Jangan bangga dulu kalau Anda punya banyak followers di sosmed tapi engagement rate akunnya rendah. Kenapa?
Sebab, itu artinya postingan di akun Anda tidak begitu berkesan bagi audiens. Ibaratnya, kayak lagi ngomong pakai TOA tapi dicuekin. Alhasil, info-info penting yang mau diberikan tak sampai deh. Campaign yang sudah Anda persiapkan pun jadi sia-sia.
Makanya penting banget nih bikin postingan yang bisa meningkatkan engagement. Tapi, bagaimana caranya? Tenang, jawabannya ada di artikel ini.
Di sini, Anda akan menemukan info tentang pengertian, manfaat, dan cara menghitung engagement rate akun Anda. Oya, pembahasan ini tak hanya berfokus pada media sosial ya. Kami juga akan membahas interaksi audiens pada website atau blog Anda.
Nah, Langsung saja yuk simak pembahasannya berikut ini!
Apa itu Engagement Rate
Engagement rate adalah metrik untuk mengukur interaksi audiens terhadap konten Anda.
Indikator perhitungannya pun ada beberapa macam. Mulai dari berapa lama audiens membaca konten, menyukai, berkomentar, membagikan, melakukan tindakan sesuai perintah (Call to Action), dan lainnya.
Lalu, seberapa patokan atau standar engagement rate akun media sosial atau website?
Sebenarnya engagement rate setiap jenis bisnis berbeda-beda. Anda tak bisa asal membandingkan engagement rate akun Anda dengan bisnis lain.
Namun, menurut riset, rata-rata engagement rate akun di Facebook adalah 0,09%. Sementara rata-rata engagement rate Instagram sebesar 1,6%.
Untuk itu, paling tidak bandingkan akun Anda dengan kompetitor atau bisnis yang sejenis di media yang sama.
Nah, semua hasil perhitungan itu tentu ada rumusnya tersendiri yang akan kami bahas pada pembahasan di bawah.
Mengapa Engagement Rate Penting Anda Perhatikan?
Barangkali Anda masih bertanya-tanya, apa saja manfaat mengetahui tingkat interaksi audiens dengan akun Anda? Nah, berikut penjelasannya!
1. Menilai User Experience
Dalam konteks website, engagement rate yang tinggi menandakan pengguna dapat berinteraksi dengan nyaman di produk atau konten Anda. Sebaliknya, jika engagement rate kurang baik, kemungkinan ada beberapa elemen dari user experience yang perlu ditingkatkan.
Sebagai contoh, CTA atau Call to Action yang Anda pasang sulit ditemukan atau tidak user friendly. Akibatnya, tak ada pengunjung yang klik CTA dan tujuan campaign Anda gagal tercapai.
Oleh sebab itu, Anda perlu meningkatkan lagi elemen dari user experience website Anda. Salah satunya dengan memperbaiki CTA yang lebih menarik.
2. Memantau Efektivitas Campaign
Engagement rate sebuah konten bisa jadi salah satu indikator keefektifan campaign marketing. Kenapa? Sebab, Anda dapat mengetahui seberapa banyak audiens yang terlibat dan melakukan pembelian.
Nah, jika engagement rate masih rendah, kemungkinan campaign kurang diminati. Entah itu dari segi kontennya, media yang digunakan, atau faktor lainnya. Jadi, Anda bisa mengevaluasi dan memperbaiki konten campaign lebih baik.
3. Memantau Kinerja Kompetitor
Selain mengecek kinerja akun atau website pribadi, Anda ternyata juga bisa memantau kinerja kompetitor lewat engagement ratenya.
Oya, untuk bisa mengetahui engagement rate kompetitor, Anda bisa pakai tools analisis seperti SocialBlade.
Semisal Anda ingin melihat engagement rate akun Instagram kompetitor, tinggal tulis akun kompetitor pada kolom pencarian. Hasilnya, Anda akan melihat data mulai jumlah postingan, followers, following, engagement rate, bahkan rata-rata like dan komentarnya.
Untuk mengecek engagement rate website kompetitor, Anda bisa coba pakai tools dari Similarweb. Sama seperti SocialBlade, tinggal masukkan URL website yang ingin Anda ketahui lalu enter.
Jika engagement rate kompetitor Anda baik, Anda bisa banget meniru tipis-tipis strategi pemasaran yang mereka lakukan. Sebagai contoh, kompetitor memberikan penawaran ebook gratis untuk mendapatkan leads dengan cepat. Nah, Anda juga bisa meniru strategi tersebut membuatnya lebih menarik.
Cara Menghitung Engagement Rate
Berikut ini formula perhitungan engagement rate yang bisa Anda coba untuk menilai media marketing Anda.
1. Cara Menghitung Engagement Rate Media Sosial
Di media sosial, perhitungan engagement rate postingan akan lebih mudah terlihat. Sebab, setiap interaksi yang dilakukan oleh followers dianggap sebagai indikator engagement rate. Seperti like, komentar, dan share.
Formula menghitung engagement rate Instagram:
Engagement Rate (%) = (Jumlah like, comment, dan share / Jumlah Followers) x 100
Formula di atas digunakan untuk mengukur engagement rate akun media sosial Instagram secara keseluruhan. Nah, Anda juga bisa mengukur engagement setiap postingan untuk mengetahui efektivitasnya.
Formula menghitung engagement postingan:
Engagement Rate (%) = (Jumlah like + comment / impression) x 100
Oya, impression adalah jumlah views pada setiap postingan. Jumlah impression postingan bisa Anda lihat di fitur View Insight setiap postingan di akun bisnis Instagram Anda.
Tapi, jika ingin lebih mudah, Anda bisa menggunakan tools engagement rate calculator online yang tersedia.
Tinggal masukan jumlah like dan comment pada kolom engagement, lalu jumlah followers atau impression di kolom Ad Imps/View OR Users, dan angka 100 di kolom Engagement Rate.
Begitu Anda masukkan angkanya, nila engagement rate bisa langsung Anda dapatkan dengan akurat. Mudah, bukan?
2. Cara Menghitung Engagement Rate Website
Selain media sosial, Anda juga bisa menghitung engagement rate website Anda lho. Rumus perhitungannya hampir sama, yaitu:
Formula engagement rate website:
Engagement Rate (%) = (Engaged Users / Total users) x 100
Oya, untuk mengukur engaged user website, Anda perlu menentukan terlebih dulu tujuan dari halaman website tersebut.
Sebagai contoh, Anda memiliki artikel blog yang bertujuan untuk mendapatkan subscriber. Nah, berarti pengukuran engaged usernya adalah jumlah pengunjung yang melakukan subscribe setelah membaca artikel dibagi total pengunjung yang membaca artikel tersebut.
Selain cara di atas, sebenarnya sudah ada metrik untuk mengukur engagement berdasarkan waktu. Berikut ini metrik pengukurannya:
- Average Visit Duration – persentase waktu kunjungan ke website Anda
- Average Pages/Visit – persentase waktu kunjungan per halaman
- Bounce Rate – persentase pengunjung yang keluar halaman tanpa interaksi
Nah, semua persentase waktu di atas bisa Anda lihat melalui Google Analytics. Tinggal buka menu Audiens > Behavior > Session Quality.
Di sana Anda juga sekaligus melihat kinerja channel marketing yang mengarahkan ke website Anda. Misalnya, melalui trafik organik, paid search, social media, referral, email marketing, dan lainnya.
5+ Tips Meningkatkan Engagement Rate yang Bisa Anda Coba!
Berikut ini beberapa cara meningkatkan engagement rate yang boleh Anda praktekan. Oh iya, tips di bawah ini tak hanya untuk akun media sosial, tetapi juga untuk website ya. Yuk simak pembahasannya!
1. Optimasi Kecepatan Loading Website
Dalam konteks website, rendahnya angka engagement rate bisa disebabkan oleh tingginya bounce rate akibat lemotnya website Anda. Bayangkan saja, lebih dari 40 persen pengunjung akan meninggalkan website yang loadingnya lebih dari 3 detik.
Lebih parahnya lagi, 79 persen dari pengunjung tidak akan mengunjungi lagi website yang performanya buruk.
Maka dari itu, Anda perlu meningkatkan performa kecepatan website untuk membuat pengunjung betah dan melakukan interaksi.
Berikut beberapa kiat ampuh yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan performa kecepatan website:
- Optimasi Gambar – banyak mengupload gambar ke website ternyata bisa mempengaruhi performa website. Apalagi kalau gambar berukuran besar. Makanya, lakukan optimasi gambar dengan cara mengompress dan menggunakan format file JPEG yang lebih kecil.
- Mengaktifkan Caching – caching adalah proses penyimpanan data website di browser secara sementara. Dengan ini, browser tak perlu menghabiskan waktu lama untuk mengakses data website di server. Anda bisa pakai plugin Litespeed Cache untuk mengaktifkan caching.
- Hapus Plugin yang Tak Terpakai – terlalu banyak plugin bisa menyebabkan website lemot. Untuk itu, hapuslah plugin yang memang tidak terpakai. Lalu, pilah juga plugin aktif yang dirasa kurang dibutuhkan.
- Pakai Web Hosting Tercepat – kecepatan loading website juga dipengaruhi oleh kualitas hosting yang Anda pakai. Pastikan hosting Anda telah menggunakan server LiteSpeed yang membuat performa website 12 kali lebih cepat dari server lainnya . Tak perlu jauh-jauh mencarinya, server Niagahoster juga sudah menggunakan LiteSpeed kok.
2. Pastikan Halaman Mobile Friendly
Lebih dari 50 persen pengunjung website ternyata datang dari mobile lho! Kalau website Anda tak ramah pengguna mobile, pengunjung pasti langsung meninggalkan website Anda.
Selain mempengaruhi engagement rate, website mobile friendly juga jadi penentu peringkat website di halaman pencari. Jadi, jika website Anda belum mobile friendly, , bisa jadi tujuan Anda untuk menguasai halaman pertama Google jadi sulit tercapai.
Untuk itu, pastikan halaman website Anda responsif, ya. Ada beberapa cara untuk membuat website yang mobile friendly, seperti:
- Install tema yang responsif – instalasi tema memang dapat memudahkan Anda membuat website. Namun, tak semua tema tak responsif. Jadi, jangan asal pilih yang desainnya estetik saja, ya.
- Buat menu yang simpel – tampilkan menu yang penting saja, sebab kebanyakan menu yang ditampilkan pada perangkat mobile hanya akan membuat pengunjung bingung.
- Pilih font yang tepat – ruang di perangkat mobile itu terbatas, jadi pastikan Anda pilih font yang simpel dan mudah dibaca.
- Kurangi pop-up – pop-up memang bisa meningkatkan keterlibatan pengunjung. Namun, untuk di versi mobile pastikan pop-up tidak terlalu mengganggu dan sulit ditutup.
- Pakai AMP – Accelerated Mobile Page (AMP) adalah proyek Google yang mampu membuat loading website di mobile lebih cepat.
3. Membuat Konten yang Berkualitas
Salah satu cara meningkatkan pengunjung blog ialah sebisa mungkin membuat konten yang berkualitas.
Salah satu tandanya adalah konten yang bisa menjawab pertanyaan audiens secara tuntas. Artikel juga perlu ditambahkan gambar pendukung yang menarik supaya pembaca tidak bosan dan lelah membaca artikel full teks.
Nah, untuk bisa menulis artikel yang berkualitas, Anda perlu tahu terlebih dulu siapa target pembaca. Semisal target pasar Anda ternyata seorang pemula, Anda perlu menulis artikel dengan penjelasan yang mudah dipahami oleh pemula.
Jadi, peluang pembaca engage dengan halaman website Anda bisa makin tinggi, bukan?
4. Memposting di Jam Terbaik
Untuk Anda yang ingin meningkatkan engagement rate media sosial, Anda perlu memposting konten di jam ketika target audiens Anda sedang aktif-aktifnya.
Nah, menurut riset dari Sproutsocial, waktu terbaik untuk mendapatkan social share di Instagram ialah di hari Rabu jam 11 pagi dan Jumat jam 10 pagi.
Sementara itu, berdasarkan CoSchedule, waktu terbaik untuk memposting adalah jam 8-9 pagi dan jam 2 siang.
Memang ada kemungkinan target audiens Anda memiliki jam aktif yang berbeda. Untuk itu, jalan terbaiknya adalah melakukan testing postingan. Mulai posting di pagi, siang, sore, dan malam. Lalu lihat hasil interaksi mana yang paling tinggi.
Hal ini juga berlaku ketika memposting artikel di blog. Untuk lebih mudah mengetahui hasil analisisnya, Anda bisa lihat di Google analytics. Nah, kalau Niagahoster Blog sendiri setidaknya memposting satu artikel setiap harinya di jam 10-12 siang.
5. Merespons Komentar Audiens
Kalau sudah banyak audiens yang mengomentari konten Anda, sebisa mungkin dibalas, ya. Jangan dianggurin saja~
Balasan yang Anda tulis ternyata bisa membuat followers Anda merasa diperhatikan dan didengar, lho. Efeknya, Anda bisa memiliki pengikut yang loyal.
Anda tak harus membalas semua komentar yang masuk, kok. Apalagi jika komentarnya banyak. Setidaknya, balas komentar yang menarik dan pertanyaan penting untuk dijawab.
Misalnya saja komentar pada artikel tutorial Niagahoster. Penulis atau admin akan membalas beberapa komentar audiens. Terutama jika itu merupakan pertanyaan terkait tutorial pada artikel. Jadi, pengunjung puas mendapatkan informasi utuh di website Anda.
6. Tambahkan CTA yang Menarik
Semisal tujuan halaman website Anda adalah mendapatkan leads atau conversion, Anda perlu menambahkan CTA atau Call To Action di halaman tersebut.
Eits, pasang tombol CTA tak boleh asal aja lho!
Pastikan CTA diletakkan di tempat yang tepat dan mudah dijangkau. Selain itu Anda juga bisa buat tombol menarik untuk meningkatkan atensi pembaca.
Sebagai contoh Niagahoster juga menggunakan banner berisi CTA download ebook yang diletakkan di akhir artikel. Untuk cara membuat CTA yang tepat, simak artikel berikut → Apa itu CTA? Pengertian, Jenis, dan Tips Membuatnya.
Yuk Tingkatkan Engagement Rate untuk Sukseskan Strategi Digital Marketing Anda!
Engagement rate adalah metrik untuk mengukur interaksi audiens dengan konten Anda. Pengukuran ini biasanya dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif sebuah konten untuk suatu tujuan.
Untuk cara menghitung engagement rate ini bisa dilakukan secara manual dengan formula tertentu yang telah kami uraikan di atas. Kalau ingin lebih praktis, Anda bisa pakai tools online yang tersedia.
Kalau ternyata engagement website atau media sosial Anda masih rendah, Anda bisa coba beberapa tipsnya dari kami. Mulai dari memperbaiki performa website, membuat website mobile friendly, membuat konten yang berkualitas, hingga pasang CTA yang menarik.
Dengan keterlibatan pelanggan yang tinggi, Anda bisa menyukseskan strategi digital marketing Anda.