Suryadi Kurniawan Suryadi is a digital content writer at Niagahoster. He keeps on pursuing opportunities to engage with more people through articles about WordPress, Internet Marketing and other IT-related issues. During his free time, he enjoys playing Clash Royale a lot.

Lindungi Konten Website Anda dengan DMCA

6 min read

Lindungi Konten Website Anda dengan DMCA

Sebagai pemilik website, tentu sudah banyak upaya yang Anda lakukan untuk membuat website Anda mampu menarik pengunjung. Salah satunya, dengan rajin membuat konten yang berkualitas. Namun, bagaimana jika Anda menemukan ada pihak lain yang menggunakan konten Anda tanpa izin? Tentu Anda akan merasa jengkel, bukan? Untungnya, ada solusi untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut secara cepat, yaitu DMCA.

Anda mungkin pernah mendengar istilah DMCA, namun belum begitu memahaminya. Tidak perlu khawatir. Pada artikel ini, kami akan ajak Anda membahas DMCA secara lengkap. Pembahasan ini meliputi bagaimana melindungi konten website Anda dengan baik dan cara menyikapi jika Anda dianggap menggunakan konten orang lain.

Apakah DMCA Itu?

DMCA adalah singkatan dari Digital Millennium Copyright Act, sebuah aturan yang mengatur tentang hak cipta atas konten digital. DMCA disahkan di Amerika Serikat pada tahun 1998.

Konten digital merupakan hasil karya seseorang baik berupa teks, gambar, foto, video, dan lainnya yang dikemas dalam format digital. Beberapa contoh format digital yang umum digunakan antara lain: .pdf, .doc, .ppt, .xls, .mp3, .wav, .avi, .wmv, dan lainnya.   

Baca Juga: Apa Itu Content Marketing?

Sekilas Tentang Hak Cipta

Karena DMCA mengatur tentang hak cipta, maka perlu kita singgung sedikit tentang konsep dasarnya.

Hak cipta adalah hak atas kekayaaan intelektual ketika seseorang telah menghasilkan sebuah karya yang berwujud, baik dipublikasikan ataupun tidak. 

Artinya, ketika Anda menghasilkan sebuah karya, otomatis karya tersebut akan memiliki hak cipta atau copyright. Orang lain tidak bisa begitu saja menggunakan karya tersebut tanpa seizin Anda. Selain itu, tidak boleh ada karya lain yang menyerupai karya Anda 100%. 

Sebagai contoh, jika Anda menulis sebuah novel di blog Anda dengan tokoh utama bernama Gundala. Ketika Anda memberikan gambaran detail tokoh tersebut di dalam novel Anda, maka Gundala akan memiliki hak cipta. Jika ada pihak lain yang menggunakan karakter sama dengan nama berbeda, maka hal itu disebut penjiplakan

Lebih lanjut, hak cipta hanya berlaku apabila karya Anda sudah memiliki wujud. Dalam contoh di atas, sebuah novel dengan tokoh Gundala. Sebab, apabila baru berupa ide tidak termasuk dalam hak cipta yang dilindungi. 

Baca Juga : Cara Memasang Peringatan Konten di WordPress

Fair Use

Apakah berarti tidak ada orang yang boleh menggunakan karya Anda untuk keperluan apapun? Jawabannya boleh, dengan batasan tertentu. Inilah yang disebut sebagai Fair Use.

Fair Use adalah hukum yang berlaku di Amerika Serikat yang mendukung kebebasan menyampaikan pendapat. Sesuai hukum Fair Use ini, seseorang boleh menggunakan karya dengan hak cipta untuk keperluan terbatas tanpa izin kepada pembuatnya.

Sebagai contoh, jika Anda melakukan review tentang sebuah film di blog Anda, tentu Anda akan menampilkan cuplikan dari adegan di film tersebut. Walaupun keseluruhan film tersebut merupakan karya dengan hak cipta, Anda bisa menggunakan bagian film tersebut tanpa izin terlebih dahulu.  

Safe Harbor

DMCA dibuat bukan hanya untuk melindungi pembuat konten saja, namun juga pihak ketiga yang terlibat di dalam lalu lintas penggunaan konten digital. Dalam hal ini, pihak ketiga tersebut adalah penyedia jasa layanan hosting, penyedia layanan internet, dan mesin pencari.  

Seiring berkembangnya internet, kegiatan unggah, unduh dan berbagi file sudah menjadi hal yang lazim. Kadang dalam prakteknya, identitas pembuat konten sudah tidak diketahui. Hal inilah yang menuntun ke arah penggunaan konten tanpa izin, penjiplakan bahkan pencurian konten. 

DMCA bertujuan melindungi pembuat konten dari semua tindakan penyalahgunaan tersebut sekaligus melindungi pihak ketiga dari tuntutan hukum. 

Artinya, jika Anda seorang pembuat konten video, dan ternyata karya Anda diunggah oleh orang lain ke YouTube, Anda tidak bisa menuntut YouTube berdasarkan aturan ini. Contoh lain, jika ada pihak yang memuat novel Anda di blognya, Anda tidak bisa menuntut pihak penyedia web hosting.

Apakah DMCA Berlaku di Indonesia?

Anda mungkin bertanya, jika DMCA adalah undang-undang yang diterbitkan di Amerika Serikat, apakah aturan tersebut memiliki dampak bagi Anda di Indonesia? Jawabannya, tentu saja.

Satu hal yang perlu dipahami adalah aturan ini tidak didasarkan pada dimana seseorang tersebut tinggal. DMCA berlaku sesuai dimana konten tersebut disimpan. Jadi, apabila konten Anda disimpan di server yang berada di Amerika Serikat, secara otomatis Anda harus tunduk terhadap aturan ini. Begitu pun pihak yang menggunakan konten Anda tanpa hak. 

Lebih lanjut, walaupun Anda menyimpan file konten Anda pada salah satu layanan hosting yang berada di luar Amerika Serikat, Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya, walaupun secara hukum perusahaan hosting tersebut tidak wajib menaatinya, sebagian besar dari mereka menghormati berlakunya undang-undang ini. 

Cara Daftar DMCA untuk Website

Adakah cara yang lebih efektif untuk melindungi konten website Anda? Mengaktifkan perlindungan DMCA di website Anda adalah solusinya.

Ketika logo DMCA tersematkan pada website Anda, tentu akan mengurungkan niat pencuri untuk mengambil keuntungan. Kenapa demikian? Logo tersebut merupakan tanda bahwa Anda bisa segera melaporkan pihak yang melakukan pencurian konten dan bahkan menutup website tersebut. 

Lalu, bagaimana cara daftar DMCA? Berikut beberapa langkah yang harus Anda lakukan:

1. Mengisi Data Diri

Silakan akses ke halaman ini untuk memulai pendaftaran. Isikan nama depan, nama belakang dan alamat email Anda. Jangan khawatir, Anda tidak akan dikenakan biaya.

Halaman Depan Website DMCA

Pilihlah logo yang akan Anda tampilkan di website/blog Anda. Pilihannya sangat banyak. Jadi, Anda bisa menyesuaikannya dengan tampilan website Anda.

Memilih Logo DMCA Protection untuk Website Anda

3. Salin-Tempel Kode

Silakan salin kode yang terdapat pada sisi kanan, lalu tempel kode tersebut pada bagian bawah website Anda (footer) ataupun halaman tertentu yang ingin Anda lindungi dengan DMCA.

Salin Tempel Kode yang Diberikan untuk DMCA Protection Website Anda

Setiap halaman website yang menampilkan logo DMCA akan dilindungi hak ciptanya. Setelah prosesnya berhasil, akan ada sistem yang melakukan crawl terhadap konten website Anda sehingga mengetahui konten yang Anda miliki. 

Penting untuk diingat bahwa, ketika pendaftaran telah berhasil, jangan lupa melakukan konfirmasi jika sistem telah bekerja dengan baik. 

Bagaimana Jika Konten Anda Digunakan Tanpa Izin?

Lalu, bagaimana jika Anda merasa ada pihak yang telah menggunakan konten anda tanpa izin? Bagaimana DMCA dapat membantu Anda?

Walaupun Anda berhak untuk mengajukan permintaan pemberhentian penggunaan (takedown notice), ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

1. Memastikan Terjadi Pelanggaran Hak Cipta

Seperti yang Anda ketahui, bahwa ada beberapa kaidah penggunaan karya yang bisa dilakukan tanpa izin. Apabila penggunaan konten yang Anda temukan tersebut termasuk kategori Fair Use, maka Anda tidak boleh mengajukan takedown notice. (Kita akan bahas tentang hal ini lebih lanjut di bagian selanjutnya)

Contoh dari Fair Use antara lain kritik, komentar, reportase berita, pengajaran dan riset.

Jika konten seseorang hanya digunakan sebagian karya dan digunakan untuk tujuan yang berbeda, seperti dalam review, maka hal itu bukanlah pelanggaran hak cipta. 

Penggunaan sebagian konten yang tidak ditujukan untuk mendapatkan keuntungan secara finansial, maka akan dianggap sebagai bagian dari Fair Use

Mengambil ide dasar untuk menghasilkan karya lain yang berbeda, bukanlah bentuk pelanggaran hak cipta. Sebagai contoh, jika Anda menulis sebuah cerita dengan mengambil inspirasi dari cerita lain, maka hal tersebut diperbolehkan. 

2. Menghubungi Pihak yang Melakukan Pelanggaran

Setelah Anda memastikan bahwa terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh pihak lain dan Anda mengetahui pihak tersebut, Anda bisa menghubunginya. 

Jika Anda tidak berkenan konten Anda digunakan, Anda bisa memintanya segera menghapus publikasi terkait konten tersebut. Jika Anda berkenan adanya penggunaan konten sesuai dengan ketentuan yang Anda berikan, Anda bisa memintanya mengajukan permohonan tertulis. 

Namun, apabila Anda sudah melakukan hal tersebut dan pihak yang bersangkutan mengabaikannya, Anda bisa mengirimkan takedown notice.

Cara Mengirimkan TakeDown Notice

Langkah ini bisa Anda lakukan jika seseorang tidak memiliki itikad baik untuk menghapus publikasi konten Anda setelah Anda mengajukan keberatan.

Takedown Notice adalah sebuah dokumen yang berisi pernyataan Anda tentang pelanggaran hak cipta yang Anda alami. Dokumen tersebut harus Anda lengkapi dengan bukti pelanggaran yang terjadi. 

Dokumen ini Anda tujukan kepada pihak penyedia jasa layanan hosting yang menggunakan konten Anda tersebut. Bahkan, jika Anda juga menginginkan agar mesin pencari tidak menampilkan hasil pencarian dengan konten yang dilanggar hak ciptanya, Anda bisa memberitahu pihak tersebut 

Apa saja informasi yang harus terdapat di dalam dokumen takedown notice Anda?

  1. Data diri Anda sebagai pemilik konten dengan hak cipta. Pastikan data terisi lengkap dan tertulis dengan benar sehingga memudahkan pihak hosting tersebut bisa menghubungi Anda kembali. Misalnya saat Anda mengirimkannya ke Facebook. 
  2. Bukti yang menguatkan bahwa Andalah pemilik konten tersebut. 
  3. Informasi konten Anda yang telah dilanggar hak cipta-nya. Jika terdapat lebih dari satu konten, Anda bisa mengirimkan beberapa informasi secara bersamaan sehingga bisa diproses lebih cepat. 
  4. Pernyataan yang menyebutkan bahwa Anda yakin telah terjadi pelanggaran konten pada poin ke-tiga yang Anda sebutkan.
  5. Tanda tangan yang Anda bubuhkan pada dokumen yang Anda kirimkan. Atau, pihak ketiga yang Anda tunjuk mewakili Anda terkait permasalahan tersebut.

Anda cukup menunggu dari proses tersebut berjalan. Pihak yang Anda beritahu akan menjalankan kewajiban sesuai ketentuan DMCA. Secara otomatis proses penghentian penggunaan konten di layanan mereka akan dilakukan. Jika tidak, maka Anda bisa saja menempuh jalur hukum untuk permasalahan ini. 

Ingat, pengajuan yang Anda lakukan melalui takedown notice ini sepenuhnya tanggung jawab Anda. Apabila terjadi kekeliruan, bisa saja akan berimplikasi hukum terhadap Anda. Saran kami, pelajari baik-baik dokumen Anda sebelum dikirimkan. 

Sebagai tambahan, beberapa layanan telah menyediakan formulir untuk mengajukan takedown notice. Maka, Anda tidak perlu menyiapkan email Anda sendiri. Beberapa layanan tersebut antara lain, Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube.

Bijak Menyikapi TakeDown Notice Dari Pihak Lain

Di sisi lain, bagaimana jika Anda yang mendapatkan email pemberitahuan bahwa Anda diduga melakukan penggunaan konten dengan hak cipta?

Langkah yang harus Anda lakukan kurang lebih sama ketika Anda akan mengirimkan takedown notice.

1. Pelajari Terlebih Dahulu

Seperti yang Anda ketahui, takedown notice akan memberikan informasi lengkap tentang anggapan penggunaan konten secara ilegal. Pastikan Anda membacanya dengan baik. Catat poin-poin yang disebutkan dalam email pemberitahuan tersebut. Apakah surat tersebut juga menyebutkan adanya informasi berupa email yang bisa dihubungi.

Jika Anda memang melakukan penggunaan konten sebagaimana yang disebutkan, Anda harus mengikuti ketentuan bahwa konten tersebut harus dihapus.

Sebaliknya, apabila Anda beranggapan bahwa Anda lah pemilik konten tersebut, Anda bisa mengajukan sanggahan yang disebut Counter-Notice

2. Tentukan Apakah Akan Mengajukan Counter-Notice

Counter-Notice adalah pernyataan bahwa Anda tidak melakukan penggunaan konten secara ilegal seperti yang disebutkan. 

Untuk itu, Anda harus mengirimkan surat kembali kepada pihak layanan tersebut. Sebuah counter-notice juga akan berisi:

  1. Data diri lengkap Anda.
  2. Klarifikasi konten yang dianggap melanggar hak cipta.
  3. Pernyataan bahwa konten tersebut bukanlah hasil pelanggaran hak cipta.
  4. Tanda tangan Anda. 

Anda harus mempertimbangkan langkah ini baik-baik. Sebuah counter-notice akan langsung berimplikasi hukum. Surat yang Anda kirimkan akan direspon oleh pihak yang melaporkan paling lama 10 hari untuk ditempuh melalui jalur hukum. Saat melebihi batas waktu tersebut, maka konten Anda harus dipulihkan seperti sedia kala. 

Kesimpulan

Melindungi website adalah hal penting. Namun, melindungi konten website juga penting. Sebab, konten digital yang Anda publikasikan merupakan karya intelektual yang berharga. Oleh karena itu, perlindungan terhadap konten tersebut mutlak dilakukan. 

DMCA merupakan aturan yang membantu Anda melindungi hak cipta konten digital Anda. Jika Anda menemukan pelanggaran yang dilakukan pihak lain, Anda bisa melaporkannya. Kami sudah menjelaskan tata cara untuk melakukan hal tersebut. 

Namun, jika Anda mendaftarkan website Anda ke DMCA, Anda bisa memasang logo proteksi DMCA. Adanya logo ini bisa mencegah adanya pencurian konten karena Anda bisa dengan mudah melaporkan website yang melakukan pencurian konten Anda. 

Semoga pembahasan tentang DMCA ini bisa membuat Anda mampu mengelola konten Anda dengan lebih baik ya.

Baca Juga: 2 Cara Mudah Agar Postingan Blog Tidak Bisa Di-Copy Paste

Suryadi Kurniawan Suryadi is a digital content writer at Niagahoster. He keeps on pursuing opportunities to engage with more people through articles about WordPress, Internet Marketing and other IT-related issues. During his free time, he enjoys playing Clash Royale a lot.

2 Replies to “Lindungi Konten Website Anda dengan DMCA”

    1. Hai, kak. Setiap konten website menjadi tanggung jawab pemilik website, bukan provider hosting ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *