Ketika berencana untuk membangun bisnis rumahan. Barangkali Anda berpikir untuk menggunakan platform media sosial. Terutama untuk aktivitas pemasarannya. Tapi, apakah menggunakan media sosial saja sudah cukup?
Saat ini ada lebih dari 300 ribu UMKM yang sudah beralih ke platform digital.
Selain itu jumlah konsumen yang berbelanja online pun kian meningkat. Di tahun ini saja, jumlah konsumen digital di Indonesia diprediksi sudah mencapai 137 juta orang. Mampukah bisnis Anda menjangkau peluang sebesar itu hanya dengan bantuan media sosial?
Jika Anda merasa belum yakin dengan potensi media sosial, masih ada juga platform lain yang bisa Anda gunakan saat membangun bisnis rumahan, yaitu website.
Di satu sisi, website memang mampu membuat bisnis Anda terlihat lebih profesional. Namun, di sisi lain, mungkin Anda juga belum yakin untuk menggunakan website. Karena Anda belum tahu berbagai kelebihan dan kekurangan website dalam membangun bisnis rumahan.
Jadi, manakah platform terbaik untuk memulai bisnis rumahan? Apakah media sosial? Atau website?
Tak usah khawatir, di sini Anda akan menemukan jawabannya. Kita akan mengulas satu per satu keunggulan dan kelemahan dari masing-masing platform.
Penasaran platform mana yang jadi pemenangnya? Yuk simak lebih lanjut!
Dulu, media sosial umumnya hanya dimanfaatkan sebagai media untuk bersosialisasi. Namun, kini fungsi media sosial sudah berkembang lebih luas. Salah satunya untuk berbisnis.
Tak heran, banyak akun-akun bisnis yang berseliweran di feed Instagram atau Facebook. Mulai dari bisnis rumahan, hingga bisnis-bisnis besar yang mengiklankan produknya.
Lantas, apa sih yang membuat media sosial begitu menarik bagi para pebisnis? Berikut alasannya:
Sudah gratis, mudah dipakai, tak sulit pula pengelolaannya. Bagi orang-orang yang baru memulai bisnis, tentu media sosial terlihat sangat ideal.
Tak heran jika 54% UMKM memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan penjualan di masa pandemi.
Pertanyaannya, apakah media sosial memang platform yang sempurna untuk memulai bisnis?
Tidak juga.
Karena, platform ini punya beberapa kelemahan yang perlu Anda ketahui. Berikut di antaranya:
Nah, mengapa kelemahan-kelemahan tersebut patut Anda waspadai?
Mari kita ambil contoh. Berikut adalah kolom komentar di salah satu postingan akun Instagram sebuah aplikasi:
Bila tidak direspon dengan tepat, tentu komentar-komentar negatif seperti ini bisa mengurungkan niat orang-orang yang sudah tertarik menginstall aplikasinya. Nah, inilah salah satu resiko yang kerap muncul di media sosial.
Untungnya, masalah seperti ini bisa diatasi dengan mudah di website. Karena Anda bebas memilih komentar yang tampil di websitenya. Demi kepentingan branding, Anda bisa saja menampilkan komentar-komentar bernada positif di halaman testimonial.
Selain itu, website juga dapat memberi ruang yang fleksibel untuk menampilkan karakter bisnis. Contohnya seperti yang bisa dilihat pada halaman utama website Makaroni Ngehe:
Di halaman utama, mereka bisa memasang desain yang sesuai dengan karakter brandnya. Mulai dari warna, logo, hingga background websitenya.
Tidak hanya itu, fungsi websitenya pun luas. Mereka bisa menggunakannya untuk memperkenalkan bisnis, menampilkan daftar produk, menawarkan pendaftaran reseller, dan membuat form pemesanan. Semuanya tersedia dalam satu platform.
Nah, hal-hal inilah yang tidak akan Anda dapatkan di media sosial.
Sekarang Anda tahu bahwa website memiliki berbagai manfaat yang patut untuk dipertimbangkan. Namun, apakah ini berarti website adalah pilihan yang lebih tepat untuk memulai bisnis? Mari kita lihat di bagian selanjutnya!
Bagi pebisnis yang masih awam dengan dunia teknologi, membangun sebuah website mungkin terdengar rumit. Barangkali alasan ini pula yang seringkali mengurungkan niat pebisnis untuk membuat website.
Padahal, manfaat yang ditawarkan website tak bisa dianggap remeh. Agar siap beradaptasi dengan dunia online, sebuah bisnis justru perlu memiliki website.
Jadi, sebenarnya apa saja sih manfaat utama yang dimiliki website? Berikut daftarnya!
Di sisi lain, Anda juga harus tahu kelemahan-kelemahan yang dimiliki website, yaitu:
Oke, karena Anda sudah tahu kelebihan dan kelemahan dari masing-masing platform, sekarang saatnya menentukan platform yang lebih baik untuk mengawali bisnis rumahan!
Baca Juga: Maskot Galeri: Dari Brosur Tempel, Kini Rambah Pasar Nasional dengan Website
Eits, tunggu dulu. Mari kita rangkum secara singkat.
Di satu sisi, media sosial punya kelebihan yang tidak dimiliki website, yaitu gratis, mudah digunakan, dan pengelolaannya simpel.
Di sisi lain, kelebihan-kelebihan yang dimiliki website mampu menutupi kekurangan media sosial, seperti bebas menyesuaikan desain, fungsi platformnya luas, serta mudah untuk muncul di mesin pencari.
Jadi, jika ditanya manakah platform terbaik untuk mengawali bisnis rumahan? Jawabannya adalah: Keduanya!
Ya, opsi terbaik adalah dengan menggunakan keduanya, karena keduanya saling melengkapi. Media sosial mampu menutupi kekurangan website, dan website mampu menutupi kekurangan media sosial.
Sebagai permulaan, Anda bisa menjaring calon konsumen lewat media sosial. Kemudian, Anda dapat mengarahkan mereka ke website untuk melakukan pembelian. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Eiger:
Seperti yang Anda lihat, mereka menaruh link website pada Instagram bio. Jadi, ketika ada calon konsumen yang tertarik untuk membeli, mereka tinggal mengklik link tersebut untuk melakukan pembelian. Contoh ini menunjukkan integrasi media sosial dan website yang baik.
Nah, itu baru satu contoh. Selanjutnya kita akan melihat bisnis-bisnis lain yang sukses memanfaatkan kombinasi media sosial dan website.
Sudah banyak bisnis yang menggunakan kombinasi media sosial dan website. Anda pun pasti pernah melihatnya. Entah bisnis yang menampilkan akun media sosial di websitenya, atau bisnis yang menampilkan website di akun media sosialnya.
Sekarang, mari kita lihat beberapa contoh bisnis yang berhasil menggunakan kombinasi media sosial dan website. Bisa jadi salah satunya dapat menginspirasi Anda saat memulai bisnis!
Bisnis jam tangan yang berbasis di Bandung, Jawa Barat ini memulai perjalanannya sejak tahun 2011.
Walaupun awalnya hanya bermodalkan kerjasama dengan tiga pengrajin di salah satu desa di Ciwidey, Jawa Barat. Saat ini Matoa sudah berkembang menjadi salah satu penghasil jam tangan lokal yang potensial di Indonesia.
Seiring dengan perkembangannya, lini produk Matoa pun turut meluas. Kini, mereka tidak hanya menjual jam tangan saja, tapi juga kacamata dan aksesoris.
Para pelanggan yang tertarik untuk membeli bisa datang ke workshop (toko fisik) Matoa yang tersebar di berbagai kota. Selain itu, mereka juga bisa melakukan pemesanan melalui website.
Hebatnya, Matoa tidak hanya menggunakan websitenya untuk berjualan. Pelanggan pun bisa mengajukan garansi, melacak pesanan, hingga memesan reparasi jam tangan di websitenya langsung!
Intinya, website Matoa mampu menyajikan solusi atas segala permasalahan konsumennya.
Nah, agar semakin banyak konsumen yang mengunjungi websitenya, Matoa juga menaruh link websitenya di akun instagram. Sehingga, followers akun Instagram Matoa bisa dengan mudah mengunjungi websitenya.
Hal yang Bisa Dipelajari dari Matoa:
Berawal dari bisnis rumahan pada tahun 2018 silam, Eatsambel kini sudah semakin maju. Mereka adalah contoh brand produsen sambal yang sukses memanfaatkan saluran pemasaran online.
“Sambal itu makanan yang sudah lama, tapi saya ingin memadukan cita rasa dengan perkembangan teknologi digital saat ini”, ujar Yansen Gunawan, CEO sekaligus Co-Founder Eatsambel.
Senada dengan ucapan Yansen, Eatsambel memang berhasil mempromosikan cita rasa produknya di berbagai saluran pemasaran digital.
Contohnya di media sosial. Jika Anda berkunjung ke akun Instagram mereka, Anda akan disuguhi berbagai konten menarik terkait produknya. Seperti review sambal, kampanye giveaway, dan kumpulan ide makan sambal.
Di bagian bio, Anda akan melihat link campsite.bio yang mengarah ke berbagai saluran pemasaran Eatsambel, seperti WhatsApp, online marketplace, dan website.
Sekarang, mari kita lihat websitenya.
Saat masuk ke halaman utama, Anda akan melihat suguhan visual yang simpel dan menarik. Walau hanya didominasi background kuning dan sebotol sambal, tapi tetap memikat.
Jika Anda scroll ke bawah, Eatsambel juga menampilkan visi mereka, yaitu: Mereka ingin rakyat Indonesia bisa menikmati cita rasa sambal terbaik. Kedengarannya sederhana, tapi cukup baik untuk membangun kepercayaan calon konsumen.
Setelah itu, Anda akan melihat daftar produk yang mereka tawarkan. Cara ini bisa Anda gunakan juga untuk menjaring penjualan.
Dan hey! Mereka juga tak lupa melampirkan link akun Instagram mereka. Ini adalah cara yang bagus untuk mengarahkan pengunjung website untuk menjadi follower.
Untuk menarik pengunjung dari mesin pencari, Eatsambel juga masih mengandalkan website. Buktinya, jika Anda mencari Eatsambel di Google, hasil yang akan muncul di peringkat pertama adalah websitenya.
Hal-hal yang Bisa Dipelajari dari Eatsambel:
Holland Bakery adalah salah satu bisnis roti legendaris di Indonesia. Sejak berdiri pada tahun 1978, mereka kini sudah memiliki 400 outlet yang tersebar di berbagai kota.
Kok mereka bisa bertahan sejauh ini? Tentunya karena mereka mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Walaupun Holland Bakery bisa disebut brand “kolonial”, tapi mereka dapat memasarkan bisnis mereka secara “millennial”.
Buktinya, konten-konten yang ada di akun Instagram Holland Bakery terbilang fresh dan tidak terlihat kuno. Mereka rutin meng-update kontennya, dan konten yang disajikan pun mengikuti selera pasar, seperti konten produk, konten kuis, dan konten video.
Tidak hanya itu, Anda pun akan melihat hal yang sama di website Holland Bakery. Mereka tidak hanya menampilkan daftar produk dan testimoni, namun juga berbagai promo spesial yang sedang ditawarkan.
Uniknya, website Holland Bakery juga menyediakan laman social. Isi halamannya berupa ajakan kepada para pengunjung untuk mengikuti akun media sosial Holland Bakery.
Holland Bakery juga mampu menyajikan kontennya dengan baik walaupun lintas platform. Sebagai contoh, mereka bisa menampilkan konten promosi di website mereka:
Lalu konten tersebut bisa dikemas ulang dengan baik di akun Instagramnya tanpa mengurangi pesan yang ingin mereka sampaikan:
Hal-hal yang Bisa Dipelajari dari Holland Bakery:
KITC memperkenalkan dirinya sebagai brand lokal dengan sentuhan kultur geek pop Jepang. Mereka menjual berbagai produk fashion, mulai dari kaos dan jaket, hingga aksesoris.
Keunikan brand ini muncul karena mereka benar-benar fokus pada niche bisnisnya. Anda bisa lihat sendiri, mulai dari produk hingga tampilan akun media sosial dan website mereka. Semuanya bernuansa geek pop Jepang.
Jika Anda berkunjung ke akun Instagram dan akun Facebooknya, Anda akan merasakan suasana yang sama. Mulai dari penggunaan warna hingga bahasa, semuanya sama. Sehingga, karakter brand mereka semakin kuat.
Oh ya, mereka juga mengintegrasikan website dan media sosial mereka dengan sangat baik. Contohnya, mereka menaruh link-link akun media sosial–seperti Instagram, Facebook, dan Twitter– di bagian bawah websitenya:
Lalu, mereka juga mendorong follower mereka untuk berkunjung ke website, seperti yang mereka lakukan lewat bio Instagram:
Tidak hanya di bio, mereka juga turut mempromosikan websitenya lewat iklan-iklannya di media sosial:
Hal-hal yang Bisa Dipelajari dari KITC:
Sudah siap mengawali bisnis Anda dengan media sosial dan website? Tenang, caranya sangat mudah kok!
Cara Menggunakan Platform Media Sosial | 1. Daftarkan bisnis Anda di platform media sosial (seperti Facebook, Instagram, atau Twitter) 2. Pasarkan bisnis Anda di sana. Sebagai pedoman, Anda bisa mengikuti panduan lengkap social media marketing di tahun 2020. Di dalamnya, Anda akan menemukan trik-trik jitu untuk memasarkan bisnis Anda di Facebook, Instagram, dan Twitter. |
Cara Menggunakan Website | 1. Beli paket hosting dan domain yang ingin Anda gunakan. 2. Install website Anda. 3. Isi dan kelola kontennya. |
Walaupun cara menggunakan website terlihat simpel, mungkin Anda masih bingung harus mulai dari mana. Khususnya di tahap memilih paket hosting dan instalasi website.
Tapi Anda tak perlu khawatir, karena Anda bisa membangun website Anda tanpa perlu keahlian coding!
Lho, memang bisa?
Tentu saja! Di Niagahoster, mimpi Anda untuk memiliki website professional bisa terkabul hanya dengan beberapa klik!
Anda tinggal pilih desain dan tema websitenya di awal, cek domain yang ingin Anda pakai, dan websitenya pun siap untuk digunakan! Tentunya lengkap dengan berbagai fitur yang Anda butuhkan.
Contohnya, berikut adalah salah satu tema website yang bisa Anda pilih untuk memulai bisnis rumahan:
Lalu bagaimana dengan servernya? Santai saja, server di Niagahoster memiliki tingkat uptime 99.99%. Jadi Anda bisa tidur nyenyak karena website Anda on terus!
Tertarik? Klik tombol di bawah untuk mulai membangun website bisnis Anda sekarang juga!
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia online langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Bagaimana cara orang mengenali bisnis, tergantung pada brand identity yang Anda bangun. Simak selengkapnya tentang brand identity yang kuat, cara…
Tahukah Anda, di Indonesia belum banyak yang memiliki website portofolio desain grafis sendiri? Bagi Anda yang ingin menjadi pro dibidang…
Apakah website Anda menggunakan framework laravel dan saat ini tidak bisa diakses karena HTTP error 500? Lalu, bagaimana cara mengatasi…
Tahukah Anda kalau rata-rata sesi Googling itu perlu waktu sampai 10 menit? Bahkan, bisa lebih lama lagi kalau hasil yang…
Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia di awal tahun 2020, mulai banyak pebisnis yang beralih ke online. Tercatat di pertengahan tahun…
Jika Anda sedang belajar coding, Anda pasti sudah tak asing dengan yang namanya framework. Saat ini hampir semua framework populer,…