Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!

Posnetindo: Sukses dari Digital Sampai Disangka Dukun

4 min read

Posnetindo: Sukses dari Digital Sampai Disangka Dukun

Kalau tetangga Anda terlihat kaya padahal kerjanya santai-santai, bukan berarti dia punya pesugihan. Bisa jadi, rahasianya adalah tetangga Anda itu membangun bisnis website.

Nah melalui cerita ini, kami akan mengajak Anda mengintip ‘dapur’ Posnetindo. Sebuah perusahaan jasa pembuatan website asal Lamongan yang telah menjaring ratusan klien.

Tanpa berpanjang lebar, mari ngobrol dengan pendirinya langsung yuk!

Tidak Punya Latar Belakang IT

Seringnya, kita menjumpai founder perusahaan IT memiliki background IT juga. Mark Zuckerberg (CEO Facebook) kuliah Ilmu Komputer, William Tanuwijaya (CEO Tokopedia) lulusan Teknik Informatika, dan banyak lagi. Namun, hal tersebut berbeda dengan Arie Daldiri.

Pria asal Lamongan ini adalah pendiri Posnetindo. Uniknya, Arie malah tidak punya background IT sedikit pun, lho.

Basic saya nggak ada IT sama sekali. Pas kuliahnya dulu kan ngambilnya Bahasa Inggris. Cuman ya mungkin tertarik aja, artinya banyak belajar-belajar aja.

Sembari menyelesaikan kuliah dan bekerja sebagai pengajar privat di learning center, Arie pelan-pelan belajar dunia marketing dan website. Mulai dari Google Adsense, hosting, website, sampai SEO (Search Engine Optimization).

“Setelah nyoba Joomla, nyoba WordPress. Mainnya memang di CMS (Content Management System) aja, yang udah siap pakai. Kan itu juga yang paling mudah. Kalau coding nggak bisa sih.”

Tak disangka, Arie mendapatkan kesempatan untuk menerapkan wawasan seputar website tersebut. Saat bekerja sebagai sekretaris di sebuah lembaga sosial, Arie menawarkan diri untuk membuat website perusahaan.

Dari sana, keberanian Arie membuka layanan pembuatan website pun makin kuat. Tahun 2011, dia mulai mempromosikan bisnis pembuatan website-nya.

“Pas pertama nyoba itu pakai hosting gratisan. Dibayarnya sekitar 250 ribuan. Pelan-pelan nawarin ke temen-temen, ngirim email, bikin proposal penawaran ke sekolah, nyebar brosur ke toko-toko, bahkan pasang banner di pohon-pohon. Keuntungannya kecil banget sih, tapi jadi tahu kendala dan kekurangannya.”

Pengalaman tersebut pun memantapkan keyakinan Arie membuka bisnis website yang lebih komersil. Bersama istrinya, Arie merintis perusahaan pembuatan website.

Halaman Depan Perusahaan Website Posnetindo

“Dari awal saya bikinnya, partner-nya emang sama istri aja. Istri juga nggak ada background IT dan marketing sama sekali, kan profesinya guru ngaji. Memang belajar sendiri dari latihan, workshop, e-book.”

Kira-kira, apa ya yang Arie lakukan di awal masa merintis perusahaan? Yuk simak cerita Arie berikutnya!

Delapan Kali Pindah Reseller Hosting

Arie memulai perburuannya dengan mencari jasa hosting terbaik melalui internet.

Setelah mengumpulkan beberapa nama reseller hosting, Arie pun mencoba bergabung. Sayangnya, di tengah perjalanan bisnis, banyak kendala dari reseller hosting tersebut dan tidak ketemu solusinya.

Biasanya hosting tu awal-awal melayani enak. Nah setelah pemakaian beberapa bulan, baru terasa servernya kurang bagus. Malah dulu pernah ada hosting, kita naruh banyak klien di situ ternyata kena hack kemudian tidak bisa menghandle. Bahkan data ada yang terhapus semua di cPanelnya, tanpa sisa.

Arie pun mencoba mengatasinya dengan menghubungi Customer Service dari penyedia hosting yang bersangkutan. Bukannya lega, Arie justru mendapat masalah baru.

“Responnya sangat lama. Saya sendiri kan tidak bisa menghandle, padahal saya harus segera mengomunikasikan ke klien. Pelayanannya juga lama. Biasanya kita order sekarang bayar sekarang, aktivasinya bisa sampai 12 jam. Kurang sesuai sama janjinya.”

Sampai puncaknya, server dari penyedia hosting tersebut makin rewel. Imbasnya, pernah dalam satu hari hampir 30 website gagal diakses. Mau tidak mau, Arie pun diberondong komplain dari klien.

Pernah dalam satu hari itu hampir 30 website tidak bisa diakses. Katanya servernya jebol, saya disuruh backup. Backup itu masalahnya bukan biaya, tapi kepercayaan pelanggan itu. Kan pada marah-marah. Komplainnya ke saya.

Dari sana, Arie mulai mencari kembali layanan hosting yang menjamin akses website tercepat dan servernya lebih mantap.

Setelah delapan kali gonta-ganti hosting, bertemulah Arie dengan Niagahoster Partner. Layanan reseller produk hosting untuk menjual kembali produk Niagahoster.

Kira-kira, Arie masih mengalami mimpi buruk yang sama tidak ya?  

Buktikan Bisa Sukses Melalui Digital dengan Niagahoster Partner

Testimoni Arie Daldiri (founder Posnetindo) setelah bergabung dengan Niagahoster Partner

Ketika bergabung dengan Niagahoster Partner (NiPa), Arie memang dimanjakan dengan berbagai fitur yang menguntungkan.

Fitur White Label Product Hosting, misalnya. Fitur ini memungkinkan Posnetindo menyediakan beragam jenis paket website sesuai kelompok pasar tertentu dengan penamaan yang berbeda pula.

Pilihan Paket Pembuatan Website Company Profile Posnetindo
Pilihan Paket Pembuatan Website Portal Berita Posnetindo

Seperti yang terlihat di atas, varian Paket Website Company Profile (Standard, UKM, Bisnis, Premium) tentunya berbeda dengan Paket Website Portal Berita (Small, Awesome, Fantastic).

Mengejutkannya, varian paket ternyata cukup berpengaruh dalam transaksi, loh. Arie menuturkan, jumlah peminat di setiap paket beragam. Untuk website company profile, paket UKM yang paling difavoritkan. Sedangkan untuk portal berita, paket Fantastic menjadi juaranya.

Nah selain varian paket website yang menarik, penawaran harga Posnetindo juga menjadi magnet yang membuat klien berdatangan.

“Sekarang kita pegang 202 klien. Untuk order aktifnya, kita handle 332 website.”

Bahkan, klien bisa mendapatkan website mulai dari harga Rp800.000,00 saja per tahun, lho. 

Hmm, memangnya Posnetindo nggak rugi tuh? Kan harus bayar hosting dan domain, belum ongkos untuk membuatkan website-nya…

Tentu saja tidak. Sebagai mitra NiPa, Posnetindo bebas menentukan markup harga sesuka hati. Mitra NiPa juga diuntungkan dengan pembelian layanan hosting yang lebih murah daripada penawaran Niagahoster ke klien-nya.

Kalau di tempat lain kan harganya nggak bisa diubah seperti NiPa. Mau dinaikkan ya nggak bisa, memang harganya segitu. Kalau di Niagahoster kan bisa kita markup, keuntungannya kita atur sendiri. Klien order juga kita nggak ngeluarin uang dari awal kan. Klien bayar dulu, baru kita orderkan.

Tidak main-main, keuntungan tersebut memungkinkan Arie memiliki kantor dan membangun tim untuk Posnetindo, loh.

Tim Posnetindo Bersama Arie Daldiri
Tim Posnetindo bersama Arie Daldiri (ujung kanan)

Dengan lima anggota tim, omzet yang didapat pun masih sangat cukup. Arie malah mempersilakan tim meminta bayaran lebih jika gajinya dirasa kurang. Wah wah wah, seru banget, kan?

Timeline Perjalanan Arie Daldiri, Founder Posnetindo

Sempat Dikira Dukun

Menjadi pengusaha bisnis jasa pembuatan website nyatanya membawa segudang kenyamanan bagi Arie. Fleksibilitas waktu, terutama.

Dengan berbisnis website, Arie dan timnya jadi bisa bekerja di mana saja dan kapan saja. Malahan, tim biasanya hanya masuk dari hari Senin hingga Kamis dan tidak ada jam kerjanya.

Prinsip Kerja Arie Daldiri

Saking santai dan fleksibelnya, tetangga-tetangga sampai mengira Arie bekerja sebagai dukun, lho. 

Banyak banget yang ngira dukun, nganggur. Awal mula niat bikin kantor itu kan biar kelihatan ada aktivitas kerjanya. Dulu saya kan timnya tak suruh nggarap di rumah, kafe. Tapi untuk meminimalisir persepsi negatif akhirnya bikin kantor sendiri.

Arie mengakui, dia terinspirasi dengan suasana kerja di Niagahoster. Ini berawal dari kunjungannya ke kantor Niagahoster pada tahun 2019.

“Tak lihat kerja di Niagahoster juga gitu. Kemarin pas ke sana nyantai banget. Malah kepikiran bikin usaha itu ya bikin tim merasa nyaman. Meski di jam kantor, kalau ada urusan yang urgent selama itu masih bisa di-handle ya silakan,” tutur Arie.

Setia Bersama Niagahoster Partner dan Ingin Perluas Bisnis

“Saya bertahan di bisnis ini karena memang pingin mendalami website dan sejenisnya. Juga mau nambah-nambah usaha. Kan bisa melayani pemasarannya juga (SEO, Google Ads). Terus kalau dulu itu berbeda dengan sekarang kan ya. Sekarang orang itu udah mulai butuh website.”

Sesungguhnya, Arie pernah merasakan masa-masa kelam di mana orderan sepi. Namun, itu dulu ketika website belum menjadi kebutuhan. Faktanya, sekarang lebih dari 58% perusahaan berencana membuat website.

Apalagi, pandemi Corona telah mematikan napas bisnis offline sejak bulan Maret 2020 sehingga turut mendongkrak kebutuhan di ranah digital.

“Justru selama pandemi kita sih diuntungkan. Order semakin banyak. Ada kenaikan. Terutama untuk toko-toko online dan portal berita.”

Melihat potensi emas di bidang bisnis digital sekaligus ingin membantu membangkitkan perekonomian di daerah tinggalnya, Arie pun berniat mengembangkan program-program baru.

Saya juga pakai VPS Niagahoster dan lisensi WHM buat bikin aplikasi marketplace. Namanya Sibela. Sibela itu aplikasi pengantaran makanan, buat toko juga, yang berbasis lokal (di Lamongan). Yang paling penting di sini ada namanya bela tani, jadi kita mau (bantu) jualin produk-produk pertanian. Itu juga mau saya masukkan ke aplikasi.

Ke depannya, Arie memiliki rencana membuat bisnis hosting dan domain yang (lagi-lagi) menggandeng Niagahoster Partner.

Berbeda dengan pembuatan website, bisnis tersebut khusus untuk klien yang mau mengorder hosting dan domain secara mandiri. Mengingat, NiPa menawarkan plugin istimewa yang membuat transaksi jadi serba otomatis.

Pertanyaannya, kenapa Arie memilih Niagahoster Partner lagi, ya?

Pendapat Arie Daldiri Mengenai Niagahoster Partner

Nah, Arie Daldiri sudah membuktikan bahwa menghasilkan profit dari berbisnis website itu ternyata cukup praktis dan omzetnya fantastis. Bahkan, ini membuka jalan menuju bisnis-bisnis yang lain.

Jadi, apakah Anda tertarik menyusul jejak keberhasilan Arie Daldiri?

“Yang penting mau belajar, kalau mau belajar kan nanti ada jalan.”

⎯ Arie Daldiri, founder Posnetindo

Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!