Ridandi Bintang Pamungkas Bintang is an avid learner with years of experience in Marketing and Business Management subjects. Aside from writing, Bintang loves reading books and collecting movies.

Hati-Hati! Inilah Tantangan UMKM di Indonesia Pada Tahun 2023

5 min read

hati hati inilah tantangan umkm di indonesia pada tahun 2020

Sektor UMKM di Indonesia kerap menghadapi tantangan, khususnya terkait pendanaan dan pemasaran. Cobaan ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19. Tercatat ada sekitar 63,9% UMKM yang omsetnya berkurang hingga lebih dari 30%

Mengingat 97% pekerja diserap oleh sektor UMKM, tentu kondisi saat ini cukup mengkhawatirkan bagi perekonomian Indonesia.

Namun, di balik tren ekonomi yang negatif, situasi pandemi ternyata justru ikut meningkatkan jumlah transaksi online. Menurut Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kominfo, jumlah transaksi online di masa pandemi mengalami peningkatan hingga 400%.

Kemungkinan besar, lonjakan tersebut disebabkan oleh banyaknya aktivitas yang dilakukan dari rumah, termasuk berbelanja.

Hal ini senada dengan pernyataan Jacob Win, kepala Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Kanjuruhan Malang. Menurutnya, tren peralihan calon konsumen ke online memang sedang meningkat.

“Kalau kita lihat dari data yang ada secara internasional, memang saat ini belanja online itu menjadi salah satu gaya hidup.” ujarnya.

Itu artinya, tren belanja online lambat laun pasti meningkat. Tapi menariknya, lonjakan aktivitas belanja online justru terasa signifikan di masa-masa pandemi.

“Peningkatannya bisa lebih dari 70% secara internasional.” Jacob menambahkan.

Pertanyaannya, mampukah UMKM memanfaatkan peluang tersebut? Sebelum pertanyaan itu terjawab, UMKM perlu mengatasi beberapa tantangan terlebih dahulu.

Keraguan Sebelum Memutuskan Go Online

Menurut Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, saat ini hanya 13% UMKM saja yang sudah mulai beralih dari offline ke online. 

Nah, apa yang menyebabkan UMKM menjadi ragu untuk go online? Salah satu penyebab paling umum adalah khawatir kalah saing dengan bisnis yang skalanya sudah lebih besar.

Banyak penggiat UMKM yang mengira teknologi hanya mampu dimanfaatkan oleh usaha yang sudah berskala besar. “Saya kira untuk UMKM go online, masih perlu proses edukasi. Karena mereka masih ragu, usaha kecil takut ketelen usaha gede,” ujar Teten.

Untuk mengatasi hal ini, Teten merasa bahwa edukasi terkait pemasaran online perlu ditekankan pada para pemilik UMKM. “Saya kira kondisi ini cukup berat dan perlu ada upaya-upaya untuk terus melakukan edukasi kepada para pelaku UMKM.” tambahnya.

Agar bisa bersaing dengan usaha yang berskala lebih besar, para penggiat UMKM dapat mengasah skill pemasaran online mereka. Karena, eksekusi pemasaran online yang tepat dapat mendorong perkembangan usaha dalam jangka panjang.

Baca Juga: 4 Rahasia Sukses UMKM Go Online

tantangan umkm belajar online

Coklat nDalem, misalnya, sudah go online dan memiliki website sejak tahun 2013. Awalnya, bisnis coklat asal Yogyakarta ini hanya ingin menyediakan informasi perusahaan yang dapat diakses oleh calon konsumen melalui websitenya.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak manfaat yang mereka rasakan dengan menggunakan website. 

“Orang jadi tahu tentang Coklat nDalem, orang dari luar kota bisa melihat profil dulu sebelum berkunjung ke Coklat nDalem, dan secara brand jadi lebih terpercaya” ujar Meika Hazim, founder Coklat nDalem

Baca Juga: Apa Manfaat Website?

Kurangnya Kesiapan untuk Beralih dari Offline ke Online

Masalah lain yang kerap membuat pemilik UMKM mengurungkan niat untuk go online adalah ketidaksiapan dari segi wawasan dan infrastruktur

Hal ini diamini juga oleh Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Wayan Dipta

“Tantangannya e-commerce adalah soal infrastruktur jaringan dan soal knowledge pelaku UKM (dengan IT). Karena belum semua pelaku itu melek internet.”

Menjawab permasalahan ini, pemerintah berinisiatif melakukan perluasan akses infrastruktur digital dengan menyediakan layanan internet di 12.500 titik desa dan area publik. 

Tidak hanya itu, pemerintah juga memberi bantuan pelatihan via website www.edukukm.id. Website ini menyediakan berbagai kursus online terkait koperasi dan bisnis online yang bisa diakses secara gratis oleh siapa saja, khususnya para pengusaha.

Agar lebih siap untuk beralih ke dunia online, para pemilik UMKM juga dapat mengasah skill pemasaran online secara mandiri melalui berbagai sumber di internet. Mulai dari yang berbayar seperti Skill Academy, hingga yang gratis seperti Niagahoster Course

tantangan umkm kurang siap beralih ke online

Coklat nDalem membuktikan pentingnya mengasah skill pemasaran online di masa pandemi.

“Era pandemi Covid-19 ini membuat kami harus belajar lagi dan lagi tentang digital marketing dan strategi untuk penjualan secara online.” ujar Meika.

Ada banyak sumber yang mereka gunakan untuk menambah wawasan pemasaran online. Mulai dari media sosial (Facebook, Twitter, dan Instagram) hingga webinar.

Dari berbagai sumber tersebut, ada tiga wawasan penting yang wajib dipelajari menurut Meika, yaitu segmen pasar, platform yang digunakan oleh segmen pasar, serta teknis penggunaan platform tersebut.

Karena, dengan memahami segmen pasar serta platform yang mereka gunakan, praktik pemasarannya akan menjadi lebih tepat sasaran. 

Baca Juga: Pentingnya Kenali Target Pasar untuk Bisnis Anda!

Jangkauan Pasar yang Belum Luas

Berdasarkan data dari Katadata Insight Center (KIC), mayoritas UMKM –81.6%– hanya menjangkau sebatas lingkungan sekitar mereka saja. Persentase usaha yang penjualannya antar kota/provinsi sebanyak 31.6%, bahkan yang menjangkau mancanegara hanya 3.9%.

Angka tersebut menunjukkan bahwa salah satu tantangan UMKM adalah belum siap melakukan ekspansi pasar. Padahal, mereka dapat melakukannya dengan mudah melalui pemasaran online.

Dengan memasarkan produk atau layanan via online, mereka bisa menjangkau pasar yang belum pernah mereka jangkau sebelumnya. Baik melalui website, online marketplace, atau media sosial.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Promosi Bisnis Online

Contohnya, Meika mengaku bahwa website turut membantu ekspansi pasar Coklat nDalem.

“Dengan menggunakan website kami bisa diketahui oleh konsumen seluruh Indonesia.” ujarnya.

Untuk menarik pangsa pasar yang lebih luas, Coklat nDalem menampilkan info promosi dan informasi produk (product knowledge) di dalam websitenya. 

Dengan begitu, website tidak hanya membantu bisnis untuk menjaring calon konsumen baru. Tapi juga membantu mereka untuk mempromosikan produk atau layanan yang mereka tawarkan.

tantangan umkm menjangkau pasar

Perlunya Meningkatkan Ketahanan dan Daya Saing Bisnis

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh UMKM adalah peningkatan ketahanan dan daya saing

Dengan ketahanan dan daya saing yang tinggi, mereka akan mampu untuk melewati krisis seperti di masa pandemi sekarang ini. 

KIC mencatat ada 62.6% UMKM yang mampu bertahan hingga di atas Maret 2020. Di sisi lain, ada 6% UMKM yang mengaku hanya bisa bertahan kurang dari tiga bulan ke depan.

Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian UMKM masih memerlukan peningkatan ketahanan dan daya saing. Dan salah satu media yang bisa digunakan oleh UMKM untuk bisa bertahan adalah website.

Mengapa demikian? Karena bisnis yang sudah memiliki website dan basis massa online tidak akan begitu terpengaruh dengan kebijakan social distancing. Proses bisnisnya pun sudah terbiasa dijalankan secara jarak jauh. 

Selain bisa meraih penghasilan dari para pelanggan yang memesan secara online. Keputusan untuk go online juga membantu mereka untuk tetap bertahan di masa pandemi. 

“Penjualan kami menurun sampai separuh omzet biasanya. Tapi penjualan yang separuhnya ini 90% ditopang oleh penjualan online,” Meika berujar.

Tidak hanya itu, website pun membantu Coklat nDalem meyakinkan para konsumen tentang kualitas produknya.

“Untuk kasus Cokelat nDalem memang Website untuk meningkatkan brand image perusahaan menjadi lebih profesional dan meningkatkan kepercayaan konsumen dan juga partner”, ucap Meika.

Hal ini bisa dilihat pada halaman utama website Coklat nDalem. Mereka menampilkan berbagai elemen yang mendukung brand image. Mulai dari foto produk hingga testimoni. 

halaman utama coklat ndalem

Selain itu, websitenya juga menyediakan halaman-halaman yang penting untuk konsumen baru. Contohnya seperti katalog produk, ketentuan pembayaran, dan daftar ongkos pengiriman.

Hal ini dapat dicontoh juga oleh UMKM lainnya. Sehingga, mereka dapat meningkatkan daya saingnya melalui kredibilitas yang ditunjukkan via website.

Menurut Jacob, website merupakan salah satu media yang paling krusial dalam menjalankan transformasi digital.

“Di dunia digital bisnis ya, rata-rata memang masih menggunakan website” ujarnya.

Karena, website dapat memudahkan bisnis untuk ditemukan oleh calon konsumen.

“Ibaratnya, sebuah bisnis itu harus memiliki suatu trik bagaimana mereka bisa lebih mudah untuk ditemukan, gitu.” tambah Jacob.

Menghadapi Tantangan UMKM dengan Transformasi Digital

UMKM di tahun 2021 menghadapi beberapa tantangan besar. Terutama soal perlunya meningkatkan ketahanan bisnis dan jangkauan pasar.

Untuk itu, solusi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan UMKM di tahun 2021 adalah transformasi digital. Inilah mengapa UMKM wajib menepis keraguan dan ketidaksiapan untuk beralih ke platform online.

Namun, bagaimana cara memulai transformasi digital?

Seperti yang dijelaskan oleh Meika Hazim, hal pertama yang mesti Anda lakukan adalah mengidentifikasi segmen pasar Anda. Cari tahu apa yang menjadi masalah mereka, dan pastikan produk Anda mampu menjadi solusi atas permasalahan tersebut.

Selanjutnya, Anda perlu membuat bisnis Anda mudah ditemukan di mesin pencari. Anda dapat melakukannya dengan menggunakan website.

Seperti yang Anda lihat pada kasus Coklat nDalem, website dapat membantu memperkenalkan produk, melakukan promosi, dan meningkatkan kredibilitas bisnis mereka.

Untuk bisa memanfaatkan website dengan baik, Anda perlu juga membuat toko online dengan tutorial WooCommerce, menambahkan fitur-fitur wajib toko online, melakukan optimasi local SEO dan SEO khusus toko online.

Agar daya saing bisnis online Anda semakin tinggi, Anda juga bisa memanfaatkan media lainnya untuk mempromosikan bisnis Anda, seperti WhatsApp Bisnis, Google Bisnisku, dan atau dengan cara membuat email bisnis.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk segera tingkatkan potensi bisnis Anda dengan go online! 

Yuk Mulai Go Online Sekarang Juga!

Ingin segera go online dan membangun website untuk bisnis Anda? Tak usah khawatir, Anda bisa membangun website dengan mudah di Niagahoster! Cukup klik tombol di bawah untuk mulai membuat website:

Setelah membuat website, pasti Anda ingin segera menghasilkan keuntungan dari sana juga, bukan? Untuk itu, Anda bisa mencoba tips-tips ampuh meningkatkan penjualan online yang ada di ebook gratis di bawah ini. Yuk download sekarang juga!

banner 35 tips meningkatkan penjualan melalui website

Ridandi Bintang Pamungkas Bintang is an avid learner with years of experience in Marketing and Business Management subjects. Aside from writing, Bintang loves reading books and collecting movies.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *