Selain belajar cara membuat desain yang menarik, seorang desainer juga harus tahu cara menjual karyanya.
Namun, masih banyak desainer yang belum mengetahui caranya. Selain itu, terkadang mereka pun tak punya cukup waktu untuk memasarkan desainnya.
Permasalahan ini ditangkap oleh Raymond Victorio, founder Kreature. Ia merasa bahwa mendapat penghasilan dari sebuah karya harusnya tak sesulit itu.
“Kita ingin membantu orang-orang kreatif untuk memenuhi passionnya dan mendapat penghasilan dari situ”, ujar Raymond.
Akhirnya, ia dan timnya berhasil menciptakan Kreature, yaitu platform bagi para seniman independen untuk meraih penghasilan tambahan melalui konsep print on demand.
Dalam waktu kurang dari setahun, sudah ada lebih dari 50 kreator yang mereka dukung. Mereka juga berhasil mendapat validasi dari NUS (National University of Singapore) Enterprise berupa tunjangan dana sebesar $9000 SGD (atau Rp95 juta).
Ingin tahu cerita lengkapnya? Yuk simak sampai selesai!
Lebih Memilih Magang di Jogja Dibanding Vietnam
Sebagai mahasiswa NUS, Raymond perlu mengikuti program magang di luar negeri. Saat itu dia dihadapkan pada dua pilihan, antara Indonesia atau Vietnam.
“Waktu itu aku pilih ke Jogja. Lucu aja sih, biasanya orang-orang magangnya ke luar negeri, aku malah balik ke negara sendiri”, ujarnya sembari tertawa.
Di Jogja, ia dan timnya dituntut untuk membuat ide startup dalam waktu tiga bulan – terhitung sejak awal 2020. Tentunya bukan hal yang mudah, karena ia harus bisa mengidentifikasi berbagai permasalahan yang ada di pasar.
Saat sedang brainstorming tentang ide bisnis yang akan mereka jalankan, Raymond mendapat inspirasi dari kakaknya yang seorang desainer.
“Jadi, kakakku suka desain kaos. Dia desain sendiri, terus nyablon sendiri. Temen-temennya pada suka desainnya, tapi dia ga pernah jualin. Soalnya ga ada waktu”, ungkap Raymond.
Di situlah Raymond mulai tertarik untuk membangun bisnis print on demand. Kakaknya juga memberikan referensi bisnis print on demand di luar negeri, seperti Redbubble.
Dari situ ia jadi lebih familiar dengan cara kerja bisnis print on demand, yaitu:
- Kreator mengupload desain produknya di platform.
- Kreator memilih material produk yang akan dijual.
- Kreator memasang sendiri jumlah keuntungan mereka inginkan per produk.
- Produk kreator akan ditampilkan di platform. Jika ada yang membeli, platform yang akan memproduksi hingga mengirimkan produknya.
- Kreator mendapat penghasilan dari produk yang terjual.
Sembari memahami cara kerja bisnisnya, Raymond pun menemukan bahwa belum banyak bisnis print on demand via online di Indonesia. Itulah mengapa ia tergerak untuk mewujudkan ide bisnisnya.
Akan tetapi, ia tidak ingin Kreature sekadar mempromosikan dan menjual produk saja. Platformnya juga ingin ia gunakan untuk memperkenalkan setiap kreator.
“Kita ingin memamerkan artist di balik setiap karya yang tampil di Kreature”, ungkap Raymond.
Itulah mengapa pengunjung dapat melihat halaman Artist di menu utama website Kreature. Dengan begitu, mereka bisa mengenal orang-orang di balik desain produk yang mereka pesan.
Orang yang ingin mendaftar jadi kreator di Kreature juga tidak harus seorang desainer. Siapapun bisa bergabung. Ketika ditanya alasannya, Raymond menjawab bahwa kreativitas bisa datang dari siapa saja.
Itulah mengapa Raymond menamakan bisnisnya Kreature, yaitu penggabungan dari kata “Kreatif” dan “Creature”. Sesuai dengan tujuan bisnisnya, yaitu memberikan wadah bagi para insan kreatif. Tanpa batasan.
“Kita punya slogan “Empowering Creativity”, jadi Kreature ingin membantu orang-orang untuk memenuhi passionnya dan mendapat penghasilan dari situ”, jelas Raymond.
Akhirnya Kreature lahir pada tanggal 20 Juni 2020. Raymond bersama timnya memulai dengan membuat akun Instagram Kreature sembari mengajak desainer-desainer untuk bergabung.
Salah satu desainer yang diajak pertama kali adalah kakak Raymond sendiri. Setelah itu, perlahan-lahan desainer lain pun mulai bergabung.
“Awalnya kan belum banyak yang kenal Kreature. Jadi kita undang kreator-kreator baru via DM (Direct Message) di Instagram dan email. Ga tau malu gitu”, canda Raymond.
“Tapi kita juga siapin proposal yang lengkap. Jadi biar mereka tahu kalau ini bukan project abal-abal”, lanjutnya.
Hasilnya? Semakin banyak kreator baru yang bergabung. Jumlahnya mencapai puluhan orang, dan total produk yang diupload pun lebih dari 150 kaos.
Sehingga, sekarang Kreature tidak lagi mencari kreator. Tapi kreator yang mencari Kreature.
Mengelola Bisnis dari Jakarta dan Singapura
Meski awalnya cuma sebagai tugas magang, Raymond bersama timnya berniat untuk membangun Kreature secara lebih serius sepanjang liburan kuliah tahun 2020.
Selain bergerilya mencari kreator, mereka juga mulai membangun websitenya.
Awalnya Kreature hanya mengandalkan WooCommerce untuk proses jual beli di websitenya. Mereka juga memilih Niagahoster sebagai penyedia hostingnya.
Tapi seiring berjalannya waktu semakin banyak hal yang mesti ditangani. Salah satunya adalah penambahan dashboard untuk para kreator.
Agar pengelolaan website dan proses bisnisnya berjalan dengan mulus. Kreature pun perlahan-lahan menambah anggota timnya.
“Pas kita develop sepanjang tahun 2020, total ada delapan anggota tim. Empat orang tim inti dan sisanya part time”, jelas Raymond.
Kebanyakan anggota timnya berada di Singapura – begitu pula dengan Raymond. Sedangkan perkara produksi dihandle oleh anggota tim yang berada di Jakarta.
Lalu, untuk komunikasinya, tim Kreature mesti mengandalkan meeting jarak jauh via Zoom. Untungnya, kendala ini tak begitu menghambat produktivitas mereka. Karena tak ada satu pun masalah komunikasi yang timbul selama mereka melakukan koordinasi jarak jauh.
Kendala lain yang mesti dihadapi Kreature adalah komunikasi dengan para kreator. Karena saat ini mereka hanya bisa berhubungan dengan para kreator via online.
“Mereka (kreator) sempat bilang kalau ketemuan langsung kayaknya bakal lebih seru. Aku juga ngerasa itu bener sih. Tapi kan sekarang jarak memang jadi kendala”, kata Raymond.
Walaupun terkendala jarak, untungnya sesi one-on-one dengan para kreator mampu mengungkap harapan mereka terhadap perkembangan brand ini kedepannya.
Salah satunya tentang pemasaran produk.
Meramu Strategi Pemasaran untuk Tingkatkan Penjualan
Sebagian besar kreator berharap Kreature bisa membantu mereka agar produknya bisa lebih cepat laku.
Ini adalah tantangan tersendiri bagi Raymond. Karena pandemi membuat laju penjualan menjadi tidak menentu. Sehingga, butuh strategi yang lebih jitu untuk bisa menarik lebih banyak pembeli.
“Kita sempat bikin custom promo code untuk masing-masing kreator. Jadi mereka bisa nawarin diskon khusus untuk produk yang mereka tawarkan”, ujar Raymond.
“Agar semakin menjual, kami juga mempromosikan produknya via akun Instagram Kreature dan memanfaatkan Instagram Ads”, tambahnya.
Ketika disinggung tentang cara promosi lain, Raymond juga mengutarakan keinginannya untuk memperkuat promosi dari sisi SEO (Search Engine Optimization) dan WOM (Word of Mouth).
Tapi, menurutnya promosi bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan penjualan. Ia juga ingin membenahi produk fisik dan produk digitalnya.
Ke depannya, ia ingin produk fisiknya tidak hanya kaos saja. Tapi juga produk lain yang bisa di-custom desainnya, seperti totebag, enamel pin, dan juga kemeja.
Raymond bercerita bahwa perluasan lini produk adalah prioritas jangka pendek. Sekarang prosesnya masih di tahap testing kualitas bahan dan juga produksinya.
Sedangkan untuk prioritas jangka panjang, ia ingin terus mengembangkan produk digitalnya, yaitu website.
Nah, untuk mengakomodasi kebutuhan pembeli dan kreator lebih baik lagi, Raymond berkata bahwa ia perlu melakukan lebih banyak kustomisasi di websitenya.
“Platform kami sekarang kan masih di WordPress, harapannya ke depan kami bisa bikin lebih banyak customization lagi khususnya dalam hal penambahan fitur dan peningkatan user experience”, ujarnya.
Lalu, apa yang Kreature lakukan untuk mewujudkan rencana tersebut? Salah satunya adalah menggunakan VPS hosting.
Jadi, bagaimana VPS hosting mampu membantu Kreature dalam hal kustomisasi website?
Mari kita lihat di bagian selanjutnya!
Kustomisasi Website Tanpa Batas dengan VPS Hosting
VPS hosting bisa diibaratkan seperti rumah kontrakan. Anda bebas mendekorasi dan menambahkan furnitur di dalamnya sesuai kebutuhan Anda.
Itulah yang dirasakan Kreature. Berkat VPS hosting, mereka bebas melakukan kustomisasi website sesuai yang mereka inginkan. Termasuk menggunakan dua server sekaligus.
Untuk proses jual beli, website Kreature masih memanfaatkan WooCommerce. Sedangkan untuk kustomisasi dashboardnya, website mereka mengandalkan server lain.
“Secara teknis, WordPress (dan WooCommerce) pake server Apache. Sedangkan kita pakai node server untuk mengelola dashboard kreator. Jadi dengan VPS kita bisa nge-host dua server sekaligus”, ucap Raymond.
Dengan begitu, Kreature bisa menikmati manfaat WooCommerce dan melakukan kustomisasi dashboard kreator secara bersamaan.
Ke depannya, Kreature berencana untuk migrasi dari WooCommerce dan sepenuhnya bertumpu pada node server. Mereka juga ingin membangun web application sendiri bertajuk Kreature 2.0.
Dengan platform baru, diharapkan website Kreature akan mampu untuk menampung lebih banyak kreator dan customer. Tidak hanya itu, mereka juga ingin bisa menambah lebih banyak fitur berdasarkan kebutuhan kreator.
Selain kustomisasi, VPS hosting juga membantu Kreature dalam hal setup website. Karena mereka bisa menggunakan panel Webuzo.
“Dari Webuzo, kita bisa instal Node dan MySQL dengan lebih gampang sih. Selain itu, setup email untuk domainnya juga gampang”, puji Raymond.
Tentunya kelancaran pengelolaan website Kreature juga didukung oleh keahlian tim teknisnya juga. Mereka punya skill yang dibutuhkan untuk mengelola website di VPS hosting.
Menurut Raymond, ada beberapa keahlian yang perlu dimiliki oleh orang-orang yang ingin menggunakan VPS hosting.
“Kalo bisa sih ngerti tentang Linux server dan command-command nya. Selain itu, harus paham tentang cyber security juga, jadi gimana caranya meminimalisir serangan virus ke server”, ujar Raymond.
“Tapi ga cuma itu aja. Sebisa mungkin penggunanya juga sudah berpengalaman dalam hal deploy custom web application”, tambahnya.
Berkat pengelolaan server yang matang, Kreature mampu meningkatkan potensi websitenya ke tingkat yang mereka inginkan.
Sejauh ini, berbagai kustomisasi yang mereka lakukan cukup berhasil. Sebut saja dashboard kreator yang banyak mendapat pujian. Para kreator mengaku bahwa dashboardnya membantu mereka dalam mengawasi progress penjualan produk.
Ingin Seperti Kreature? Yuk Pakai VPS Hosting Niagahoster!
Menurut Raymond, kualitas websitenya saat ini tak lepas dari peran VPS hosting Niagahoster. Sejauh ini website Kreature belum pernah mengalami down yang disebabkan oleh gangguan server!
Di samping performa hostingnya, keunggulan lain dari layanan Niagahoster adalah kesigapan tim customer service.
“Aku kaget. What? 5 menit langsung dibales gitu! Aku sempet nanya di hosting lain, dan mereka responsnya tidak secepat dan jawabannya tidak sekomplit di sini”, ujar Raymond.
Nah, apakah Anda ingin menikmati kenyamanan kustomisasi website seperti Kreature? Tenang, Anda bisa mendapatkannya juga dengan VPS hosting Niagahoster!
Ada enam paket yang bisa dipilih sesuai dengan skala website Anda. Mulai dari paket Nano hingga Enterprise:
Di tiap paket, Anda bisa menikmati berbagai manfaat berikut:
- Pilihan OS beragam – Pilih OS yang sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti Linux Debian, CentOS, atau Ubuntu.
- Pilihan panel beragam – Ada berbagai panel yang bisa Anda gunakan, seperti Webuzo, cPanel, atau VestaCP
- Auto deploy panel – Anda bisa melakukan instalasi OS dan panel dengan mudah.
- Cloud system dengan SSD – Performa server yang tinggi dapat meningkatkan kecepatan loading website Anda.
- Jaminan uptime 99.98% – Website Anda dijamin stabil dan online 24/7.
Tertarik? Yuk klik tombol di bawah untuk mulai membuat website dengan VPS hosting Niagahoster!