Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!

Mengenal Computational Thinking: Metode Cerdas Menyelesaikan Masalah

3 min read

computational thinking adalah

Computational thinking adalah metode berpikir yang dampaknya besar terhadap segala aktivitas Anda.

Dengan pemikiran komputasional, Anda dan siapapun bisa menyelesaikan berbagai masalah rumit. Mulai dari permasalahan di kehidupan sehari-hari, bisnis, hingga kebijakan publik.

Oleh sebab itu, boleh dibilang computational thinking adalah skill wajib yang sebaiknya dimiliki oleh industri, perusahaan, pemerintah, hingga individu. Tujuannya, untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki serta menyelesaikan masalah apapun.

Nah, kalau Anda belum memahami pengertian computational thinking, ini adalah artikel yang tepat untuk memulainya. Selesai membaca artikel ini, Anda jadi mengetahui cara cerdas untuk menyelesaikan masalah apapun.

Tak usah berlama-lama lagi, mari meluncur ke bawah!

Pengertian Computational Thinking

Computational thinking adalah cara menciptakan solusi yang bisa dipahami dan dieksekusi oleh manusia, komputer, ataupun keduanya.

Bisa dibilang, computational thinking adalah cara berpikir ala komputer. Artinya, sebelum komputer ataupun Anda mencari solusi masalah, Anda harus benar-benar memahami masalahnya. Dan untungnya, manfaat computational thinking memudahkan Anda melakukannya.

Seperti metode design thinking yang mulanya bertujuan untuk menyelesaikan masalah terkait desain, pemikiran komputasional awalnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi dan sistem.

Namun ternyata, computational thinking juga bisa diterapkan untuk memecahkan masalah sehari-hari. Mulai dari memprioritaskan daftar belanja, merapikan rumah, hingga mengembangkan website.

Makin penasaran kan apa itu computational thinking, kelebihan, serta cara dan penerapannya? Kita akan menggalinya lebih dalam.

Kelebihan Computational Thinking

Manfaat computational thinking begitu besar. Tak heran karena ada berbagai kelebihan  computational thinking, yaitu:

  • Lebih peka terhadap masalah;
  • Membantu mempelajari dan menyederhanakan masalah agar lebih fokus;
  • Memecahkan masalah yang rumit menjadi lebih efisien;
  • Menciptakan inovasi tertentu ataupun sistem yang lebih praktis dalam menuntaskan masalah;
  • Mengembangkan mindset untuk berpikir logis dan sistematis;
  • Melatih kemampuan untuk menganalisa berbagai hal.

Sekarang, pasti Anda ingin tahu penerapan metode computational thinking serta penerapannya di kehidupan nyata. Tenang, Anda akan mengetahuinya sebentar lagi.

Metode Computational Thinking dan Contoh Penerapannya

Computational thinking adalah metode yang terbagi menjadi beberapa bagian. Berikut empat langkah computational thinking dan contoh penerapannya:

1. Dekomposisi (Decomposition)

Dekomposisi adalah tahap awal, di mana Anda memecah sebuah masalah menjadi isu-isu kecil atau individual. Tujuannya untuk menyederhanakan pengelolaan masalah sehingga Anda bisa lebih fokus.

Contohnya ketika Anda mencuci baju. Karena setiap jenis baju butuh perlakuan berbeda, Anda memisahkan antara pakaian dalam, baju hitam, serta baju putih.

2. Pengenalan Pola (Pattern Recognition)

Metode computational thinking berikutnya, pengenalan pola. Di sini, Anda berusaha mengenali persamaan pola pada isu yang ingin dipecahkan.

Setiap kali Anda merebus atau memasak sesuatu dan ternyata rasanya terlalu asin, biasanya Anda menambahkan air. Nah, inilah formula atau pola  yang selalu Anda ingat untuk mengatasi masakan yang keasinan.

3. Abstraksi (Abstraction)

Abstraksi adalah saat di mana Anda hanya fokus pada informasi yang penting saja dan menyingkirkan hal yang tidak relevan dengan prioritas. Sehingga, sumber daya Anda untuk membangun solusi lebih efisien.

Misalnya, sewaktu membersihkan kamar tidur. Agar lebih fokus, Anda membuat prioritas atau tahapan bersih-bersih. Mulai dari membersihkan barang yang berserakan, menyapu lantai, mengepel, dsb.

4. Desain Algoritma (Algorithm Design)

Di tahap terakhir, Anda akan membuat desain algoritma. Desain algoritma adalah seperangkat aturan yang Anda ciptakan untuk menuntaskan masalah.

Contoh desain algoritma yaitu resep masakan, SOP perusahaan, dsb.

Contoh Penerapan Computational Thinking dalam Bisnis

Katakanlah, Anda baru saja membuat website toko online. Tentu saja, mengurus website dari nol adalah pekerjaan yang menguras energi.

1. Dekomposisi: Memecah Pengelolaan Website

Karena itu, Anda melakukan dekomposisi, yaitu memecah pengelolaan website menjadi beberapa tahap: membuat desain website, menyiapkan konten katalog produk, dan mengelola back-end website.

Saat ini, Anda ingin memprioritaskan desain website. Sebab, desain cukup menentukan gaya konten, serta back-end atau bagaimana cara website merespon interaksi pengunjung.

2. Pengelolaan Pola: Mempelajari Berbagai Desain Website Toko Online

Masuk ke proses pengenalan pola. Di sini Anda butuh desain website yang cocok untuk toko online. Di antaranya, yang memikat perhatian, menonjolkan produk, mendorong visitor melakukan aksi, serta memudahkan transaksi.

Dari sana, Anda mempelajari berbagai website layout yang biasanya efektif digunakan oleh toko online ataupun kompetitor.

3. Abstraksi: Merancang Desain Website Toko Online Sesuai Kebutuhan

Sekarang, Anda akan melakukan abstraksi.

Pada kasus desain website tadi, tujuan utama Anda adalah mendesain website toko online. Jadi, fokus Anda adalah merancang ataupun memilih template yang efektif meningkatkan konversi dan pengalaman pengunjung.

Oleh sebab itu, singkirkan distraksi seperti sibuk membuat animasi yang cantik dan menarik bagi Anda pribadi. Sebab, hal ini tidak membantu Anda mencapai tujuan awal website.

4. Desain Algoritma: Brand Guideline untuk Mendesain Website Toko Online

Desain algoritma pembuatan website bisa berupa dokumen brand guideline untuk Anda ataupun tim designer website.

Isinya berupa panduan supaya desain website mampu mencerminkan identitas branding perusahaan. Seperti pemilihan warna, tipografi, icon, dsb.

Sudah Siap Mempraktikkan Computational Thinking?

Kini, Anda sudah tahu apa itu computational thinking. Computational thinking adalah

 pola pikir untuk membangun solusi yang bisa dipahami oleh manusia, komputer, ataupun keduanya.

Singkatnya, metode computational thinking terdiri dari empat langkah ini:

  • Dekomposisi: memecah sebuah masalah menjadi isu-isu kecil;
  • Pengenalan pola: mengenali persamaan pola pada isu yang ingin dipecahkan;
  • Abstraksi: menyaring informasi yang penting dan mengabaikan hal yang mengganggu fokus;
  • Desain algoritma: menciptakan seperangkat aturan untuk menyelesaikan permasalahan.

Dengan berpikir komputasional, Anda mampu menguraikan masalah dengan lebih sederhana, serta menciptakan solusi yang efisien. Mulai dari merapikan meja, menyusun materi materi e-learning, membangun website, dll.

Nah ngomong-ngomong tentang website, Anda bisa lho mencoba menerapkan metode computational thinking dengan membangun situs tertentu. Entah blog, website company profile, ataupun situs lainnya.

Ah, coba-coba tapi masa harus keluar banyak modal…

Eitss, tunggu dulu. Niagahoster punya kok hosting murah berkualitas yang kaya akan fitur. Mulai dari kecepatan loading, sistem keamanan, dukungan teknis 24 jam, dan banyak lagi.

Jadi kalau Anda ingin sekedar coba-coba ide atau menekuni website dengan serius, hosting Niagahoster adalah pilihan yang tepat. Apalagi, Niagahoster lagi promo hosting sampai 75%, lho! Yuk segera manfaatkan!

Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *