Bagi Anda developer Python, mungkin Anda sudah familiar dengan Django framework. Namun bagi yang bukan, bisa jadi Anda bertanya-tanya. Apa itu Django framework Python dan di mana letak keistimewaan framework ini?
Sedikit bocoran, Django framework adalah kerangka kerja yang dapat dipakai untuk membuat semua jenis website. Itulah mengapa di artikel kali ini, kami mengajak Anda kenalan dengan Django sekaligus mempraktikkan Django framework tutorial.
Penasaran kan? Yuk belajar Django framework hingga tuntas!
Apa itu Django Framework?
Django framework adalah satu dari sekian banyak framework Python yang ada saat ini. Sama seperti framework lain, Django framework berfungsi untuk memudahkan dan mempercepat kerja developer dalam membangun website.
Namun jika Anda lupa atau kurang familiar dengan framework beserta fungsinya, Anda bisa membaca artikel kami tentang apa itu framework.
Kembali ke Django, ia menyediakan berbagai modul, library, dan API untuk dimanfaatkan dengan bebas oleh developer. Sehingga, mereka tidak perlu membuat coding dari awal ketika memakai Django framework.
Berbeda dengan framework lain, Django menerapkan arsitektur MTV atau Model Template View. Otomatis, penggunaannya berbeda jika dibanding framework pada umumnya. Lebih lengkapnya tengok ilustrasi berikut:
Di sini, tiap komponen punya tugasnya masing-masing seperti:
- Model – Sama seperti Model pada umumnya, ia berfungsi untuk memproses dan mengolah data yang dipesan dari database.
- View & URLconf – Ini adalah “Controller” milik Django. View dan URLconf bertugas untuk mendistribusikan data dari Model menuju Template, atau sebaliknya menerima permintaan data dari Client atau User.
- Template – Inilah “View”nya Django. Template di sini tugasnya untuk menampilkan data yang diterima dari database, sesuai perintah yang diinputkan oleh Client.
Berbekal arsitektur MTV inilah, Django framework adalah sebuah full stack framework. Sebab, seluruh aktivitas back end seperti logika dan query dikerjakan oleh Model. Sedangkan, semua hal terkait tampilan front end dikelola oleh Template.
Keuntungannya, Anda tidak perlu menggunakan dua framework terpisah untuk back end dan front end, ketika membangun website dengan Django framework.
Oh ya, Django adalah framework yang sudah cukup senior. Ia pertama kali dirilis tahun 2003 oleh dua orang web developer, Adrian Holovaty dan Simon Willison. Hingga artikel ini terbit, versi terbarunya adalah Django 4.0.5 yang meluncur 1 Juni 2022 lalu.
Nah, Django framework sendiri sangat terkenal di kalangan developer Python. Bahkan, ia dianggap sebagai framework Python terpopuler saat ini. Terbukti, rating Django di Github termasuk tinggi, mencapai 64+ ribu bintang.
Maka tak heran, framework yang satu ini banyak dilirik oleh perusahaan terkemuka. Beberapa nama beken pengguna Django framework adalah Instagram, National Geographic, Spotify, Mozilla, Pinterest, dan masih banyak lagi.
Mengapa Anda Harus Belajar Django Framework?
Di poin sebelumnya, Anda sudah memahami apa itu Django. Lanjut di bagian ini, kami akan menyajikan alasan kenapa Anda harus belajar Django Framework dari sekarang. Yuk simak!
1. Komplit & Proses Coding Cepat
Seperti yang sedikit disinggung, Django framework adalah kerangka kerja yang punya banyak library, API, dan modul. Apapun kebutuhan Anda, baik sekadar membuat website sederhana sampai aplikasi web berfitur kompleks, semuanya bisa dilayani oleh Django.
Dan lagi, Django ditulis menggunakan bahasa pemrograman Python. Otomatis, semua fitur yang ada di Python juga bisa dipasang di Django framework tanpa ada masalah kompatibilitas sama sekali. Itulah mengapa, Django disebut sebagai framework yang komplit.
Selain fiturnya yang lengkap, Django juga menggunakan arsitektur MTV yang membantu proses menulis coding Anda. Sebab, MTV menyediakan template script bawaan sekaligus merapikan struktur website.
Hal-hal di atas membuat pengalaman coding Anda dengan Django framework jadi lebih cepat dan menyenangkan. Sebab, Anda tidak perlu menyusun semuanya dari nol ataupun harus repot menambahkan fitur-fitur pihak ketiga.
Kalau codingnya cepat, otomatis website bisa cepat selesai, kan?
2. Keamanan Terjaga
Alasan berikutnya kenapa Anda harus belajar Django framework adalah karena ia dibekali perlindungan mutakhir. Dengan Django, developer dapat terhindar dari berbagai kesalahan keamanan yang lazim terjadi ketika proses coding.
Misalnya dalam pengelolaan username dan password. Di sini, Django tidak akan menyimpan informasi sensitif apapun ke dalam cookies yang cenderung rentan. Melainkan, hanya kunci atau salinannya saja, sementara data aslinya tetap di database.
Tak hanya itu, perihal password juga mendapat perhatian ekstra dari Django. Sebab, ia punya fungsi bernama Cryptographic Hash. Cara kerjanya seperti enkripsi, yaitu mengubah password menjadi karakter acak yang sulit dimengerti, sehingga sulit dibobol.
3. Mudah Dirawat & Dikembangkan
Masih ada hubungannya dengan coding, Django menerapkan prinsip DRY atau Don’t Repeat Yourself. Artinya, Anda cukup menulis satu atau beberapa baris kode untuk membuat sebuah perintah. Lalu, perintah tersebut bisa diterapkan di bagian website yang lain.
Dengan begitu, Anda terhindar dari menulis kode yang sama berulang-ulang. Dan lagi, hasil akhir coding jadi semakin ringkas. Sehingga, website Django lebih mudah dirawat dan diperbaiki apabila terjadi error sewaktu-waktu.
Selain DRY, Django framework juga memakai prinsip modular di arsitekturnya. Lebih jelasnya, setiap komponen bersifat independen dan dapat dibongkar pasang tanpa menyebabkan error pada komponen lain.
Misalnya Anda ingin memberhentikan sebuah fitur karena suatu alasan. Nah, Anda tinggal mencopot komponen fitur tersebut lalu menggantinya dengan komponen baru. Intinya, aplikasi Django bisa dikembangkan menyesuaikan kebutuhan Anda.
4. Portabel & Fleksibel
Jika Anda sudah familiar dengan Python, maka Anda tahu bahwa ia adalah bahasa multiplatform. Otomatis, semua framework berbasis Python termasuk Django juga bisa dijalankan di berbagai platform. Atau istilah lainnya adalah portabel.
Memang sih, Django identik dipakai untuk membuat website. Namun itu artinya, website Django bisa ditempatkan di berbagai server hosting. Baik itu yang berplatform Linux, Windows, atau bahkan MacOS.
Bicara website, Django framework juga sangat fleksibel. Bisa dikatakan, semua jenis website bisa dibangun menggunakan Django. Sebut saja Content Management System atau CMS, website berita, sosial media, sampai ensiklopedia online.
Bahkan saking fleksibelnya, ia bisa menampilkan konten website dalam berbagai format sesuai kebutuhan Anda. Misalnya HTML, JSON, XML, dan RSS Feeds.
Nah, itu tadi alasan kenapa Anda wajib belajar Django framework. Berikutnya, mari bersiap karena Anda akan kami ajak praktik Django framework tutorial. Yuk meluncur!
Django Framework Tutorial: Persiapan & Instalasi
Setelah mengerti apa itu Django dan alasan kenapa harus belajar Django framework Python, sekarang saatnya Anda mempraktikkan Django framework tutorial. Bagaimana caranya dan apa saja yang harus dipersiapkan?
Persiapan Sebelum Belajar Django Framework
Berikut ini beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum mempraktikkan Django framework tutorial:
1. Pemahaman & Instalasi Bahasa Python
Seperti yang sudah kami sampaikan berulang kali, Django adalah framework berbasis Python. Agar bisa menguasai Django dengan lancar, Anda harus punya dasar pemrograman Python terlebih dahulu.
Selain punya pemahaman dasar tentang Python, Anda juga wajib menginstall Python sesuai platform yang digunakan. Untungnya, kami sudah membuat panduan super lengkap tentang Python, termasuk cara instalasinya.
Makanya, kami sarankan Anda untuk membaca dan mempraktikkan panduan Python terlebih dahulu. Jika sudah paham, Anda bisa kembali lagi ke artikel ini.
2. Package Installer for Python (PIP)
PIP atau Package Installer for Python adalah sebuah program virtual untuk mengelola semua paket berbasis Python. Dengan PIP, Anda bisa menginstall, mengupdate, dan menghapus semua library, framework, modul, bahkan API secara mudah.
Ibarat di Android, PIP adalah Google Play Store di mana Anda dapat menginstall berbagai aplikasi ke smartphone. Namun jika Google Play Store umumnya tertanam secara default di perangkat Android, apakah PIP demikian?
Jawabannya ternyata tidak. Anda harus menginstall PIP secara manual untuk bisa memakai paket-paket lain. Tapi tak perlu risau, karena kami juga akan mengajari Anda cara memasang PIP. Jadi, simak terus Django framework tutorial ini ya!
3. Virtual Environment
Di Python, Virtual Environment adalah sebuah lokasi virtual yang terisolasi dari environment lain. Di sini, Anda bisa membangun sebuah website Python, menginstall PIP dan paket-paket di dalamnya tanpa bisa diakses oleh website Python lain.
Virtual Environment ini penting karena di masa depan Anda bisa saja punya banyak website Python. Meski tidak wajib, tapi masing-masing environment perlu dipisahkan agar tidak saling bentrok satu sama lain.
Ibarat di beberapa smartphone Android, Virtual Environment adalah fitur Dual Apps. Di mana, Anda bisa menginstall dua aplikasi yang sama, misalnya WhatsApp. Lalu, Anda bisa memakai dua WhatsApp tersebut dengan nomor yang berbeda pula.
Sama seperti PIP, Anda juga akan belajar bagaimana caranya membuat Virtual Environment. Penasaran bagaimana caranya? Langsung saja ke poin berikut ini!
Cara Install Django Framework Python
Sekarang saatnya praktik instalasi Django framework Python. Sebagai contoh, kami akan menginstall Django framework di OS Windows. Namun Anda yang memakai Linux dan MacOS tetap bisa mengikuti, karena langkah-langkahnya tak jauh beda!
1. Validasi Instalasi Python dan Buat Folder Baru
Kami asumsikan Anda sudah menginstall Python sesuai OS yang digunakan. Namun agar lebih afdol, sebaiknya periksa dulu apakah Python sudah benar-benar terpasang. Nah, berikut langkah-langkahnya:
1. Buka aplikasi Terminal apapun yang Anda punya. Misalnya di Windows, Anda bisa memakai software Command Prompt. Jika sudah, tuliskan perintah berikut:
python --version
2. Jika tampilan berikut yang muncul, itu artinya komputer Anda sudah terpasang Python.
3. Kemudian saatnya membuat folder baru untuk menginstall Django. Kali ini kami akan menamai foldernya percobaan. Maka, perintahnya adalah:
mkdir percobaan
4. Jika sudah, silakan masuk ke folder percobaan tersebut dengan menjalankan perintah yang satu ini:
cd percobaan
5. Anda akan melihat tampilan semacam ini. Artinya, Anda sudah berada di folder percobaan dan bisa lanjut ke langkah berikutnya.
2. Buat dan Aktifkan Virtual Environment Baru
Django framework tutorial bagian ini berguna untuk membuat Virtual Environment baru sebagai tempat menginstall Django. Untuk langkah-langkahnya adalah:
1. Di dalam folder percobaan, jalankan perintah berikut untuk menciptakan sebuah Virtual Environment:
python -m venv Env
2. Jika sudah, aktifkan Virtual Environment tersebut lewat perintah yang satu ini:
Env\Scripts\activate.bat
3. Begini tampilannya ketika dijalankan. Indikator (env) menunjukkan Environment Anda telah aktif. Jika sudah, yuk lanjutkan lagi belajar Django framework Python!
3. Install PIP dan Django
Di bagian ini, Anda akan belajar Django framework untuk memasang PIP dan framework Django itu sendiri. Bagaimana langkah-langkahnya?
1. Pertama, Anda wajib menginstall PIP terlebih dahulu. Caranya mudah, cukup jalankan perintah berikut:
python -m pip install --upgrade pip
2. Jika berhasil, Anda akan menjumpai tampilan semacam ini:
3. Selanjutnya adalah menginstall Django framework. Caranya cukup tuliskan perintah yang satu ini:
pip install django
4. Apakah Anda melihat tampilan seperti berikut? Jika ya, artinya Django sudah berhasil terpasang. Setelahnya, yuk teruskan Django framework tutorial kali ini!
4. Buat Project Django Baru dan Menjalankan Server
Di bagian ini, Anda akan belajar membuat project Django baru sekaligus menjalankannya di server. Ini dia cara mudahnya:
1. Pertama, kami akan membuat project bernama helloworld. Maka perintah yang digunakan adalah:
django-admin startproject helloworld
2. Jika sudah, sekarang Anda perlu masuk ke folder helloworld tersebut. Untuk itu, jalankan perintah ini:
cd helloworld
3. Setelah berada di folder tersebut, Anda bisa langsung mengaktifkan server. Caranya dengan menulis perintah yang satu ini:
manage.py runserver
4. Berikut hasilnya ketika dijalankan. Nah, bagian bertanda merah adalah lokasi server untuk project Django Anda.
5. Untuk melihat bagaimana tampilan website Django, tuliskan URL server tadi ke browser. Jika sudah, tampilannya kira-kira seperti ini:
Selesai! Anda telah berhasil menyelesaikan tutorial Django framework Python secara lengkap. Kini, Anda bisa belajar memodifikasi dan mengembangkan website tersebut agar hasilnya sesuai kebutuhan. Selamat mencoba!
Yuk Kembangkan Website dengan Django Framework!
Di artikel ini, Anda sudah mengerti bahwa Django framework adalah kerangka kerja Python untuk membuat berbagai jenis website. Itulah mengapa, kami sajikan panduan belajar Django framework tutorial agar Anda paham dasar penggunaan framework portabel ini.
Namun meski portabel, Anda wajib memperhatikan kualitas platform untuk menginstall Django, terutama jika ingin mengonlinekan website Django di server. Pilihlah server hosting yang tidak sekadar mendukung Django dan Python, tapi juga punya performa oke.
Jika Anda butuh hosting tangguh untuk mengembangkan website Django, Niagahoster lewat paket Cloud Hosting bisa jadi pilihan. Paket ini menyediakan sumber daya setara VPS, seperti CPU hingga 8 Cores, RAM hingga 10GB, dan storage SSD hingga 120GB.
Selain itu, masih ada jaminan Uptime hingga 99.99% serta Network Link hingga 10GB/s. Dijamin, website Python Django Anda dapat diakses secepat kilat, serta bebas down meski tengah dibanjiri pengunjung!
Yuk tunggu apa lagi, nikmati hosting tahan banting untuk Python dengan paket Cloud Hosting Niagahoster!