Naning Nur Wijayanti A rare talkative person whose love writing the most. As SEO Content Writer at Niagahoster, she loved to share an articles about Internet of Things.

Belajar Algoritma YouTube: Cara Promosi Optimal untuk Bisnis

7 min read

belajar algoritma youtube 2021

Bukan rahasia umum lagi jika algoritma YouTube mempengaruhi sebagian besar performa video. Misalnya, jumlah views, subscriber, hingga peningkatan bisnis.

Namun, bagi sebagian orang, bagaimana tepatnya algoritma YouTube bekerja masih menjadi teka-teki yang sulit dipecahkan.

Padahal bagi Anda para content creator maupun pegiat YouTube marketing, mempelajari algoritma YouTube adalah wajib hukumnya!

Karena 70% konsumen mengatakan yakin membeli suatu produk setelah melihatnya di YouTube. 

Namun, apa sih algoritma YouTube itu? Fungsinya apa dan bagaimana dampaknya bagi bisnis? 

Di artikel ini, Anda akan menemukan informasi algoritma YouTube, yang tentunya akan lebih mengoptimalkan bisnis Anda.

Apa itu Algoritma YouTube?

Algoritma YouTube adalah sistem penyajian video yang menyesuaikan minat tiap penonton secara real time.

Setiap menit, setidaknya 500 jam video yang diupload di YouTube. Nah, algoritma inilah yang membantu kita agar dapat menemukan video yang yang tepat diantara banyaknya video yang ada.

cara kerja algoritma youtube

Maka, terciptalah sistem algoritma untuk menyortir video yang kontennya sesuai pencarian penonton.

Fungsi Algoritma YouTube

Fungsi algoritma YouTube adalah membantu video Anda bertemu dan ditonton oleh target audiens Anda tersebut.

Namun, masih banyak content creator atau pemilik channel bertanya-tanya, video apa sih yang paling disukai algoritma YouTube? 

Buang jauh-jauh pertanyaan tersebut, karena algoritma dibuat dengan dua tujuan utama, yaitu:

  • Membantu tiap penonton menemukan video yang ingin mereka cari;
  • Memaksimalkan engagement dan kepuasan penonton jangka panjang.

Jadi, sasaran pertama Anda bukanlah YouTube, melainkan viewers Anda. Pastikan konten Anda berkualitas dan memang disukai oleh penonton.

Anda bisa memanfaatkan algoritma YouTube untuk menjadi YouTuber sukses, memaksimalkan video maupun promosi bisnis yang Anda upload. Bagaimana caranya? Simak penjelasan berikutnya.

Belajar Algoritma YouTube

Singkatnya, algoritma YouTube menyesuaikan video yang berkualitas, ke audiens yang sesuai, dan di waktu yang tepat. Itu kenapa, algoritma ini disebut juga search and discovery sistem.

Sesuai namanya, terdapat dua bagian YouTube terpenting yang mempengaruhi hasil algoritma, yaitu:

  • Search result atau hasil pencarian;
  • Discovery atau rekomendasi.

Mari kita ulas satu per satu.

Algoritma YouTube: Search result

Sistem ini bekerja dengan menyediakan hasil penelusuran yang dipersonalisasi sesuai minat pengguna.

Misalnya, Anda mencari video dengan kata kunci “apa itu seo”. Nantinya, Anda akan menemukan deretan video yang memiliki konten tersebut dari berbagai channel.

contoh hasil penelusuran atau search result algoritma youtube

Nah, gimana caranya YouTube bisa melakukan hal tersebut? Jawabannya adalah data

Semua aktivitas pengguna di YouTube akan terekam oleh sistem. Seperti, histori pencarian di YouTube, komentar, like, dll.

Semua data itu digunakan untuk memberikan list video yang dipersonalisasi sesuai minat tiap user.

Jadi ketika Anda mencari kata kunci “search engine optimization”, hasil yang keluar bisa jadi berbeda dengan orang lain. 

Hal itu karena hasil penelusuran dipengaruhi oleh faktor:

  • Metadata – Seperti judul video, deskripsi, kata kunci, thumbnails, dll;
  • Engagement – Aktivitas yang melibatkan audiens, seperti like, subscribe, komentar, share, dll.

Itulah mengapa hasil pencarian tiap orang berbeda-beda, meski mencari topik yang sama.

Algoritma YouTube: Discovery atau Rekomendasi

Pada sistem ini, terdapat dua hal yang dilakukan YouTube, yaitu memberlakukan peringkat video dan mencocokkan video dengan viewers.

Pertama, untuk mendapatkan peringkat dari YouTube, ada beberapa performa video yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

  • Jumlah penayangan vs jumlah klik (CTR vs Bounce Rate);
  • Durasi penayangan;
  • Engagement, seperti jumlah like, dislike, komentar, share;
  • Jumlah video yang ditonton viewer di channel Anda;
  • Laju pertumbuhan video, misalnya seberapa cepat kepopuleran video;
  • Baru atau tidaknya video, video yang up to date lebih untuk mungkin dikenal dan memiliki efek bola salju;
  • Konsistensi upload video;
  • Histori video yang ditonton viewer;
  • Histori penelusuran viewer;
  • Lama waktu pengguna menjelajahi YouTube.

Kedua, YouTube selalu memberikan rekomendasi video yang relevan dengan pencarian dan juga dengan video yang sedang diputar.

Nah, cara YouTube untuk mencocokkan video Anda dengan viewers adalah dengan melihat:

  • Topik atau channel mana yang penonton putar sebelumnya;
  • Topik apa yang sebelumnya di-like, dislike, komentar, atau di-share oleh penonton;
  • Durasi waktu viewer di YouTube;
  • Apakah viewer tersebut telah direkomendasikan video Anda;
  • Dan apa yang belum pernah mereka tonton;
  • Informasi demografis dan lokasi viewer.

Nantinya, jika video Anda layak untuk direkomendasikan ke viewer lain, maka thumbnails dan judul akan muncul pada bagian:

  • Rekomendasi;
  • Youtube Mixes;
  • Viewers Also Watch;
  • Tab;
  • Recently Uploaded;
  • Trending;
  • Subscriptions;
  • Up Next Videos.

Jadi, jika konten Anda memiliki engagement yang positif, besar kemungkinan YouTube akan merekomendasikan video Anda ke viewers lain. Sehingga dapat memikat lebih banyak viewer.

Nah, kira-kira kenapa ya banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi algoritma YouTube? Terkesan ribet? 

Semua itu tidak lepas dari perkembangan algoritma, mari kita pelajari bersama.

Perkembangan Algoritma YouTube dari Waktu ke Waktu

Sama seperti Google, algoritma milik YouTube juga terus berubah dan diperbarui.

Hal itu karena semakin banyaknya pengguna YouTube, sehingga formula yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas konten juga lebih kompleks.

sejarah perkembangan algoritma youtube

Nah, supaya kita bisa memahami lebih dalam tentang algoritma YouTube saat ini, mari kita flashback algoritma dari waktu ke waktu.

Jumlah Klik: 2005-2012

Pada awalnya, YouTube hanya melihat dari jumlah klik atau total tampilan per video. Semakin banyak views, maka videonya akan semakin naik.

Namun, sistem ini masih menimbulkan masalah. Karena ternyata banyak kreator yang membuat judul clickbait dan tidak sesuai konteks.

Alhasil, banyak penonton yang merasa tertipu oleh judul. Banyak konten yang jumlah klik videonya memang tinggi, tetapi durasi jam tayangnya sangat rendah.

Durasi View: 2012

Belajar dari pengalaman, YouTube mengubah sistemnya menjadi lamanya durasi view oleh pemirsa.

Jadi, video dengan clickbait pastinya akan tersingkir oleh seleksi alam. Sebaliknya, konten berkualitas tentunya akan ditonton lebih lama (tidak di-skip).

Dengan begitu, secara alami YouTube tahu mana konten yang masuk kategori rekomendasi dan strategis untuk dipasangi iklan.

Algoritma : 2016

Gebrakan baru dilakukan oleh YouTube dengan merilis sistem pemecahan masalah. Sistem algoritma ini secara otomatis melacak kepuasan viewers dan menampilkan video rekomendasi.

Jadi, tiap pemirsa yang menonton satu video tertentu, akan direkomendasikan video-video lain yang sesuai relevan.

Sama juga dengan personalisasi beranda dengan mencocokkan histori pencarian, komentar, dll.

Peraturan Pedoman Komunitas: 2016-2020

Tingginya aktivitas monetisasi atau ads di YouTube, membuat pengguna platform ini semakin membludak. Karenanya YouTube mengeluarkan peraturan pedoman komunitas agar Anda lebih bijak saat menggunakan YouTube Dashboard Monetisasi.

Hal ini bertujuan untuk membatasi konten yang tidak pantas, berbahaya, atau menyesatkan. Misalnya, video yang menyinggung SARA, hoax, hal sadis, dan lain sebagainya.

Jika ada video yang terbukti berisi hal-hal tersebut, maka YouTube tak segan untuk melakukan demonetisasi, meskipun channel Anda sudah banyak subscriber-nya.

Seperti pada Q3 tahun 2020, YouTube menghapus sekitar 7,87 juta video yang dianggap tidak mematuhi pedoman komunitas ini.

Di samping itu, sistem ini juga lebih membantu brand untuk beriklan di video yang “aman”.

Namun, algoritma YouTube tidak berhenti sampai di sana. Karena sistem ini terus dikembangkan, maka tidak heran jika di kemudian hari akan ada algoritma-algoritma baru.

Baca juga: Panduan Lengkap YouTube Ads untuk Pemula

Algoritma YouTube Terbaru: 2021

Di tahun ini, YouTube tidak mengubah terlalu banyak algoritmanya. Anda masih bisa berpegangan pada bagian cara kerja algoritma YouTube dan juga mempertimbangkan peraturan pedoman komunitas.

Yang perlu Anda perhatikan adalah keterlibatan viewers seperti, like, dislike, subscribe, dll. 

YouTube akan memantau tingkat engagement tersebut pada 3×24 jam pertama setelah video di upload. Inilah yang akan menentukan, apakah video Anda layak masuk trend atau tidak.

Selain itu, jika Anda membuat konten anak-anak, baik itu animasi, kartun, dll. Perlu diperhatikan bahwa YouTube sudah tidak lagi memberlakukan monetisasi pada konten anak-anak. 

Semenjak kasus pelanggaran Undang-Undang Privasi Anak pada 2019 lalu. Yang berakibat YouTube harus membayar denda sebesar 170 juta dolar AS ke Komisi Perdagangan Federal AS.

Alternatifnya, Anda bisa meng-upload konten anak-anak di YouTube Kids, yang memang membuka ads dengan sasaran anak-anak.

Baca juga: 14+ Cara Mendapatkan Uang dari YouTube

7+ Cara Menambah View Sesuai dengan Algoritma YouTube

Karena sistem algoritma yang akan selalu berubah-ubah. Maka praktiknya memang dibutuhkan trial-error.

Sampai saat ini pun YouTube tidak membocorkan detail sistem algoritmanya.

Hanya sebatas gambaran besarnya saja dan menyarankan kreator untuk membuat konten yang mengacu ke viewers, bukan algoritma.

Namun, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar konten Anda lebih ramah algoritma YouTube.

1. Gunakan SEO YouTube

Dengan mengoptimasi SEO YouTube, konten Anda sangat mungkin dapat diakses oleh lebih banyak orang. 

Nah, karena YouTube adalah mesin pencari konten sama seperti Google, maka Anda bisa mengoptimasi dengan beberapa cara. Misalnya, dengan riset keyword, tag, deskripsi, dll.

Anda bisa mempelajari selengkapnya di → Panduan SEO YouTube Terbaru serta di Cara Riset Keyword YouTube untuk Pemula.

2. Konsisten di Niche Konten

Branding di YouTube? Sangat bisa! Salah satu cara ampuhnya adalah konsisten upload sesuai niche konten Anda. 

Hal ini jauh lebih efektif ketimbang mengupload semua jenis konten. Apalagi jika Anda menggunakan YouTube untuk promosi bisnis, lebih baik mengupload sesuai bidang secara teratur.

Seperti yang dilakukan Niagahoster, rajin mengupload seputar hosting, WordPress, SEO, dan sekitar tema-tema tersebut. 

salah satu contoh fokus pada niche konten youtube

Hasilnya? 

  • Pertama, channel YouTube Anda terlihat lebih kredibel;
  • Kedua, channel Anda akan menjadi rujukan untuk topik tertentu;
  • Ketiga, mengirim sinyal ke YouTube bahwa channel Anda tepat untuk kata kunci tertentu;
  • Keempat, kemungkinan viewers akan menjelajahi channel Anda lebih dalam karena topik video yang berkaitan;
  • Kelima, konten YouTube Anda bisa jadi termasuk ke dalam bagian Best of YouTube, sehingga konten bertemu viewer lebih besar.
algoritma youtube pada rekomendasi best of youtube

Sebagai tips tambahan, Anda bebas mengemas tema channel Anda dengan membawakan format yang beragam. Misalnya, animasi, konsep podcast, tutorial, vlog, dll. 

Dan untuk menjaga konsistensi, usahakan buat jadwal khusus untuk upload YouTube.

Baca juga: Ingin Membuat Konten YouTube yang Menarik? Coba 7+ Ide Konten Ini untuk Bisnis!

3. Tingkatkan CTR dan Durasi View

Coba cek YouTube Analytics Anda, pada bagian jumlah klik dan durasi view Anda. Apakah perbedaan keduanya sangat jomplang? 

analisis algoritma youtube pada dashboard youtube analytic

Pada bagian Reach Viewer, Anda bisa melihat beberapa data seperti di atas, yaitu:

  • Impressions – Jumlah video Anda direkomendasikan di homepage, recommendation video, dan mesin pencarian YouTube;
  • Click Through Rate (CTR) – Jumlah klik dari total impressions;
  • Views from Impressions – Jumlah view yang berasal dari impressions;
  • Average View Duration – Durasi rata-rata video Anda ditonton;
  • Watch Time from Impressions – Total menit yang telah ditonton dari video Anda.

Yang harus Anda perhatikan adalah CTR dan Average View Duration. Jika CTR tinggi tapi rata-rata durasi view rendah, maka ada yang tidak beres.

Untuk meningkatkan durasi view, Anda perlu segera membenahi konten, thumbnail, judul, dll. Hindari clickbait!

Konten yang memiliki rata-rata durasi tonton yang tinggi, akan selaras dengan CTR. Jadi, kemungkinan konten Anda akan mendapatkan impressions lebih besar lagi oleh YouTube.

4. Lakukan Interaksi dengan Viewers

Ingat selalu bahwa viewers Anda adalah manusia. Ya, selayaknya manusia, Anda perlu berkomunikasi dengan para viewers. Misalnya, dengan like atau membalas komentar mereka. 

contoh interaksi dengan viewers youtube untuk meningkatkan engagement

Anda juga bisa mengajak viewer untuk berkomentar di sela-sela video Anda ataupun mempromosikan video Anda di platform media sosial lainnya.

Tujuannya, selain menjaga hubungan baik dengan subscriber, secara tidak langsung viewers baru akan melihat nilai positif dari interaksi Anda. Hasilnya, engagement pun akan meningkat.

5. Gunakan Thumbnail yang Menarik

Pada dasarnya, thumbnail bukan hanya berfungsi sebagai cover video saja. Melainkan juga “pemikat” konten, terlebih lagi visual lebih menonjol bagi para pengguna YouTube.

contoh thumbnail youtube yang menarik

Ada beberapa tips yang dapat Anda terapkan pada thumbnail, yaitu:

  • Tambahkan teks di dalam thumbnail;
  • Buat konsep, warna, dan bubuhkan logo pada tiap thumbnail, agar branding semakin otentik;
  • Pasang foto dengan ekspresi wajah;
  • Jika konten tidak memiliki host, maka pasang foto objek yang menyentuh emosional;
  • Gunakan rule of third, dengan cara meletakkan poin menarik pada bagian sepertiga pertama atau terakhir thumbnail;
  • Gunakan format yang tepat, rekomendasi thumbnail YouTube adalah 1280 x 720 piksel dengan rasio 16:9 dan harus dibawah 2 MB;
  • Hindari clickbait dan menggunakan thumbnail orang lain.

Baca Juga: Cara Jadi Vlogger Pemula

6. Ajak Viewer untuk Menonton Hingga Akhir

Cara agar performa channel Anda meningkat adalah dengan mengajak viewer untuk menonton hingga akhir.

Nah, ternyata ada beberapa teknik yang dapat Anda gunakan, yaitu:

  • Opening yang mengesankan dan to the point, jangan sampai viewer kabur karena opening yang terlalu bertele-tele;
  • Durasi yang tepat, sesuaikan dengan YouTube Analytics Anda. Sebisa mungkin buat durasi tidak terlalu lama atau sebentar;
  • Sisipkan dengan video, ilustrasi, voice over, back song, dll agar video tidak membosankan, terutama jika format video khusus seperti, interview, storytelling, dll;
  • Tulis subtitle, hal ini dapat menarik view dari penyandang tuna netra, ataupun viewer biasa dapat menonton tanpa suara. 

Selain itu, video jadi terlihat profesional dan memang channel-channel besar pasti memiliki transkripsi, seperti contoh dibawah.

pentingnya subtitle pada setiap konten youtube

Selain tips di atas, kami juga sudah merangkum 9 Cara Menambah Viewer YouTube Paling Ampuh.

7. Ajak Viewer untuk Tetap di Channel Anda

Jika Anda membahas satu topik besar secara rutin di channel Anda, selamat! Anda dapat dengan mudah mengajak viewer untuk melihat-lihat video yang lain.

Caranya, Anda bisa menambahkan kartu atau link box di akhir video. Hubungkan tiap video baru dengan video Anda sebelumnya yang masih relevan.

contoh cards atau link box di akhir video youtube

Selain itu, Anda juga bisa menambahkan daftar putar atau playlist dengan video-video Anda. Jadi, ketika viewer men-setting “putar otomatis”, maka video Anda yang akan muncul.

contoh penggunaan auto play pada playlist youtube

Di samping itu, menggunakan call to action untuk mengajak viewer ke video-video Anda yang lain juga sangat membantu. Hal ini berlaku bagi konten yang masih ada kaitannya dengan video lainnya.

contoh call to action rekomendasi video yang relevan di konten youtube

8. Ajak Viewer Menjadi Subscriber

Terakhir, selalu ajak viewer menjadi subscriber baru Anda. 

Hal ini sering dilakukan dengan ajakan persuasif secara lisan untuk like, comment, subscribe, dan share. Atau menggunakan call to action pada akhir video.

contoh call to action untuk subscribe youtube

Karena jumlah subscriber akan berpengaruh pada jumlah klik dan durasi view. Yang secara langsung juga akan berpengaruh pada performa channel.

Semakin positif performa channel Anda, semakin algoritma menyukainya. 

Siap Memaksimalkan Bisnis dengan Algoritma YouTube?

Nah, sekarang Anda sudah mengetahui kalau algoritma YouTube adalah sistem penyajian video yang menyesuaikan minat tiap viewer.

Jadi, yang harus kita lakukan yaitu membuat video yang fokus ke viewer. Dibarengi dengan memahami cara kerja algoritma YouTube, yaitu sistem search result dan discovery (rekomendasi).

Anda bisa mengikuti metode yang “ramah algoritma” agar konten Anda dapat menjangkau lebih banyak viewer. 

Namun, selalu pantau performa channel YouTube Anda karena algoritma adalah sistem yang dapat berubah kapan pun.

Bagaimana? Siap punya banyak viewers di YouTube?

banner panduan digital marketing

Naning Nur Wijayanti A rare talkative person whose love writing the most. As SEO Content Writer at Niagahoster, she loved to share an articles about Internet of Things.