AngularJS sudah eksis sejak tahun 2009 silam dan masih menjadi salah satu front end framework terbaik meskipun banyak framework baru muncul.
Kemampuan AngularJS untuk mengembangkan website tak perlu diragukan. Apalagi framework ini cukup ramah untuk pemula. Jadi, tak heran kalau orang-orang yang baru terjun ke dunia web developer ingin menguasai AngularJS. Termasuk Anda, bukan?
Nah, di artikel ini Anda akan belajar AngularJS dengan lengkap. Mulai dari pengertian, kelebihan, hingga panduan dasar penggunaanya.
Yuk, simak sampai akhir!
AngularJS adalah JavaScript framework yang memungkinkan Anda membuat website menggunakan metode Model-View-Controller (MVC).
AngularJS pertama kali diciptakan oleh Misko Hevery dan Adam Abrons sebagai sebuah framework open source. Saat ini pengembangannya dilanjutkan oleh Google dan komunitas AngularJS di seluruh dunia.
Namun, Anda tidak akan menemukan versi terbaru dari AngularJS. Versi 1.8.x merupakan versi terakhir dan merupakan versi Long Term Support (LTS). Artinya, fokus pengembangannya hanya pada perbaikan bugs.
Dukungan LTS pada AngularJS berlaku hingga 31 Desember 2021. Pun demikian, Anda bisa tetap menggunakan framework ini untuk mengembangkan website. Semua website yang dibangun dengan AngularJS pun tetap bisa dijalankan secara normal.
AngularJS cukup mumpuni untuk membuat berbagai jenis website. Namun, banyak yang menggunakannya untuk mengembangkan website berjenis Rich Internet Applications (RIA). Inilah jenis website yang mempunyai fitur dan kemudahan penggunaan seperti sebuah aplikasi.
Beberapa contoh website RIA yang dibangun dengan AngularJS adalah Google Maps, Google Docs, dan Google Spreadsheet.
Selain itu, AngularJS juga sering digunakan untuk membangun website jenis Single Page Application (SPA).
Sesuai namanya, SPA adalah sebuah website dengan fokus satu halaman tapi didukung dengan konten dinamis sehingga seolah memiliki banyak halaman. Contoh SPA adalah Gmail, Netflix, dan Pinterest.
Berikut beberapa kelebihan AngularJS yang membuatnya tetap digunakan oleh ribuan developer dari berbagai negara:
Anda bisa menggunakan JavaScript, HTML, dan CSS pada AngularJS. Jadi, Anda tak perlu belajar bahasa pemrograman baru lainnya untuk menggunakan AngularJS.
Bahkan, kalau Anda bisa sedikit-sedikit tiga bahasa di atas sudah cukup untuk modal belajar AngularJS, lho. Setidaknya, Anda tetap bisa membuat website walau dengan fitur-fitur terbatas.
Data binding pada AngularJS menggunakan pendekatan dua arah (two-way data binding).
Efeknya, pergantian pada View akan langsung ditampilkan pada Model dan sebaliknya. Sehingga, Anda sebagai developer tak perlu turun tangan sama sekali.
Data binding dua arah juga membuat Anda tak selalu harus memanipulasi Document Object Model (DOM) selayaknya framework JavaScript lainnya.
Dengan kata lain, Anda tak perlu menulis kode secara manual. Melainkan hanya perlu update elemen saja. Hasilnya, Anda akan lebih menghemat waktu dan energi.
AngularJS sudah mendukung proses cache yang mampu mengurangi permintaan ke server. Sehingga ia hanya akan menampilkan file statis yang diminta oleh API saja.
Nah, karena permintaan yang sedikit, maka server Anda tak terlalu terbebani. Efeknya, performa server Anda akan meningkat.
AngularJS menggunakan metode MVC yang cara kerjanya adalah sebagai berikut:
Dengan disatukannya JavaScript dan HTML, barisan kode keduanya juga akan diserasikan (synchronization). Hasilnya, kode yang harus Anda tulis akan berkurang. Sehingga struktur kode Anda akan lebih rapi, efisien, dan mudah dikelola.
Pernahkah Anda mengakses website dari ponsel dan tampilannya berantakan? Nah, itu karena website tersebut tidak responsive.
Untungnya, website yang dibuat dengan AngularJS akan otomatis responsive tanpa perlu menulis kode tambahan. Jadi, tak peduli perangkat atau browser yang digunakan pengunjung, tampilan website Anda akan tetap proporsional.
Sebagai sebuah framework yang bersifat open-source, AngularJS bisa Anda gunakan secara gratis dan bisa Anda utak-atik sesuka hati. Ini tentu saja memberikan Anda kebebasan lebih dalam membuat website.
Selain itu, dukungan dari Google dan komunitas yang aktif membuat AngularJS rutin mendapatkan update terkait bug. Bahkan, Long Term Support memastikan adanya dukungan penuh hingga 31 Desember 2021 mendatang.
Sebagai panduan dasar belajar AngularJS, kami akan mengajak Anda untuk melakukan instalasi AngularJS dan membuat halaman sederhana dengan framework ini.
Ada dua cara menginstall AngularJS, yaitu melalui cPanel dan menggunakan command line (CLI) :
Anda membutuhkan tiga hal ini sebelum bisa menginstall AngularJS melalui CLI: NodeJS, NPM, dan log in ke server Anda melalui SSH.
Baca juga: Cara Install Node.js dan NPM di Ubuntu 18.04
Jika tiga hal di atas sudah terpenuhi, berikut cara install AngularJS melalui CLI:
Setelah AngularJS terinstall di directory yang sesuai, Anda bisa membuat file baru di direktori tersebut. Misanya, index.html.
Sebagai contoh, berikut kode yang kami masukkan pada file index.html:
<!DOCTYPE html>
<html ng-app>
<head>
<title>Panduan Dasar Cara Menggunakan AngularJS | Niagahoster Blog</title>
<script type="text/javascript" src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/angularjs/1.2.10/angular.min.js"></script>
</head>
<body>
<h1>Panduan Dasar Cara Menggunakan AngularJS | Niagahoster Blog</h1>
{{ " Artikel AngularJS | Niagahoster Blog " }}
<br/>
<br/>
{{ 7 + 7 }}
</body>
</html>
Jika Anda perhatikan, pada bagian paling awal ada ng-app directive. Nah, kode ini berfungsi untuk memberitahu browser Anda kalau file HTML ini menggunakan AngularJS.
Lalu, perhatikan pada bagian ini:
{{ " Artikel AngularJS | Niagahoster Blog " }}
<br/>
<br/>
{{ 7 + 7 }}
Syntax {{ }} adalah expressions yang digunakan pada AngularJS. Berfungsi untuk menampilkan apa yang Anda masukkan.
Seperti contoh di atas kami memasukkan penjumlahan 7 + 7. AngularJS akan secara otomatis menghitung hasilnya jika diberikan aritmatika di dalam expressions tersebut. Berguna sekali, bukan
Nah, di bawah ini adalah hasil dari contoh file index.html di atas:
Membuat website dengan AngularJS memang pilihan yang bijak. Bagaimana tidak? Selain prosesnya mudah, website Anda juga akan memiliki performa tinggi dan responsive untuk diakses dari berbagai perangkat.
Untuk dapat memanfaatkan AngularJS dengan lebih optimal, Anda harus menguasai dasar HTML, JavaScript, dan CSS dahulu.
Untungnya, mempelajari ketiganya tidaklah sulit. Anda bahkan bisa menemukan panduan dasar tersebut di blog Niagahoster ini:
Tak perlu riset kesana kemari yang menghabiskan waktu dan tenaga, kan?
Nah, demikian panduan belajar AngularJS. Selamat mencoba dan semoga sukses dengan membuat website yang Anda buat! Jika ada pertanyaan tinggalkan saja di kolom komentar di bawah. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia online langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Jika Anda sedang belajar coding, Anda pasti sudah tak asing dengan yang namanya framework. Saat ini hampir semua framework populer,…
Ingin punya pengunjung website dari seluruh dunia tapi tidak tahu caranya? Coba dulu setting CDN QUIC.cloud di WordPress dan gaet…
Apa kabar website Anda? Sudah aman? Pastikan keamanan website dengan cara instal SSL di hosting. Di artikel ini, Anda akan…
Membangun website e-learning tak hanya akan mempermudah proses belajar mengajar. Bahkan, bisa meningkatkan profesionalitas instansi pendidikan dan kepercayaan orang tua…
Foto bisa jadi uang? Jawabannya bisa! Caranya, Anda bisa menjual stok foto secara online. Berikut rekomendasi tempat jual foto online…
Bagaimana cara memilih payment gateway? Bagi Anda pemilik toko online, berikut rekomendasi woocommerce payment gateway terbaik untuk Anda!