Aldwin Nayoan Aldwin is a content writer at Niagahoster. Specializing in web hosting and WordPress, he is eager to help people uplevel their business on the internet. Apart from being a tech junkie, Aldwin likes fiction and photography.

Belajar Docker: Definisi, Fungsi, dan Cara Menginstalnya

5 min read

Featured image belajar Docker

Mengembangkan sebuah software dengan efisien itu penting. Terutama, untuk dapat dilakukan di berbagai lingkungan pengembangan sekaligus. Nah, Docker adalah salah satu solusi untuk mempermudah proses tersebut.

Apa itu Docker dan kenapa Anda perlu menggunakannya? Di artikel ini, Anda akan belajar Docker dengan lengkap, mulai dari fungsinya, cara instalasinya, dan tutorial membuat Docker container.

Selamat membaca!

Apa Itu Docker?

Docker adalah aplikasi untuk menyatukan berbagai file software dan pendukungnya dalam sebuah wadah (container) agar memudahkan proses pengembangan software.

Nah, mengapa Anda perlu menggunakan container seperti yang ditawarkan Docker?

Dalam pengembangan aplikasi, developer memerlukan virtualisasi di server agar aplikasi bisa berjalan di berbagai platform dengan konfigurasi hardware yang berbeda-beda.

Sayangnya, ketika menggunakan virtualisasi, Anda harus menyiapkan satu sistem operasi secara penuh. Jika membutuhkan beberapa virtualisasi, server perlu resource yang besar.

Nah, container bisa digunakan sebagai alternatif virtualisasi sehingga tidak perlu menyiapkan sistem operasi secara penuh. Dengan container, ukuran file menjadi lebih kecil dibandingkan virtualisasi yang biasa digunakan.

Fungsi Docker

Lalu, apa saja fungsi Docker yang akan memberikan manfaat pada pengembangan aplikasi Anda? Berikut adalah enam di antaranya: 

  1. Mempermudah Pengembangan Aplikasi
    Docker bisa mempermudah pekerjaan developer ketika mengembangkan aplikasi. Alasannya, Docker lebih hemat resource dan mampu menyediakan environment yang stabil untuk dijalankan di perangkat apapun, mulai dari cloud server hingga komputer pribadi.

Baca Juga: Apa Itu Microservices?

  1. Menyederhanakan Konfigurasi
    Docker tidak memiliki overhead sehingga developer bisa menjalankan aplikasi yang diuji tanpa konfigurasi tambahan.
  1. Memudahkan Pengembangan Kode Pipeline
    Developer bisa memanfaatkan Docker container sebagai tempat pengujian kode Pipeline beserta tools yang diperlukan dengan lebih mudah.
  1. Bisa Digunakan untuk Debugging
    Adanya fitur debug bisa membantu developer untuk mengatasi masalah pada aplikasi tanpa perlu bersusah payah meninggalkan environment di Docker.
  1. Mendukung Multitenancy
    Docker cocok digunakan untuk membuat aplikasi berstruktur multitenance seperti Software as a Service (SaaS). Anda bisa membuat lebih dari satu environment yang terisolasi dan menjalankan objek aplikasi untuk setiap tenant.
  1. Meningkatkan Sumber Daya dengan Cepat
    Dengan Docker, peningkatan sumber daya perangkat dapat dilakukan dengan cepat sehingga durasi pengembangan software  lebih singkat.

Istilah-Istilah dalam Docker

 Dalam penggunaan Docker, inilah beberapa istilah yang perlu Anda pahami:

  • Docker image — Kumpulan file yang menunjang sebuah aplikasi.
  • Docker container — Wadah untuk mengemas dan menjalankan aplikasi. Wadah ini mencakup kode, runtime, system tools, dan pengaturan. Container hanya bisa mengakses resource yang telah ditentukan dalam Docker image.
  • Docker client — Tempat di mana pengguna dapat mengirimkan perintah seperti Docker build, Docker pull, dan Docker run kepada Docker daemon.
  • Docker Engine Rest API — Komponen yang digunakan untuk berinteraksi dengan Docker daemon. Komponen ini bisa diakses klien melalui HTTP.
  • Docker daemon — Proses pengelolaan Docker images, container, network, dan storage volumes. Docker daemon menerima request dari Docker API dan akan memprosesnya.
  • Docker host — Komponen yang menyediakan lingkungan untuk menjalankan aplikasi. Docker host bertanggung jawab menerima perintah yang diberikan Docker client.
  • Docker registry — Wadah untuk menyimpan Docker image. Docker image akan memberi reaksi sesuai perintah yang diberikan. Misalnya, saat diberi perintah docker push, docker image akan didorong atau dibagikan ke registry Docker Hub.
  • Docker Hub — Layanan yang disediakan untuk menemukan dan berbagi Docker image.

Setelah mengetahui berbagai istilah tersebut, saatnya belajar Docker dan penggunaannya. Mari mulai belajar dari instalasi Docker sesuai sistem operasi yang Anda gunakan.

Cara Install Docker di Ubuntu

 Apabila ingin menginstal Docker Linux Server di sistem operasi Ubuntu, ikuti langkah-langkah berikut ini:

 1. Login ke Server Melalui SSH Client

 Langkah ini mengharuskan Anda untuk memiliki SSH client di komputer, misalnya PuTTY. Jika belum ada, Anda bisa download PuTTY melalui link yang ada di bagian Detail SSH di Member Area VPS Anda.

Link download PuTTY di Member Area VPS

 Apabila sudah memiliki PuTTY, jalankan client tersebut dan ketikkan alamat IP SSH server di kolom yang tersedia. Kemudian, klik Open.

Mengakses server melalui PuTTY

 Terminal SSH akan muncul di layar Anda. Lalu, login dengan root username dan password Anda.

Login SSH

 Sebagai catatan, Anda bisa cek root password di email yang Anda dapatkan dari Niagahoster setelah membeli paket VPS.

 2. Update Sistem

Update sistem Anda terlebih dahulu untuk memastikan keamanannya dengan menjalankan perintah berikut di terminal SSH:

sudo apt update

3. Install Package yang Dibutuhkan

Ada beberapa package yang dibutuhkan dalam instalasi Docker. Jalankan perintah di bawah ini untuk download package-package tersebut:

sudo apt-get install curl apt-transport-https ca-certificates software-properties-common

4. Tambahkan Repositori Docker

Berikut ini adalah beberapa perintah yang harus Anda jalankan untuk menambahkan repositori Docker: 

  1. Tambahkan GPG key: 
curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | sudo apt-key add -
  1. Tambahkan repositori Docker:
sudo add-apt-repository "deb [arch=amd64] https://download.docker.com/linux/ubuntu $(lsb_release -cs) stable"
  1. Lakukan update package database:
sudo apt update
  1. Pastikan Anda menginstal dari repositori Docker, bukan repositori Ubuntu:
apt-cache policy docker-ce

Setelah menjalankan empat perintah tadi, pesan seperti di bawah ini akan muncul: 

docker-ce:
   Installed: (none)
   Candidate: 16.04.1~ce~4-0~ubuntu
   Version table:
      16.04.1~ce~4-0~ubuntu 500
           500 https://download.docker.com/linux/ubuntubionic/stableamd64packages

5. Install Docker

Install Docker dengan menjalankan perintah di bawah ini:

sudo apt install docker-ce

6. Cek Instalasi Docker

Untuk memastikan bahwa instalasi Docker berhasil, jalankan perintah berikut ini:

sudo systemctl status docker

Pastikan hasilnya adalah loaded dengan status Active (running).

Cara Install Docker di CentOS

Apabila ingin menginstal Docker di CentOS, ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Login ke Server Melalui SSH Client

Untuk menginstal Docker, Anda harus login ke server melalui SSH client. Jika belum pernah menggunakan SSH client, Anda bisa mengikuti langkah pertama dalam cara install Docker di Ubuntu tadi.

2. Install Package yang Dibutuhkan

Sebelum bisa menginstal Docker di CentOS, Anda perlu menginstal package-package yang dibutuhkan. Jalankan perintah di bawah ini untuk melakukannya:

yum install -y yum-utils device-mapper-persistent-data lvm2

3. Tambahkan Repositori Docker

Anda harus menambahkan repositori Docker ke sistem agar bisa melakukan instalasi. Caranya, jalankan perintah di bawah ini:

yum-config-manager  --add-repo https://download.docker.com/linux/centos/docker-ce.repo

4. Install Docker

Sekarang, Anda bisa memulai instalasi Docker di CentOS dengan perintah berikut:

yum install docker-ce

5. Aktifkan Docker

 Docker di CentOS tidak otomatis berjalan setelah diinstal. Untuk mengaktifkannya, jalankan dua baris perintah berikut:

 systemctl enable docker 
 systemctl start docker

 6. Cek Status Docker

 Untuk memastikan bahwa Docker sudah aktif, jalankan perintah di bawah ini:

 systemctl status docker 

Cara Membuat Docker Container

 Anda sudah menginstal Docker, kan? Kini saatnya belajar membuat Docker container dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Login Melalui SSH Client

Untuk membuat Docker container, Anda harus melakukannya melalui SSH client. Jadi, pastikan Anda sudah login ke SSH client.

2. Tampilkan Daftar Image

Setelah login, pilih image yang ada di server. Jalankan perintah berikut ini untuk menampilkan daftar image Anda:

sudo docker images

Atau, jika Anda ingin menampilkan informasi masing-masing image, gunakan perintah ini:

sudo docker images --help

3. Download Image dari Docker Hub 

Apabila belum memiliki image di server, Anda harus download image dari Docker Hub. Docker Hub adalah tempat di mana Anda dan developer lainnya bisa saling berbagi Docker image.

Nah, Anda bisa mengunduh image dari Docker Hub langsung dari SSH client. Misalnya, Anda ingin download image Ubuntu. Di SSH client, jalankan perintah di bawah ini:

docker search ubuntu

Kemudian, download image tersebut dengan perintah berikut:

docker pull ubuntu

4. Buat dan Aktifkan Docker Container

Dengan adanya image, Anda siap membuat Docker container. Pertama-tama, buat container dari image yang baru saja di-download dengan perintah di bawah ini:

docker run ubuntu

Meski Docker container sudah dibuat, Anda harus mengaktifkannya dulu agar bisa berfungsi. Caranya, jalankan perintah berikut ini:

docker run -it ubuntu bash

Saat mengaktifkan Docker container, Anda juga bisa menamainya dengan perintah –name. Sebagai contoh, mari namai container tadi dengan nama MyContainer. Jadi, perintahnya seperti berikut:

docker run --name MyContainer -it ubuntu bash

Nama container tersebut akan digunakan dalam contoh-contoh pengelolaan container di bagian selanjutnya. 

Cara Mengelola Docker Container

Anda sudah membuat, menamai, dan menjalankan Docker container. Nah, untuk mengelola container tersebut, jalankan perintah-perintah sebagai berikut .

  • Menampilkan daftar Docker container
sudo docker ps -a
  • Menghentikan Docker container
sudo docker stop MyContainer
  • Kill Docker container
sudo docker kill MyContainer
  • Melihat status Docker container
docker stats

Menghapus Docker container

docker rm MyContainer

 Baca Juga: Apa itu Kubernetes? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Belajar Docker: Siap Mengembangkan Aplikasi Anda dengan Docker?

Docker adalah solusi untuk mempermudah pengembangan aplikasi. Dengan Docker container, Anda memiliki tempat untuk menguji aplikasi di berbagai perangkat. Tidak hanya itu, Anda akan menghemat resource server karena Docker container memiliki ukuran yang kecil.

Nah, agar pengembangan aplikasi Anda semakin efisien, penggunaan Docker harus didukung oleh server yang stabil. 

Untuk itu, Anda bisa menggunakan CyberPanel VPS Niagahoster yang sudah didukung dengan server OpenLiteSpeed sehingga menjamin kecepatan akses dari aplikasi Anda. 

Yang paling menarik, VPS CyberPanel Niagahoster memiliki fitur Docker Manager untuk memudahkan Anda mengelola aplikasi dengan lebih baik.

Tertarik untuk mengembangkan aplikasi dengan dukungan CyberPanel VPS Niagahoster? Tentukan paket VPS pilihan Anda terlebih dahulu!

Aldwin Nayoan Aldwin is a content writer at Niagahoster. Specializing in web hosting and WordPress, he is eager to help people uplevel their business on the internet. Apart from being a tech junkie, Aldwin likes fiction and photography.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *