Menjalankan bisnis ibarat berperang. Anda perlu menyiapkan rencana dan strategi yang tepat untuk bisa memenangkan pertempuran.
Itulah kenapa membuat bisnis plan itu penting. Tapi, bukan sekedar rencana ala kadarnya, ya. Menulis bisnis plan dengan baik terbukti dapat meningkatkan keberhasilan sebuah bisnis hingga 8%!
Sebaliknya, tanpa bisnis plan, bisa-bisa bisnis Anda tak berjalan lancar dan sulit mencapai kesuksesan. Tak ingin hal itu terjadi, bukan?
Nah, di artikel ini, kami akan menjelaskan panduan cara membuat bisnis plan yang tepat. Namun, mari simak penjelasan apa itu bisnis plan dan manfaatnya terlebih dahulu.
Apa itu Bisnis Plan dan Kenapa ini Penting?
Bisnis plan adalah rencana tertulis sebuah bisnis, meliputi tujuan dan cara menjalankannya untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebuah bisnis plan biasanya akan memuat deskripsi dan tujuan bisnis serta produk dan layanan yang ditawarkan. Untuk menjalankannya, bisnis plan juga akan dilengkapi tentang target pasar, strategi penjualan, pendanaan untuk bisnis tersebut.
Dengan adanya bisnis plan, Anda jadi lebih mudah dalam menjalankan bisnis. Mulai dari menjadikannya acuan saat mengambil keputusan bisnis sampai cara komunikasi terbaik dengan klien atau konsumen.
Bisnis plan juga berguna untuk memudahkan Anda mendapatkan investor lho. Dari semua informasi yang ada di rencana tertulis itu, Anda bisa tunjukkan ke mereka seperti apa bisnis yang akan Anda buat.
Nah, sebelum masuk ke langkah membuatnya, mari pelajari dulu jenis-jenis bisnis plan.
Baca juga: Apa itu Pitch Deck? Trik Membuat Pitch Deck untuk Menarik Investor
5 Jenis-Jenis Bisnis Plan
Berikut ini jenis-jenis bisnis plan yang wajib Anda ketahui:
1. Startup Business Plan
Startup bisnis plan adalah rencana bisnis yang berisi detail perencanaan untuk sebuah perusahaan baru atau startup. Jenis ini akan mencakup informasi seperti berikut:
- Ringkasan bisnis plan
- Gambaran perusahaan
- Layanan atau produk yang ditawarkan
- Rencana strategi pemasaran
- Analisis pasar
- Biaya awal proyek
- Administrasi keuangan
Dengan semua informasi di atas, bisnis baru yang akan Anda bangun jadi lebih terarah, kan? Ini akan memudahkan juga dalam pelaksanaan kegiatan harian dan perencanaan jangka panjang.
Oh iya, bisnis plan ini biasanya juga digunakan untuk mendapatkan investor. Maka dari itu, tulis setiap informasi di bisnis plan ini secara jelas, ya.
2. Strategic Business Plan
Sesuai namanya, strategic bisnis plan adalah strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. Jenis ini biasanya mencakup:
- Visi dan misi bisnis
- Faktor penentu keberhasilan
- Strategi bisnis
- Jadwal implementasi
Sebagai sebuah strategi, business plan ini berfokus pada faktor internal dan eksternal sekaligus. Mulai dari visi yang akan membentuk pola kerja Anda dan karyawan hingga pemahaman tentang siapa target audiens dan juga kompetitor Anda.
Salah satu contohnya adalah visi bisnis dari Niagahoster yaitu #BuildSuccessOnline. Dengan visi ini, semua kegiatan bisnis yang dilakukan berfokus pada bagaimana membantu para pebisnis dan profesional mencapai kesuksesan secara online.
Strategi bisnis yang dilakukan pun bisa dengan menciptakan produk seperti layanan hosting murah yang cepat atau meningkatkan keahlian audiens terkait bisnis online lewat blog, webinar, dan berbagai kegiatan lainnya.
3. Operation Business Plan
Operation business plan biasa disebut dengan rencana tahunan. Jenis ini berfokus pada pelaksanaan aktivitas sehari-hari, lalu pencapaiannya diukur di kurun waktu tertentu. Bisnis plan ini mencakup informasi berikut:
- Tujuan bisnis
- Kegiatan atau aktivitas setiap tim untuk mencapai tujuan
- Sumber daya yang dibutuhkan
- Timeline implementasi
- Progres aktivitas
Katakanlah dalam setahun, bisnis Anda ingin meningkatkan brand awareness dan penjualan.
Berarti, Anda perlu merencanakan berapa target yang ingin dicapai, berapa sumber daya yang diperlukan untuk melakukannya, dan sebagainya.
Lalu, di akhir periode bisnis plan tersebut, Anda bisa mengukur pencapaian dari rencana awal yang sudah ditentukan.
4. Growth Business Plan
Growth bisnis plan adalah rencana bisnis untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar.
Bisnis plan ini sering digunakan jika operation business plan telah tercapai dengan baik. Informasi di bisnis plan jenis ini akan mencakup:
- Deskripsi perusahaan
- Struktur manajemen
- Produk atau layanan yang ditawarkan
- Data statistik performa perusahaan
- Rancangan keuangan
Bisnis plan ini bisa digunakan untuk kebutuhan internal dan eksternal.
Katakanlah dengan target penjualan lebih besar maka perlu menambah karyawan untuk melakukannya. Bisa juga untuk menggaet investor dengan tujuan pendanaan menggunakan grafik pertumbuhan bisnis Anda.
Banyak lho perusahaan yang awalnya mengawali dengan sebuah startup bisnis plan, lalu terus berkembang hingga memerlukan growth bisnis plan.
Salah satu contohnya adalah Tani Hub. Dengan bisnis yang terus berkembang, tentu mereka tak bisa mendapat banyak pendanaan dari berbagai investor, seperti Openspace, UOB dan BRI jika tidak memiliki bisnis plan yang jelas.
7+ Cara Membuat Bisnis Plan yang Bisa Anda Terapkan
Inilah panduan membuat bisnis plan yang tepat:
1. Melakukan Riset dan Analisis Pasar
Sebelum terjun dalam bisnis, Anda perlu melakukan riset pasar untuk mempelajari seluk beluk bisnis Anda. Mulai dari produk terbaik, area bisnis, target pasar, hingga cara memasarkan produk sesuai audiens Anda.
Riset pasar yang Anda lakukan juga sekaligus untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan kompetitor bisnis Anda.
Anda bisa melakukan riset pasar dengan menggunakan tools online seperti Google Trends untuk tahu apa yang diminati konsumen, mengamati kompetitor dalam menjalankan bisnis tersebut, membuat survey online, dan lainnya.
Intinya, catat semua hasil temuan riset Anda untuk menjadi bagian dari bisnis plan yang akan dibuat.
2. Membuat Executive Summary
Executive summary adalah ringkasan bisnis plan Anda. Dengan sebuah executive summary, Anda lebih mudah menceritakan informasi dasar terkait bisnis Anda dengan singkat.
Di dalam executive summary, tuliskan nama perusahaan, latar belakang, visi perusahaan, produk atau layanan, manajemen, karyawan, lokasi perusahaan, dan proyeksi anggaran yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, Anda ingin membangun bisnis bernama “Koko Muslim”. Jelaskan apa itu Koko Muslim dan latar belakang Anda mendirikan bisnis tersebut. Lalu, sebutkan bahwa produk yang Anda jual adalah gamis dan pashmina dengan target konsumen anak muda.
3. Membuat Deskripsi Perusahaan
Langkah selanjutnya membuat bisnis plan adalah menuliskan deskripsi perusahaan Anda.
Berbeda dengan informasi di executive summary, di sini Anda bisa menuliskan informasi secara lengkap. Mulai dari bidang industri, produk atau layanan yang ditawarkan, hingga jajaran manajemen perusahaan.
Di bagian ini, Anda bahkan bisa menampilkan secara jelas visi, misi, dan value bisnis Anda. Nantinya, informasi value dari bisnis plan tersebut bisa ditunjukkan ke publik melalui website perusahaan, seperti yang dilakukan Niagahoster.
Dengan membuat deskripsi perusahaan dengan jelas, dapat membantu menentukan arah pengembangan perusahaan, memotivasi tim untuk mencapai tujuan, dan lainnya.
4. Menulis Deskripsi Produk atau Layanan dengan Jelas
Setelah riset, Anda sudah tahu produk apa yang dibutuhkan konsumen, kan? Kalau sudah memutuskan untuk membuat produknya, jangan lupa untuk menulis deskripsi produk, manfaat, dan cara penggunaannya di dalam bisnis plan Anda.
Jika kebetulan produk tersebut mirip dengan yang ada di pasaran, tuliskan unique selling point produk atau layanan Anda. Baik dari sisi produk, distribusi atau layanan lainnya.
Hal ini selain agar membuat Anda fokus pada pengembangannya juga bisa untuk memikat klien atau investor.
Sebagai contoh, produk jam tangan Garvinoes. Keunggulan yang ditawarkan berupa material bahan kayu terbaik, pengiriman produk yang cepat, dan juga desain jam tangan yang rapih dan halus.
Apa keunggulan bisnis Anda nantinya? Tuliskan secara jelas USP tersebut di deskripsi bisnis plan Anda.
5. Menyiapkan Marketing Plan
Marketing adalah bagian penting dari upaya mendongkrak penjualan produk. Oleh karena itu, masukkan rencana pelaksanaan marketing di dalam bisnis plan Anda.
Rencana pemasaran mencakup beberapa hal, seperti platform yang akan dipakai untuk mempromosikan produk, strategi komunikasi untuk menjangkau audiens, timeline pengerjaan, dan target dari pemasaran tersebut.
Katakanlah bisnis Anda baru merencanakan untuk go online. Maka, langkah awal yang perlu Anda lakukan adalah membuat website toko online terlebih dulu.
Kemudian, Anda bisa memilih strategi digital marketingnya: bisa yang gratis atau yang berbayar.
Kalau yang gratis tentu saja dengan memanfaatkan content marketing dari blog yang diperkuat SEO atau berbagai akun media sosial.
Kalau yang berbayar, pilihannya adalah menggunakan Google Ads, Facebook Ads, Instagram, TikTok, hingga LinkedIn.
6. Menentukan Jenis Manajemen Perusahaan
Di awal, Anda bisa membangun bisnis seorang diri. Namun, jika bisnis tersebut semakin besar, Anda tentu membutuhkan tim. Nah, agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik, penting untuk menentukan manajemen yang akan digunakan.
Buatlah nama divisi beserta tanggung jawab pekerjaan yang akan diemban. Lalu tentukan kualifikasi atau keahlian yang harus dimiliki untuk divisi tersebut.
Anda juga perlu menghitung berapa banyak personil yang Anda butuhkan untuk mencapai target bisnis Anda. Barulah, Anda bisa mulai mencari orang-orang yang akan mengisi posisi tersebut.
Anda bisa melewati langkah ini jika bisnis yang Anda kelola belum membutuhkan tim yang besar.
7. Membuat Analisa Keuangan
Dalam bisnis, peran modal sangat penting. Namun, masih ada utama yang perlu dipikirkan, yaitu keahlian dalam mengelola keuangan.
Untuk itu, Anda perlu melakukan analisa keuangan dengan baik. Mulai dari mengetahui jumlah modal, pengeluaran, dan pemasukan dari penjualan produk Anda.
Nah, untuk memasukkan analisa keuangan dalam bisnis plan, caranya dengan menulis semua rencana pengeluaran, mulai dari biaya produksi, biaya pemasaran, biaya sewa alat dan tempat, gaji karyawan dan lainnya. Inilah modal bisnis yang Anda perlukan.
Nah, setelah tahu besar modal yang dibutuhkan, Anda perlu menghitung BEP (break event point). Tujuannya, untuk menentukan kapan bisnis Anda balik modal.
Begini cara menghitungnya menggunakan contoh bisnis Koko Muslim tadi:
- Total modal bisnis Anda Rp75.000.000.
- Target penjualan per bulan adalah 200 pcs.
- Harga rata-rata produk adalah Rp100.000
BEP = Total modal / (Target penjualan per bulan x harga produk)
BEP = 75.000.000 / (250 x 100.000)
BEP = 3 bulan
Nah dari perhitungan di atas, Koko Muslim akan balik modal setelah 3 bulan penjualan. Setelah bulan ke-3, Koko Muslim sudah bisa mendapatkan profit.
8. Menentukan Rencana Pengembangan Usaha
Dalam bisnis plan, Anda juga perlu menuliskan rencana pengembangan usaha.
Kalau bisnis Anda telah berhasil mencapai suatu target, hal apa yang ingin Anda capai selanjutnya? Anda tentu ingin bisnis semakin besar, bukan? Maka dari itu, Anda perlu membuat rencana pengembangan usaha.
Misalnya Anda telah mencapai keuntungan sesuai target. Dari keuntungan tersebut kira-kira pengembangan apa yang ingin Anda ciptakan. Lalu, hal apa yang harus disiapkan untuk bisa merealisasikan rencana tersebut.
Oya, Anda juga bisa kok mendapatkan pendanaan dari investor untuk melakukan pengembangan produk atau product development. Calon investor akan melihat growth business plan Anda sebagai pertimbangan.
Sebagai contoh, Gojek awalnya hanya fokus pada ojek motor (GoRide). Seiring berkembangnya perusahaan, berbagai produk lain mulai ditambahkan seperti GoFood, dan lainnya.
Siapkan Bisnis Plan Anda untuk Mensukseskan Bisnis Anda!
Nah, itu tadi pengertian, jenis, dan cara membuat bisnis plan. Cukup lengkap kan informasinya?
Kalau ingin membangun bisnis, Anda bisa membuat sebuah bisnis plan dulu sesuai informasi yang kami berikan di atas. Dengan begitu, kemungkinan bisnis lebih tertata dan sukses semakin besar. Ini dia rangkuman singkatnya:
- Melakukan riset dan analisis pasar
- Membuat executive summary
- Membuat deskripsi perusahaan
- Memuat deskripsi produk atau layanan
- Menyiapkan marketing plan
- Menentukan Jenis Manajemen Perusahaan
- Membuat analisa keuangan
- Menentukan rencana pengembangan usaha
Sebuah bisnis plan bisa membantu Anda mencapai target bisnis hingga mendapatkan investor untuk pengembangan usaha. Bahkan, efektif juga untuk mengatur jenis komunikasi yang tepat untuk klien atau konsumen.
Semoga panduan ini dapat memudahkan Anda membuat bisnis plan. Selamat mencoba!