambar yang diperlukan dalam carousel?
Carousel memungkinkan Anda untuk memasang hingga sepuluh gambar dan video dalam satu postingan dan iklan. Meski demikian, bukan berarti Anda harus selalu menggunakan kesepuluh slot tersebut.
Gunakan slot carousel sesuai kebutuhan Anda seperti contoh carousel post promosi program afiliasi Niagahoster berikut ini:
Meskipun postingan tersebut hanya memiliki tiga slide, tujuannya dapat tercapai dengan baik. Informasi tersebut dapat mengajak audiens bergabung ke program afiliasi Niagahoster dengan fokus pada cara dan manfaatnya.
4. Berikan Call-to-Action yang Sesuai
Call-to-action di carousel harus sesuai dengan link yang Anda sematkan. Jika tidak, bisa berimbas ke customer experience yang kurang baik karena akan dianggap kurang profesional atau sekadar clickbait.
Sebagai contoh, ketika melihat iklan dengan CTA berbunyi “beli sekarang”, audiens berasumsi linknya menuju halaman produk atau layanan. Jadi, jangan arahkan ke homepage karena akan menambah langkah audiens yang ingin membeli produk.
Baca Juga: Tingkatkan Conversion Rate Anda dengan 5+ Tips CTA Ini!
5. Pasang Gambar atau Video yang Menarik di Slide Pertama
Home feed media sosial adalah tempat yang sangat ramai karena dipenuhi berbagai postingan yang sama-sama menarik. Nah, buatlah konten carousel yang mampu mencuri perhatian audiens.
Caranya, pasang konten yang keren secara visual di slide pertama. Contohnya adalah carousel post Niagahoster di bawah ini:
Penggunaan meme dari salah seorang karakter sitkom terkenal cukup efektif menarik perhatian audiens. Buktinya, ada lebih dari 250 likes untuk postingan tersebut.
Selain itu, meme yang digunakan relevan dengan konteks membesarkan bisnis web agency sesuai produk Niagahoster yang akan ditawarkan.
Tentunya bukan dengan hipnotis, ya. Nah, di slide ketiga lah audiens akan mendapatkan informasi cara melakukannya.
6. Tunjukkan Beberapa Promo Sekaligus untuk Menarik Audiens
Rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia selama 3 jam 14 menit. Karena cukup lama, tak masalah kalau Anda ingin menampilkan beberapa promo produk sekaligus di media sosial.
Carousel cukup efektif untuk menampilkan beberapa promo dengan menarik. Jadi, audiens bisa tahu lebih lengkap tentang produk atau layanan Anda. Jangan lupa sematkan CTA yang relevan dan mengarahkan ke halaman produk, ya.
Siap Membuat Carousel Post dan Carousel Ads?
Carousel adalah postingan atau iklan di media sosial yang interaktif dengan menampilkan beberapa gambar atau video sekaligus.
Dengan format tersebut, postingan atau iklan Anda bisa mendapatkan engagement rate yang lebih tinggi dibandingkan dengan konten biasa.
Saat ini, Anda sudah bisa membuat carousel post di Instagram dan LinkedIn. Sementara itu, carousel ads juga sudah tersedia di Facebook, Instagram, LinkedIn, dan Twitter.
Meski tampilan dan ketentuannya berbeda, fungsi carousel tetap sama, yaitu:
- Mengumumkan produk baru
- Mempromosikan event
- Memposting tutorial singkat
- Menunjukkan proses dan hasil layanan Anda
- Menampilkan testimoni
Nah, apa saja ide-ide konten carousel yang muncul di benak Anda? Supaya punya lebih banyak inspirasi, pelajari berbagai template iklan online yang kami siapkan dan bisa Anda download secara gratis!