Ridandi Bintang Pamungkas Bintang is an avid learner with years of experience in Marketing and Business Management subjects. Aside from writing, Bintang loves reading books and collecting movies.

Cara Mengurangi TTFB untuk Mempercepat Loading Website WordPress

5 min read

featured image ttfb

Saat mengecek kecepatan website, Anda mungkin pernah melihat indikator time to first byte (TTFB). Ini adalah salah satu metrik yang dapat mempengaruhi durasi loading website Anda.

Terdengar terlalu teknis? Tak usah khawatir. Sebenarnya konsepnya cukup sederhana. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap apa itu TTFB, alat-alat untuk mengeceknya, dan berbagai cara untuk menguranginya.

Yuk simak di bagian selanjutnya!

Apa itu TTFB?

TTFB adalah waktu yang dibutuhkan untuk menerima byte data pertama dari server. Dengan kata lain, metrik ini menghitung durasi mulai dari request HTTP (saat memasukkan alamat website di browser atau mengklik link website) hingga server merespons request Anda.

Lalu, apa bedanya TTFB dengan load time (total waktu loading website)?

Jadi, TTFB adalah bagian dari load time. Jika TTFB hanya menghitung waktu mulai dari request HTTP sampai server memberikan respons, load time mengukur waktu yang dibutuhkan mulai dari request HTTP hingga halaman website terbuka secara utuh. Berikut ilustrasinya:

perbedaan ttfb dan load time

Sudah paham garis besarnya? Nah, mari kita masuk ke topik yang lebih dalam. Sebenarnya, metrik TTFB sendiri terdiri dari tiga bagian:

  1. Waktu yang dibutuhkan untuk request HTTP – Saat Anda melakukan request HTTP , waktu yang dibutuhkan dipengaruhi oleh durasi DNS lookup, kecepatan koneksi, dan lokasi server.
  2. Waktu yang dibutuhkan untuk memproses request – Setelah requestnya diterima, server akan memprosesnya. Durasi proses dipengaruhi oleh kekuatan server, koneksi database, proses caching, dan kode di website Anda (contoh: kode tema).
  3. Waktu yang dibutuhkan server untuk merespons – Jika prosesnya sudah selesai, tugas server adalah mengirim respons ke browser. Lama waktunya dipengaruhi oleh koneksi server dan koneksi pengguna.

Intinya, TTFB adalah gabungan dari ketiga waktu di atas. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk request HTTP, memproses request, dan mendapat respons dari server, semakin lama durasi loading website Anda. 

Kenapa TTFB Penting?

Seperti yang dijelaskan di atas, TTFB adalah bagian dari durasi loading website Anda. Semakin sedikit TTFB website Anda akan semakin mempercepat loading website.

Terlebih lagi, penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara durasi TTFB dengan SEO rank. Ini tentu bisa Anda manfaatkan sebagai peluang untuk menarik lebih banyak traffic.

Oke, itu adalah manfaat TTFB untuk website Anda. Lalu apa manfaat mengurangi TTFB bagi para pengunjung?

Sudah jelas, mereka tidak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk mengakses website Anda. Selain itu, loading yang cepat dapat mengurangi bounce rate (kemungkinan pengunjung pergi dari website tanpa membuka halaman lain).

Sekarang Anda sudah tahu manfaat mengurangi waktu respons server. Tapi sebenarnya apa saja sih penyebab durasi TTFB yang lama? Berikut adalah faktor-faktor yang berpengaruh:

  • Jumlah traffic tinggi
  • Lokasi server jauh
  • Performa server kurang memadai
  • Terlalu banyak plugin 
  • Tidak menggunakan sistem caching
  • Versi PHP yang belum diperbarui
  • Waktu respons DNS lama

Idealnya, TTFB untuk konten statis seperti HTML, CSS, dan file JavaScript adalah di bawah 100 milliseconds (ms). Sedangkan angka normal untuk konten dinamis adalah 200 hingga 500 ms.

Google sendiri menyarankan angka TTFB di bawah 200 ms. 

Nah, jadi bagaimana cara mengurangi TTFB? Pertama, Anda harus ukur terlebih dahulu untuk tahu apakah TTFB website Anda termasuk cepat atau lambat.

3 Alat Praktis untuk Mengukur TTFB

Oke, selanjutnya kami akan jelaskan alat-alat yang bisa Anda gunakan untuk mengukur TTFB. Mari kita cek satu-persatu!

Google PageSpeed Insights

Ini adalah alat gratis yang disediakan Google untuk mengecek kecepatan website. Alat ini juga akan menampilkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan loading website Anda – termasuk TTFB.

Berikut adalah contoh hasil tes di Google PageSpeed yang menunjukkan angka TTFB yang tinggi:

bad ttfb result di google pagespeed

Hasil di atas menunjukkan kecepatan website yang lambat, karena Google merekomendasikan angka TTFB di bawah 200 ms

Lalu bagaimana dengan hasil tes yang menunjukkan angka TTFB rendah? Berikut adalah contohnya:

good ttfb result di google pagespeed

Lakukan analisis secara berkala pada website Anda. Sehingga Anda bisa terus mengawasi angka TTFB nya. 

Baca juga: Cara Gunakan Google PageSpeed Insight untuk Optimasi Website

GTMetrix

GTMetrix adalah alat ukur kecepatan website yang sangat populer. Ada begitu banyak informasi yang akan Anda dapat tentang website Anda – termasuk TTFB. Begini caranya:

  1. Masuk ke halaman utama GTMetrix, lalu ketikkan alamat website Anda.
  2. Klik tombol Test your site.
  3. Tunggu beberapa saat. Setelah prosesnya selesai, pilih tab Waterfall
    hasil ukur ttfb di gtmetrix
  4. Anda akan melihat daftar elemen website Anda beserta waktu loadingnya. Arahkan kursor Anda ke salah satu elemen, dan lihat bagian Waiting untuk melihat TTFB-nya.

Alat ini memudahkan Anda untuk menemukan elemen-elemen website yang TTFB-nya tinggi. Anda juga bisa sortir elemen berdasarkan tipenya (HTML, CSS, JavaScript, Images, dan sejenisnya).

Baca juga: Cara Menggunakan GTMetrix pada Website Anda

Pingdom

Pingdom adalah alat tes kecepatan website yang menyediakan informasi cukup lengkap. Ingin tahu bagaimana cara mengukur TTFB dengan alat ini? Ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Masuk ke halaman utama Pingdom, lalu masukkan alamat website Anda.
  2. Tentukan lokasi tesnya (Asia, Eropa, Amerika, atau Oceania), dan klik Start Test.
  3. Setelah tesnya selesai, scroll ke bawah. Anda akan menemukan skor performa website Anda beserta total load time-nya.
  4. Di bawahnya lagi, Anda akan melihat tabel yang berisi persentase jumlah request dan ukuran konten. Informasi ini dapat membantu Anda memahami elemen website yang paling mempengaruhi kecepatan website.
    ukuran konten dan jumlah request di pingdom
  5. Di bagian paling bawah, Anda akan menemukan tabel yang isinya agak sama seperti yang Anda temukan di GTMetrix. Di tabel ini, cukup arahkan kursor ke salah satu elemen website untuk mengetahui TTFB-nya (lihat pada bagian Wait).
    hasil tes ttfb di pingdom

5 Cara Mudah Mengurangi TTFB

Baik, sekarang Anda sudah mengetahui angka TTFB website Anda, apa yang harus Anda lakukan selanjutnya?

Tenang, di bawah kami akan menjelaskan beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi TTFB. Semua tips tersebut bisa Anda aplikasikan sekaligus untuk mendapat hasil yang lebih maksimal.

1. Menggunakan Web Hosting yang Cepat

Sebelum membuat website, tentu Anda harus memilih penyedia hosting yang tepat, bukan? Nah, keputusan ini akan mempengaruhi TTFB website Anda juga.

Untuk menunjang performa website WordPress Anda, pilihlah WordPress hosting yang bisa diandalkan. Pastikan penyedia hosting menawarkan fitur optimasi kecepatan website dan spesifikasi server yang mumpuni.

Contohnya, Niagahoster menyediakan WordPress hosting yang didukung oleh fitur WordPress Accelerator. Fitur ini akan mempercepat loading website Anda melalui penggunaan LiteSpeed Enterprise dan WordPress LiteSpeed Cache.

paket wordpress hosting niagahoster

Tidak usah khawatir dengan spesifikasi server. Anda bisa menikmati unlimited disk space dan unlimited bandwidth mulai dari paket Pelajar. Dan ingat, lokasi server juga penting. Memilih penyedia hosting dari Indonesia dapat berpengaruh terhadap TTFB Anda.

Tertarik? Niagahoster menawarkan diskon WP hingga 75% lho, segera dapatkan untuk website WordPress Anda!

Beli WordPress Hosting Sekarang Lebih Hemat hingga 75%

2. Memanfaatkan Caching

Caching adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi waktu respons server. Dengan metode ini, pengunjung website Anda tidak perlu loading static content website Anda untuk kedua kalinya, karena file-file website sudah tersimpan secara lokal di browser mereka. 

Dengan kata lain, pengunjung website hanya perlu loading static content website Anda saat pertama kali berkunjung. Selanjutnya, proses loading akan terasa lebih cepat.

Metode ini tidak hanya mempengaruhi load time secara keseluruhan. TTFB-nya pun akan menjadi lebih singkat karena waktu yang dibutuhkan untuk menunggu respon server menjadi lebih cepat.

Ada dua cara untuk mengaktifkan caching. Anda bisa menambahkan kode dalam website Anda, atau menggunakan plugin. Ingin tahu lebih lanjut? Anda bisa berkunjung ke artikel kami yang membahas tentang cara meningkatkan kecepatan website dengan caching

3. Memperbarui Tema dan Plugin

Ini adalah tips yang sangat sederhana tapi kadang terlewatkan. Padahal, developer tema dan plugin yang Anda gunakan selalu berusaha meningkatkan keamanan dan efektivitas melalui update. Jadi, setiap Anda mendapat notifikasi update, sebisa mungkin segera melakukannya.

Selain itu, tema dan plugin yang tak terpakai akan turut mempengaruhi performa website Anda. Oleh karena itu, hapuslah yang kiranya sudah pasti tidak Anda gunakan lagi.

Jangan lupa untuk memperbarui WordPress Anda juga. Developer WordPress tidak hanya meningkatkan keamanan dan fitur saja saat melakukan update, tapi kecepatannya juga. 

4. Menggunakan Content Delivery Network (CDN)

Content Delivery Network (CDN) dapat membantu Anda mengirim static content ke pengunjung secara lebih cepat melalui jaringan yang tersebar di berbagai negara. Ini bisa mengatasi masalah yang timbul karena jauhnya lokasi server.

Penggunaan CDN akan terasa sangat esensial jika target audiens Anda tersebar di luar negeri.

Tertarik untuk mempelajari apa itu CDN serta cara penggunaannya? Kami juga menyediakan artikel yang membahas tentang Content Delivery Network lengkap dengan cara menggunakannya.

Baca Juga: Tingkatkan Performa Situs Anda dengan Serve Scaled Images

5. Memakai Jasa DNS Premium

Salah satu faktor yang mempengaruhi TTFB adalah durasi DNS lookup saat melakukan request HTTP. Dengan menggunakan jasa DNS premium, proses DNS lookup akan lebih cepat karena didukung oleh jaringan server DNS global.

Pilihlah jasa DNS premium yang sesuai dengan kebutuhan website Anda. Beberapa contoh penyedia jasa DNS premium yang cukup terkenal adalah Cloudflare DNS dan Google Cloud DNS.

Jika Anda tertarik memahami DNS secara lebih mendalam, Anda dapat mengunjungi artikel kami yang membahas tentang apa itu DNS.

Kesimpulan

Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap loading website WordPress Anda adalah TTFB. Ini adalah faktor yang mengukur seberapa lama waktu respons server mulai dari request HTTP.

Di artikel ini, Anda telah mempelajari apa itu TTFB dan kenapa metrik ini penting untuk dikurangi. Selain itu, kami juga menjelaskan alat-alat praktis untuk mengukur TTFB dan berbagai cara mudah untuk menguranginya.

Ingin mendapat tips-tips lain tentang cara mempercepat loading blog? Silakan cek artikel kami yang membahas tentang cara praktis mempercepat loading blog!

Selain itu, kami juga menyediakan ebook tentang 20+ tips membuat website WordPress super cepat. Dan Anda bisa mengunduhnya secara gratis! Cukup klik banner di bawah:

ebook kecepatan website

Akhir kata, semoga artikel ini dapat membantu Anda mempercepat loading website WordPress. Jika Anda masih punya pertanyaan terkait TTFB, jangan ragu tinggalkan komentar di bawah.

Ridandi Bintang Pamungkas Bintang is an avid learner with years of experience in Marketing and Business Management subjects. Aside from writing, Bintang loves reading books and collecting movies.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *