Mirza M. Haekal Mirza is a member of SEO Team at Niagahoster. He loves to learn something new everyday.

User Experience (UX): Pengertian dan Tips Penerapannya untuk Pemula [Terlengkap]

6 min read

Featured image User Experience (UX) Pengertian dan Tips Penerapannya untuk Pemula

Tahukah Anda kalau user experience adalah salah satu aspek terpenting pada produk-produk digital di zaman sekarang? Entah itu pada website, aplikasi smartphone, software komputer, atau yang lainnya. Kenapa demikian?

Sekarang, banyak sekali produk digital yang menawarkan fungsi, fitur, hingga harga yang mirip satu sama lainnya. Kalau sudah begitu, apa yang membuat pengguna memilih salah satu dari produk tersebut? Jawabannya adalah user experience atau pengalaman mereka saat menggunakan produk tersebut.

Oleh karena itu, di artikel kali ini kami akan membahas mengenai user experience. Mulai dari pengertian, hingga tips cara menerapkan user experience yang baik dan benar pada produk Anda. Simak sampai selesai, ya!

Apa Itu User Experience?

Singkatnya, user experience adalah bagaimana pengalaman pengguna dalam berinteraksi/menggunakan produk digital Anda. Pengalaman ini dilihat dari betapa mudahnya pengguna untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari produk tersebut.

Dengan kata lain, user experience produk yang bagus tidak akan menyulitkan pengguna untuk mencapai tujuan mereka. Entah itu dari desain web yang user-friendly, produk yang ringan untuk diakses, menu yang tidak berbelit-belit, dan lain sebagainya. 

Sebaliknya, user experience yang buruk membuat pengguna frustasi karena kesulitan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kalau sudah begini, ada banyak efek buruk yang bisa terjadi kepada Anda.

Kami akan menjelaskan efek-efek buruk tersebut dengan lengkap tepat di bawah ini. Namun sebelum itu, berikut kami berikan contoh perbandingan user experience:

Dari contoh di atas, aplikasi mana yang kemungkinan besar lebih dipilih pengguna? Tentu aplikasi A, bukan? Kenapa? Karena pengalaman yang pengguna rasakan saat menggunakan aplikasi A itu lebih nyaman dan menyenangkan daripada dengan aplikasi B. 

Sampai di sini, Anda sudah paham bukan kenapa user experience adalah aspek sangat penting pada suatu produk digital. 

Baca Juga: Perbedaan UI dan UX

Efek User Experience yang Buruk bagi Bisnis Anda

Anda tidak boleh meremehkan user experience yang buruk. Karena hal tersebut bisa membawa banyak hal negatif kepada bisnis Anda. Apa saja itu?

1. Pengguna akan Meninggalkan Produk Anda 

Ini tentu adalah efek paling jelas dari buruknya user experience. Orang menggunakan produk Anda karena percaya bahwa produk tersebut akan memberikan apa yang mereka butuhkan dengan mudah. 

User experience yang buruk justru memberikan pengguna hal yang sebaliknya: kesulitan untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Akhirnya apa? Pengguna akan meninggalkan produk Anda karena tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan mudah.

2. Merusak Reputasi

user experience buruk bisa merusak reputasi

Jika ada satu orang saja pengguna yang mendapatkan user experience yang buruk dengan produk Anda, kemungkinan besar ia akan memberitahu orang lain. Anda bisa sedikit tenang kalau ia hanya memberitahu kepada keluarga atau teman terdekat saja. 

Namun, bagaimana kalau ia memberitahu ke seluruh jagat maya melalui media sosial atau review di Google? Rusak sudah reputasi bisnis Anda.

3. Menghambur-hamburkan Uang

Berdasarkan Fresh Consulting, memperbaiki user experience yang buruk setelah produk dirilis itu bisa berpotensi lebih mahal 100x daripada memiliki user experience yang bagus sejak awal. Ini tentu adalah jumlah yang sangat besar. 

Uang yang seharusnya bisa digunakan untuk pengembangan bisnis justru habis untuk perbaikan user experience produk Anda. Menghambur-hamburkan uang saja, bukan?

4. Bisnis Merugi

Buruknya user experience membuat pengguna kesulitan membeli apa yang diinginkan. Entah karena website/aplikasi yang lambat, halaman pembayaran yang tak terbuka, barang yang tak ditampilkan, dan lain sebagainya. Akhirnya, pengguna akan meninggalkan website/aplikasi Anda di tengah jalan sebelum mereka mendapatkan apa yang diinginkan.

Padahal, tujuan utama dari Anda mendirikan bisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan, bukan? Nah, bagaimana bisnis bisa mendapatkan keuntungan kalau pengguna bahkan tak bisa membeli apa yang Anda tawarkan?

Tips Penerapan User Experience

Efek dari user experience yang buruk di atas menyeramkan, bukan? Oleh karena itu, berikut kami berikan 5 tips untuk meningkatkan user experience agar Anda terhindar dari efek-efek tersebut.

1. Perubahan Itu Tak Selalu Baik

Mungkin Anda menyadari bahwa struktur dari website atau aplikasi itu hampir mirip satu sama lainnya. Kenapa begitu? sebab,  hal tersebut memang terbukti berfungsi dengan baik. Alasan utamanya adalah karena pengguna sudah terbiasa dalam menggunakan struktur seperti itu.

Pengguna itu tidak selalu suka dengan perubahan yang Anda lakukan. Mereka sudah terbiasa dengan kebiasaan lama dan cenderung tidak mau untuk beradaptasi dengan perubahan baru yang terlalu banyak. 

Memang, perubahan itu berguna untuk membedakan produk Anda dengan kompetitor. Tapi, kalau Anda justru membuat bingung pengguna dengan perubahan tersebut, bukannya lebih baik untuk tidak merubahnya? Toh, pengguna juga tidak terlalu mempermasalahkan apabila struktur produk Anda mirip-mirip dengan yang lainnya.

Jadi, lebih baik Anda menggunakan struktur yang memang sudah terbukti berfungsi dengan baik di pasaran. Anda bisa merubahnya sedikit agar sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Misal mengubah isi teks dan warna di CTA.

Baca Juga: UX Writer

2. Gunakan Desain yang Simpel, Konsisten, dan Responsive

Kenapa membuat sesuatu yang rumit jika Anda bisa membuatnya simpel? Desain yang rumit itu bisa membuat pengguna pusing dan akhirnya meninggalkan produk Anda.

Hal yang bisa dimaklumi. Sebab, tak ada orang yang tahan dengan satu layar penuh oleh berbagai elemen, gambar dan tulisan-tulisan yang tidak perlu. 

Begitu juga dengan desain yang tidak konsisten. Pengunjung akan merasa kebingungan dan merasa tersesat jika desain setiap halaman berubah-ubah dengan drastis. Efeknya, pengunjung bakal bertanya-tanya apakah mereka masih berada di dalam website/aplikasi Anda. 

Maka dari itu, lebih baik Anda menggunakan desain yang simpel dan konsisten. Buang semua hal yang berpotensi memperlambat dan menyulitkan pengguna untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Masih bingung? Berikut kami berikan tips untuk membuat user experience design Anda simpel dan konsisten:

  • Setiap halaman memiliki tujuan yang jelas. Misalnya, halaman keranjang barang hanya terdapat daftar barang yang ada di keranjang pengguna saat itu.
  • Pastikan desain yang konsisten di setiap halaman. Mulai dari warna, font yang dipilih, bentuk ikon, hingga gambar sekalipun.
  • Tujuan dari setiap halaman bisa langsung dipahami pengguna. Jika Anda merasa pengguna akan membutuhkan penjelasan mengenai tujuan halaman tersebut, berarti halaman tersebut masih belum cukup simpel.
  • Informasi tambahan yang tidak terlalu penting wajib berada di bawah. Misalnya, informasi mengenai rekomendasi barang/konten sejenis.
  • Buat website Anda responsive dan mobile-friendly. Lebih dari separuh populasi manusia menggunakan smartphone. Jadi, sangat penting untuk membuat website Anda responsive dan mobile friendly. Tenang, kami sudah membahas cara-caranya di artikel →Cara Membuat Website Mobile Friendly dalam 11 Langkah

3. Pahami Keinginan dan Kebutuhan Pengguna

user experience itu memahami keinginan pengguna

Memahami keinginan pengguna dan beranggapan bahwa pengguna membutuhkannya itu adalah dua hal yang berbeda, lho.

Anda harus menghindari menggunakan asumsi dan feeling bahwa pengguna akan membutuhkan sesuatu. Melainkan, lakukanlah riset yang mendalam kepada audiens Anda untuk mengetahui apa yang sebenarnya mereka butuhkan dan inginkan.

Anda bisa melakukan usability testing kepada pengguna untuk mendapatkan feedback. Atau bisa juga dengan mengawasi bagaimana pengguna menggunakan produk yang mirip—baik secara langsung maupun dari jarak jauh.

Jika memilih melakukan survei, setidaknya Anda harus bisa mendapatkan jawaban dari tiga pertanyaan ini:

  • Bagaimana demografi pengguna Anda? Misalnya: laki-laki, perempuan, orang yang melek teknologi, orang yang awam teknologi, dewasa, remaja, dan lain sebagainya.
  • Apa yang pengguna butuhkan dan bagaimana Anda akan memberikan solusi terhadap kebutuhan tersebut?
  • Seberapa sulit pengguna menggunakan produk Anda? Pastikan Anda memberikan pilihan —misalnya mudah, cukup sulit, dan sulit— serta minta juga kepada pengguna untuk menuliskan alasannya.

4. Pastikan Hal-hal yang Penting Menonjol

Bukankah enak jika langsung menemukan sesuatu yang Anda cari tanpa perlu usaha berlebih untuk mencarinya?

Nah, pengguna produk Anda juga mempunyai keinginan seperti itu. Oleh karena itu pastikan bahwa hal-hal yang penting itu menonjol daripada yang lainnya.

Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan mengenai hal ini:

  • Hal terpenting di suatu halaman haruslah yang paling menonjol. Entah itu judul artikel, pengumuman, informasi tertentu, atau yang lainnya.
  • Call-to-action (CTA) haruslah menarik dan jelas. Salah satu ciri CTA yang jelas adalah pengguna tak kebingungan mengenai tujuan kenapa CTA itu berada di sana. Kami sarankan Anda membaca artikel →Tingkatkan Conversion Rate Anda dengan 5+ Tips CTA ini supaya CTA bisa menarik dan tidak membuat pengunjung bingung.
  • Perhatikan warna. Beberapa pengguna sudah familiar dengan warna-warna spesifik di pada produk digital. Misalnya, warna biru untuk link, warna merah untuk pesan error/peringatan, dan lain sebagainya. Jadi, Anda tak perlu mengubahnya. 
  • Perhatikan kolom pencarian. Umumnya, kolom pencarian itu memiliki tampilan kaca transparan dan berada di bagian atas halaman. Selain itu, Anda juga harus memberikan kata “Cari,” atau “Search” agar pengguna tahu kalau itu memang kolom pencarian.

Baca Juga: 9+ Website Layout Terbaik untuk Tingkatkan Konversi dan User Experience

5. Berikan Perjalanan yang Lancar untuk Pengguna

Maksudnya adalah pengguna berpindah dari satu halaman website/aplikasi ke halaman yang lainnya dengan lancar tanpa hambatan hingga mereka mencapai tujuan mereka. Untuk mencapai hal ini, Anda harus memikirkan baik-baik apa yang akan pengguna lakukan di halaman tersebut.

Kami berikan contoh perjalanan yang lancar untuk website: awalnya, pengguna memulai perjalanannya dari artikel blog. Misalnya, artikel tersebut membahas “Cara Membuat WordPress.” 

Nah, Anda bisa mengarahkan pengguna ke artikel lain yang masih berhubungan. Seperti “Hal yang Wajib Dilakukan Setelah Membuat WordPress,” atau “Daftar Plugin yang Wajib Install di WordPress.” 

Jika langkah selanjutnya sudah terpikirkan, Anda harus mulai memikirkan akhir dari perjalanan pengguna. Akhir dari perjalanan pengguna ini adalah saat apa yang Anda tawarkan dan apa yang pengguna butuhkan itu bertemu. 

Apabila pengguna mencari artikel berkualitas dan website Anda memang menawarkan artikel berkualitas, berarti akhir perjalanan pengguna adalah tombol subscribe. Begitu juga apabila website Anda menjual suatu barang dan pengguna membutuhkan barang tersebut. Berarti perjalanan akhir pengguna adalah membeli barang tersebut dari Anda.

Intinya adalah: berikan perjalanan selancar mungkin sampai pengguna mendapatkan apa yang diinginkan. Semua klik, semua halaman, atau semua kegiatan pengguna itu haruslah membawa mereka selangkah lebih dekat kepada tujuan. 

Jangan sampai Anda memberikan halaman berisi informasi tak penting, halaman error, atau halaman yang justru membawa pengguna balik lagi ke perjalanan awal. Jika pengguna menemukan halaman-halaman tersebut, mereka akan frustasi dan langsung meninggalkan website Anda saat itu juga.

Baca Juga: Panduan Membuat Struktur Website yang SEO Friendly

User Experience Itu Penting!

Sekali lagi kami tekankan bahwa user experience adalah salah satu aspek penting untuk memastikan pengunjung nyaman menggunakan produk Anda. Dengan user experience yang bagus maka pengguna akan kembali lagi menggunakan produk Anda dan akan senang hati merekomendasikannya ke orang lain. 

Jadi, saat Anda menciptakan produk digital seperti membuat website atau membuat blog, usahakan untuk mengeluarkan tenaga ekstra agar memastikan user experience yang bagus, ya!

Kami harap artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa klik subscribe untuk mendapatkan info terbaru dan terlengkap lainnya mengenai dunia teknologi seperti artikel ini. Sampai jumpa!

Mirza M. Haekal Mirza is a member of SEO Team at Niagahoster. He loves to learn something new everyday.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *