Andriana Sari Andriana is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has been applying knowledge gained in many ways as a writer. She is often described as highly curious, critical, and creative while having a positively contagious can-do attitude at the same time.

Segmentasi Pasar: Tujuan, Manfaat, Syarat, dan Jenisnya

9 min read

[FI] Segmentasi Pasar Tujuan, Manfaat, Syarat, dan Jenisnya

Segmentasi pasar adalah salah satu istilah yang tidak asing di dunia marketing. Hal ini karena segmentasi pasar memiliki pengaruh besar dalam penjualan produk dan penerapan strategi pemasaran suatu perusahaan. Jadi, tidak heran jika kini banyak perusahaan yang mulai menerapkan segmentasi pasar ini.  

Namun, sebenarnya apa itu segmentasi pasar? Lalu, apa saja tujuan, manfaat, syarat, dan jenisnya? Nah, untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang segmentasi pasar, simak artikel ini, ya!

Apa Itu Segmentasi Pasar?

Segmentasi pasar adalah strategi marketing yang mengacu pada pembagian target pasar ke kelompok atau segmen yang lebih kecil. Segmentasi bisa dibagi berdasarkan demografi, kebutuhan, prioritas, minat, perilaku, dan lainnya. Lewat segmentasi pasar ini, Anda bisa mencoba lebih memahami kelompok konsumen yang ditargetkan.

Segmentasi pasar juga membantu perusahaan dalam menjawab kebutuhan pelanggan, mengelola produk, dan meminimalisir kesalahan produksi. Dengan begitu, pelanggan akan lebih puas dengan produk dan layanan yang Anda berikan.

Tidak hanya untuk kebutuhan produksi, segmentasi pasar juga berkaitan erat dengan pelaksanaan strategi marketing dan sales. Segmentasi pasar ini dapat membantu Anda menentukan strategi marketing yang tepat agar dapat menjangkau pelanggan. Apalagi setiap segmen memiliki kebutuhan dan cara pemasaran yang berbeda.

Tujuan Segmentasi Pasar

Meski tujuan segmentasi pasar yang paling utama adalah untuk meningkatkan efisiensi pemasaran dengan fokus pada segmen tertentu. Namun, masih ada berbagai tujuan lain yang perlu Anda ketahui. Berikut adalah penjelasan singkatnya.

1. Pelayanan yang Lebih Baik

Segmentasi pasar dilakukan untuk memberi pelayanan yang lebih baik ke pelanggan. Hal ini dapat membantu Anda dalam memahami kebutuhan pelanggan. Dengan begitu, Anda dapat memberi solusi yang sesuai. Selain itu, pelayanan yang baik juga menjadi bukti jika Anda mampu mengkomunikasikan produk dengan baik ke pelanggan. 

2. Merancang Produk dan Layanan yang Lebih Sesuai

Segmentasi pasar akan membantu Anda dalam memahami keinginan pasar. Hal inilah yang membuat Anda dapat merancang produk dan layanan sesuai kebutuhan dan keinginan tersebut. Tak heran kalau segmentasi pasar masuk ke dalam elemen bisnis model canvas yang perlu diisi ketika merancang produk.

3. Pemanfaatan Sumber Daya Secara Optimal

Melakukan segmentasi pasar berarti memberikan rincian target pasar dan kebutuhan mereka. Hal ini dapat membantu tim produksi dalam menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan. Jadi, tidak akan terjadi pemborosan sumber daya.

4. Perencanaan yang Efektif

Tujuan segmentasi pasar yang selanjutnya adalah dapat membuat perencanaan yang efektif. Hal ini dapat terjadi karena Anda sudah melakukan spesialisasi pasar dan memiliki informasi rinci tentang kebutuhan target pasar. Makanya, proses perencanaan strategi pemasaran bisa berjalan lebih efektif.

5. Lebih Mudah Melakukan Perubahan di Pasar

Kondisi pasar sifatnya dinamis karena keinginan manusia yang terus berubah. Tak heran kalau proses pembaruan produk dan strategi marketing harus terus dilakukan. 

Nah, hal ini bisa dilakukan dengan lebih mudah jika pasar tersegmentasi. Karena Anda sudah mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan pelanggan. Jadi, langkah-langkah perubahan yang Anda lakukan jadi lebih efisien dan tertata.

Manfaat Segmentasi Pasar

Adapun manfaat segmentasi pasar yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut.

  • Pesan pemasaran yang lebih kuat. Hal ini karena bisa langsung berkomunikasi dengan pelanggan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan mereka.
  • Menerapkan strategi marketing yang tepat. Segmentasi pasar membantu Anda menentukan dan memahami karakteristik pelanggan. Jadi, Anda bisa mengarahkan upaya marketing yang sesuai target pasar.
  • Menarik pelanggan yang tepat. Karena strategi marketing yang digunakan sudah tepat, Anda bisa langsung menarik pelanggan yang sekiranya ingin membeli produk Anda.
  • Meningkatkan branding bisnis. Branding adalah identitas kuat bisnis Anda. Nah, pembagian kelompok pada segmentasi pasar membuat pelanggan merasa lebih dipahami dan dilayani dengan baik. Hal ini yang membuat mereka terus menggunakan merek Anda.
  • Meningkatkan keuntungan. Penjualan yang sudah tersegmentasi akan memudahkan Anda dalam menawarkan produk kepada pelanggan sehingga dapat meningkatkan keuntungan.
  • Mengembangkan produk yang lebih baik. Anda akan lebih memahami kebutuhan pelanggan sehingga bisa mengembangkan produk untuk memenuhi permintaan dan keinginan pelanggan.

Syarat Segmentasi Pasar

Dalam melakukan segmentasi pasar, perusahaan juga harus memenuhi syarat tertentu. Nah, berikut adalah syarat segmentasi pasar yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan.

1. Terukur

Syarat segmentasi yang pertama adalah terukur. Artinya, Anda harus memiliki data terukur tentang profil pelanggan. Syarat ini menjadi hal yang penting karena akan menentukan proses kampanye atau advertising untuk pasar.

Selain itu, Anda juga harus memperkirakan berapa banyak pelanggan yang akan membeli produk. Dengan begitu, Anda bisa menghitung stok produk agar dapat mencukupi kebutuhan pasar. 

Misalnya, salah satu segmen Anda cenderung membeli produk selama promosi. Maka Anda perlu menyiapkan stok produk lebih banyak saat promosi agar permintaan pelanggan terpenuhi.

2. Mudah Diakses

Pelanggan harus bisa mengakses informasi tentang  produk dengan mudah. Patokan ini akan membantu Anda menentukan strategi advertising yang menjangkau target pasar dengan tepat. Dengan begitu, iklan yang Anda pasang jadi lebih menguntungkan.

Contohnya, Anda menemukan bahwa segmen utama produk Anda sangat bergantung pada iklan di surat kabar untuk mengetahui promosi produk. Sedangkan segmen lainnya menggunakan aplikasi seluler untuk mendapat informasi produk. Jadi, Anda perlu menyiapkan dua media iklan berbeda agar bisa menjangkau dua segmen tersebut.

3. Dapat Dibedakan

Saat melakukan segmentasi pasar, Anda bisa membedakan setiap segmen dengan jelas dan spesifik. Hal ini karena setiap segmen pasti memiliki karakteristik yang berbeda. Misalnya, segmen yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, ataupun gaya hidup.  

4. Substansial

Anda perlu memastikan bahwa segmen pasar Anda tidak hanya tertarik pada produk Anda, tapi juga memiliki kemampuan untuk membelinya. Karena segmen pasar harus bisa memberi keuntungan pada bisnis Anda. 

Makanya, Anda tidak perlu terpaku mencari segmentasi pasar yang besar. Hal yang terpenting adalah memastikan segmentasi tersebut memang mau mengeluarkan uang untuk produk Anda. 

Jika memang segmentasi pasar Anda bisa menjangkau pelanggan dalam jumlah besar, besar kemungkinan Anda akan menjual produk tersebut dengan harga murah. Jadi, pastikan Anda memilih segmentasi pasar dengan tepat.

5. Dapat Dilaksanakan

Syarat segmentasi pasar yang terakhir adalah dapat dilaksanakan atau ditindaklanjuti. Artinya, Anda harus memastikan jika setiap segmen tersebut bisa mendapat pelayanan terbaik. Selain itu, segmen pasar juga harus disesuaikan dengan jangkauan bisnis Anda.

Dasar Segmentasi Pasar

Setelah mengetahui tujuan, manfaat, dan syarat segmentasi pasar, Anda juga perlu mengetahui apa saja yang menjadi dasar segmentasi pasar. Berikut adalah penjelasannya.

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin menjadi salah satu dasar segmentasi pasar yang paling sederhana. Karena umumnya jenis kelamin akan menentukan minat, kebutuhan, dan keinginan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Jadi, nantinya Anda akan lebih fokus pada strategi pemasaran dan komunikasi yang sesuai dengan data tersebut.

2. Kelompok Usia

Dasar segmentasi pasar yang selanjutnya adalah kelompok usia. Dengan membagi pelanggan pada kelompok usia tertentu, Anda bisa membuat strategi pemasaran yang lebih personal. Apalagi jika produk yang ditawarkan tidak dapat digunakan oleh semua kelompok usia.

3. Penghasilan

Penghasilan menjadi hal yang penting karena dapat menentukan daya beli target pasar. Hal ini karena tiap individu akan dikelompokkan ke dalam segmen yang sesuai dengan penghasilan bulanan mereka. 

Umumnya perusahaan akan membagi segmentasi pasar berdasarkan penghasilan dengan tiga kategori, yaitu:

  • Kelompok berpenghasilan tinggi
  • Kelompok berpenghasilan menengah
  • Kelompok berpenghasilan rendah

4. Tempat

Tempat tinggal target pasar juga menjadi hal yang dapat memengaruhi keputusan pembelian. Hal ini karena kebutuhan seseorang akan berbeda tergantung dari tempat tinggalnya. Misal, permintaan baju hangat akan lebih sedikit di tempat tropis daripada di daerah yang dingin.

5. Pekerjaan

Pekerjaan adalah salah satu dasar segmentasi pasar yang memengaruhi keputusan pelanggan dalam membeli sesuatu. Sebab, kebutuhan tiap pekerja akan berbeda-beda. Contohnya seorang wirausahawan akan lebih memilih membeli pakaian formal, seperti kemeja dibandingkan T-shirt.

6. Gaya Hidup

Selain kelima faktor tersebut, gaya hidup juga menjadi dasar segmentasi pasar yang perlu dipertimbangkan. Adapun gaya hidup sendiri mencakup minat, hobi, hingga status perkawinan. Semua hal tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Jenis-Jenis Segmentasi Pasar

Setidaknya adalah lima jenis segmentasi pasar yang digunakan oleh berbagai perusahaan. Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis segmentasi pasar tersebut.

1. Segmentasi Perilaku

Segmentasi perilaku cenderung fokus menggali kebiasaan pelanggan dalam membeli produk. Jenis segmentasi pasar yang satu ini terdiri dari pola perilaku, seperti loyalitas pelanggan, konsumsi, gaya hidup, dan lainnya. 

Segmentasi pasar berdasarkan perilaku memungkinkan Anda untuk mengembangkan pendekatan marketing yang lebih bertarget. Hal ini karena Anda menjadi lebih fokus pada apa yang diketahui tentang pelanggan dan apa yang membuat mereka tertarik untuk membeli suatu produk.  

Contoh segmentasi pasar berdasarkan perilaku:

contoh segmentasi perilaku

Starbucks menggunakan segmentasi perilaku berdasarkan gaya hidup, pendapatan, dan karakteristik pribadi pelanggannya. Dengan segmen usia dewasa, berpenghasilan menengah ke atas, dan mementingkan lingkungan kondusif untuk bekerja, Starbucks tak ragu memasang harga tinggi untuk produk-produknya. .

Untuk memastikan pelanggan loyal, Starbucks juga menggunakan email marketing dan push notification pada aplikasi seluler. Tujuannya untuk menawarkan promo happy hour. Jadinya, pelanggan Starbucks akan kembali lagi untuk memesan kopi.

2. Segmentasi Psikografis

Segmentasi psikografis adalah jenis segmentasi pasar yang fokus pada sifat atau kepribadian pelanggan. Hal inilah yang membuat Anda butuh analisis lebih dalam jika ingin menggunakan segmentasi psikografis.

Adapun indikator yang termasuk ke dalam segmentasi psikografis adalah kebiasaan, hobi, minat, opini, kepribadian, gaya hidup, dan status sosial. Dengan mendefinisikan persona pelanggan, Anda bisa menyesuaikan strategi pemasaran yang sekiranya dapat menarik selera pelanggan.

Contoh segmentasi pasar berdasarkan psikografis:

contoh segmentasi pasar berdasarkan psikografis

Brand Apple memanfaatkan segmentasi psikografis untuk menciptakan branding yang sesuai dengan persepsi penggunanya. Setiap produk Apple ditargetkan secara khusus untuk kelompok dan bisnis yang berbeda. 

Apple telah melakukan segmentasi secara vertikal dengan menciptakan produk untuk satu penggunaan tertentu. Hal ini bisa terlihat dari produk Apple yang cenderung mentargetkan kelas sosial menengah ke atas. Selain itu, pihak Apple juga menyesuaikan segmen gaya hidup pelanggannya.

3. Segmentasi Demografis

Segmentasi demografis adalah rincian persona pelanggan di pasar. Umumnya jenis segmentasi ini dibagi berdasarkan usia, pendapatan, status pernikahan, pendidikan, dan jenis kelamin. Segmentasi pasar menurut demografi adalah jenis segmentasi yang paling dasar.

Umumnya segmentasi demografis akan digabungkan dengan jenis lain untuk membantu mempersempit lingkup pasar. Hal ini akan membuat Anda lebih mudah dalam mengakses dan mendapatkan informasi target pasar. 

Contoh segmentasi pasar berdasarkan demografis:

contoh segmentasi demografis

Facebook menggunakan jenis segmentasi demografis yang spesifik untuk membantu pengiklan menargetkan pengguna mereka secara efektif. Pihak Facebook tahu bahwa penggunanya lebih suka melihat produk dan layanan yang relevan di media sosial.

Nah, Facebook ini mencoba menggabungkan informasi demografis penggunanya sebagai sebuah strategi pemasaran. Iklan yang dilihat pengguna akan disesuaikan dengan minat dan karakteristik yang spesifik. Dengan begitu, pengiklan dapat memaksimalkan budget marketing mereka.

4. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis adalah pengelompokkan target pasar berdasarkan lokasi pelanggan. Selain itu, segmentasi geografis juga bisa mencakup wilayah yang tidak ditentukan secara teknis, seperti lingkungan. Lokasi pelanggan dapat membantu Anda dalam memahami kebutuhan pelanggan.

Nantinya konsumen dalam area yang sama dan memiliki preferensi sama akan dikelompokkan. Adapun indikator dari segmentasi geografis antara lain kota, negara, kepadatan penduduk, kepadatan penduduk, hingga iklim daerah.

Membagi target pasar berdasarkan lokasi menjadi hal yang penting. Khususnya bagi pemilik bisnis lokal berskala kecil. Hal ini karena Anda bisa menyesuaikan kebutuhan iklan dan strategi pemasaran yang dilakukan secara lebih spesifik.

Contoh segmentasi pasar berdasarkan geografis:

contoh segmentasi pasar berdasarkan geografis

McDonald’s membagi pasarnya berdasarkan segmentasi geografis. McDonalds secara sengaja menjual produk yang sudah disesuaikan dengan pasar lokal. Sebagai contoh di India, McDonald’s tidak menggunakan daging sapi dan menggantinya dengan ayam untuk menghormati keyakinan umat Hindu di sana.

Selain itu, McDonald’s juga mengenalkan menu Maharaja Mac Burger atau Big Mac tanpa daging sapi dan babi di beberapa negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Muslim dan Hindu.

5. Segmentasi Firmografis

Segmentasi firmografis adalah jenis segmentasi pasar yang membantu perusahaan dalam memposisikan produk dan layanannya. Caranya, dengan mengumpulkan data untuk mengidentifikasi kondisi suatu perusahaan. Misalnya, deskripsi bisnis, kinerja keuangan, dan wawasan industri.

Dari data inilah, suatu perusahaan bisa menargetkan klien dan membuat produk bisa sesuai dengan pasar ideal mereka. Umumnya, segmentasi firmografis digunakan oleh perusahaan B2B.  

Contoh segmentasi pasar berdasarkan firmografis:

contoh website mastercard

MasterCard adalah salah satu contoh segmentasi firmografis yang menargetkan usaha kecil. Calon pelanggan dapat disegmentasikan berdasarkan ukuran perusahaan mereka. Jadi, pihak perusahaan dapat memprediksi pelanggan berikutnya secara akurat dan mengejar prospek yang sepadan.

Tingkatan Segmentasi Pasar

Berikut ini adalah tingkatan segmentasi pasar yang menjadi bagian dari strategi segmentasi pasar bagi banyak perusahaan.

1. Pemasaran Massal

Dalam segmentasi pasar, pemasaran massal mengacu pada strategi menargetkan seluruh target pasar potensial lewat satu cara pemasaran. Strategi pemasaran yang digunakan tidak menargetkan kebutuhan spesifik pelanggan. Namun, fokus pada seluruh segmen pasar yang bisa menjadi pelanggan potensial sebuah produk.

Kelebihan dari pemasaran massal adalah biaya produksi dan pemasaran yang lebih rendah dengan persentase margin keuntungan yang lebih tinggi. Hal ini karena saat perusahaan melakukan kampanye pemasaran, secara otomatis sudah menargetkan seluruh target pasar.

Sedangkan kekurangannya adalah margin keuntungan yang rendah. Kondisi ini terjadi karena perusahaan biasanya mengandalkan harga rendah untuk menarik pelanggan sebanyak mungkin.

2. Pemasaran Segmen

Pemasaran segmen membagi target pasar ke dalam berbagai segmen berdasarkan beberapa faktor. Misalnya, pola konsumsi pelanggan, daya beli, nilai sosial, dan lainnya. Pemasaran segmen juga sering disebut pemasaran terdiferensiasi karena pemasaran segmen membagi target ke banyak segmen.

Cara ini memungkinkan Anda untuk memahami kebutuhan setiap segmen dan memberi solusi sebaik mungkin. Dengan menjangkau masing-masing target pasar, perusahaan akan menghasilkan penjualan lebih banyak. Selain itu, Anda juga dapat memuaskan setiap segmen yang telah ditargetkan.

3. Pemasaran Niche

Pemasaran berdasarkan niche adalah kumpulan dari beberapa segmen pasar secara spesifik. Strategi segmentasi pasar yang satu ini fokus pada pengelompokkan pelanggan yang lebih sempit. Jadi, perusahaan dapat mengembangkan produk yang sesuai kebutuhan setiap niche. Misalnya, niche traveling yang terbagi ke dalam segmen liburan mewah, staycation, backpacker, dan lainnya.

4. Pemasaran Mikro

Secara umum, pemasaran mikro mengikuti strategi segmentasi pasar yang lebih sempit dengan melayani pelanggan potensial. Berbeda dengan pemasaran khusus, pada pemasaran mikro pelanggan hanya melayani individu dari lokasi tertentu atau individu dengan gaya hidup yang sangat spesifik.

Nah, salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas pemasaran mikro adalah dengan memanfaatkan internet. Anda bisa menjangkau pasar massal dengan penawaran individu untuk pelanggan dalam ruang lingkup lebih kecil dibandingkan pemasaran massal. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan adanya mikro influencer.

5. Pemasaran Individu

Pemasaran individu adalah strategi segmentasi pasar yang fokus pada pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara individu. Biasanya pemasaran individu dikenal sebagai pemasaran 1-to-1 karena penjual hanya menawarkan produk yang disesuaikan dengan konsumen.

Sederhananya, Anda hanya menjual produk sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. Permintaan bisa langsung dikomunikasikan pada produsen sehingga nantinya mereka akan memberikan produk sesuai yang diminta pelanggan. Dengan pemasaran individu, maka pelanggan akan lebih mengenal brand Anda dengan baik.

Cara Menentukan Segmentasi Pasar

Untuk menerapkan strategi segmentasi pasar yang tepat, Anda bukan cuma harus tahu apa itu segmentasi pasar. Tentu sangat penting bagi Anda untuk mengetahui cara menentukan segmentasi pasar. Berikut adalah panduan yang dapat membantu Anda dalam menentukan segmentasi pasar.

  1. Tentukan target pasar. Anda harus fokus menentukan seberapa besar target pasar, jenis produk yang cocok, dan apakah produk tersebut dibutuhkan oleh pelanggan. Apabila belum tahu caranya, kami punya panduan yang bisa Anda ikuti tentang cara menentukan target pasar.
  2. Segmentasikan pasar. Anda perlu memilih jenis mana segmentasi pasar mana yang paling sesuai dengan brand bisnis.
  3. Pahami pasar. Lakukan survei kepada pelanggan sebagai target pasar secara detail. Bila perlu, Anda bisa menggunakan survei online untuk mendapat feedback dari mereka.
  4. Bangun segmen pelanggan. Setelah mengumpulkan feedback, Anda perlu menganalisis data untuk membuat segmen yang sesuai dengan brand bisnis.
  5. Buat strategi pemasaran yang sesuai. Anda perlu melakukan uji strategi pemasaran sesuai data yang didapat. Cara ini akan membantu Anda dalam meninjau kembali strategi segmentasi pasar dan melakukan perubahan yang diperlukan.

Sudah Paham tentang Segmentasi Pasar?

Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa segmentasi pasar atau market segmentasi adalah pembagian target pasar ke dalam segmen tertentu sesuai karakteristik yang telah ditentukan. Segmentasi perlu dilakukan agar sebuah produk bisa terdistribusi dengan baik sekaligus mengoptimalkan strategi pemasaran yang Anda lakukan.

Selain itu, segmentasi pasar juga sangat pas diterapkan oleh perusahaan karena Anda bisa membuat campaign yang sesuai dengan segmen yang dibuat. Nah, Anda bisa melakukan campaign tersebut melalui Facebook Ads untuk menyasar target pasar. 

Jika tertarik menggunakan Facebook Ads sebagai salah satu strategi pemasaran, Anda bisa membaca panduan Facebook Ads untuk pemula. Niagahoster telah menyediakan ebooknya yang bisa Anda download secara gratis. Klik linknya di sini!

Ebook Panduan Facebook Ads Pemula

Andriana Sari Andriana is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has been applying knowledge gained in many ways as a writer. She is often described as highly curious, critical, and creative while having a positively contagious can-do attitude at the same time.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *