Putri Aprilia Putri is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has experience in SEO writing with business and tech topic.

MVC: Pengertian Dasar, Manfaat, dan Contohnya dalam Pengembangan Website

3 min read

MVC: Pengertian, Manfaat, dan Contoh dalam Pengembangan Website

Jika Anda sedang belajar coding, Anda pasti sudah tak asing dengan apa itu framework. Saat ini hampir semua framework populer, seperti framework laravel, sudah menggunakan konsep MVC untuk pengembangan website. 

MVC sendiri merupakan pola desain arsitektur website yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu model, view, dan controller. Konsep ini diyakini bisa mengefektifkan proses pembuatan website.  

Nah, seperti apa sih penjelasan lebih detail mengenai MVC? Tenang, kami akan membahasnya di artikel ini pada bab berikutnya. Selain itu, kami juga akan membahas lengkap cara kerja, manfaat, serta beberapa contohnya. Penasaran kan? Yuk simak artikel ini sampai selesai ya.

Apa itu MVC?

MVC atau Model View Controller adalah sebuah pola desain arsitektur dalam sistem pengembangan website yang terdiri dari tiga bagian, yaitu: 

  • Model, bagian yang mengelola dan berhubungan langsung dengan database;
  • View, bagian yang akan menyajikan tampilan informasi kepada pengguna;
  • Controller, bagian yang menghubungkan model dan view dalam setiap proses request dari user. 

Dengan konsep MVC ini, website seakan memiliki bagian yang terpisah dan bisa dikembangkan masing-masing. Maka, proses pembuatan website bisa dilakukan lebih cepat karena developer akan lebih fokus pada pengerjaan salah satu bagian saja. 
Karena dianggap efektif, konsep MVC banyak diterapkan di berbagai framework. Sebagai contoh, di framework PHP terbaik seperti Laravel, CodeIgniter, Symfony, Yii, dan Zend sudah menggunakan konsep ini.

Baca juga: Golang Framework

Alur Kerja MVC pada Sistem Pengembangan Website 

Oke, setelah mempelajari apa itu MVC, sekarang saatnya memahami bagaimana alur kerja dari MVC. Mari lihat bagan berikut ini:

Bagan MVC
  1. Bagian view akan merequest informasi untuk bisa ditampilkan kepada pengguna.
  2. Request tersebut kemudian diambil oleh controller dan diserahkan bagian model untuk diproses; 
  3. Model akan mengolah dan mencari data informasi tersebut di dalam database;
  4. Model memberikan kembali pada controller untuk ditampilkan hasilnya di view; 
  5. Controller mengambil hasil olahan yang dilakukan di bagian model dan menatanya di  bagian view.

Alur kerja MVC dalam sistem website sebenarnya cukup sederhana seperti ditunjukkan pada bagan di atas. Namun, kalau penjelasannya masih terlalu teknis, begini analoginya:

Analogi cara kerja MVC

Sekarang, anggaplah Anda sedang berada di sebuah restoran. Dalam konsep MVC ini, Anda adalah view, pelayan adalah controller, dan chef adalah model. 

Ketika Anda memesan salah satu menu, pelayan akan mencatat pesanan Anda dan memberikannya pada chef. Setelah itu, chef akan mencari bahan yang diperlukan di kulkas (database) dan mulai memasaknya untuk Anda. 

Setelah selesai dimasak, chef akan memberikan pada pelayan untuk diantarkan pada Anda. 

Nah, seperti itulah cara kerja MVC pada setiap bagiannya. Lebih mudah dipahami?

Baca juga: Python Framework

Manfaat MVC 

Ada banyak keuntungan menggunakan framework MVC dalam pembuatan website seperti berikut ini:

1. Proses Pengembangan Website Lebih Efisien 

Proses pengembangan website lebih efisien

Konsep MVC bisa membuat proses pengembangan website lebih cepat. Sebab, MVC membagi website menjadi tiga bagian terpisah. Bagian model dan controller bisa dikerjakan oleh back end developer sementara view bisa dilakukan oleh front end developer dan UI UX tim. 

Sebagai contoh, setelah tim UI UX menyelesaikan rancangan desain halaman depan, tim back end dan front end bisa mulai membuat kode pemrograman untuk desain itu. Tim UI UX bisa beralih merancang desain halaman lain misalnya halaman produk. 

Baca juga: Framework JavaScript

2. Testing Jadi lebih Mudah 

Untuk memastikan website berfungsi dengan baik, langkah testing perlu dilakukan. Nah, dengan menggunakan kerangka MVC, proses testing bisa dilakukan per bagian yang telah siap, alih-alih menunggu keseluruhan website jadi. 

Selain itu, pembuatan dokumentasi dari setiap fitur bisa lebih efisien dan rapi karena proses testing bisa dilakukan per bagian. 

3. Error atau Bug Lebih Cepat dan Mudah Ditangani

Error atau bug lebih cepat dan mudah diatasi

Pembagian website oleh MVC membuat developer bisa lebih fokus pada bagian pengembangannya masing-masing. Jadi, mereka bisa lebih cepat menemukan bug dan memperbaikinya. 

Semisal, ketika fungsi keranjang pada website toko online tidak berfungsi, kemungkinan kendalanya terletak pada data atau tombol. Nah, kalau ternyata error ditemukan pada tombol (view) alias front end framework, maka tim terkait bisa langsung memperbaiki error tersebut. 

Baca juga: WordPress Framework Terbaik

4. Pemeliharaan atau Maintenance Lebih Mudah 

Konsep MVC memungkinkan penggunaan script yang lebih terstruktur dan rapi. Hal ini dapat memudahkan tim developer dalam proses pengembangan dan maintenance website. 

Anggaplah Anda ingin menambahkan fitur “tambahkan voucher diskon” pada website toko online Anda. Tim developer baik back end maupun front end akan lebih mudah menemukan kode script yang perlu ditambahkan dan diperbaharui.

Contoh Penggunaan Konsep MVC

Rasanya kurang afdol jika pembahasan konsep MVC ini tidak disertai dengan contoh, ya? Nah, ini dia contoh pembuatan form data user di website dengan menggunakan CodeIgniter

  1. Download CodeIgniter dan ekstrak file tersebut ke web server Anda. 
  2. Buat folder model terlebih dulu supaya data pengguna bisa masuk ke database. Lalu, tambahkan kode berikut: 
<?php
class M_user extends CI_Model
{
		public function insert_data($table, $data)
		{
		return $this->db->insert($table, $data);
		}
}
  1. Selanjutnya, untuk controller buat folder baru lagi dengan nama yang berbeda dari folder model. Lalu tambahkan kode berikut: 
<?php
class User extends CI_Controller 
{
	public function add()
	{
		$this->load->view('user_add');
	}
}
  1. Kemudian untuk tampilan (view) formnya, buat lagi folder baru dan isikan kode berikut: 
<!DOCTYPE html>
<html>
	<head>
		<title>Membuat Form Tambah User</title>
	</head>
	<body>
		<center>
			<h2>Form Tambah Data User</h2>
			<form method="post" action="<?= base_url('user/save'); ?>">
				<table border="1">
					<tr>
						<td>Email</td>
						<td><input type="text" name="email"></td>
					</tr>
					<tr>
						<td>Password</td>
						<td><input type="password" name="password"></td>
					</tr>
					<tr>
						<td>Nama</td>
						<td><input type="text" name="nama"></td>
					</tr>
					<tr>
						<td colspan="2"><input type="submit" name="kirim" value="Masukkan Data"></td>
					</tr>
				</table>
			</form>
		</center>
	</body>
</html>
  1. Setelah itu, cobalah akses di localhost untuk menguji hasilnya. Hasilnya akan muncul seperti ini: 
Contoh hasil penerapan MVC

Kembangkan Website Lebih Efektif pakai Konsep MVC! 

M MVC adalah konsep arsitektur dalam sistem pengembangan website yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu model, view, dan controller. 

Model berfungsi untuk berhubungan dengan database agar dapat mengelola, memperbarui, dan menginput data. Lalu, View akan mengatur tampilan supaya lebih mudah dipahami pengguna. Sementara Controller bertugas menghubungkan model dan view. 

Dengan konsep MVC ini, ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan lho! Seperti: 

  1. Proses pengembangan website lebih efisien 
  2. Testing jadi lebih mudah 
  3. Error atau bug lebih cepat diatasi 
  4. Pemeliharaan atau maintenance lebih mudah 

Nah, sekarang Anda sudah memahami bagaimana konsep MVC, bukan? Jadi, sudah siap membangun website dengan konsep MVC dengan framework favorit Anda? 

Selamat mencoba!  

Putri Aprilia Putri is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has experience in SEO writing with business and tech topic.