Ariffud Muhammad Ariffud is a Technical Content Writer with an educational background in Informatics. He has extensive expertise in Linux and VPS, authoring over 200 articles on server management and web development. Follow him on LinkedIn.

Apa itu MongoDB? Pengertian, Kelebihan, dan Tutorial MongoDB

5 min read

Pengertian dan Manfaat Mongodb

MongoDB adalah salah satu jenis database NoSQL yang populer dan canggih.

Dalam pengembangan perangkat lunak, pemilihan database yang tepat menjadi sangat penting. Alasannya, database adalah tempat untuk mengatur data dalam jumlah besar, seperti pada website atau aplikasi. Nah, MongoDB menawarkan pendekatan yang inovatif dan fleksibel dalam penyimpanan dan pengelolaan data.

Apakah Anda tertarik mengenal database MongoDB secara lebih mendalam?

Artikel ini akan membahas semua tentang MongoDB, mulai dari apa itu MongoDB, kelebihan dan kekurangan menggunakan MongoDB, cara install MongoDB, hingga cara menggunakan MongoDB. Setelah membaca panduan ini, Anda akan lebih siap dalam memanfaatkan MongoDB untuk mengembangkan aplikasi dan website.

Tanpa basa-basi, mari mulai dengan membahas pengertian MongoDB!

Apa itu MongoDB?

logo mongodb adalah

MongoDB adalah sistem database yang populer di kalangan pengembang perangkat lunak. MongoDB dirancang menggunakan pendekatan NoSQL (Not Only SQL), di mana NoSQL adalah sistem pengelolaan database yang fleksibel dan tidak membutuhkan perintah atau query yang rumit.

Berbeda dengan database relasional tradisional yang masih menggunakan struktur tabel dan skema, MongoDB menyimpan data dalam format BSON (Binary JSON). Dengan format yang mirip JSON, proses baca tulis data menjadi lebih mudah dan cepat.

Tidak hanya itu, database MongoDB juga menyediakan beragam fitur yang mendukung pengembangan website dan aplikasi. Misalnya, integrasi dengan berbagai bahasa pemrograman populer, kemampuan mengelola query yang kuat, serta pencarian dan pemrosesan data yang efisien.

Dengan menggunakan MongoDB, Anda dapat mengoptimalkan pengelolaan data di dalam database, sehingga kinerja sistem secara keseluruhan jadi lebih meningkat.

Kelebihan dan Kekurangan MongoDB

Berikut kami sajikan beberapa keunggulan dan kelemahan menggunakan MongoDB untuk pengembangan software:

Kelebihan MongoDB

Ini dia kelebihan MongoDB yang patut Anda perhitungkan:

  • Skema yang fleksibel – MongoDB menggunakan dokumen dengan format JSON yang tidak memerlukan skema terstruktur. Anda dapat menyimpan data dengan skema yang bervariasi, tanpa harus memikirkan struktur tabel terlebih dahulu. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam mengelola data yang dinamis dan kompleks.
  • Skalabilitas secara horizontal – MongoDB database dirancang untuk skalabilitas horizontal. Anda dapat memperbesar kapasitas database dan mendistribusikannya secara merata. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengatasi pertambahan data yang besar dan meningkatkan kapasitas sistem tanpa mengalami kendala.
  • Kinerja yang andal – MongoDB menawarkan performa tinggi dalam proses pembacaan dan penulisan data. Berkat dukungan indeks yang kuat dan caching yang efisien, MongoDB sanggup menyuguhkan akses cepat terhadap data yang disimpan.
  • Dukungan big data – MongoDB dirancang untuk menangani dan menampung banyak data, sehingga cocok digunakan pada aplikasi dengan penyimpanan data dalam skala besar (big data).

Kekurangan MongoDB

Sedangkan kekurangan menggunakan MongoDB adalah sebagai berikut:

  • Konsistensi data kurang – Sebagai sistem database yang menjunjung konsep fleksibilitas, konsistensi data menjadi hal yang tidak dapat diharapkan dari MongoDB. Jika Anda ingin mengelola dan mengolah data secara konsisten, database MongoDB bukanlah pilihan yang ideal.
  • Fungsionalitas SQL minim – MongoDB adalah database berbasis NoSQL yang tidak mendukung bahasa SQL secara langsung. Jika Anda terbiasa menggunakan query SQL dan bergantung pada fitur-fitur khusus SQL, Anda mungkin harus membiasakan diri dalam berinteraksi dengan MongoDB.
  • Konsumsi memori tinggi – Database MongoDB memanfaatkan memori dalam proses pengelolaan database. Hal ini dapat menyebabkan konsumsi memori tinggi saat mengolah informasi data dalam jumlah besar. Anda disarankan memilih server berkinerja tinggi, seperti VPS, jika ingin menggunakan MongoDB.

Tutorial MongoDB

Pada bagian ini, Anda akan mempelajari tutorial MongoDB, meliputi cara install MongoDB, cara mengaktifkan sistem database MongoDB, hingga cek status database MongoDB.

Cara Install MongoDB (Ubuntu & Windows)

Untuk menginstall MongoDB pada perangkat Linux seperti Ubuntu, Anda dapat mengunjungi panduan kami yang membahas cara install MongoDB di Ubuntu.

Sementara itu, cara install MongoDB Windows adalah sebagai berikut:

  1. Buka halaman resmi MongoDB, lalu klik tombol Download.
cara download mongodb

  1. Silakan tunggu proses download MongoDB. Jika sudah, klik dua kali file installer untuk memasangnya.
cara install mongodb windows

  1. Ikuti proses instalasi sistem database yang satu ini hingga tuntas.
instalasi mongodb di windows berhasil

  1. Jika sudah, silakan buka aplikasi Command Prompt yang terpasang di komputer, lalu jalankan perintah di bawah:
mongod.exe --dbpath=c:\mongodb\data
tutorial mongodb database menjalankan server baru

  1. Setelah itu, lanjutkan dengan membuat service MongoDB. Caranya dengan mengeksekusi command berikut:
mongod.exe –install –journal –logpath c:\mongodb\ mongo.log –dbpath=c:\mongodb\data
belajar mongodb membuat service baru

  1. Terakhir, silakan restart komputer Windows Anda untuk mulai menjalankan MongoDB.

Cara Mengaktifkan MongoDB

Cara mengaktifkan MongoDB pada Ubuntu hanya terdiri dari dua langkah. Pertama, Anda perlu mengeksekusi perintah di bawah:

sudo systemctl enable mongodb

Kemudian, lanjutkan dengan command yang satu ini:

sudo systemctl start mongodb

Tampilan yang muncul di layar kira-kira seperti ini:

mengaktifkan dan menjalankan mongodb dalam cara install mongodb

Sedangkan pada Windows, cara mengaktifkan MongoDB adalah dengan menjalankan satu baris perintah berikut:

net start mongodb

Maka tampilan yang dihasilkan adalah:

cara mengaktifkan mongodb adalah dengan perintah net start mongodb

Cek Status Database MongoDB

Untuk memeriksa apakah MongoDB database sudah berjalan dengan normal pada sistem, silakan command di bawah:

sudo systemctl status mongodb

Anda akan melihat output seperti berikut:

cek status mongodb dalam install mongodb ubuntu

Belajar MongoDB

Setelah mencoba cara install MongoDB, kali ini waktunya belajar cara menggunakan MongoDB untuk mengelola database. Yuk, praktikkan bersama!

1. Masuk Database MongoDB

Untuk masuk ke dalam database MongoDB, Anda dapat memanfaatkan perintah berikut:

mongo

Outputnya akan seperti pada gambar di bawah ini:

cara menggunakan mongodb di ubuntu untuk masuk ke mongodb

2. Membuat Database

Jika ingin membuat database pada MongoDB, silakan eksekusi command seperti di bawah. Sebagai contoh, kami akan membuat database dengan nama kantor.

use kantor

Hasilnya kurang lebih seperti ini:

membuat database baru dalam install mongodb ubuntu 20.04

3. Melihat Database

Untuk melihat database saat ini yang digunakan pada server, Anda bisa menjalankan perintah di bawah:

db

Ini dia tampilan yang muncul di layar:

melihat semua database yang tersedia

4. Menghapus Database

Anda ingin menghapus database pada MongoDB? Gampang, kok. Cukup masuk ke database yang dimaksud, lalu jalankan command berikut:

db.dropDatabase()

Maka outputnya adalah:

cara menggunakan mongodb di ubuntu untuk menghapus database

5. Memasukkan Data

Selanjutnya, kami akan memasukan data ke dalam database kantor. Pertama, silakan masuk ke database tersebut dengan mengeksekusi perintah:

use kantor

Kemudian, Anda dapat membuat collection (tabel) sekaligus menginputkan data ke collection tersebut melalui command di bawah. Di sini, kami memberi nama collection karyawan.

db.karyawan.insert({"nama" : "Ariffud", "alamat" : "Pemalang" , "Posisi" : "Content Writer"})

Jika dijalankan, hasilnya adalah:

menambahkan data baru dalam cara install mongodb di ubuntu

6. Melihat Daftar Collection dalam Database

Jika Anda penasaran ingin mengetahui apa saja collection yang telah dibuat dalam sebuah database, silakan pakai perintah di bawah:

show collections

Hasilnya kira-kira seperti ini:

tutorial mongodb untuk melihat collection

7. Melihat Isi Collection

Tak cuma melihat connection, Anda juga dapat menengok data yang sudah diinput ke dalam collection, loh. Untuk melakukannya dalam collection karyawan, cukup eksekusi command berikut:

db.karyawan.find()

Maka output yang muncul di layar adalah:

belajar mongodb untuk melihat isi collection

8. Melihat Isi Collection Dalam Bentuk JSON

Cara menggunakan MongoDB selanjutnya adalah untuk melihat isi collection dalam format JSON. Misalnya, Anda ingin melihat isi collection karyawan, maka silakan jalankan perintah yang satu ini:

db.karyawan.find().pretty()

Hasilnya seperti di bawah, di mana _id adalah nama kode file JSON.

tutorial mongodb adalah untuk melihat isi collection dalam format json

9. Mengubah Data

Selanjutnya, Anda dapat melakukan perubahan pada data yang sudah ada menggunakan perintah berikut. Sebagai contoh, kami akan memperbarui  data pada collection, meliputi nama, alamat, dan posisi:

db.karyawan.update({"_id" : ObjectId("Masukkan kode di sini")},{"nama" : "Paijo", "alamat" : "Bojongnangka", "Posisi" : "Satpam"})

Berikut tampilan yang muncul di layar:

cara menggunakan mongodb untuk mengubah data pada collection

10. Menghapus Data

Selain mengubah data, Anda juga dapat menghapus data yang telah dimasukkan ke dalam collection melalui perintah di bawah:

db.karyawan.remove({"_id" : ObjectId("Masukkan kode di sini")})

Hasilnya kira-kira seperti berikut:

belajar mongodb untuk menghapus isi collection

11. Menghapus Collection

Jika Anda ingin menghapus collection, Anda cukup masuk ke database yang dimaksud. Setelah itu, silakan eksekusi perintah yang satu ini. Misalnya di sini, kami ingin menghapus collection karyawan.

db.karyawan.drop()

Ini dia outputnya:

tutorial mongodb adalah untuk menghapus collection

MongoDB adalah Sistem Database NoSQL Wajib Coba!

Dalam artikel ini, Anda telah mengetahui apa itu MongoDB, kelebihan dan kekurangan menggunakan MongoDB, cara install dan mengaktifkan MongoDB, hingga berbagai perintah dasar MongoDB untuk mengelola data yang tersimpan.

MongoDB adalah salah satu sistem database berbasis NoSQL yang wajib dicoba bagi para software developer, terutama yang mengharapkan pengalaman inovatif, efisien, dan fleksibel dalam pengelolaan dan penyimpanan data.

Dengan menggunakan MongoDB, Anda dapat menikmati berbagai keunggulan. Mulai dari kemampuan mengelola query yang kuat, integrasi dengan berbagai bahasa pemrograman populer, hingga kemampuan untuk menyimpan data dalam skala besar.

Untuk menunjang performa MongoDB, sebaiknya Anda menggunakan server dengan kinerja tinggi, misalnya VPS. Tak perlu jauh-jauh, sebab Niagahoster menyediakan layanan Cloud VPS Hosting yang dapat mengakomodasi segala kebutuhan Anda.

VPS Niagahoster dibekali spesifikasi server yang mentereng, seperti RAM hingga 16 GB, CPU hingga 8 Cores, Disk Space hingga 250 GB, dan Bandwidth hingga 12 TB. Selain itu, layanan ini memberikan full access root untuk memudahkan Anda menginstall dan mengembangkan aplikasi sesuai kebutuhan.

Menariknya lagi, berbagai kecanggihan di atas bisa Anda nikmati mulai dari Rp104 ribu/bulan. Jadi tunggu apa lagi, yuk berlangganan VPS Niagahoster sekarang!

Coba VPS Hosting untuk performa yang optimal dan resource maksimal
Klik untuk Beli VPS

Pertanyaan (FAQ) seputar MongoDB

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang MongoDB:

1. Apa kegunaan MongoDB?

MongoDB adalah sistem database dengan skema fleksibel untuk menampung data jumlah besar. MongoDB banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti pengembangan website, analitik data, dan aplikasi real-time.

2. Apa perbedaan MongoDB dan MySQL?

Pada dasarnya, MongoDB dengan MySQL merupakan database yang berbeda. MySQL adalah database relasional dengan tabel dan skema terstruktur. Sementara itu, MongoDB adalah database NoSQL dengan model dokumen dan skema fleksibel.

3. Bagaimana cara kerja MongoDB?

MongoDB bekerja dengan cara menyimpan data dalam dokumen BSON, kemudian disusun dalam bentuk collection. Selain itu, ia juga menggunakan indeks untuk mencari data, serta fitur replikasi dan sharding untuk skalabilitas dan menyediakan data.

4. Apakah MongoDB termasuk SQL?

Tidak, MongoDB adalah database berbasis NoSQL (Not Only SQL),  menggunakan bahasa query yang berbeda dengan query SQL. Dengan format bahasa ini, MongoDB dapat diandalkan untuk menyimpan data kompleks dan bervariasi.

Ariffud Muhammad Ariffud is a Technical Content Writer with an educational background in Informatics. He has extensive expertise in Linux and VPS, authoring over 200 articles on server management and web development. Follow him on LinkedIn.