Imas Indra A detail-oriented and innovative writer. She developed her creative talent and expertise after years of practice in journalism, academic research, essay writing, and blogging. Currently in Niagahoster, she boosted more people to #BuildSuccessOnline using SEO and content marketing strategies. When it comes to writing, her goal is to make complex topics enjoyable.

Apa itu Anchor Text & Bagaimana Cara Membuatnya?

3 min read

Di antara berbagai strategi SEO, anchor text adalah satu yang mungkin sering terlewat. Padahal anchor text merupakan satu bagian yang cukup penting dalam optimasi website. Maka dari itu, sudah saatnya Anda mulai memperhatikan anchor text di website Anda.

Artikel ini akan membantu Anda memahami segala aspek tentang anchor text. Mulai dari definisi, fungsi, macam-macam anchor text, hingga cara membuat anchor text yang membantu optimasi website di mesin pencarian.

Baca juga: Cara Optimasi SEO On Page

Apa itu Anchor Text?

Anchor text adalah potongan teks berisi tautan yang dapat diklik. Bentuknya cukup berbeda dari teks biasa. Di mesin pencarian umumnya, anchor text berwarna biru atau berupa teks yang digarisbawahi. Teks ini berguna sebagai informasi bagi pengguna dan mesin pencari mengenai tautan website yang dilampirkan.

Mengapa Anchor Text Penting?

Pada prinsipnya, Google mengandalkan anchor text untuk mengetahui informasi tentang website atau laman. Bagi Google anchor text adalah sebuah deskripsi isi sebuah konten.

Semakin banyak orang yang merujuk ke suatu laman, maka semakin relevan konten itu dengan yang dicari pengguna internet. Dengan kata lain, anchor text ikut memperngaruhi peringkat di mesin pencarian.

Meski logikanya sama, cara Google menilai seberapa relevan sebuah konten ikut berubah. Ini berarti ada perubahan sistem untuk menentukan peringkat website di mesin pencarian.

Sebelum tahun 2000-an, Google mengistimewakan keberadaan anchor text. Ia menganggap bahwa anchor text mampu mendeskripsikan laman secara lebih tepat dibandingkan laman itu sendiri. Anchor text juga diandalkan untuk menunjukkan halaman yang belum mampu diindeks oleh mesin berbasis teks.

Namun sayangnya, pengertian semacam ini rawan manipulasi. Seorang internet marketer bisa saja menaruh anchor text dan kata kunci sebanyak-banyaknya untuk menempati posisi teratas pencarian.

Untungnya di tahun 2012, Google menerapkan algoritma baru yang diberi nama Google Penguin. Algoritma ini khusus dibuat untuk mengeliminasi website curang dari mesin pencarian dan mengurangi spam. Dengan begitu, algoritma ini juga berusaha memaksimalkan konten yang relevan agar bisa muncul di mesin pencarian.

Maka dari itu, penting untuk memahami bagaimana anchor text bekerja. Karena salah satu unit SEO ini ikut menentukan seberapa relevan sebuah konten di mesin pencarian.

Baca juga: Cara Mendapatkan Backlink Berkualitas untuk Website

Macam-macam Anchor Text

Ada berbagai macam anchor text. Di bawah ini, kami membahas enam macam yang sering digunakan.

Branded

Anchor text berupa nama merk atau brand. Anchor text ini cukup aman digunakan, asal Anda tidak menggunakannya untuk merujuk pada merk website Anda sendiri. Contoh, Niagahoster tidak disarankan untuk membuat anchor text yang menyebut Niagahoster tanpa konteks spesifik.

Contoh kode:

<a href=”http://www.niagahoster.co.id”>Niagahoster</a>

Generic

Bentuk anchor text berupa perintah atau petunjuk. Contoh paling umumnya adalah “klik di sini.”

Contoh kode:

<a href=”https://www.niagahoster.co.id/blog/err-connection-refused-filezilla/”>klik di sini</a>

Exact-match

Anchor text menggunakan kata kunci yang sama persis dengan tautan yang dilampirkan. Misal tautan mengenai “Menentukan Warna Efektif untuk Desain Website Anda” memiliki anchor text “Menentukan Warna Efektif untuk Desain Website Anda.”

Contoh kode:

<a href=”https://www.niagahoster.co.id/blog/warna-efektif-desain-website/”>Menentukan Warna Efektif untuk Desain Website Anda
</a>

Partial-match

Berbeda dengan sebelumnya, anchor text ini memodifikasi kata kunci utama dari tautan yang dilampir. Contohnya, tautan mengenai “membangun backlink” memiliki anchor text cara “membangun backlink untuk blog.”

Contoh kode:

<a href=”https://www.niagahoster.co.id/blog/woocommerce-themes/”>5+ WooCommerce Themes Terbaik 2018</a>

Merupakan anchor link yang memperlihatkan tautan secara langsung.

Contoh kode:

<a href=”https://www.niagahoster.co.id/karir”>https://www.niagahoster.co.id/karir</a>

Images

Teks yang digunakan sebagai anchor diambil dari alt text sebuah gambar. Jika alt text tersebut tidak diisi, maka anchor text akan kosong.

Contoh kode:

<a href=”https://www.niagahoster.co.id/blog”>no text</a>

Membuat Anchor Text

Cara membuat anchor text terbilang mudah. Tentukan kata kunci dan berikan tautan dalam beberapa klik. Akan tetapi, ada baiknya untuk mengingat prinsip-prinsip di bawah ini. Apalagi kalau bukan untuk menghindari penalti dari Google.

Gunakan anchor text secara efisien

Memberikan informasi pada pengguna internet dan mesin pencari. Itulah fungsi utama dari anchor text. Berbekal fungsi itulah, anchor text perlu digunakan dengan bijak dan efisien.

Carilah kata kunci yang benar-benar mendeskripsikan konten yang dirujuk. Jika dua kata kunci sudah cukup, pakailah dua kata saja. Tetapi jika memang perlu lebih panjang dari itu, silakan diterapkan.

Prinsipnya, gunakan anchor text sesingkat mungkin dan menarik pengunjung untuk mengkliknya.

Tautkan konten yang relevan

Kesesuaian antara anchor text dengan konten tautan akan membantu meningkatkan ranking di mesin pencarian. Selain itu, juga cara meningkatkan traffic blog. Maka tak ada pilihan lain selain hanya menautkan konten yang sesuai pada anchor text yang dibuat.

Melakukan hal sebaliknya hanya akan membuat pengunjung cepat-cepat menutup halaman. Ini yang kemudian membuat bounce rate website semakin tinggi. Siapapun yang menginginkan ranking indeksasi tinggi takkan mau memiliki bounce rate tinggi.

Baca juga: 50+ Topik Blog Menarik untuk Meningkatkan Pengunjung Blog Anda

Gunakan berbagai macam anchor text

Anchor text yang dipakai berulang-ulang dianggap Google tidak wajar. Cara itu dianggap Google sebagai upaya mencurangi sistem ranking. Maka tak aneh jika kemudian Google memberikan penalti kepada website yang dianggap “nakal.”

Solusinya, Anda perlu memvariasi anchor text yang digunakan. Jangan hanya terpaku pada satu macam saja.

Sebetulnya, beberapa website mencoba memformulasikan persentasi macam anchor text yang boleh dipakai dalam suatu website. Misal, branded anchor hanya boleh digunakan sebanyak 40%, naked link anchor hanya 20%, partial-match sebesar 5% dan seterusnya.

Namun, kami sadar formula tersebut tak bisa berlaku bagi semua pemilik website. Banyak sedikitnya anchor text yang bisa dipakai sangat tergantung dari domain authority (DR) sebuah website. Website dengan DR tinggi tentu bisa memiliki exact match anchor text lebih banyak dibandingkan dengan website dengan DR rendah.

Maka dari itu solusi paling aman adalah memvariasikan anchor text yang Anda pakai.

Pakai sinonim kata kunci untuk anchor text

Untuk menghindari kata kunci yang berulang, Anda juga bisa memakai sinonim dari kata kunci. Cara ini akan menghindarkan dari over-optimization yang berakhir dengan penalti dari Google.

Tak perlu khawatir dengan performa sinonim dari kata kunci. Google telah memiliki sistem latent semantic indexing (LSI) dalam algoritmanya. Melalui sistem ini, Google otomatis mendeteksi sinonim dari kata kunci yang Anda gunakan. Karena sistem ini pula, Anda bisa menciptakan konten dengan user experience yang optimal.

Baca juga: 15 Teknik SEO Ini Terbukti Meningkatkan Peringkat dan Traffic Website

Kesimpulan

Anchor text mungkin menjadi elemen SEO yang paling sering terlewat. Padahal strategi ini cukup mudah diterapkan.
Melalui artikel ini, kami berharap Anda bisa meningkatkan ranking laman website Anda dengan optimasi anchor text. Jika Anda seorang internet marketer atau blogger yang cukup berdedikasi, strategi ini tentu sangat sayang untuk dilewatkan.

Imas Indra A detail-oriented and innovative writer. She developed her creative talent and expertise after years of practice in journalism, academic research, essay writing, and blogging. Currently in Niagahoster, she boosted more people to #BuildSuccessOnline using SEO and content marketing strategies. When it comes to writing, her goal is to make complex topics enjoyable.

5 Replies to “Apa itu Anchor Text & Bagaimana Cara Membuatnya?”

  1. kalau anchor textnya saya buat keyword apakah dianggap spam nggak sama google.??
    takutnya kena penalti bang

    1. Halo, Kak.
      Prinsipnya kakak nggak boleh ngulangin keyword yang sama untuk jadi anchor text. Kalau nurutin itu, kemungkinan kecil kena penalti. Semoga membantu ya 🙂

    1. Hai, kak. Memasukkan keyword sebagai Title Post itu tidak termasuk spam, ya^^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *