Mirza M. Haekal Mirza is a member of SEO Team at Niagahoster. He loves to learn something new everyday.

7+ Tips Memulai Digital Agency Indonesia yang Bergengsi di Masa Kini

9 min read

Featured image 7+ Tips Memulai Digital Agency yang Bergengsi di Masa Kini

Jika Anda sudah lama berkarir sebagai pekerja freelance, mungkin terbesit keinginan untuk memulai digital agency sendiri. Hal yang bisa dimaklumi karena memulai agency adalah langkah tepat untuk melebarkan sayap Anda dan mendapatkan lebih banyak cuan.

Namun, memulai agency tentu saja tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak sekali hal yang harus Anda persiapkan. Mulai dari menentukan model bisnis, promosi, sampai mencari pegawai. Jauh berbeda dengan solo career sebagai freelancer.

Nah, itulah kenapa artikel ini dibuat. Anda akan menemukan berbagai tips dalam memulai digital agency yang telah kami kumpulkan dari berbagai sumber. Termasuk dari hasil wawancara dengan orang-orang yang pernah atau sedang bergelut di dunia digital agency. 

So, tanpa berlama-lama lagi… Selamat membaca, ya!

Apa Itu Digital Agency?

Seperti namanya, digital agency adalah perusahaan yang membantu pemasaran digital suatu bisnis. Mulai dari memikirkan strateginya, pembuatan konten, hingga eksekusinya di jagat maya itu sendiri. 

Maka dari itu, tidak semua digital agency memiliki produk dan jasa yang sama. Tergantung dari niche dan model bisnis yang dipilih. Apa itu niche dan model bisnis yang dimaksud? Kami akan membahas dua hal ini lebih jauh di bawah. 

Namun umumnya, digital agency menawarkan produk dan jasa sebagai berikut:

  • Pembuatan dan pengelolaan website
  • Search Engine Optimization (SEO)
  • Iklan online berbayar (SEM, banner, iklan media sosial)
  • Pembuatan aplikasi
  • Desain grafis
  • Content marketing 
  • Social media marketing 
  • Email marketing
  • Jasa fotografi
  • Produksi video

Mengapa Memulai Bisnis Digital Agency?

Jawabannya simpel: Karena digital marketing.

Hampir semua bisnis di muka bumi sudah menggunakan digital marketing. Tak peduli bisnis besar atau kecil, pemasaran tradisional mulai ditinggalkan karena tak lagi efektif di zaman serba online ini.

Tak percaya? Buktinya, konsumen digital di Indonesia meningkat dari 119 juta tahun lalu menjadi 137 juta di tahun 2020 ini. Presentasenya pun juga melonjak dari 58% menjadi 68% dari total populasi. Wow!

Namun sayangnya, tak semua bisnis bisa menerapkan digital marketing dengan optimal. Masih banyak yang belum punya website, sosial media yang tak terurus, hingga sekedar foto produk yang kurang mengunggah. Anda pasti sudah sering menemukan bisnis yang seperti ini.

Efeknya, dari satu juta UMKM yang mencoba merambah online, hanya 5% saja yang berhasil. Kendalanya? 34% tak dapat menggunakan internet dan 23,8% karena kurang pengetahuan menjalankan usaha secara online. Artinya, walaupun potensi konsumen di pasar digital itu sangatlah besar, tapi timpang dengan sedikitnya jumlah UMKM yang go online.

Nah, disitulah celah yang bisa dimanfaatkan oleh digital agency Anda. Masih banyak UMKM dan bisnis yang masih setengah-setengah dan belum optimal dalam menerapkan digital marketing. Mereka membutuhkan Anda supaya produknya bisa mencolok di antara kompetitor dan memenangkan persaingan.

Supaya lebih meyakinkan, berikut adalah beberapa alasan kenapa bisnis mengandalkan digital agency untuk pemasarannya. Jadi, Anda bisa bernafas lega karena peluang digital agency ke depannya cukup baik.

1. Ditangani oleh Ahlinya

Tidak semua bisnis digital ataupun perusahaan pada umumnya mempunyai divisi pemasarannya sendiri. Apalagi jika bisnisnya masih seumur jagung dan berusaha menghemat gaji pegawainya. Kalau sudah begitu, daripada pemasarannya tidak optimal, mending di serahkan saja kepada digital agency yang sudah ahlinya, kan?

2. Bisnis Bisa Lebih Fokus

Pemasaran digital yang bagus itu membutuhkan tenaga dan waktu yang tak sedikit. Mulai dari memikirkan strateginya, melakukan riset, menciptakan konten, mencari model untuk promosi produk, dan lain sebagainya. 

Kalau terlalu sibuk melakukan pemasaran digital, kapan bisa fokus menjalankan bisnis dan mengembangkannya? Maka dari itu, bisnis memilih menggunakan digital agency agar bisa fokus pada hal-hal lain yang lebih penting.

3. Perkembangan Digital Marketing yang Ngebut

Tahukah Anda kalau 76% orang menganggap dunia pemasaran itu lebih banyak berubah dalam dua tahun terakhir dibanding 50 tahun kebelakang? Bukan suatu hal yang mengejutkan sebenarnya karena internet memang berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Maka dari itu, banyak bisnis yang tak mampu mengikuti perubahan yang ngebut bak Valentino Rossi ini. Efeknya, mereka akan mengandalkan digital agency supaya tak ketinggalan tren pemasaran dan tetap relevan dengan audiensnya.

Tips Komplit Memulai Digital Agency

Sampai di sini, Anda sudah paham apa itu digital agency dan kenapa worth it untuk memulainya. Sekarang, saatnya Anda belajar tips memulai digital agency supaya bisa sukses di masa kini. Ada sembilan tips yang bisa dicoba dan semuanya sudah kami urutkan dari yang terpenting supaya memudahkan Anda.

1. Tentukan Jasa yang Ditawarkan

Di awal mula terbentuknya digital agency, Anda tak perlu menawarkan banyak jasa, kok. Satu atau dua sudah cukup. Anda bisa mulai dengan menawarkan jasa sesuai skill yang dimiliki dan jasa lain yang masih berhubungan. Dengan begini, Anda bisa berhemat dan tak perlu merekrut banyak pegawai sekaligus. 

Berikut kami berikan beberapa contohnya:

Jasa UtamaJasa Pendamping
Content MarketingOptimasi SEO
Content MarketingCopywriting
Membuat WebsiteOptimasi Website
Membuat WebsiteDesain Website
Desain WebsiteOptimasi Website
Optimasi SEOAudit Website
Social Media MarketingCopywriting
Desain GrafisIklan Grafis
VideographerIklan Video

2. Pilih Niche Market

Niche market adalah segmentasi dari pasar yang lebih luas (mass market). Artinya, alih-alih mencari klien dari berbagai jenis industri, digital agency Anda hanya menarget pasar yang spesifik dan lebih kecil. Misalnya, niche market digital agency Anda adalah industri kuliner. Berarti, Anda hanya menarget klien yang punya bisnis kuliner saja. 

“Wah, kalau begitu nanti gak dapet banyak klien, dong?”

Memang menerima berbagai jenis klien di awal terbentuknya agency itu menggiurkan. Namun, menurut praktik yang umum di dunia freelancer, tidak memiliki niche spesifik ternyata mempunyai kerugian jangka panjang. Begitu juga saat diterapkan di digital agency. 

Dikarenakan tidak punya niche, digital agency Anda tak akan memiliki nilai jual (USP). Efeknya, Anda bakal susah membangun reputasi dan tampil mencolok di antara ratusan digital agency lainnya. Selain itu, mengerjakan permintaan klien dari industri yang berbeda-beda juga boros tenaga dan biaya. 

Lalu, bagaimana cara memilih niche market yang tepat untuk digital agency? Pertanyaan bagus! Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:

  • Cari Niche Market Potensial

Sebagai permulaan, Anda bisa melakukan riset kata kunci untuk mencari niche market yang potensial. Dengan begini, Anda akan mendapatkan ide tentang niche spesifik yang dibutuhkan oleh orang. Jadi, potensi ke depannya memang bagus. 

Anda bisa riset dengan tools kata kunci gratis seperti Ubersuggest, KWFinder, atau SEMrush. Cara penggunaan masing-masing tools bisa Anda temukan di → 9 Cara Riset Keyword Akurat 

  • Lakukan Riset Pasar

Setelah menemukan ide yang potensial, Anda perlu memastikan kalau ide tersebut memang layak dijadikan bisnis. Bagaimana caranya? Dengan melakukan riset pasar! Anda bisa melakukan riset pasar ke situs-situs freelance. Sebab, di sanalah biasanya orang-orang mencari jasa yang berhubungan dengan digital marketing. 

Jika Anda tak menemukan layanan yang serupa, kemungkinan besar ide Anda tak akan laku di pasaran. Sebaliknya, jika Anda menemukan layanan yang sesuai dengan kata kunci, berarti niche market tersebut bisa dicoba.

  • Uji Coba Niche Market

Terakhir, saatnya Anda melakukan uji coba niche market tadi. Pertama, Anda bisa membuat landing page layanan tersebut di website digital agency Anda. Kemudian, jalankan campaign iklan seperti pay-per-click dengan Google Ads. Tujuannya supaya digital agency Anda muncul di Google saat ada yang mencari dengan kata kunci tersebut. 

Lalu, perhatikan hasil uji coba Anda. Kalau hasilnya memuaskan berarti selamat! Anda sudah menemukan niche market yang cocok. Namun, kalau hasilnya belum memuaskan, berarti saatnya mengulang lagi dari awal sampai menemukan ide yang pas.

Oh ya, di atas hanyalah penjelasan menentukan niche market secara singkat. Anda bisa menemukan panduan lengkapnya di → 3 Cara Tepat Menentukan Niche Market untuk Bisnis

3. Tentukan Model Bisnis

Model bisnis adalah bagaimana sistem pembayaran agensi Anda. Memilih model bisnis ini cukup penting di tahap awal. Sebab, dengan model bisnis yang tepat Anda bisa menjalankan agency dengan efisien sehingga lebih cepat berkembang.

Ada tiga jenis model bisnis yang umumnya digunakan oleh digital agency:

Harga Tetap 

Seperti namanya, Anda sudah memberikan harga tetap untuk setiap jasa yang ditawarkan. Misalnya, content marketing 10 artikel dengan harga 500 ribu rupiah atau pembuatan logo perusahaan seharga 750 ribu rupiah.

Model bisnis ini sangat populer di Indonesia karena sederhana dan mudah diterapkan. Klien juga suka karena semua sudah jelas dari awal sehingga bisa mengatur anggarannya.

Namun, kekurangan model bisnis ini adalah setiap order itu berbeda-beda tingkat kesulitannya. Misalnya, order A itu mudah sehingga Anda selesai lebih cepat dan untung besar. Tapi, order B ternyata sangat sulit dan banyak revisi sehingga Anda mendapatkan profit lebih sedikit atau justru tombok.

Per Jam

Model bisnis ini jarang diterapkan di Indonesia, tapi cukup populer di luar negeri. Singkatnya, Anda sudah memasang tarif per jamnya untuk semua jasa yang ditawarkan. Nantinya, klien akan membayar sesuai waktu yang Anda habiskan untuk menyelesaikan ordernya tersebut.

Misalnya, klien A order jasa content marketing yang tarifnya 50 ribu per jam di agency Anda. Lalu, Anda menyelesaikan order tersebut dalam 10 jam, berarti klien harus membayar 500 ribu. 

Kelebihan model bisnis ini adalah agency Anda akan tetap untung tak peduli seberapa sulit ordernya. Sedangkan kekurangannya adalah klien kadang merasa tak adil atau curiga dengan waktu yang sebenarnya Anda habiskan.

Biaya Tetap Per Bulan

Dengan model bisnis ini Anda akan menarik uang setiap bulannya sesuai jumlah yang disepakati sampai proyek selesai. Model bisnis ini biasanya dibebankan pada proyek jangka panjang atau klien tetap.

Sebagai contoh, klien order content marketing dua artikel per hari selama setahun. Lalu, setelah tahu tingkat kesulitannya Anda sepakat dengan biaya 2,5 juta rupiah per bulannya. Nah, itulah jumlah yang harus dibayarkan klien setiap bulannya di tanggal yang sudah ditentukan.

Keuntungan model bisnis ini adalah jaminan pemasukan setiap bulannya bagi Anda. Klien juga bisa mengatur anggarannya dengan leluasa karena semua sudah clear di awal. 

Sedangkan kekurangannya adalah Anda akan kesulitan mendapatkan klien baru. Sebab, calon klien belum tahu bagaimana kinerja Anda, tapi sudah diharuskan membayar per bulan dalam jangka waktu tertentu.

4. Tentukan Nilai Jual

Setelah menentukan model bisnis, Anda harus bisa menjawab pertanyaan ini tanpa berpikir lama: apa yang membuat klien mau membayar Anda dibanding kompetitor?

Jika masih butuh beberapa menit untuk menjawabnya —atau bahkan tak bisa menjawabnya sama sekali— berarti digital agency Anda butuh nilai jual. Lalu, Apa sih sebenarnya nilai jual itu?

Nilai jual atau Unique Selling Point (USP) adalah hal yang membedakan bisnis Anda dengan kompetitor. Dengan kata lain, USP inilah yang menjadi alasan klien memilih Anda dan bukannya digital agency sebelah. 

Tanpa USP, digital agency Anda tak ada bedanya dengan ratusan digital agency lain di Indonesia. Kalau sudah begini, kenapa klien harus repot-repot memilih digital agency Anda?

Ambil contoh Diciri. Digital Creative Provider asal Bogor ini mempunyai USP yang cukup jarang dimiliki agency lainnya. Mereka punya aplikasi sendiri dan menerapkan konsep “connecting idea” dengan kliennya. 

Keberadaan aplikasi yang berfungsi selayaknya marketplace memudahkan klien untuk melakukan order. Sementara “connecting idea” mengajak klien untuk berdiskusi bersama dan mencari solusi terbaik atas permasalahan yang ada. 

Kedua hal tersebut tentu saja menjadi daya tarik yang cukup menggoda. Efeknya, klien tak akan kesulitan memilih antara Diciri atau agency lain yang “biasa-biasa saja.” Cuan datang sendirinya karena USP.

Maka dari itu, pastikan digital agency Anda memiliki USP. Tenang saja, USP tak perlu muluk-muluk, kok. Berikut kami berikan beberapa ide USP untuk digital agency Anda: 

  • Gratis konsultasi;
  • Diskon untuk order pertama;
  • Customer service ramah;
  • Revisi sepuasnya;
  • Garansi uang kembali jika lewat deadline;
  • Bonus bingkisan.

Jika ingin mempelajari USP lebih lengkap, Anda bisa membaca artikel → Apa Itu Unique Selling Point (USP)? Bagaimana Cara Menentukannya untuk Bisnis Anda?

5. Buat Website

Website untuk digital agency itu bagaikan Spongebob dan Patrick; tak terpisahkan. 

Website bisa menjadi media terbaik untuk memamerkan digital agency Anda ke dunia. Mulai dari apa jasa yang Anda tawarkan, bergerak di niche market mana, apa nilai jual yang agency Anda miliki, portofolio yang pernah dikerjakan, dan lain sebagainya. Jadi, calon klien bisa mengenal Anda dengan mudah tanpa harus cari info ke sana kemari.

Oh ya, jangan lupa untuk menerapkan SEO di website Anda. Sehingga website Anda bisa muncul di posisi atas Google saat orang mencari tentang digital agency. Lalu, pastikan juga bahwa website digital agency Anda memiliki empat halaman ini:

  • Landing page — menampilkan semua jasa Anda disertai tombol untuk melakukan order (call to action);
  • Portofolio — menampilkan proyek-proyek yang sudah Anda selesaikan beserta testimoni klien;
  • About Us — menceritakan siapa Anda, apa saja pencapaiannya, serta visi dan misi yang dijunjung;
  • Contact Us — berisi informasi kontak yang bisa dihubungi calon klien. Mulai dari nomor telepon, email, lokasi kantor, dan lain sebagainya.

6. Terapkan Digital Marketing

Hal ini sepertinya sangat jelas dan tak perlu dijelaskan panjang lebar.  Anda pasti sudah paham betul betapa pentingnya pemasaran digital di zaman sekarang. Jadi, menerapkannya ke bisnis sendiri pun menjadi langkah wajib yang tak boleh dilewatkan.

Maka dari itu, untuk strategi dan penerapannya, kami serahkan sepenuhnya kepada Anda. Mulai dari social media marketing, membuat Google Bisnisku, content marketing, copywriting, dan lain sebagainya.

Namun, jika membutuhkan referensi tambahan, Anda bisa mendownload ebook gratis di bawah ini:

banner panduan digital marketing

7. Jalankan Content Marketing

Anda pasti sudah familiar dengan content marketing, tapi apakah Anda sudah menerapkannya di digital agency milik sendiri?

Berdasarkan pengamatan kami, content marketing masih sering dilewatkan oleh digital agency pemula. Umumnya, karena tiga penyebabnya: pertama, terlalu sibuk mencari klien sehingga tak punya waktu. Kedua, tak tahu cara membuat konten yang tepat untuk menarik audiens. Dan terakhir, content marketing membutuhkan usaha cukup besar.

Padahal, content marketing punya segudang manfaat bagi bisnis. Mulai dari meroketkan brand awareness, mendapatkan kepercayaan pelanggan, meningkatkan trafik ke website, hingga mengkonversi pelanggan.

Sayang sekali bukan jika digital agency Anda melewatkan semua manfaat tersebut? Maka dari itu, di bawah ini adalah beberapa solusi yang bisa Anda coba:

  • Gunakan jasa freelance content writer yang khusus mengurus content marketing Anda. Dengan begini, Anda bisa tetap fokus mencari klien dan di saat yang sama menghemat pengeluaran karena tak perlu membayar gaji full time.
  • Buat konten dalam bentuk email. Umumnya, bentuk kontennya lebih singkat sehingga tak membutuhkan banyak usaha dan waktu. Seperti email promosi, newsletter, pengumuman, dan lain-lain.
  • Bagikan konten di website ke media sosial. Jadi, Anda tak perlu membuat konten tambahan, tapi tetap bisa mendapatkan manfaat penuh dari content marketing.

8. Manfaatkan Pekerja Freelance

Saat agency baru terbentuk, mungkin Anda akan kesulitan menggaji pegawai full-time. Terutama pegawai dengan spesialisasi di bidang tertentu dan berhubungan dengan jasa yang Anda tawarkan. Seperti SEO Specialist, Video Production Specialist, Social Media Specialist, dan lainnya.

Untungnya, sekarang banyak pekerja freelance dengan berbagai keahlian yang bisa Anda rekrut. Mulai dari akuntan, content writer, admin media sosial, hingga para specialist dengan pengalaman bertahun-tahun. 

Anda bisa menemukan mereka di situs-situs freelance yang daftar lengkapnya sudah kami tulis di → 10+ Situs Freelance Terbaik dan Terpercaya

Biaya untuk mempekerjakan pekerja freelance tak semahal dengan pegawai full-time. Selain itu, Anda tak perlu memikirkan tentang benefit yang biasanya diberikan ke pegawai tetap. Seperti uang makan siang, uang transportasi, asuransi, dan lain sebagainya. 

Anda juga bisa merekrut mereka jika ada order saja. Sehingga jika tak ada order, Anda tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Berbeda dengan pegawai full-time yang tak peduli ada order atau tidak, Anda tetap harus membayar gaji bulanannya.

Namun ingat, merekrut pegawai freelance tak bisa Anda andalkan selamanya. Ini hanyalah solusi jangka pendek saja. Jadi, Anda wajib mempekerjakan pegawai full-time saat keuangan stabil, ya!

9. Bergabung dengan Layanan Reseller Hosting

Apakah digital agency Anda menawarkan jasa pembuatan website? Jika iya, berarti wajib hukumnya bagi Anda untuk bergabung dengan layanan reseller hosting.

Seperti namanya, reseller hosting adalah layanan yang memungkinkan Anda untuk menjual kembali hosting ke klien dengan harga yang lebih tinggi. Jadi, Anda bisa mendapatkan cuan tambahan dari sini.

Sudah banyak penyedia hosting di Indonesia yang menyediakan reseller hosting. Misalnya, Niagahoster dengan layanan Niagahoster Partner (NiPa). 

Salah satu kelebihan NiPa adalah memudahkan manajemen klien. Di mana Anda bisa mengelola banyak klien dari satu akun reseller area tanpa perlu login satu per satu. Jadi, Anda bisa bekerja lebih efisien dan menghemat waktu.

Hebatnya lagi, semua itu bisa Anda dapatkan di NiPa tanpa biaya sepeserpun! Gratis daftar, tanpa deposit, dan tak ada biaya bulanan. 100% free! 

Menarik sekali, bukan? Untuk info lebih lengkap dan cara mendaftarnya, Anda bisa klik tombol di bawah ini.

Ayo, Mulai Digital Agency Anda Sekarang!

Nah, di atas adalah tips-tips memulai digital agency Indonesia yang kami kumpulkan dari berbagai sumber. Cukup banyak juga ya tipsnya? Sebab, memang bukan hal yang mudah untuk memulai agency yang bagus masa kini. 

Namun tentu saja, sulit bukan berarti mustahil. Anda juga berkesempatan membangun digital agency yang sukses.

Kuncinya adalah tentukan niche yang potensial, temukan nilai jual Anda, buat website yang rapi, dan gunakan jasa freelancer untuk menghemat pengeluaran. Jika Anda bisa menggabungkan keempat hal tersebut dengan baik, bukan hal yang mustahil digital agency Anda akan sukses besar.

Selamat mencoba tips-tips di atas dan semoga sukses, ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Baca Juga: Karya Web Studio, Dari Karyawan Jadi Pemilik Perusahaan

Mirza M. Haekal Mirza is a member of SEO Team at Niagahoster. He loves to learn something new everyday.