Tahukah Anda kalau Google Display Network (GDN) merupakan cara lain untuk mengiklankan produk di Google AdWords? Alih-alih menampilkan iklan di hasil pencarian menggunakan Search Network, GDN bisa menampilkan iklan Anda ke seluruh internet, lho.
Anda ingin tahu lebih dalam tentang apa itu GDN? Tenang, kami akan menjelaskannya secara detail di bawah, termasuk tiga kesalahan yang harus Anda hindari dengan GDN. Namun sebelum itu, yuk pahami terlebih dahulu apa itu Google Display Network.
Apa Itu GDN (Google Display Network)?
Google Display Network adalah jaringan periklanan di Google yang memungkinkan Anda untuk meluncurkan iklan dalam bentuk display ads. Display ads ini bisa berupa iklan berbentuk teks, maupun berbentuk visual.
Dengan menggunakan Google Display Network, Anda bisa menjaring calon konsumen tanpa melalui mesin pencari, karena mereka akan melihat iklan Anda di berbagai platform.
Berikut adalah contoh Google Display Network dengan format teks:
Sedangkan, GDN visual bisa berupa gambar, video, hingga GIF sekalipun. Contoh Google Display Network dengan format visual:
Di atas adalah dua contoh Google Display Network di website. Namun, sebenarnya iklan GDN tak hanya terbatas di website saja, tapi juga di aplikasi dan mobile games, lho. Oleh karena itu, Google mengklaim bahwa iklan GDN sudah berhasil menjangkau hingga 90% pengguna internet.
Jenis Penargetan Iklan Google Display Network
Sebelum memasang iklan di GDN, pasti Anda ingin tahu iklan Anda akan muncul di mana, kan? Tenang, Anda bisa kok mengatur lokasi iklan Anda.
GDN memungkinkan Anda untuk melakukan penargetan iklan (Ad Targeting). Sehingga, Anda bisa menempatkan iklan di tempat yang Anda inginkan.
Nah, ada beberapa jenis targeting yang bisa Anda pilih. Yuk cek satu-persatu!
1. Topic Targeting
Anda bisa gunakan jenis targeting ini jika ingin memasang iklan pada website atau platform terkait topik-topik tertentu.
Contohnya, misalkan Anda menjual peralatan berkemah. Tentu Anda ingin iklannya muncul di website yang terkait dengan hiking atau traveling, kan?
Oleh karena itu, tipe targeting ini mencegah iklan Anda untuk muncul di website atau platform yang sama sekali tidak terkait dengan produk yang Anda tawarkan.
Walaupun demikian, cakupan topic targeting masih terlalu luas. Contohnya, topik hiking tentu tidak akan terhubung pada peralatan kemah saja, tapi juga produk-produk outdoor lainnya.
Sehingga, tipe targeting ini mungkin akan kurang cocok jika Anda ingin menargetkan lokasi iklan secara lebih spesifik.
2. Keyword/Contextual Targeting
Tipe targeting ini memungkinkan Anda untuk menghubungkan iklan dengan keyword-keyword tertentu.
Masih sama dengan contoh sebelumnya. Jika Anda menjual peralatan berkemah, Anda tentu ingin menghubungkan iklannya dengan keyword-keyword seperti “tenda”, “camping”, “hiking”, dan sejenisnya.
Hal ini akan membuat iklan Anda akan muncul di website atau platform yang terhubung dengan keyword-keyword tersebut.
Sesuai dengan namanya, Anda bisa menggunakan tipe targeting ini untuk menempatkan iklan Anda sesuai dengan konteksnya.
3. Interest Targeting
Apakah Anda khawatir iklannya tidak sampai ke orang-orang yang benar-benar tertarik dengan produk Anda? Jika iya, Anda bisa mencoba tipe targeting ini.
Interest targeting akan memunculkan iklan berdasarkan preferensi target market. Contohnya, misalkan produk Anda menargetkan calon pelanggan bergaya hidup minimalis, maka iklannya akan muncul di hadapan pengguna yang memiliki preferensi tersebut.
Oleh karena itu, usahakan Anda sudah tahu karakteristik calon pelanggan Anda sebelum memilih jenis targeting ini. Salah satu cara untuk mempelajari karakter mereka adalah dengan membuat buyer persona.
4. Placement Targeting
Jika Anda sudah tahu website yang sering dikunjungi calon pelanggan, Anda bisa memasang iklan Anda pada website tersebut. Hal ini dapat Anda lakukan dengan placement targeting
Contoh penerapannya seperti ini: Setelah mengobservasi website A, B, dan C, Anda memutuskan untuk beriklan di website A dan B saja. Karena sebagian besar calon pelanggan Anda lebih sering mengunjungi kedua website tersebut.
Inilah mengapa placement targeting merupakan pilihan yang tepat jika Anda mencari opsi targeting yang sangat spesifik.
Lalu bagaimana jika Anda masih belum tahu website mana yang sering dikunjungi calon pelanggan? Tenang, masih ada opsi Automatic placement, dimana Google akan mencarikan website yang sesuai dengan keyword iklan Anda.
5. Remarketing Targeting
Pernahkah Anda melihat produk di suatu website, lalu tiba-tiba melihat iklan produk tersebut saat membuka website lain? Jika iya, Anda baru saja menyaksikan praktik remarketing.
Jenis targeting ini cocok jika Anda ingin meraih calon pelanggan yang sudah tertarik, namun belum cukup terdorong untuk membeli.
Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan jenis targeting ini untuk meningkatkan brand awareness sembari meningkatkan konversi.
6. Demographic Targeting
Jika sebelumnya Anda sudah membuat buyer persona, Anda pasti tahu karakteristik calon pelanggan. Mulai dari umur, gender, hingga lokasi domisili mereka.
Nah, Anda juga bisa menampilkan iklannya berdasarkan karakteristik tersebut. Sehingga, Anda dapat benar-benar yakin bahwa iklannya muncul di hadapan audiens yang tepat.
Sama seperti interest targeting, Anda harus mengetahui karakter calon pelanggan Anda terlebih dahulu sebelum menggunakan jenis targeting ini.
Keuntungan Google Display Network
Berikut adalah empat keuntungan yang akan Anda dapatkan bila menggunakan Google Display Network.
1. Meningkatkan Brand Awareness
Brand awareness Anda bisa meningkat karena GDN menjangkau hingga 90% pengguna internet dan ditampilkan di lebih dari dua juta website. Iklan akan muncul di mana-mana —mulai dari website, aplikasi, mobile games— sehingga orang-orang menjadi familiar dengan produk Anda.
2. Visual Itu Lebih Menarik Target Pasar
Iklan di Google Display Network itu bisa berbentuk visual dan banyak penelitian yang mengatakan bahwa visual lebih menarik daripada teks.
Misal, 90% informasi yang diproses otak itu adalah visual atau 80% orang lebih mengingat apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka baca. Dengan kata lain, pengunjung kemungkinan besar akan mengklik iklan GDN daripada iklan dengan teks biasa.
3. Banyak Jenis Targeting
Ada banyak jenis targeting yang bisa Anda pilih di Google Display Network. Mulai dari targeting sesuai kebiasaan dan ketertarikan audiens, sesuai umur dan gender, hingga bisa menentukan website mana yang akan menampilkan iklan Anda.
Banyaknya jenis targeting di GDN memberikan Anda kebebasan sesuai dengan strategi pemasaran digital yang diterapkan.
4. Remarketing
Seperti yang sudah dijelaskan di atas. Remarketing adalah proses di mana GDN akan menampilkan iklan Anda kepada orang yang sudah mengklik iklan tersebut, tapi belum melakukan pembelian.
Nah, orang itu kemudian akan melihat iklan Anda di website dan aplikasi lain yang ia buka. Remarketing ini sangat berguna karena berfungsi untuk mempertahankan buying intent calon pelanggan.
7 Tips Menggunakan Google Display Network untuk Memaksimalkan Keuntungan
Setelah Anda mengetahui mengenai GDN, di bawah ini adalah tujuh tips menggunakan GDN agar keuntungan bisnis berlipat.
1. Buat Iklan Visual
Walaupun GDN bisa menampilkan iklan berbentuk visual, tapi ternyata 67.5% iklan yang ditampilkan di GDN masih berupa teks, lho. Padahal iklan teks itu mempunyai CTR yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan iklan visual.
Oleh karena itu, buatlah iklan di GDN dalam bentuk visual. Apalagi jika bisnis Anda bergerak dalam bidang di mana visual itu penting. Misalnya, bisnis travel yang dengan gambar destinasi wisata saja iklannya sudah menjual.
Anda bisa memamerkan foto produk di iklan GDN tersebut, promo yang sedang berjalan, atau sekedar gambar tulisan “Beli Sekarang.” Ingat, visual itu lebih menarik daripada teks.
2. Buat Iklan di Setiap Format yang Tersedia
Tidak semua website atau platform mendukung ditampilkannya beberapa format display ads sekaligus. Kadang, suatu website sengaja mengatur iklan agar ditampilkan dengan satu format dan resolusi gambar supaya load time cepat.
Oleh karena itu, jika hanya membuat iklan GDN dengan satu format saja, Anda akan menyia-nyiakan luasnya jaringan iklan dari GDN. Sebab, iklan Anda tak bisa muncul di semua tempat karena tidak didukungnya format iklan tersebut.
Maka dari itu, pastikan Anda membuat berbagai format, resolusi, dan versi untuk iklan gambar yang ingin ditampilkan.
3. Gunakan Managed Placements
Managed Placement adalah satu-satunya jenis targeting yang memberikan Anda kendali penuh untuk memilih di mana iklan akan ditampilkan. Managed Placement mengijinkan Anda memilih website/aplikasi mana yang akan menampilkan iklan Anda.
Dengan begini, Anda bisa menampilkan iklan di tempat yang sering dikunjungi oleh konsumen/calon konsumen. Sehingga iklan Anda bisa benar-benar tepat sasaran.
Sementara pada targeting lain seperti berdasarkan minat atau topik, Google lah yang memilih website/aplikasi mana yang sesuai dan relevan secara otomatis.
4. Gunakan Budget dengan Bijak
Jangan menghabiskan budget Anda begitu saja untuk satu kampanye Google Display Network. Mulailah kampanye dengan budget rendah dahulu dan lihat hasilnya bagaimana.
Jika hasil kampanye tersebut memang bagus, Anda bisa menaikan budgetnya. Namun, jika kampanye itu tak menghasilkan sesuai yang diinginkan, Anda bisa langsung memulai kampanye lainnya dari budget yang tersisa. Dengan begini, budget Anda tak akan habis sia-sia untuk kampanye iklan yang tidak sukses.
5. Jangan Lupa Remarketing
Remarketing adalah proses di mana Google Display Network akan menampilkan iklan Anda kepada orang yang sudah mengklik iklan tersebut, tapi belum melakukan pembelian. Orang itu kemudian akan melihat iklan Anda di website dan aplikasi lain yang ia buka.
Remarketing ini sangat berguna karena berfungsi untuk mempertahankan minat membeli calon pelanggan. Selain itu, remarketing juga membuat brand Anda menjadi yang pertama kali terlintas di pikiran para calon pelanggan potensial maupun pelanggan yang sudah ada.
Jika Anda ingin membuat kampanye remarketing, Google sudah menjelaskan caranya dengan lengkap di sini.
6. Selalu Awasi Iklan Anda
Anda harus rutin mengawasi di mana iklan Anda ditempatkan oleh Google. Algoritma Google memang berusaha menempatkan iklan Anda dengan relevan, tapi kadang algoritma Google itu tidak konsisten.
Bisa saja iklan Anda sudah tampil di website yang relevan selama beberapa hari, tapi tiba-tiba entah kenapa iklan tersebut tidak muncul lagi di sana.
Anda pasti tak mau kan kalau iklan Anda mengenai makanan kucing ditempatkan di website kuliner? Ya, memang keduanya sama-sama makanan, tapi target audiens nya berbeda. Tidak semua orang yang mengunjungi website kuliner tersebut membutuhkan makanan kucing.
Bandingkan jika iklan Anda ditampilkan di website yang membahas tips trik merawat kucing. Hampir dipastikan bahwa pengunjung website tersebut mempunyai kucing dan membutuhkan makanan kucing. Efeknya, lebih banyak orang yang mengklik iklan tersebut dan kemungkinan besar meningkatkan conversion rate Anda.
Jadi, mengawasi iklan ini sangat penting agar kampanye iklan Anda efektif dan tidak menghabiskan budget dengan sia-sia. Anda juga akan tahu bagaimana performa iklan sebenarnya dan bisa membuat strategi pemasaran selanjutnya dengan lebih baik lagi.
7. Sisihkan Budget untuk Testing
Jaringan Google Display Network itu sangat besar dengan pilihan targeting yang bermacam-macam. Jika Anda fokus pada satu targeting saja dan tidak melakukan testing dengan yang lainnya, bisa saja Anda kehilangan banyak calon konsumen potensial.
Oleh karena itu, sisihkan 10-20% budget iklan Anda untuk testing. Anda bisa membuat kampanye baru dengan pengaturan yang berbeda dengan kampanye utama. Data-data yang didapatkan dari kampanye-kampanye testing ini bisa Anda jadikan pertimbangan untuk membuat kampanye iklan utama selanjutnya.
3 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memakai Google Display Network
Nah, setelah kami menjelaskan tips agar Anda mendapatkan keuntungan dengan Google Display Network. Sekarang, kami akan menjelaskan mengenai tiga kesalahan yang harus Anda hindari saat memakai GDN, yaitu:
1. Hindari Display Select
Display Select adalah salah satu fitur di Google AdWords yang memungkinkan Anda mengkombinasikan iklan Search Network dengan GDN. Display Select secara otomatis mengalokasikan budget Anda ke pencarian berbayar, kemudian sisanya akan digunakan untuk display ads.
Kedengarannya bagus, bukan? Namun kenyataannya tidak demikian.
Sebab, bisa dikatakan Anda menyerahkan strategi iklan bisnis Anda sepenuhnya kepada Google. Algoritma Google akan secara otomatis menentukan mana targeting yang cocok, berapa budget yang harus dikeluarkan, dan lain sebagainya.
Seperti yang kami singgung di atas, algoritma Google kadang tidak beres. Sehingga Anda mungkin saja menghabiskan budget sia-sia tanpa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Jadi, sebaiknya hindari fitur Display Select. Usahakan Anda memisahkan kampanye Search Network dengan Google Display Network agar masing-masing bisa bekerja dengan optimal.
2. Jangan Menerapkan Banyak Jenis Targeting Sekaligus
Luasnya jaringan Google Display Network dan banyaknya jenis targeting yang ditawarkan mengharuskan Anda untuk berhati-hati. Jangan pernah menerapkan banyak jenis targeting sekaligus di satu kampanye karena akan menyebabkan banyak masalah.
Menerapkan banyak jenis targeting di satu kampanye bisa mengurangi jangkauan iklan Anda, hasil akhir yang tidak memuaskan, serta sulit untuk menganalisa data-data yang dihasilkan. Jika Anda ingin menerapkan banyak jenis targeting lakukan saja testing dengan budget kecil di beberapa kampanye berbeda.
3. Jangan Sampai Mobile Game Menghabiskan Budget Anda
Banyak anak-anak kecil yang meminjam handphone milik orang tua untuk bermain game. Kadang, tangan mereka bergerak terlalu cepat sehingga secara tak sengaja mengklik display ads yang ada di game tersebut. Klik-klik ini bisa menghabiskan budget Anda tanpa menghasilkan conversion sama sekali.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda berhati-hati memilih mobile game dalam kampanye iklan. Anda tak mau kan budget iklan tidak balik modal gara-gara anak-anak kecil?
Google Display Network vs. Search Network
Seperti yang diketahui, Google AdWords memiliki dua cara untuk mengiklankan bisnis Anda. Google Search Network yang beriklan di hasil pencarian dan Google Display Network yang beriklan di seluruh internet.
Jika Anda kebingungan menentukan cara beriklan menggunakan Google AdWords ini, kami akan menjelaskan perbedaannya untuk Anda. Kami akan membedakan Google Search Network dengan Google Display Network ke dalam tiga hal: budget, jenis produk, dan brand awareness.
1. Budget
Jika Anda memiliki budget terbatas, kami menyarankan untuk menggunakan Search Network. Sebab, iklan di hasil pencarian terbukti lebih mungkin menghasilkan conversion daripada display ads.
Bisa Anda lihat dari gambar di atas, conversion rate dari Search Network sebesar 2.70% dibanding Display Network yang hanya sebesar 0.89% saja. Oleh karena itu, menggunakan Search Network bisa lebih cepat menghasilkan keuntungan bagi Anda sebelum budget habis.
2. Jenis Produk
Apabila Anda menjual produk/jasa darurat atau yang dibutuhkan orang dengan segera —seperti hotel, dokter gigi, tambal ban, sedot WC, dan lain sebagainya— memasang iklan di hasil pencarian itu menjadi pilihan terbaik. Kenapa?
Sebab, orang-orang mencari hal-hal tersebut di Google karena memang sedang membutuhkannya. Mereka berniat untuk menggunakannya segera. Sehingga orang-orang kemungkinan besar akan mengklik hasil teratas di pencarian Google karena itu yang tercepat.
Sementara Google Display Network lebih cocok untuk jenis produk tidak darurat/tidak segera dibutuhkan. Misalnya, perhiasan, handphone, laptop, dan lain-lain.
GDN juga sangat cocok apabila produk Anda mempunyai tampilan menarik yang bisa menjual secara visual. Seperti bisnis travel, dekorasi rumah, pakaian, dan sebagainya.
3. Brand Awareness
Google Display Network adalah cara terbaik untuk meningkatkan brand awareness dengan iklan. Sebab, jaringan GDN sangat luas dan bisa menjangkau hingga 90% pengguna internet.
GDN tak terbatas hanya pada hasil pencarian saja seperti Search Network. GDN bisa menjangkau website, hingga aplikasi dan mobile games sekalipun.
Dengan menggunakan Google Display Network, brand Anda akan lebih familiar kepada calon konsumen. Mereka tetap akan melihat iklan Anda walaupun tak pernah mendengar atau mencari mengenai brand Anda sama sekali di Google.
Kesimpulan
Demikian pembahasan kami mengenai berbagai Google Display Network. Dengan menerapkan tips-tips dalam artikel ini, Anda sudah selangkah lebih maju untuk mendapatkan keuntungan berlipat di bisnis Anda.
Oh ya, supaya bisnis online semakin menguntungkan di tahun 2020 ini, Anda bisa menggabungkan GDN dengan strategi bisnis online lainnya, lho. Apa saja strategi tersebut? Anda bisa menemukannya pada ebook gratis di bawah ini:
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jika memiliki pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan komentar pada kolom yang tersedia di bawah. Jangan lupa juga untuk klik tombol subscribe untuk mendapatkan tips bisnis seperti ini langsung ke email Anda.