David Kurniawan A Technical Content Writer at Niagahoster, specializing in Virtual Private Servers (VPS), WordPress, and Internet Marketing. David is eager to help people to improve their business on the internet.

Cara Install Nginx, MariaDB, PHP (LEMP) di Debian

4 min read

cara install LEMP di Debian

LEMP adalah singkatan dari Linux, Nginx, MariaDB, dan PHP. Kegunaan LEMP adalah untuk membuat server website dan aplikasi menjadi dinamis. Fungsinya sama dengan XAMPP yang ada di sistem operasi Windows. 

Dengan menggunakan beberapa aplikasi tambahan, Debian dapat menjadi server sistem yang cukup andal. MariaDB berfungsi sebagai database pada web server. Sedangkan Nginx digunakan sebagai server web itu sendiri. Terakhir, PHP digunakan untuk memproses konten yang dinamis.

Untungnya, menginstall LEMP di Debian adalah hal yang cukup mudah, kok. Pada artikel ini kami akan membahas mengenai bagaimana cara install LEMP di Debian secara lengkap.

Hal yang Perlu Disiapkan

Sebelum melanjutkan ke proses install LEMP Debian ada beberapa hal yang perlu Anda siapkan. 

  • Perangkat yang digunakan untuk melakukan akses Secure Socker Layer (SSH). Untuk sistem operasi Windows dibutuhkan Putty dan untuk Linux dan Mac cukup menggunakan command line (terminal).
  • User non-root, untuk mendapatkan akun non-root caranya adalah dengan mengikuti panduan konfigurasi VPS Debian terlebih dahulu.

Cara Install Nginx, MariaDB, PHP (LEMP) di Debian

Jika sudah memiliki server dengan syarat di atas, Anda bisa memulai cara install LEMP di Debian di bawah ini:

Langkah 1 : Menginstall Nginx dan Memperbarui Firewall

Nginx adalah web server HTTP dan proxy dengan kode open source yang bisa juga berfungsi sebagai proxy IMAP/POP3. Kenapa menggunakan Nginx? Karena Nginx menawarkan penggunaan memori yang kecil dengan konkurensi yang tinggi. Sehingga akan mempercepat Anda dalam menyelesaikan semua proses di server. Berikut ini adalah langkah-langkah cara update Debian dan install Nginx.

Update Debian

Pertama, Anda perlu  meng-update dan upgrade Debian menggunakan perintah berikut:

~# sudo apt-get update && apt-get upgrade

Install Nginx

Kemudian, mulai proses dengan instalasi Nginx menggunakan perintah berikut.

~# sudo apt-get install nginx

Karena ini adalah perintah sudo,  operasi ini dijalankan dengan root privilege. Akses ini akan meminta password user Anda untuk melakukan verifikasi.

Setelah memasukan kata sandi, Anda akan diberi tahu paket mana yang akan dipasang dan berapa banyak ruang disk tambahan yang akan digunakan. Tekan Y dan tekan ENTER untuk melanjutkan.

Cek Instalasi Nginx

Setelah proses instalasi Nginx selesai, kini saatnya memastikan bahwa Nginx sudah benar-benar terpasang. Anda dapat melakukan proses pengecekan ini menggunakan browser.

Tuliskan alamat Internet Protocol (IP) pada browser seperti di bawah ini:

http://Masukan_IP_Anda_Disini

Selanjutnya, browser akan menampilkan halaman tampilan Nginx Default page.

Terkadang, ada beberapa kasus halaman default Nginx tidak muncul. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaturan firewall yang diterapkan pada server. Untuk menanggulangi hal ini, Anda perlu install UFW guna mengatur Nginx agar menerima permintaan web pada port 80 dan port 443 di firewall. Berikut ini adalah perintah instalasi UFW.

Install UFW

Untuk melakukan instalasi UFW, gunakan perintah berikut.

~# sudo apt-get install ufw

Setelah itu, berikan izin pada traffic HTTP dan HTTPS agar bisa melewati firewall menggunakan perintah berikut.

~# sudo ufw allow http
~# sudo ufw allow https

Selanjutnya, restart Nginx agar perubahan yang sudah dilakukan pada UFW bisa secepatnya diterapkan. Berikut ini perintahnya.

~# sudo systemctl restart nginx

Terakhir, cek status Nginx. untuk memastikan bahwa Nginx sudah aktif dengan menggunakan perintah berikut.

~# sudo systemctl status nginx

Langkah 2 : Menginstall MariaDB

Setelah berhasil menginstall Nginx, kini Anda bisa memasang MariaDB. MariaDB adalah sistem manajemen basis data. Pada dasarnya MariaDB akan mengatur dan menyediakan akses ke database tempat situs Anda. Berikut ini adalah langkah-langkah install mariadb.

Install MariaDB

Untuk memulai instalasi MariaDB, gunakan perintah berikut:

$ sudo apt install mariadb-server

Perintah ini juga akan menampilkan daftar paket yang akan diinstall bersama dengan jumlah ruang disk yang akan digunakan.Tekan Y untuk melanjutkan.

Install Skrip Keamanan MariaDB

Ketika instalasi selesai, jalankan skrip keamanan. Skrip tersebut akan menghapus beberapa pengaturan default yang tidak aman dan mengunci akses ke sistem database Anda. Masukkan perintah berikut ini untuk menjalankan skrip keamanan:

$ sudo mysql_secure_installation

Jika perintah tersebut berhasil diaplikasikan, Anda perlu melakukan konfirmasi dalam beberapa tahap. Perintah tersebut akan membawa Anda melalui serangkaian konfirmasi di mana Anda dapat membuat beberapa perubahan pada opsi keamanan MariaDB Anda. 

Pertama, Anda akan diminta untuk memasukkan kata sandi root database saat ini.

Kedua, Anda akan ditanya apakah ingin mengganti kata sandi atau tidak. Tekan n jika Anda tidak ingin mengganti kata sandi root. Tekan Y jika Anda ingin mengubah kata sandi root.

Ketiga, Anda akan ditanya apakah ingin menghapus anonymous user di MariaDB. Secara default, siapa pun bisa login ke MariaDB untuk login ke MariaDB, untuk keperluan uji coba. Oleh karena itu, Anda perlu menghapus anonymous user untuk menciptakan environment database yang lebih baik. Klik Y untuk menghapus anonymous user di MariaDB.

Keempat, Anda akan diminta untuk membatasi akses root dari localhost saja. Ini untuk memperkecil kemungkinan orang lain menebak kata sandi root Anda. Klik Y untuk membatasi root di localhost.

Setelah itu, Anda akan diminta untuk menghapus database “test”. Anda bisa menghapus database ini karena hanya merupakan database uji coba. Klik Y untuk menghapusnya.

Berikutnya adalah pilihan untuk memuat ulang tabel privilege untuk memastikan bahwa semua perubahan yang dibuat berfungsi. Tekan Y pada perintah ini untuk memuat ulang tabel privilege. 

Membuat User Baru di MariaDB 

Untuk membuat akun baru yang disebut admin dengan fungsi yang sama dengan akun root. Masukkan perintah berikut ini.

# sudo mariadb

Sekarang, Anda dapat membuat pengguna baru dengan hak akses root dan akses berbasis kata sandi. Pada tutorial ini kami akan menggunakan nama pengguna admin dan password admin1234. Anda bisa membuat nama pengguna dan kata sandi secara bebas. Masukkan perintah ini.

MariaDB [(none)]> GRANT ALL ON *.* TO 'admin'@'localhost' IDENTIFIED BY 'admin1234' WITH GRANT OPTION;

Kemudian masukkan perintah Flush Privileges untuk memastikan bahwa user dan password disimpan dan tersedia di dalam database.

MariaDB [(none)]> FLUSH PRIVILEGES;

Setelah itu, keluar dari MariaDB menggunakan perintah berikut:

MariaDB [(none)]> exit;

Nah, dengan mengikuti langkah-langkah di atas Anda telah berhasil untuk membuat user baru. Jadi ketika Anda ingin mengakses database Anda dengan menggunakan User baru, Anda harus memasukan kata sandi yang baru saja Anda atur. Masukan perintah berikut untuk masuk database dengan user baru.

# mariadb -u admin -p

Langkah 3 : Instalasi PHP

Setelah instalasi sistem basis data berhasil dan sudah diatur, Anda dapat melanjutkan untuk menginstal PHP. PHP digunakan untuk menjalankan website yang diakses secara online. PHP akan mengelola kode program menjadi tampilan halaman website, pada kasus ini adalah halaman website. 

Masukkan perintah berikut untuk memulai instalasi PHP.

$ sudo apt install php-fpm php-mysql

Perintah tersebut akan menginstall versi terbaru PHP serta beberapa modul tambahan yang dibutuhkan aplikasi web agar bisa bekerja dengan maksimal.

Pengecekan Instalasi PHP

Fungsi pengecekan instalasi PHP disini adalah untuk memastikan bahwa instalasi php yang dilakukan pada server berhasil. Untuk pengecekan instalasi PHP Anda dapat melakukan dengan membuat file .php yang ditambahkan pada folder root web server. File ini biasa disebut dengan public_html

Pada sistem operasi Ubuntu, file public_html berada pada direktori /var/www/html/. Jadi Anda perlu masuk ke direktori tersebut dan membuat file yang berisi kode PHP script.

Berikut langkah-langkah untuk mengecek apakah PHP sudah berjalan di server dengan baik. 

Masuk ke direktori root web server menggunakan perintah ini:

$ cd /var/www/html/

Pada direktori www buat file .php menggunakan perintah touch (Contoh: test.php).

$ sudo touch test.php

Masukkan script untuk menampilkan halaman default PHP.

$ nano test.php

Kemudian masukkan code script berikut ini.

<?php

phpinfo();

?>

Lalu simpan kode script PHP yang sudah Anda masukkan ke dalam file test.php  dengan menggunakan tombol CTRL + X. Selanjutnya ketik Y lalu tekan ENTER. File akan tersimpan dan Anda akan keluar dari editor.

Akses file tersebut menggunakan browser. Masukkan perintah di bawah ini dan ganti menggunakan IP server Anda.

http://195.32.54.31/test.php

Baca juga:
Cara Install LAMP di Debian
Cara Install SSL Lets Encrypt di Debian
Cara Install WordPress dengan LAMP di Debian

Kesimpulan

Setelah mengikuti panduan di artikel ini, Anda sudah bisa memasang LEMP di server VPS tanpa panel Debian. Selanjutnya, Anda bisa melakukan tindakan lebih lanjut untuk mengembangkan sistem yang berbasis online seperti website. LEMP sudah memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan untuk pengembangan website.

Demikian artikel mengenai cara install LEMP di Debian. Jika masih ada pertanyaan jangan sungkan untuk meninggalkan di kolom komentar. Jangan lupa juga subscribe untuk mendapatkan informasi VPS dan WordPress dari kami.

David Kurniawan A Technical Content Writer at Niagahoster, specializing in Virtual Private Servers (VPS), WordPress, and Internet Marketing. David is eager to help people to improve their business on the internet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *