Ariffud Muhammad Ariffud is a Technical Content Writer with an educational background in Informatics. He has extensive expertise in Linux and VPS, authoring over 200 articles on server management and web development. Follow him on LinkedIn.

KVM vs OpenVZ: Mana yang Sebaiknya Anda Pilih?

3 min read

22_8_8_KVM vs OpenVZ Mana yang Sebaiknya Anda Pilih

Anda pasti tahu bahwa VPS adalah server virtual yang tercipta dari beberapa jenis teknologi virtualisasi. Salah duanya adalah OpenVZ dan KVM. Namun pertanyaannya, siapa di antara KVM vs OpenVZ yang lebih bagus?

Tenang, di artikel kali ini, kami akan menjelaskan perbedaan VPS OpenVZ dan KVM. Tak hanya itu, kami juga akan membantu Anda memilih di antara dua jenis virtualisasi tersebut yang lebih sesuai kebutuhan.

Penasaran kan? Langsung saja ini dia komparasi OpenVZ vs KVM selengkapnya!

Apa itu KVM?

openvz vs kvm adalah

Kernel Virtual Machine atau KVM adalah teknologi virtualisasi VPS yang membagi server fisik menjadi server virtual hingga di tingkat kernel. Dengan kata lain, jenis VPS yang satu ini akan menghasilkan kernel baru untuk setiap server.

Nah, adanya kernel independen ini memungkinkan server virtual melakukan optimasi sumber daya secara mandiri. Sehingga, performa KVM ini sudah mengimbangi atau setidaknya mendekati kinerja server dedicated.

Selain untuk optimasi resource, KVM juga membuat setiap server sanggup memodifikasi kernelnya. Hal itu menjadikan KVM VPS tidak hanya kompatibel dengan Linux OS, tapi juga Windows OS.

Baca juga: Apa itu VPS Windows?

Kelebihan KVM

Berikut adalah beberapa keunggulan VPS KVM yang wajib Anda ketahui:

  • Fleksibilitas OS – Meski teknologi virtualisasinya masih berbasis Linux, tapi modifikasi kernel pada KVM membuatnya kompatibel dengan OS lain, seperti Windows dan UNIX.
  • Dedicated Resource – Keberadaan kernel di KVM memungkinkan server virtual dapat mengatur sumber daya secara terdedikasi. Sehingga, performanya jauh lebih stabil dibanding virtualisasi jenis lain.
  • Mampu Menampung Trafik Tinggi – Adanya dedicated resource di KVM membuatnya mampu piawai menghandle website atau aplikasi bertrafik tinggi tanpa perlu khawatir server mengalami down.
  • Mendukung Trading – Dengan KVM, Anda bisa menyulap VPS menjadi sebuah server trading. Hal ini bisa dilakukan, terutama jika Anda menggunakan KVM VPS dengan OS Windows.
  • Migrasi Tanpa Downtime – KVM VPS memungkinkan Anda melakukan migrasi Virtual Machine yang sedang berjalan tanpa menyebabkan downtime. Hal ini disebut dengan Live Migration.
  • Data Center Indonesia – Beberapa layanan KVM sudah menggunakan Data Center dari Indonesia, seperti VPS KVM Niagahoster. Sehingga, ia sangat cocok jika pengunjung website Anda berasal dari Indonesia.

Kekurangan KVM

Selain kelebihan, KVM juga memiliki beberapa kekurangan seperti:

  • Setup Virtualisasi Rumit – Melakukan virtualisasi server hingga di tingkat kernel adalah pekerjaan yang sulit. Maka tak heran, layanan KVM VPS masih jarang ditemukan di Indonesia.
  • Harga Lebih Mahal – Karena setup teknologinya cenderung kompleks, maka harga sewa KVM biasanya agak lebih mahal dibandingkan VPS dengan jenis virtualisasi yang lain.

Nah, itu tadi pengenalan teknologi KVM. Sebelum menginjak perbandingan KVM vs OpenVZ, ada baiknya Anda menyimak pengertian OpenVZ terlebih dahulu.

Baca juga: VPS Linux vs Windows

Apa itu OpenVZ?

kvm vs openvz adalah

OpenVZ adalah salah satu jenis virtualisasi VPS yang membagi server fisik secara virtual hanya sampai di tingkat OS, tepatnya di bagian container. OpenVZ ini adalah teknologi virtualisasi yang lebih dulu hadir dibandingkan KVM.

Karena modifikasinya hanya sampai di tingkat container, maka OpenVZ tidak menghasilkan kernel independen untuk setiap server. Otomatis, performanya tak sebaik KVM VPS, apalagi server dedicated.

Selain itu, virtualisasi OpenVZ ini sangat bergantung pada kernel induk Linux. Sehingga, server virtual dari VPS ini tidak akan kompatibel dengan OS lain di luar Linux.

Baca juga: Cara Cek Kecepatan VPS Linux

Kelebihan OpenVZ

kelebihan openvz

Meski tak secanggih KVM, tapi OpenVZ tetap punya beberapa kelebihan seperti:

  • Harga Lebih Terjangkau – Karena teknologi virtualisasi OpenVZ tak serumit KVM, maka harga sewa VPS OpenVZ biasanya cenderung lebih murah.
  • Struktur Virtual Machine Simpel – OpenVZ tidak menghasilkan kernel baru, sehingga ia punya struktur VM yang ringkas. Alias, tidak terlalu banyak komponen seperti KVM.
  • Kustomisasi Mudah – OpenVZ memungkinkan Anda melakukan berbagai konfigurasi VPS tanpa perlu melakukan restart container karena struktur VM yang simpel.
  • Manajemen Resource Oke – Manajemen resource OpenVZ sebenarnya sudah cukup baik. Bisa jadi, Anda tidak akan merasakan kehabisan resource layaknya saat menyewa Shared Hosting.

Kekurangan OpenVZ

Beberapa kekurangan OpenVZ yang cukup menonjol antara lain:

  • Performa Kalah dengan KVM – Ketiadaan kernel terpisah untuk masing-masing server membuat OpenVZ tidak bisa mengatur resource mandiri. Otomatis, performanya tak sebaik KVM.
  • Penurunan Kinerja VPS- Meski manajemen resource OpenVZ sudah cukup baik, tapi risiko performa VPS turun tetap bisa terjadi. Terutama jika seorang pengguna memakai resource secara berlebih.
  • Pilihan OS Terbatas – Karena bergantung pada kernel induk Linux, OpenVZ tidak bisa digunakan bersama OS lain, seperti Windows.

Bagaimana, Anda sudah paham pengertian, kelebihan, dan kekurangan KVM vs OpenVZ, kan? Berikutnya mari mengenal perbedaan VPS OpenVZ dan KVM!

Baca juga: Cara Cek RAM VPS

Perbedaan VPS OpenVZ vs KVM

Perbedaan VPS OpenVZ vs KVM paling mendasar adalah dari virtualisasinya. OpenVZ menghasilkan server virtual di tingkat kontainer, sementara KVM menciptakan virtual server lengkap dengan kernel baru.

Maka bisa dibilang, Anda akan merasakan dua hal berikut jika memilih KVM. Pertama, kinerja server yang kencang dan stabil, layaknya menggunakan server dedicated. Kedua, kebebasan memilih sistem operasi server sesuai kebutuhan.

Namun jika Anda masih bingung, berikut kami rangkum perbandingan KVM vs OpenVZ dalam bentuk tabel:

PerbedaanKVMOpenVZ
Hasil VirtualisasiServer virtual hingga di tingkat kernelServer virtual hanya di tingkat container
Manajemen ResourceLebih efektif, berkat adanya kernel independenKurang efektif, karena bergantung pada kernel induk
PerformaKencang dan stabil, hampir mendekati server dedicatedTidak sebaik KVM, tapi lebih baik dibanding shared hosting
Pilihan OSMendukung Linux, Windows, UnixHanya mendukung Linux
Kebutuhan HardwareLebih tinggi, karena teknologi yang kompleksLebih rendah, karena teknologi yang ringkas
HargaMahal, karena virtualisasi rumit dan kebutuhan hardware tinggiTerjangkau, karena virtualisasi dan hardware tidak sekompleks KVM

Bagaimana, dari tabel perbedaan VPS OpenVZ dan KVM di atas, apakah Anda sudah menentukan pilihan? Jika belum, simak informasi yang mau lewat ini ya!

Baca juga: Cara Instal Ruby on Rails di VPS

KVM vs OpenVZ: Sudahkah Anda Menentukan Pilihan?

Di artikel ini, Anda sudah belajar perbandingan OpenVZ vs KVM. Secara umum, KVM memang jauh lebih unggul. Pun demikian, kedua jenis virtualisasi tersebut sebenarnya sama-sama oke, tinggal Anda yang memilih sesuai kebutuhan.

Misalnya Anda masih pemula dan baru pertama kali ingin menjajal kecanggihan VPS, tentu lebih baik memilih VPS OpenVZ. Tapi ingat, jangan asal pilih OpenVZ dari sembarang penyedia, ya. Pastikan Anda berlangganan dari provider yang sudah teruji kualitasnya, VPS murah terbaik dari Niagahoster.

Niagahoster punya layanan Cloud VPS Hosting dengan teknologi virtualisasi OpenVZ dengan performa cepat berkat teknologi Network Link 100 Mb/S. Selain itu, layanan ini dilengkapi jaminan Uptime 99.99% untuk server bebas down.

Dengan VPS Niagahoster, rasakan performa website dan aplikasi yang lebih cepat dan stabil dari sebelumnya!

Ariffud Muhammad Ariffud is a Technical Content Writer with an educational background in Informatics. He has extensive expertise in Linux and VPS, authoring over 200 articles on server management and web development. Follow him on LinkedIn.

2 Replies to “KVM vs OpenVZ: Mana yang Sebaiknya Anda Pilih?”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *