Salmaa Awwaabiin Dedicate herself to writing and sharing about Digital Marketing, SEO and WordPress.

Riset Pasar: Pengertian dan Tips Jitu Menjalankannya

6 min read

Retargeting ads

Cara memulai bisnis online maupun offline dengan baik tidak melulu soal modal dan menerapkan strategi pemasaran produk saja. Pebisnis juga perlu memastikan produk mereka dapat diterima dengan baik. Hal ini penting sebagai upaya membangun bisnis untuk jangka panjang.

Namun, bagaimana cara mengetahui bahwa sebuah produk dapat diterima konsumen? Dan, bagaimana memahami alasan konsumen membeli produk? Caranya, dengan melakukan riset pasar. 

Nah, artikel ini akan menjelaskan secara mendalam mengenai pengertian dan jenis-jenis riset pasar. Tak hanya itu, kami juga akan membagikan tips-tips riset pasar yang mudah, lho!

Simak sampai akhir ya!

Pengertian Riset Pasar

Riset pasar adalah kegiatan mengumpulkan dan menganalisis data yang berhubungan dengan target pasar. Maksudnya, orang-orang yang menjadi tujuan penjualan produk Anda.

Idealnya, apapun model bisnis yang digeluti, pebisnis harus mengetahui kebutuhan pelanggan. Jadi, ketika menciptakan sebuah produk bisa menyasar target konsumen dengan tepat. Selain itu, memahami perilaku membeli dan alasan mereka membeli produk Anda juga akan membuat penjualan produk dapat ditingkatkan. 

Inilah pentingnya melakukan riset pasar. 

Riset pasar sendiri merupakan sebuah proses yang cukup panjang. Mulai dari mengetahui siapa saja pelanggan Anda, produk seperti apa yang diinginkan, dan faktor yang mempengaruhi pembelian produk.

Bisa dikatakan riset pasar adalah sebuah investasi. Biaya dan tenaga yang Anda keluarkan nantinya akan membantu bisnis Anda berkembang. Sebab, hasil temuan riset pasar akan membuat Anda memiliki informasi lengkap tentang target dan perilaku pelanggan. Inilah yang bisa digunakan untuk menjadikan produk Anda lebih baik. 

data belanja saat pandemi

Anda tentu sudah tidak asing dengan data seperti di atas? Itulah salah satu riset pasar. Tujuannya, mengetahui trend yang berkembang saat ini. Bahkan riset pasar juga bisa untuk mengetahui kompetitor Anda. Jadi, Anda lebih tahu peluang penjualan di tengah persaingan bisnis. 

Untuk memudahkan Anda mengetahui tren terkini, Anda juga bisa menggunakan aplikasi bisnis yang disediakan oleh Google yaitu Google Trends.

Adakah contoh sukses perusahaan yang melakukan riset pasar ini? Tentu saja ada. Salah satunya adalah Lego

contoh riset lego

Perusahaan mainan anak ini melakukan riset pasar untuk menyasar target konsumen baru, yaitu anak perempuan. Hasilnya, diciptakanlah Lego Friends. Empat tahun riset yang dilakukan membawa keuntungan berupa peningkatan keuntungan hingga 35% dengan total $336 juta

Dengan demikian, riset pasar masih merupakan cara memulai bisnis dari nol yang efektif untuk membangun kesuksesan bisnis.

Jenis-jenis Riset Pasar

Pada bagian ini, kita akan belajar tentang jenis-jenis riset pasar yang dapat Anda gunakan. 

1. Riset Primer atau In-House

Riset primer berfokus pada informasi langsung dari konsumen. Kenapa riset ini penting? Sebab, Anda akan mendapat informasi yang berasal dari pengguna produk secara langsung. Informasi tersebut bisa berupa pendapat, ide, serta masukan agar produk sesuai kebutuhan mereka. 

Riset primer sangatlah penting sehingga Anda harus mempersiapkannya secara matang. Mulai dari memastikan calon konsumen sesuai pengembangan yang akan dilakukan hingga pertanyaan yang mewakili tujuan riset Anda.

Idealnya, riset primer dilakukan secara bertatap muka agar bisa membangun hubungan yang baik. Namun, jika terkendala, Anda bisa melakukannya secara online. Bisa melalui formulir, telepon, email, dan lainnya. 

Nah, riset primer sendiri terbagi dua berdasarkan jenis informasi yang diinginkan, yaitu kuantitatif dan kualitatif.

Riset kuantitatif

riset kuantitatif

Riset pasar ini menghasilkan data berupa angka. Jadi, Anda berusaha mengetahui trend penggunaan produk. Baik dari sisi jenis produk, harga, desain, dan ukuran lainnya. 

Sebagai contoh, jika bisnis Anda bergerak di bidang fashion, Anda bisa melakukan riset tentang warna favorit pelanggan. Anda bisa menanyakan warna kesukaan mereka secara umum atau per produk. Dengan demikian, Anda bisa memproduksi lebih banyak produk sesuai warna yang paling diminati.

Riset kualitatif 

Riset pasar ini berfokus pada informasi yang dijelaskan secara deskriptif oleh pelanggan. Nantinya, informasi yang Anda dapatkan bisa berupa opini, alasan pembelian, perasaan, dan pengalaman pelanggan menggunakan produk Anda. 

Sebagai contoh, jika produk Anda sudah cukup baik tapi harganya dianggap terlalu mahal, Anda bisa merencanakan perubahan harga. Tentunya, tetap dengan kesesuaian dengan keuntungan yang ingin didapatkan. Bisa juga, konsumen merasa desain produk Anda sudah ketinggalan zaman. Artinya, Anda perlu memikirkan bentuk produk yang lebih modern.

Untuk memudahkan riset produk yang digunakan oleh pelanggan, sertakan pertanyaan spesifik seperti usia, pendapatan, gaya hidup, pekerjaan, dan pengalaman menggunakan produk lain. Jadi, Anda bisa lebih mudah dalam menganalisa hasil riset Anda.

2. Riset Pasar Sekunder atau Derivatif 

Berbeda dari riset primer, riset sekunder menggunakan data riset pihak lain. Meskipun kualitas datanya mungkin tidak sesuai kebutuhan Anda, riset ini jauh lebih efisien. 

Riset sekunder biasanya dilakukan dengan membaca berbagai artikel, riset trend, hingga statistik pasar. Sumbernya, bisa dari lembaga pemerintah, media, lembaga pendidikan atau bahkan dari rilis yang dilakukan kompetitor Anda. 

Sebagai contoh, Anda bisa mendapatkan data dari website riset yang terkait dengan bisnis Anda sebagai berikut:

contoh ecommerce fesyen

Data seperti ini tentu cukup membantu bagi bisnis Anda yang memiliki bisnis fashion. Sebab, Anda jadi mengetahui potensi kunjungan ketika membuat website toko online. Namun, sebagai riset sekunder, tentu saja data ini harus dicocokan dengan data riset utama Anda.

Contoh lain, Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk bisnis dalam memahami perilaku konsumen Anda lebih dekat. Bisa melalui Facebook, Instagram, atau Twitter. Bahkan ketertarikan mereka pada suatu produk tak jarang dimulai dari engagement di media sosial seperti contoh berikut: 

riset pasar dari sosmed

Apakah riset dengan media sosial cukup efektif? 

Tentu saja. Alasannya, pengguna media sosial terus mengalami peningkatan dan bahkan diperkirakan mencapai 4,4 miliar pada tahun 2025. 

Selain itu, media sosial juga menjadi platform yang digunakan konsumen untuk mengetahui produk atau layanan dengan lebih detail. Bahkan, tak jarang menuntun konsumen pada pembelian produk.

Nah, agar riset pasar Anda bisa lebih tepat, gunakanlah riset pasar primer dan sekunder sebagai strategi bisnis Anda. Dengan demikian, Anda bisa memahami tipe pelanggan, memahami tren pasar, dan kebutuhan pelanggan secara luas. 

Jangan lupa, sesuaikan metode yang Anda pilih dengan anggaran dan rencana ke depan bisnis Anda, ya!

Beli Cloud Hosting, Lebih Hemat sampai 75%

5 Tips Riset Pasar Jitu untuk Bisnis

Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan riset pasar dengan baik.

1. Fokus pada Tujuan Riset Anda

Penting bagi Anda untuk menentukan tujuan riset terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar riset Anda efisien, tidak melebar kemana-mana. 

Sebagai contoh, Anda ingin meneliti tentang platform mana yang menjadi favorit pelanggan dalam belanja online. Anda cukup mengumpulkan jumlah pelanggan yang dari masing-masing platform. Setelah itu, Anda bisa membuat peringkat dari yang paling sampai yang paling sedikit.

Tidak perlu mencari tahu seberapa banyak produk yang laku melalui platform tersebut. Fokus pada tujuan awal Anda saat melakukan riset.

2. Tetaplah Kreatif dalam Melakukan Riset

Penting untuk menciptakan inovasi dalam mendapatkan informasi dari pelanggan. Jika Anda menggunakan riset primer saja, misalnya, gunakan platform yang berbeda untuk komunikasi dengan konsumen. 

Cara lain, bisa dengan fokus pada riset sekunder jika ingin menghemat biaya tapi ingin mendapatkan hasil riset yang tepat. Langkah ini tentu membutuhkan ketelitian dalam mencari informasi dari sumber yang kredibel. Selain itu, perlu kejelian dalam membaca data yang disampaikan. 

Apapun strategi riset yang dijalankan, pastikan Anda terus kreatif menemukan cara riset sesuai kebutuhan dan anggaran yang dimiliki. 

3. Gunakan Informasi Terbaik

Ketika melakukan riset pasar, tak jarang Anda mendapatkan banyak informasi. Sayangnya, tidak semua data bisa Anda gunakan. Salah satu alasannya, tidak sesuai product development yang akan dilakukan. 

Hal ini sering terjadi terutama pada riset primer dalam wawancara langsung. Anda biasanya akan mendapat opini pelanggan tentang bisnis yang sangat subjektif. Misalnya, terkait harga atau penambahan fitur lain yang merupakan kebutuhan pribadi. Artinya, tidak mencerminkan kebutuhan pengguna secara umum. 

Dalam kondisi tersebut, Anda bisa tetap menyimpannya sebagai data. Namun, tidak dapat menggunakannya untuk analisa bagi pengembangan produk lebih lanjut.

Tips untuk Melakukan Riset Pasar

Anda pasti sudah menantikan tips untuk melakukan riset pasar. Ini dia tipsnya:

1. Identifikasi Buyer Persona Anda

Buyer persona adalah representasi tipe pelanggan sebuah bisnis. Idealnya, buyer persona yang dibuat harus mencerminkan profil pelanggan secara nyata. Mulai dari data demografis, kepribadian, hingga bagaimana perilaku mereka ketika membeli sebuah produk.

Dengan mengetahui buyer persona, riset pasar yang Anda lakukan bisa lebih tepat. Sebab, target riset Anda sudah dipahami.

Sebagai contoh, jika sebagian konsumen produk Anda berusia muda, maka Anda bisa menggunakan komunikasi casual ketika melakukan riset. Bahkan, Anda bisa lebih mudah menentukan platform apa yang tepat untuk berkomunikasi dengan mereka. 

2. Fokus ke Segmen Pelanggan Anda

Fokus pada segmen pelanggan merupakan hal yang tak kalah penting saat melakukan riset pasar. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu mengelompokkan pelanggan dalam beberapa kategori. Kategori tersebut antara lain, lokasi, waktu, harga, demografis, atau sosial budaya.

Sebagai contoh, Anda memiliki bisnis oleh-oleh dan ingin membuat sebuah produk premium. Riset pasar yang Anda lakukan bisa fokus kepada konsumen yang membeli produk dengan kisaran harga tertinggi. Anda bisa menggali kenapa mereka mau mengeluarkan uang untuk produk tersebut dan apa harapan mereka tentang produk baru. 

Langkah segmentasi ini tentu akan lebih ke tujuan Anda dibanding melakukan riset ke semua konsumen secara umum. Hal ini juga bisa Anda lakukan jika Anda ingin membuat produk oleh-oleh baru yang menyasar pasar anak muda.

Artinya, selalu lakukan riset pasar dengan fokus pada segmen pelanggan sesuai tujuan pengembangan bisnis yang akan Anda lakukan.

3. Siapkan Pertanyaan sesuai Tujuan Riset

Menyiapkan pertanyaan sesuai dengan tujuan penting untuk memastikan riset pasar berjalan sukses. Bisa berupa kalimat lengkap atau poin utama yang bisa dikembangkan. Intinya, pastikan alur wawancara sistematis.

Misalnya, jika ingin mengetahui potensi pelanggan membeli kembali produk Anda, beberapa pertanyaan ini bisa menjadi contoh:

  • ‘Sejak kapan Anda menggunakan produk ini?’
  • ‘Mengapa Anda menyukai produk ini?’
  • ‘Tertarikkah Anda membeli lagi produk ini?’

Menyesuaikan alur dan gaya komunikasi sesuai target konsumen, bisa membuat Anda mendapatkan informasi yang diinginkan. Bahkan, bisa saja ada informasi lain yang diberikan di luar pertanyaan utama Anda. 

4. Kenali Kompetitor Anda

Riset pasar bisa membantu Anda mengenali kompetitor. Hal ini penting untuk memastikan produk Anda dapat bersaing di pasar. Namun, bagaimana caranya?

Anda bisa melakukan riset kompetitor mana saja yang menghasilkan produk seperti Anda. Dengan produk yang sama, tentu target pasar mereka juga sama. Kemudian, Anda bisa mempelajari kelebihan produk dan cara marketing mereka. 

Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan informasi kenapa beberapa konsumen lebih memilih membeli dari kompetitor dibanding Anda. Informasi ini kemudian bisa Anda pastikan lagi dengan melakukan riset lebih lanjut. 

Nah, jika terbukti kompetitor memiliki kelebihan yang belum Anda miliki, Anda bisa mencoba mengembangkan dengan strategi yang sama. Jika menarik bagi konsumen, artinya Anda berpeluang mendapatkan konsumen lain dari produk baru tersebut. 

Selain itu, Anda juga bisa mempelajari bagaimana strategi yang dilakukan kompetitor. Jika hasilnya cukup efektif, Anda bisa membuat marketing plan yang sama untuk konsumen Anda. Namun, tentunya harus selalu disesuaikan dengan jenis produknya, ya. 

5. Analisis Riset Pasar dengan Lebih Baik

Setelah berbagai riset dilakukan, baik yang primer maupun sekunder, langkah analisa adalah yang paling penting. Salah melakukan penilaian akan membuat strategi riset pasar yang tidak sesuai tujuan. 

Jika menggunakan riset kuantitatif, Anda bisa memastikan terlebih dahulu datanya akurat. Lalu, mulailah melakukan analisa dalam bentuk  laporan catatan, statistik, atau bahkan diagram. Hal ini akan memudahkan Anda untuk melakukan review atau untuk mendiskusikan dengan tim lain dalam bisnis.  

Setelah hasil analisa didapatkan, tentukan rencana strategi bisnis yang akan dijalankan. Jika untuk melakukan promosi bisnis, Anda bisa melakukan A/B testing untuk mendapatkan strategi terbaik. Misalnya dari platform yang digunakan hingga jenis konten yang dibuat. 

Apabila tujuannya untuk membuat produk, lakukan dalam jumlah kecil dulu. Lalu, lakukan uji coba agar mendapat feedback dari konsumen apakah produk yang dibuat memang disukai.  

Saatnya Melakukan Riset Pasar untuk Bisnis Anda

Ada banyak strategi dalam bisnis, salah satunya melakukan riset pasar. Anda sudah belajar tentang cara melakukan riset dengan baik. Mulai dari memilih antara riset primer atau sekunder. Atau, menggabungkan keduanya. 

Anda juga sudah mengetahui beberapa hal yang diperlukan saat riset pasar, yaitu menentukan tujuan, terus berinovasi, dan menggunakan informasi paling penting saja.

Selain itu, ada beberapa tips yang bisa Anda gunakan ketika melakukan riset pasar, antara lain: mengidentifikasi buyer persona, fokus pada satu segmen yang dituju, mengenali kompetitor dan melakukan analisa. 

Nah, sudah siap untuk melakukan riset pasar bagi bisnis Anda? Semoga berhasil, ya!

banner panduan digital marketing
Salmaa Awwaabiin Dedicate herself to writing and sharing about Digital Marketing, SEO and WordPress.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *