Sudah bisa ditebak. Pasti Anda masuk ke sini karena ingin memanfaatkan perkembangan TikTok, kan?
Maklum, platform media sosial satu ini memang sedang banyak dilirik. Sebab, ada banyak video menarik yang bisa ditemukan di TikTok.
Mulai dari video edukasi, komedi, hingga religi bisa Anda temukan di sana. Bagi penikmat hiburan singkat, TikTok adalah oasis di tengah penatnya kehidupan.
Berkat popularitasnya, mulai banyak pula bisnis yang tertarik untuk beriklan di TikTok. Mungkin Anda salah satunya.
Kabar baiknya, Anda berada artikel yang tepat!
Karena, di sini Anda akan mempelajari berbagai jenis iklan di TikTok dan cara membuatnya. Tidak hanya itu, kami juga akan memberikan tiga bonus tips agar iklan Anda semakin efektif.
Eits, jangan buru-buru. Sebelum belajar cara beriklan di TikTok, tentu Anda harus tahu dulu apakah platform ini memang worth it untuk dijadikan tempat beriklan?
Yuk cari tahu!
Pada Juni 2018, mungkin tak pernah terlintas di benak Anda untuk beriklan di TikTok.
Wajar saja. Saat itu TikTok diblokir sementara oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Penyebabnya adalah laporan-laporan yang menyebut bahwa konten TikTok mengandung nilai-nilai yang negatif.
Namun, setelah melalui berbagai kesepakatan dengan pihak Kemenkominfo, akhirnya platform ini kembali dibuka selang sebulan kemudian.
Banyak yang ragu, apakah TikTok mampu bangkit dan memperbaiki reputasinya?
Ya, Anda sudah tahu jawabannya. Saat ini TikTok kembali berjaya. Bahkan platform ini mulai menyalip popularitas media sosial lain yang sudah lebih dulu eksis.
Sekarang jumlah pengguna aktif TikTok sudah mencapai lebih dari 800 juta orang. Jauh melampaui Twitter (340 juta pengguna) dan Pinterest (320 juta pengguna).
Berdasarkan hasil riset Sensor Tower, TikTok juga berhasil menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak didownload. Penggunanya pun tersebar di lebih dari 150 negara.
Lalu bagaimana dengan pengguna TikTok di Indonesia?
Fakta ini mungkin tak mengejutkan untuk Anda. TikTok bisa begitu populer di sini karena Indonesia memang negara yang mencatat jumlah pengunduh TikTok terbanyak. Sungguh suatu rekor yang (cukup) membanggakan.
Dengan pertumbuhannya yang begitu pesat. Banyak brand-brand di Indonesia yang mulai tertarik untuk beriklan di dalamnya, seperti Gojek, BukaLapak, dan Traveloka.
Sama halnya seperti beriklan di Google atau beriklan di Facebook, video TikTok pun bisa membuat jutaan mata tertuju pada brand atau produk Anda.
Bagaimana caranya? Nah, mari kita lihat terlebih dahulu berbagai jenis iklan yang ada di TikTok.
Berikut adalah lima jenis iklan yang bisa Anda temukan di TikTok. Kelimanya punya karakteristik yang berbeda. Penasaran? Yuk lihat satu per satu!
Suatu hari, Anda sedang menonton video-video TikTok di For You Page (FYP).
Video pertama, scroll.. Video kedua, scroll, Video ketiga.. Anda melihat ada brand yang mengiklankan smartphone terbaru!
Dengan tampilan video yang futuristik, Anda jadi tertarik untuk berkunjung outlet brandnya dan melihat langsung produk terbarunya.
Nah, iklan tersebut merupakan contoh dari in-feed video, yaitu iklan yang muncul dan berbaur dengan konten lain di FYP. Pengguna juga bisa memberi like atau komentar pada iklannya.
Berikut adalah contoh tampilannya:
Saat menonton video YouTube, pasti Anda pernah dihadapkan pada iklan yang muncul di awal video, kan?
Nah, jenis iklan brand takeover kurang lebih sama seperti itu.
Jadi, iklan ini akan muncul ketika pengguna baru membuka aplikasi TikTok. Tampilannya full screen dan durasinya antara 3 hingga 5 detik.
Oh ya, perlu diperhatikan bahwa pengguna bisa skip iklan brand takeover. Jadi, pastikan Anda menyampaikan pesan dengan singkat dan jelas jika menggunakan jenis iklan yang satu ini.
Di dalam iklannya, Anda juga bisa memasang link yang mengarah ke website, online marketplace, atau kemanapun Anda mau – sesuai dengan tujuan iklannya.
Contohnya seperti iklan brand takeover dari Balenciaga. Jika pengguna mengklik iklannya, mereka akan langsung diarahkan ke halaman katalog produk di website Balenciaga.
TikTok dan hashtag challenge adalah dua hal yang tak terpisahkan. Singkatnya, hashtag challenge adalah tantangan yang diberikan kepada para pengguna TikTok untuk membuat video tentang tema tertentu.
Sepanjang tahun 2020, ada beberapa hashtag challenge yang cukup populer di Indonesia. Mulai dari hashtag yang informatif nan berfaedah seperti #SamaSamaBelajar.
Hingga hashtag yang berisi konten-konten menghibur seperti #GlowUpChallenge.
Tapi, hashtag challenge lebih dari sekedar ajang membuat konten saja lho. Anda juga bisa memanfaatkannya untuk beriklan!
Berbeda dengan jenis-jenis iklan sebelumnya yang muncul di FYP, iklan hashtag challenge akan muncul di halaman Discovery. Biasanya, iklannya ditaruh di bagian teratas, atau setidaknya hampir di paling atas halaman.
Dengan jenis iklan ini, Anda menantang para kreator konten untuk membuat video dengan tema tertentu. Kemudian, videonya mesti menggunakan hashtag yang telah ditentukan.
Contohnya seperti hashtag challenge #inmydenim yang digagas oleh Guess, bisnis fashion kenamaan. Para kreator konten ditantang untuk menampilkan gaya sekeren mungkin dengan menggunakan denim Guess.
Siapa yang tak terhibur dengan filter dan stiker? Kedua hal tersebut merupakan resep ampuh untuk menarik perhatian pengguna TikTok.
Untungnya, Anda juga bisa menggunakannya di iklan branded AR. Kenapa disebut branded? Karena Anda bisa menawarkan filter dan stiker buatan brand Anda sendiri!
Contohnya seperti filter Coca Cola yang digunakan Mas yang satu ini:
Atau filter makeup Pond’s yang digunakan Mbak ini:
Jika banyak kreator konten yang menggunakan filter atau stiker buatan brand Anda, Anda tahu kan artinya apa? Ya, betul. Promosi gratis!
Oleh karena itu, saat Anda membuat iklan branded AR, pastikan filter dan stikernya unik dan menghibur. Jika tidak, tentu pembuat konten tak akan tertarik untuk menggunakannya.
Top artinya puncak. View artinya melihat. Jadi, TopView ads adalah iklan yang bisa dilihat di puncak feeds.
Dengan kata lain, iklan Anda akan menjadi video pertama yang dilihat pengguna di feeds mereka. Lagi-lagi ini adalah peluang yang bagus untuk meningkatkan brand awareness.
Contohnya seperti iklan Oppo berikut ini:
Apakah iklannya hanya untuk dilihat saja? Tentu tidak dong. Anda juga bisa mengarahkan pengguna untuk mengklik link terkait brand atau produk yang Anda tawarkan.
Selain itu, durasi iklan TopView juga lebih lama. Anda bisa memasang video hingga 60 detik!
Tentunya durasi yang panjang harus dimanfaatkan dengan baik. Jadi, pastikan isi konten TopView ads mampu menarik perhatian dan menghibur target konsumen Anda.
Bagaimana? Semua format iklan di TikTok terlihat menarik, bukan?
Mungkin sekarang Anda sudah mulai membayangkan jenis iklan yang akan Anda pakai nanti.. Apakah Anda ingin membuat TopView Ads? Atau barangkali Anda tertarik membuat hashtag challenge?
Eits, sebelum Anda mulai berpikir terlalu jauh. Anda tentunya harus tahu dulu dong struktur dasar dari TikTok Ads.
Seperti membuat rumah. Anda tentu harus tahu bagaimana struktur bangunannya, berapa budget yang Anda miliki, serta tujuan akhir pembangunannya seperti apa.
Begitu pula dengan TikTok Ads. Dengan memahaminya, Anda bisa membuat keputusan yang tepat terkait tujuan iklan, alokasi budget, dan desain iklannya.
Nah, struktur dasar iklan di TikTok sebetulnya sangat simpel. Anda hanya perlu memahami tiga komponen saja, yaitu campaigns, ad groups, dan ads.
Struktur Dasar TikTok Ads | |
Komponen | Fungsi |
Campaigns | Campaign adalah gambaran besar (big picture) dari kampanye iklan yang Anda buat. Jadi, saat membuat campaigns, Anda akan menentukan dua poin penting, yaitu: 1. Tujuan iklannya. 2. Budget campaign iklan Anda secara keseluruhan. |
Ad Groups | Ad group menentukan konfigurasi iklan yang Anda buat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda tentukan saat membuat ad group: 1. Penempatan iklan. 2. Karakteristik target audiens. 3. Budget ad group. 4. Jadwal iklan. 5. Strategi bidding iklan. |
Ads | Ads adalah iklan yang akan Anda tampilkan ke target audiens. Saat menentukan Ads, ada dua hal yang akan Anda tentukan: 1. Jenis iklan 2. Isi iklan |
Singkatnya, campaigns, ad groups, dan ads berfungsi sebagai hierarki. Dengan kata lain, satu campaign bisa terdiri dari beberapa ad groups, dan satu ad groups bisa terdiri dari beberapa ads.
Apakah Anda sudah paham dengan ketiga komponen di atas? Jika iya, berarti Anda sudah siap untuk mulai membuat iklan di TikTok!
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti untuk membuat TikTok Ads:
Pertama-tama, Anda harus masuk ke halaman TikTok for Business. Lalu membuat akun di dalamnya. Begini caranya:
Saat membuat campaign, Anda harus tahu tujuan iklan Anda. Tapi tenang, Anda tak perlu bingung. Karena Anda tinggal memilih tujuan iklan (advertising objectives) yang sudah tersedia.
Ada lima advertising objectives yang bisa Anda pilih:
Selain tujuan iklan, Anda juga perlu menentukan opsi budget iklannya. TikTok Ads menyediakan tiga opsi budget:
Jadi, Anda tinggal memilih. Apakah budget iklannya ingin dibatasi (Lifetime/Daily) atau tidak (No limit)?
Jika Anda memilih Lifetime/Daily, minimal budget yang harus Anda keluarkan adalah 500 ribu Rupiah.
Selain itu, jika Anda memilih opsi Lifetime/Daily di tingkat campaign, Anda juga harus memilih opsi yang sama di tingkat ad group.
Nah, kalau Anda sudah paham dengan masing-masing tujuan dan opsi budget, yuk kita mulai membuat campaign-nya!
Oke, informasi di atas mungkin kelihatannya banyak banget. Tapi percayalah, aslinya ga seribet itu kok.
Masih kuat? Pastinya dong.. Yuk masuk ke bagian selanjutnya!
Nah, sekarang waktunya menentukan di mana iklannya akan muncul, siapa yang akan melihatnya, dan kapan iklannya bisa tampil. Semuanya bisa Anda tentukan di ad group.
Tapi, sebelum menentukan itu semua, Anda harus tuliskan dulu nama ad group-nya:
Sudah siap? Mari kita mulai konfigurasinya!
Pertama-tama, Anda harus menentukan kemana audiensnya akan diarahkan. Ada dua pilihan, yaitu App (Aplikasi) dan Website.
Kalau Anda memilih App, Anda tinggal menghubungkan link aplikasinya saja. Sedangkan jika Anda memilih website, Anda harus menghubungkan websitenya dengan TikTok Pixel.
Next, Anda harus tentukan di mana iklan Anda akan tampil. Di sini, TikTok menyediakan dua opsi:
Sebentar.. Platform mitra? Memangnya TikTok bekerjasama dengan platform apa saja? Berikut daftarnya:
Dengan mencentang aplikasi-aplikasi tersebut, iklan Anda akan muncul juga di sana.
Oh ya, ada dua pengaturan lagi yang bisa Anda aktifkan di segmen ad placement, yaitu:
Saat sedang membuat iklan, Anda pasti akan mengupload berbagai aset kreatif (seperti gambar, video, dan tulisan).
Nah, dengan mengaktifkan opsi Automated Creative Optimization, sistem akan secara otomatis menggabungkan aset kreatif yang Anda punya.
Lalu, kombinasi yang memberikan performa terbaik lah yang akan ditampilkan dalam bentuk iklan.
Tapi, opsi ini tidak wajib Anda aktifkan kok. Anda juga bisa memilih untuk mengabaikannya.
Sekarang Anda tinggal menentukan siapa yang akan menonton iklan Anda. Bagian ini sangat penting! Karena jika dipasang secara asal-asalan, iklan Anda akan salah sasaran.
Opsi targeting yang ditawarkan TikTok juga sangat detail. Anda tidak hanya bisa menentukan demografi audiens saja. Tapi juga minat dan perilaku mereka di dalam aplikasi.
Nah, sebelum menentukan karakteristik target audiens, Anda akan dihadapkan pada dua opsi:
Sudah menentukan pilihannya? Nah, sekarang Anda perlu memilih opsi targeting secara manual. Ada tiga kategori yang perlu Anda tentukan:
Hmmm.. Bukankah Anda tadi sudah menentukan budget di tingkat campaign? Kok sekarang Anda harus menentukan budget lagi?
Jadi, budget di tingkat campaign merupakan budget untuk seluruh ad group yang Anda buat. Sedangkan budget di tingkat ad group hanya berlaku untuk satu ad group saja.
Dan sama seperti budget campaign, Anda juga perlu memilih antara opsi Daily atau Lifetime:
Setelah itu, Anda perlu menentukan jadwal iklannya. Jika Anda mencentang kotak Run Continuously, iklannya akan tampil terus menerus mulai dari tanggal yang Anda tentukan.
Tapi jika kotaknya tidak dicentang, Anda bisa menentukan tanggal mulai dan tanggal akhir penampilan iklannya.
Tidak hanya itu saja. Di bagian Dayparting, Anda bisa menentukan jam berapa iklannya akan muncul.
Jika Anda memilih All Day, iklannya akan muncul setiap waktu. Tapi jika Anda memilih Select Specific Time, Anda bisa menentukan jam di mana iklannya akan muncul.
Mungkin Anda bertanya-tanya. Di luar sana kan banyak juga bisnis yang ingin beriklan, lalu bagaimana caranya TikTok menentukan iklan yang akan muncul?
Jawabannya simpel: Mereka menentukannya dengan sistem bidding, alias lelang.
Jadi, pengiklan yang menawarkan biaya terbesar punya kesempatan lebih besar untuk menampilkan iklan mereka.
Selain itu, biaya yang Anda keluarkan juga bergantung pada tujuan optimasinya. Ada tiga jenis tujuan optimasi yang bisa Anda pilih:
Oh ya, TikTok juga menyediakan opsi Bid Control. Jika Anda menonaktifkan opsinya, TikTok akan menggunakan seluruh budget yang Anda pasang.
Akan tetapi, jika Anda mengaktifkan opsinya, Anda bisa menentukan sendiri berapa biaya CPC atau CPM yang ingin Anda pasang di sistem lelang.
Sekarang Anda sudah tiba di langkah terakhir, waktunya memasang iklan!
Ada dua format iklan yang bisa Anda pilih, yaitu Gambar dan Video. Akan tetapi, hanya format video saja yang bisa diiklankan di TikTok.
Lha, kalau begitu, kenapa format iklan gambar ditawarkan juga?
Jadi, Anda hanya bisa memasang iklan gambar di platform mitra, seperti BaBe, TopBuzz, atau Helo.
Itulah mengapa TikTok merekomendasikan Anda untuk memilih format video. Setelah itu, Anda akan diminta untuk mengupload iklannya.
Anda sudah berhasil membuat iklan di TikTok. Tapi sayangnya, hasilnya belum sesuai harapan.
Walau begitu, pengalaman ini tak membuat Anda putus asa. “Ah, maklum. Namanya juga pengalaman pertama”, pikir Anda.
Akhirnya Anda pun mencari cara agar iklan selanjutnya bisa memberikan performa yang lebih baik.
Dari berbagai tips yang Anda temukan, berikut adalah tips-tips yang paling umum digunakan oleh bisnis untuk membuat iklan TikTok yang lebih efektif:
Di TikTok, tren datang silih berganti. Biasanya tiap tren ditandai dengan banyaknya konten yang menggunakan hashtag-hashtag tertentu. Contohnya seperti #taraktakdung atau #gantengdoang:
Mengapa konten dengan hashtag-hashtag tersebut bisa populer? Tentunya karena banyak penonton yang merasa terhibur dengan isinya atau… mungkin memang sekedar mengikuti tren saja.
Nah, jika Anda ingin iklannya lebih menarik, Anda juga bisa gunakan tema iklan yang cocok dengan tren yang sedang hits saat ini.
Contohnya seperti yang dilakukan Gojek. Mereka memasang iklan yang bertemakan work from home, karena konten-konten dengan tema tersebut memang cukup nge-tren di masa pandemi.
Dengan menggunakan strategi ini, brand Anda akan terlihat lebih up-to-date dan iklannya pasti akan lebih menarik untuk ditonton!
Sebagus apapun iklan Anda, jika durasinya kelamaan, audiens bisa merasa bosan dan skip iklannya.
Mau tahu bagian terburuknya? Mereka akan melewatkan iklannya tanpa mengetahui pesan yang ingin Anda sampaikan.
Untuk itu, Anda perlu memastikan bahwa mereka mampu menangkap pesannya dengan jelas. Salah satu caranya dengan menyampaikannya secara singkat dan to-the-point.
Contohnya seperti iklan Tiket.com. Mereka menyampaikan pesan-pesan penting terkait brand mereka seperti “terbang ke berbagai destinasi” dan “liburan jangan cuma dikhayalin” hanya dalam waktu kurang dari 15 detik!
Jika Anda ingin membuat iklan yang menarik, mulai lah dengan menggunakan visual yang menarik.
Lalu visual yang menarik seperti apa? Tentunya ini tergantung dari tema iklan dan style brand Anda.
Sebagai contoh, Grab mempromosikan kampanye Makanthon, yaitu event undian berhadiah bagi para pengguna yang sering memesan GrabFood.
Untuk itu, mereka menggunakan makanan-makanan yang menggoda sebagai visual kontennya. Videonya pun menggunakan latar stadion untuk menggambarkan nuansa kompetisi:
Nah, sekarang Anda tidak sekadar tahu bahwa beriklan di TikTok itu bagus untuk pemasaran bisnis. Tapi Anda juga tahu cara membuatnya!
Akan tetapi.. Apakah perjalanan bisnis Anda di TikTok hanyalah tentang beriklan saja? Tentu saja tidak. Anda juga bisa mempercantik akun brand Anda dengan berbagai konten menarik!
Dengan begitu, Anda bisa menarik calon pembeli untuk mengikuti akun brand Anda.
Namun, mungkin Anda masih bingung ingin membuat konten seperti apa di TikTok. Untuk itu, Anda bisa cek artikel kami yang membahas tentang 14+ ide konten TikTok untuk promosi bisnis.
Baca juga: 7+ Media Sosial Populer untuk Bisnis – Jangan Sampai Bisnis Go Down Saat Lock Down
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia online langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Apa kabar website Anda? Sudah aman? Pastikan keamanan website dengan cara instal SSL di hosting. Di artikel ini, Anda akan…
Membangun website e-learning tak hanya akan mempermudah proses belajar mengajar. Bahkan, bisa meningkatkan profesionalitas instansi pendidikan dan kepercayaan orang tua…
Foto bisa jadi uang? Jawabannya bisa! Caranya, Anda bisa menjual stok foto secara online. Berikut rekomendasi tempat jual foto online…
Bagaimana cara memilih payment gateway? Bagi Anda pemilik toko online, berikut rekomendasi woocommerce payment gateway terbaik untuk Anda!
Dunia digital memang terlihat baik-baik saja di permukaan. Tapi tahukah Anda? Jumlah kejahatan siber di Indonesia sedang mengalami peningkatan. Tercatat…
Hanya dengan sekali scan, calon pelanggan toko online Anda bisa langsung mengetahui informasi promosi produk dan membelinya. Praktis, kan? Itu…