Pernahkah Anda terpikir untuk melakukan migrasi hosting? Terutama jika kualitas dan performa hosting yang Anda gunakan sekarang buruk atau kurang optimal.
Salah satu cara yang mudah untuk melakukan migrasi hosting adalah dengan menggunakan cPanel, yaitu kontrol panel web untuk pengelolaan website.
Nah dalam artikel ini, kami akan menjelaskan langkah-langkah cara migrasi hosting menggunakan cPanel secara lengkap dan mudah dipahami. Dengan mengikuti panduan ini, proses migrasi hosting website Anda dapat berjalan lancar dan tanpa hambatan.
Bagaimana Cara Pindah Hosting Antar cPanel?
Sebelum mengikuti tutorial ini, tentu Anda harus sudah memiliki hosting dengan cPanel sebagai panel kontrol hostingnya. Kalau semuanya sudah siap, Anda bisa langsung menjalankan proses migrasi hosting dan domain dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Login ke cPanel Hosting Lama
- Lakukan Backup
- Login ke cPanel Hosting Baru
- Restore File Backup
- Sesuaikan Konfigurasi Database
- Update Nameserver Domain
Mari kita bahas seluruh langkahnya satu per satu:
1. Login ke cPanel Hosting Lama
Langkah cara pindah hosting cPanel yang pertama adalah login ke akun cPanel hosting yang akan dipindahkan (cPanel lama).
Silakan akses namadomain/cpanel, lalu masukkan username dan password. Kemudian, klik Log in.
2. Lakukan Backup
Setelah masuk ke dashboard cPanel, pilih menu Backup Wizard.
Di halaman Backup Wizard pada langkah Back Up or Restore, pilih fitur Backup.
Selanjutnya, Anda bisa memilih jenis backup yang Anda inginkan:
- Pilih Full Backup jika Anda memiliki akses ke Web Host Manager (WHM).
- Pilih Partial Backup jika Anda hanya memiliki akses ke cPanel hosting.
2.1 Full Backup
Opsi Full Backup hanya bisa di restore melalui Web Host Manager (WHM) atau VPS. Jadi, kalau Anda ingin pindah hosting antar cPanel, silakan pilih opsi Partial Backup.
Bagi Anda yang memiliki akses ke WHM dan ingin melakukan Full Backup, Anda bisa klik tombol Full Backup untuk masuk ke halaman Generate a Full Backup.
Pilih Home Directory sebagai Backup Destinations. Pada bagian Email Address, Anda bisa pilih untuk mengirim email notifikasi jika proses backup telah selesai ataupun tidak.
Kalau sudah, klik tombol Generate Backup. Anda akan diarahkan ke halaman berikut ini:
Langsung saja klik Go Back. Nantinya, di halaman Download, Anda bisa melihat progress backup di bagian Backup Available for Download. Jika sudah seperti gambar di bawah ini, maka backup telah berhasil dilakukan dan filenya bisa di download.
2.2. Partial Backup
Untuk pindah hosting antar cPanel, pilihlah Partial Backup. Nantinya, Anda akan melakukan tiga backup secara terpisah dan mendownload filenya satu persatu, yaitu:
- Home Directory – Membackup keseluruhan file pada menu File Manager, termasuk sistem mail-nya.
- MySQL Databases – Membackup database website.
- Email Forwarders & Filters – Membackup konfigurasi Email Forwarders.
Langkah ketiganya hampir sama. Sebagai contoh, kalau Anda akan melakukan backup Home Directory, maka klik tombol Home Directory dan Anda akan diarahkan ke halaman berikut:
Di halaman tersebut, Anda bisa langsung mendownload file backup.
Lakukan langkah yang sama untuk backup MySQL Databases dan Email Forwarders & Filters.
Kalau semua file backup yang dibutuhkan sudah tersimpan di komputer Anda, silakan lanjutkan tutorial cara pindah hosting cPanel di bawah ini!
3. Login ke cPanel Hosting Baru
Silakan login ke cPanel baru dengan mengakses namadomain/cpanel di web browser Anda. Kemudian, masukkan username dan password dan klik Log in.
Bagi pengguna hosting Niagahoster, Anda juga bisa melakukan login tanpa username dan password cPanel melalui Member Area Niagahoster dengan memilih menu Kelola Layanan > Lihat Semua Fitur di cPanel.
4. Restore File Backup
Setelah masuk ke dashboard cPanel, silakan akses menu Backup Wizard dan pilih Restore.
Selanjutnya, pilih tipe file backup yang akan di restore. Anda bisa mengunggah file backup-nya satu persatu.
Misalnya, klik tombol Home Directory jika Anda ingin merestore file backup home directory lebih dulu.
Kemudian, klik Choose File untuk memilih file backup. Lalu, klik Upload untuk mengunggah file.
Lamanya proses restore ini bergantung pada besarnya ukuran file backup. Tunggu hingga file backup berhasil di restore dengan sempurna seperti ini:
Kalau sudah, silakan lakukan hal yang sama pada file backup tipe lainnya.
5. Sesuaikan Konfigurasi Database
Di langkah terakhir cara pindah hosting antar cPanel ini, Anda perlu menyesuaikan konfigurasi database dari hosting yang lama dengan database di cPanel hosting baru.
Pertama-tama, masuklah ke menu MySQL Databases di cPanel baru Anda.
Scroll ke bawah dan temukan bagian Current Databases. Di sini, Anda bisa melihat database dari hosting sebelumnya sudah berada di hosting yang baru. Namun, Anda masih perlu mengatur Privileged Users nya.
Tapi sebelum itu, di tutorial ini kami akan mengubah nama databasenya dulu dengan klik Rename di kolom Actions.
Kemudian, ubah nama database sesuai keinginan Anda, lalu klik Proceed untuk mengganti nama database.
Selanjutnya, buatlah user baru pada bagian Add New User. Masukkan username dan password yang akan Anda gunakan.
Jangan lupa, klik tombol Create User untuk membuat user baru. Kalau sudah, sekarang Anda perlu menambahkan user tersebut ke database Anda.
Caranya, pilih nama user yang baru saja Anda buat di kolom User. Kemudian, pilih nama database Anda di kolom Database. Lalu, klik tombol Add.
Anda akan diarahkan ke halaman Manage User Privileges. Beri tanda ceklis pada opsi ALL PRIVILEGES untuk memberikan semua izin akses database ke user yang Anda pilih.
Kemudian, klik tombol Make Changes untuk menyimpan pengaturan tersebut.
Nah, selanjutnya Anda perlu menyesuaikan file konfigurasi database di website Anda dengan database yang ada di hosting. Di tutorial ini, kami memindahkan website dengan bahasa pemrograman PHP dengan konfigurasi database seperti berikut ini:
Ubahlah $dbName, $dbUsername dan $dbPassword dengan nama database, nama user dan password database baru Anda.
Jika Anda menggunakan Content Management System (CMS) populer, Anda bisa menemukan konfigurasi database pada file berikut ini:
- WordPress: wp-config.php
- Joomla: configuration.php
- Drupal: settings.php
6. Update Nameserver Domain
Kalau Anda melakukan pindah hosting antar cPanel sekaligus transfer domain, Anda tidak perlu mengikuti langkah ini.
Update nameserver domain hanya perlu dilakukan jika Anda melakukan pindah hosting dengan domain tetap. Pastikan domain mengarah ke nameserver hosting baru Anda, ya.
Nameserver hosting baru Anda bisa dilihat pada welcome email ketika hosting sudah aktif, biasanya formatnya akan seperti ini:
ns1.hostingprovider.com
ns2.hostingprovider.com
Perlu diingat, proses update nameserver ini akan mengalami masa propagasi domain yang berlangsung paling lama hingga 2 x 24 jam.
Jika hosting baru Anda menggunakan layanan Niagahoster, ada cara yang lebih mudah dan direkomendasikan yaitu menggunakan layanan transfer domain.
Dengan layanan transfer domain, Anda bisa migrasi hosting dengan domain tetap tanpa harus mengatur konfigurasi DNS sendiri.
Kalau semua langkah sudah dilakukan, silakan akses domain website Anda. Seharusnya, sekarang website sudah bisa berjalan dengan baik.
Yuk, Migrasi Hosting ke Niagahoster!
Nah, itu dia cara pindah hosting cPanel. Anda bisa memindahkan website di hosting dan domain baru ataupun pindah hosting domain tetap.
Langkahnya cukup mudah, kan? Intinya Anda hanya perlu melakukan backup website dari cPanel hosting yang lama dan merestore-nya di cPanel hosting yang baru. Anda juga bisa memindah hosting WordPress dengan plugin, lho. Selengkapnya, silakan ikuti panduan Cara Pindah Hosting WordPress.
Untuk memudahkan proses pindah hosting cPanel, Niagahoster juga menyediakan layanan transfer hosting. Dengan layanan ini, semua proses migrasi website akan dilakukan oleh tim Niagahoster.
Dengan begitu, Anda hanya tinggal menunggu sampai prosesnya selesai dan website siap digunakan. Tenang saja, proses transfer hosting ini tidak akan lama, kok.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera pindah hosting ke layanan hosting murah dari Niagahoster sekarang juga!
Hmmm, masih nggak mudeng antara full-backup sama partial backup. Bedanya cuma kita bisa milih yang mana yang bisa kita backup kan yah?
Btw itu kalau full backup beneran nggak bisa direstore sendiri y? trus klo kita migrasi hosting pake partial backup aja bisa? ato ada bedanya
Halo Salman,
Mengenai partial backup memang Anda dapat memilih mana saja file atau folder yang ingin dibackup.
Sedangkan untuk fullbackup maka sistem akan mengambil seluruh data yang ada pada hosting itu termasuk dengan email. Sedangkan untuk proses fullbackup untuk melakukan restore akan lebih mudah dilakukan melalui halaman admin WHM.
Sebelum restore apakah harus add domain dulu atau add domainnya belakangan setelah kita selesai restore?
selamat sore,
jika saya melakukan partial backup dan restore ke hosting yang baru,
( pada webhost lama sudah install wordpress dll.) apakah di webhost baru otomatis tampilan,konfigurasi dll menjadi seperti sebelumnya? (terinstall wordpress dll)