Naning Nur Wijayanti A rare talkative person whose love writing the most. As SEO Content Writer at Niagahoster, she loved to share an articles about Internet of Things.

Apa Itu Debugging dan Bagaimana Cara Kerjanya?

7 min read

apa itu debugging dan cara kerjanya

Bagi Anda yang ingin terjun ke dunia programming, istilah debugging pasti akan Anda temui. Apa itu debugging? Debugging adalah proses menghapus bug di dalam kode.

Proses debugging penting untuk dilakukan demi menghindari bug di dalam code. Sebab, bug bisa membuat program error atau membahayakan keamanan program.

Tapi tenang, dengan langkah debug yang tepat Anda bisa mewujudkan sebuah program yang baik.

Nah, di artikel ini, kami akan membahas tentang cara kerja debugging dan belajar cara menangani debugging dengan jitu.

Tanpa berlama-lama, buka kodemu dan mari debugging bersamaku.

Apa Itu Debugging?

Debugging adalah proses mengidentifikasi dan menghapus bug atau error di dalam kode.

Karena sistem pengkodean suatu program itu rumit dan kompleks, maka satu saja kesalahan kode dapat berpengaruh pada keseluruhan program.

Nah, bug memang bisa menyebabkan aplikasi atau software mengalami error seperti gagal login, gagal input data, fitur tidak berjalan, blue screen, dll.

Itulah kenapa proses debug selalu menjadi bagian dari proses development sebuah program atau aplikasi. Yang sering dilakukan, debugging adalah kegiatan rutin baik sebelum perilisan aplikasi maupun sesudahnya. 

Tidak mau kan, ketika program berjalan atau sedang digunakan klien tiba-tiba muncul macet? Lebih dari itu, bagaimana kalau tanpa debug, program mampu disalahgunakan penyusup seperti memasang malware?

Nah, karena debugging adalah proses untuk mengatasi masalah coding, apa alasannya?

Mengapa Debugging Perlu Dilakukan?

Melakukan debug adalah salah satu hal wajib saat membangun sebuah aplikasi/software. 

Selain tujuan debugging adalah untuk mengatasi bug, proses ini memiliki beberapa manfaat lainnya, seperti:

  • Error dapat terdeteksi lebih awal;
  • Proses perbaikan dapat dilakukan sedini mungkin;
  • Menghindari kesalahan desain program lebih lanjut;
  • Dapat memberikan informasi struktur data;
  • Membantu developer mengurangi informasi yang tidak berguna;
  • Mengurangi resiko hacker yang menyusup melalui celah bug atau error;
  • Developer dapat menghindari proses testing yang rumit sehingga  menghemat waktu dan energi saat coding.

Baca juga: Apa itu Compiler

Cara Kerja Debugging

Biasanya, debugging akan dilakukan oleh para debugger. Namun, keahlian ini juga harus dimiliki programmer ataupun full stack developer.

langkah-langkah debugging

Sebagai langkah awal, Anda perlu tahu dulu cara kerja debugging berikut:

1. Mereproduksi Bug

Proses debugging pertama adalah mendokumentasikan semua issue bug yang ada dengan benar. 

Ada beberapa tujuan mengapa tahap ini sangat penting, yaitu:

  • Menentukan skala prioritas penyelesaian bug;
  • Bug dapat diselesaikan dengan tim yang tepat;
  • Memetakan mana bug yang belum diselesaikan, siap di uji coba, dan lulus quality control;
  • Uji coba di berbagai perangkat dan browser untuk melihat apakah ada bug lainnya.

Ketika Anda sudah mereproduksi bug artinya Anda sudah mengantongi bug apa saja yang harus dituntaskan. Nah, Anda dapat menunjuk tim-tim terkait untuk melakukan tahap berikutnya.

2. Mengidentifikasi Error

Proses debugging tidak dapat dilakukan tanpa proses identifikasi error. Anda bisa mulai mengumpulkan laporan kesalahan pada program dan kemungkinan penyebabnya. 

Sebagai contoh, ketika perintah pada perangkat lunak gagal dieksekusi, maka kemungkinan ada syntax bug pada skrip software tersebut.

Daftar error ini biasanya didapatkan saat melakukan uji coba program, baik pengujian internal atau oleh klien.

Pada tahap debug ini, pastikan Anda benar-benar mengidentifikasi program secara menyeluruh. Dengan begitu, proses debugging bisa lebih efisien karena  tidak ada lagi bug yang tersisa.

3. Menemukan Lokasi Bug

Anda sudah tahu adanya error, tapi masih bingung di bagian mana kendala terjadi?

Nah, itulah kenapa penting untuk melanjutkan prosesnya dengan menemukan letak error di code tersebut. Misalnya, di baris kode mana ada kesalahan yang menyebabkan sistem tidak dapat berjalan. 

Kendala pada perangkat lunak bisa terjadi di bagian navigasi, tombol perintah, dan berbagai menu lainnya. Itu mengapa identifikasi bug di awal pengembangan perangkat lunak penting dilaksanakan. 

4. Menganalisis Error

Anda sudah tahu ada bug dan lokasinya pada program. Maka, lanjutkan dengan analisis error agar dapat melakukan perbaikan yang tepat.

Tips jitu: Gunakan teknik bottom-up atau analisis dari kode paling kecil di lokasi error hingga ke kesatuan kode disekitarnya. 

Teknik bottom up dalam proses debug akan membantu Anda mengetahui bug-bug lain yang terkait. Tak hanya itu, Anda dapat meminimalisir resiko error tambahan pada saat perbaikan.

menganalisis error pada bug dengan teknik buttom-up

5. Membuktikan Analisis Error

Sudah benarkah hasil analisis error Anda pada langkah debug sebelumnya? 

Sebelum memperbaikinya, Anda perlu membuktikan bahwa tidak ada error lain yang bisa saja muncul ketika melakukan perbaikan bug. 

Salah satu caranya, Anda dapat menulis tes otomatis pada lokasi bug dengan bantuan framework test. Setelah uji skrip tidak ditemukan error lain muncul, Anda bisa lanjut ke tahap berikutnya.

meme-membuktikan-analisis-error

6. Lakukan Debugging pada Semua Error 

Bug yang Anda temukan bisa saja lebih dari satu. Pun demikian, semua bug tersebut harus mampu diatasi dengan tuntas.

Anda dapat mengumpulkan semua unit test kode yang ingin diperbaiki. Kemudian, jalankan pengujian pada setiap kode yang ingin diubah. Ingat, semuanya harus mampu berjalan dengan baik di perangkat lunak atau program tersebut, ya!

7. Memperbaiki dan Validasi Skrip

Sudah menyiapkan kode perbaikan untuk debugging? Masukkan semua kode yang sudah Anda perbaiki dan sudah lolos uji coba ke dalam framework. 

Pun begitu, selalu lakukan pengecekan berulang, ya. Pastikan kembali semua skrip sudah sesuai dan pastikan program berjalan sesuai yang diharapkan.

Bagaimana jika ada bug lagi? Jangan ragu untuk mengulang proses debugging dari awal.

9 Tips Debugging untuk Pemula 

Cara kerja debugging sudah Anda ketahui, bukan? Nah, kami punya beberapa tips debugging yang akan memudahkan proses debug yang rumit dan melelahkan. 

Tips debugging ini bisa digunakan di CMS WordPress atau coding di HTML, PHP, dll.

1. Mengaktifkan WP_DEBUG

WP_DEBUG adalah fitur mode debugging pada WordPress. Sistemnya bekerja dengan cara “memaksa” WordPress untuk menampilkan pesan error dan memberikan peringatan atas bug yang dialami.

Anda dapat menemukannya di file wp-config.php. Ubah nilainya yang semula ‘false’ menjadi ‘true’. Anda dapat menemukannya pada menu File Manager di cPanel.

Cara install WordPress di cPanel bisa dimulai dengan login cPanel. Anda bisa membuka cPanel sesuai URL yang diberikan saat mendaftar layanan hosting. 

Apabila Anda pengguna layanan hosting Niagahoster, Anda bisa juga login cPanel melalui Member Area Niagahoster. Kemudian, pilih akun website dan klik Kelola Layanan

akses cpanel melalui member area niagahoster

Di halaman berikutnya, scroll ke bawah dan temukan menu Quick Shortcut ke cPanel. Lalu pilih menu File Manager.

pilih file manager

Anda hanya perlu mencari keberadaan file wp-config.php. Silakan cek public_html, kemungkinan file tersebut ada di sana.

Menemukan file wp-config di public_html

Buka file dan cari define( ‘WP_DEBUG’, false ). Silakan ubah value ‘false’ menjadi ‘true’ dan simpan file.

Mengubah value WP-DEBUG saat debugging

PENTING!
Setelah Anda menemukan bug dan memperbaikinya, segera ubah value ‘true’ kembali menjadi ‘false’. 

Hal ini karena keamanan WordPress didesain untuk “menyembunyikan” bug atau error website. Jika WP_DEBUG sedang aktif, maka semua detail error dapat terbaca dan menjadi peluang bagi hacker untuk masuk ke sistem WordPress.

Baca Juga: wp-config.php: Cara Setting dan Penggunaannya di WordPress Anda

2. Mengaktifkan WPDB Error Reporting

Tips debug ini bisa membantu Anda mengidentifikasi adanya error pada database website. 

Mengaktifkan WPDB error reporting dapat Anda gunakan untuk menampilkan error SQL di query WordPress. Cara debugging bisa Anda lakukan dengan mengubah value pada variabel $show_errors.

Untuk mengaktifkannya, masuklah ke menu File Manager. Lalu, buka file public_html/wp-includes/wp-db.php.

Menemukan file wp-db di file manager public_html

Cari class wpdb dan ubah value $show_errors = false menjadi true.

mengubah value $show_errors untuk memulai debugging

Setelah itu, WordPress akan menunjukkan semua kueri yang dibuat di website Anda dan mulai melakukan analisis error.

PENTING!
Jangan melakukan debugging pada website yang sedang aktif, pengunjung akan mendapat pesan error. Sebaiknya gunakan website dummy atau website tempat Anda menguji semua kode sebelum merilisnya.

3. Cek Error Log

Ketika terjadi Internal Server Error saat browsing, kemungkinan ada HTTP Error 500. Hal ini membutuhkan proses debugging.

Meski tidak ada informasi detail error, Anda dapat mengecek error log. Biasanya pihak hosting otomatis menambahkan file error_log di dalam folder public_html
Ingin menangani error karena kendala internal server, kami sudah menjelaskannya lengkap → Cara Mengatasi HTTP Error 500 pada WordPress.

4. Gunakan Website Staging 

Debugging adalah langkah perbaikan yang tidak disarankan untuk website yang live.

Selain perubahan itu bisa membuat pengunjung merasa tidak nyaman, risiko kesalahannya juga fatal. Website itu bisa saja malah tidak bisa diakses. 

Itulah kenapa langkah staging sangat direkomendasikan untuk melakukan proses debugging pada website Anda. 

Website staging adalah website kloningan dari website asli Anda. Gunanya, untuk melakukan segala macam uji coba perubahan yang terjadi sebelum dirilis di website asli.

ilustrasi website staging untuk keperluan debugging

Bagi pengguna layanan hosting Niagahoster, staging bisa dilakukan dengan lebih mudah. Fitur ini bisa Anda gunakan melalui Member Area Niagahoster

Cara aktivasinya, Anda bisa masuk ke Member Area Niagahoster > WordPress Management > Sites > Staging.

tutorial membuat WordPress staging di Member Area Niagahoster untuk debugging

Ingin tahu lebih lanjut? Semua sudah kami rangkum dalam WordPress Trik: Konfigurasi Staging WordPress untuk Testing.

5. Mengaktifkan SCRIPT_DEBUG

Anda dapat mengaktifkan SCRIPT_DEBUG ketika terdapat baris kode error di dalam skrip yang Anda jalankan. 

Sebagai contoh, saat terjadi plugin tidak berjalan, tersembunyi atau lainnya. Hal itu biasanya disebabkan WordPress menggunakan file CSS dan JavaScript dalam versi yang dikecilkan. 

Meskipun tujuannya agar mempercepat loading website, kadang justru terjadi masalah. Untuk mengatasinya, akses File Manager dan buka file wp-config.php

Lalu, masukkan define ‘SCRIPT_DEBUG’, true  pada file wp-config.php.

Mengubah value di file SCRIPT_DEBUG untuk debugging

Setelah itu, WordPress akan otomatis memuat file CSS dan JavaScript versi asli. Dengan begitu, semua plugin dapat berjalan secara penuh dan Anda dapat lanjut menganalisis error.

6. Deteksi Error pada PHP

Kendala juga bisa terjadi pada PHP. Untuk itu, Anda perlu memantau informasi pada file phpinfo. Anda bisa tahu informasi tentang status PHP, opsi kompilasi, ekstensi, dll.

Dalam kondisi ini, debugging adalah upaya melakukan konfigurasi file php.ini untuk mengaktifkan pelaporan error. 

Nah, karena untuk mengakses file ini dibutuhkan akses root, Anda membutuhkan paket hosting VPS untuk dapat melakukan konfigurasi lebih fleksibel.

Bagi Anda yang tidak menggunakan VPS, alternatifnya dapat menggunakan PHP Code Checker. Tools tersebut akan mengecek keseluruhan baris kode untuk mendeteksi bug yang ada.  Beberapa tools lain yang bisa digunakan antara lain Eclipse dan PHPStorm

Baca juga: Cara Mengatasi Error phpMyAdmin Access Denied [Terlengkap]

7. Manfaatkan Debugging Tools 

Untuk meringankan pekerjaan pada proses debugging, Anda bisa menggunakan debugging tools yang tersedia. Baik itu untuk CMS WordPress, coding PHP, dan bahasa pemrograman lainnya. 

Nah, berikut beberapa contoh debugging tools yang dapat Anda coba:

  • GDB Tools (GNU Project Debugger): Alat debugging untuk C/C++ dalam pemrograman Unix. Alat ini juga sudah terinstal di sistem Linux.
  • DDD Tools (Data Display Debugger): Fokus menjalankan Graphic User Interface di sistem Unix.
  • Eclipse: Alat yang dapat membantu integrasi dari editor, build tool, debugger, dan alat pengembangan lainnya. Dapat digunakan pada sistem Windows, Linux, Solaris, dll.
  • Query Monitor: Plugin WordPress yang memiliki kemampuan mengaktifkan query basis data, error PHP, menghentikan editor blocks, dll.
  • New Relic: Alat premium untuk WordPress yang dapat memantau user experience, memetakan arsitektur WordPress, hingga mendeteksi anomali sebelum terjadi, dan masih banyak lainnya.

Untuk alasan efektivitas, yang paling direkomendasikan saat debugging adalah tools IDE atau Integrated Development Environment. Contohnya, Eclipse.

Tools dengan sistem IDE ini dapat mengkombinasikan kinerja tools yang diperlukan. Misalnya block editor, editing source code, debugger, dll.

menggunakan IDE tools untuk debugging lebih mudah

8. Cek Syntax

Programmer itu manusia biasa. Itu mengapa salah satu bug yang sering terjadi adalah kesalahan pengetikan pada syntax. 

mengecek syntax atau debugging secara manual

Jadi, ketika bug teridentifikasi, langkah cek syntax perlu dilakukan di awal. 

Beberapa kesalahan yang mungkin ditemukan adalah kurang titik koma, baris kode perintah belum ditutup, typo huruf pada perintah, dan lainnya.

Untuk mengecek dan mengatasi masalah syntax pada WordPress, Anda dapat mengikuti panduannya di → Cara Mengatasi Syntax Error.

9. Periksa Browser

Ini mungkin langkah sederhana. Namun, debugging adalah pengecekan pada hal sekecil apapun yang menjadi sumber kendala. Salah satunya, bug yang disebabkan oleh kode yang tidak kompatibel dengan browser.

Untuk kode HTML dan CSS, masalah yang sering ditemui berkaitan dengan tampilan website di browser. Maka, cara mengatasinya adalah dengan memeriksa tampilan di beberapa browser yang berbeda. 

Anda dapat menggunakan tools uji coba seperti BrowserShots, EndTest, Selenium, IE Tab, dan lainnya. Dengan begitu, dapat ditemukan kode yang error.

Siap untuk Melakukan Proses Debugging?

Sampai di sini, Anda sudah mengetahui apa itu debugging, bukan? Anda juga sudah paham mengapa proses debug penting untuk dilakukan. 

Adanya bug dalam kode, layaknya serangga di dalam rumah. Meskipun kecil, tapi kalau tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan kerusakan fatal.

Tapi, tenang. Debugging adalah salah satu solusi dan jalan keluar untuk menyelamatkan seluruh kode Anda. Kami sudah menjelaskan bagaimana cara kerjanya dan berbagi 9 tips jitu debugging.

Nah, semoga artikel ini membantu Anda dalam melakukan debugging ya. Adakah tips lainnya? Jangan sungkan komentar di bawah ya!

cara mengatasi error wordpress
Naning Nur Wijayanti A rare talkative person whose love writing the most. As SEO Content Writer at Niagahoster, she loved to share an articles about Internet of Things.