Mirza M. Haekal Mirza is a member of SEO Team at Niagahoster. He loves to learn something new everyday.

Marketing Campaign: Panduan Lengkap untuk Meroketkan Bisnis

12 min read

Featured Image Marketing Campaign Panduan Lengkap untuk Meroketkan Bisnis

Anda pasti tidak asing dengan slogan “Indomie… seleraku” atau “Aku dan kau, suka Dancow”? Dua iklan itu sangat membekas di ingatan walaupun sudah lama menghilang. Bahkan, Anda membaca kalimat tersebut dengan nada khasnya masing-masing seolah baru saja melihat iklannya 5 menit yang lalu.

Itulah contoh dari kekuatan marketing campaign. Menakjubkan, bukan? Apakah Anda juga tertarik untuk mengikuti jejak mereka? Anda sudah datang ke tempat yang tepat! 

Di artikel ini kami akan mengupas tuntas mengenai marketing campaign. Mulai dari pengertian, manfaat, contoh, dan tentu saja cara menerapkannya di bisnis Anda. Marketing campaign ini bisa menjadi senjata rahasia untuk meroketkan bisnis Anda, lho. Jadi, simak sampai selesai, ya!

Apa Itu Marketing Campaign?

Kampanye pemasaran atau marketing campaign adalah strategi untuk mempromosikan suatu aspek tertentu dari bisnis. Misalnya, meningkatkan brand awareness atau untuk mendapatkan feedback dari konsumen. 

Dengan kata lain, marketing campaign ini bukanlah strategi utama pemasaran suatu brand. Melainkan hanyalah bagian kecil dari strategi pemasaran secara keseluruhan. Seperti sebagai promosi menyambut event tertentu. Misalnya, event gajian di marketplace, promo menjelang hari raya, cuci gudang akhir tahun, dan semacamnya.

Umumnya, marketing campaign ini dijalankan dengan berbagai media tergantung dari tujuannya. Mulai dari email, selebaran, baliho, televisi, radio, PPC, hingga media sosial.

Baca Juga: Apa Arti Marketing

3 Manfaat Marketing Campaign

Apakah Anda masih ragu menerapkan marketing campaign untuk bisnis? Jika iya, mungkin tiga manfaat marketing campaign di bawah ini bisa mengubah pikiran Anda.

1. Membuat Brand Populer

Sebelum menjalankan marketing campaign “kulit manggis kini ada ekstraknya,” apakah Anda mengenal Mastin Good? Kami yakin tidak. Namun, seketika iklan itu tayang di televisi, seluruh warga Indonesia tahu siapa itu Mastin Good dan apa produk yang ia jual.

Jadi, marketing campaign bisa meningkatkan brand awareness dan membuat bisnis Anda populer. Apalagi jika marketing campaign Anda anti-mainstream dan mempunyai slogan yang catchy. Dijamin brand Anda akan viral dalam waktu singkat selayaknya Mastin Goods.

2. Mendapatkan Leads

Apa yang terjadi jika brand Anda populer? Yup, semakin banyak orang yang tertarik pada produk yang Anda jual. 

Di dunia bisnis, orang-orang tersebut dikenal juga dengan sebutan lead. Jadi, lead adalah orang-orang yang mempunyai potensi besar untuk menjadi pelanggan ke depannya. Umumnya, mereka akan memberikan info kontaknya supaya tidak ketinggalan berita terkait brand Anda. 

Nah, info kontak ini bisa Anda gunakan untuk berbagai hal. Mulai dari menghubungi mereka, memberitahu promo yang sedang berlangsung, mempraktikan inbound marketing, dan lain sebagainya. Intinya, mendapatkan leads akan berpengaruh positif bagi brand Anda.

3. Menambah Jumlah Penjualan

Semakin banyak leads, semakin banyak pula kemungkinan konsumen yang Anda dapatkan. Efeknya, penjualan akan meningkat dan profit Anda menggunung. Bukankah ini merupakan tujuan Anda menjalankan bisnis? Untungnya, marketing campaign bisa membantu Anda mencapai tujuan tersebut dengan lebih cepat.

Cara Membuat Marketing Campaign yang Sukses

Kami akan membagi cara membuat marketing campaign ini menjadi empat tahap: perencanaan, penerapan, mendapatkan konsumen, dan analisis. Supaya marketing campaign bisa sukses, kami sarankan Anda mengikuti semua poin dengan runtut.

Merencanakan Marketing Campaign

Tahap pertama ini adalah tahap terpenting. Sebab, di tahap inilah Anda juga bisa mendapatkan gambaran langkah apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan marketing campaign yang sudah berjalan. 

1. Apa Tujuan Anda?

Sebelum memulai marketing campaign, Anda harus bertanya kepada diri sendiri terlebih dahulu: “Kenapa menjalankan kampanye ini? Apakah campaign ini akan mendukung tujuan atau target bisnis?” Sebab,tujuan yang jelas akan memudahkan langkah Anda ke depannya.

Jika Anda kesulitan menentukan tujuan marketing campaign, mungkin beberapa contoh ini bisa membantu:

  • Mempromosikan produk atau jasa baru
  • Meningkatkan brand awareness
  • Mendapatkan feedback dari konsumen
  • Meningkatkan pendapatan
  • Mengumpulkan UGC
  • Meningatkan engagement
  • Mengiklankan event yang akan datang

Setelah Anda menentukan tujuan marketing campaign, sekarang saatnya untuk mengubah tujuan tersebut menjadi lebih spesifik. Untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan formula bernama SMART.

SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Attainable, Relevant, and Timely. Dengan kata lain, tujuan Anda haruslah spesifik (S), bisa diukur (M), bisa dicapai (A), relevan (R), dan mempunyai jangka waktu (T).

Misalnya, alih-alih hanya “mengumpulkan user generated content (UGC) dari pelanggan,” dengan SMART tujuan tersebut berubah menjadi: “mengumpulkan UGC dari 50 pelanggan melalui hashtag khusus di Twitter dengan tema Liburan Akhir Tahun From Home sampai tanggal 31 Januari 2021.”

Jadi, tujuannya spesifik (mengumpulkan UGC), bisa diukur (50 pelanggan), bisa dicapai (melalui hashtag khusus di Twitter), relevan (liburan akhir tahun), dan berjangka waktu (31 Januari 2021).

Memang tak mudah membuat tujuan dengan SMART. Namun, langkah ini sangat penting karena jika tak tahu tujuan pastinya, bagaimana tahu jalan yang harus diambil? Jadi, luangkan waktu Anda untuk memikirkan tujuan ini baik-baik, ya!

2. Bagaimana Anda Mengukur Hasil Marketing Campaign?

Jawaban dari pertanyaan ini akan berbeda-beda tergantung tujuan marketing campaign Anda. 

Bisa saja jawaban Anda, “jumlah retweet di Twitter,” “jumlah pembelian produk baru,” “jumlah subscribers di YouTube,” “jumlah conversion rate” atau bahkan keempat-empatnya sekaligus. 

Oleh karena itu, berikut beberapa contoh metrik untuk mengukur marketing campaign Anda:

  • Mempromosikan produk atau jasa baru: jumlah pre-order, pembelian, atau CTR
  • Meningkatkan brand awareness: jumlah followers di media sosial, jumlah trafik website sebulannya, jumlah diliput oleh situs berita,  
  • Mendapatkan feedback dari konsumen: jumlah mention di media sosial, jumlah partisipan survey, jumlah review konsumen
  • Meningkatkan pendapatan: jumlah conversion rate, leads, penjualan
  • Mengumpulkan User Generated Content: jumlah followers, jumlah partisipan di media sosial
  • Mengingatkan engagement: jumlah komentar di di blog, jumlah share artikel, share media sosial, jumlah like video, jumlah interaksi lewat private message di media sosial
  • Mengiklankan event yang akan datang: jumlah booking, tiket terjual, mention media sosial, ulasan di situs berita

Apabila Anda ingin menjalankan marketing campaign di beberapa tempat sekaligus. Misalnya di media sosial, webinar, dan email. Sebaiknya metrik yang Anda gunakan juga berbeda-beda. Sebab, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya, beda tempat, beda juga cara kerjanya.

Jadi, misalnya Anda menjalankan marketing campaign UGC seperti contoh di atas (di media sosial, blog, dan email. Nah, berarti metrik yang Anda gunakan untuk media sosial adalah jumlah like, komentar, dan followers. Sedangkan untuk blog adalah jumlah pengunjung atau share. Dan untuk email adalah cara meningkatkan open rate email.

3. Siapa Target Audiens Anda?

Pesan yang akan disampaikan dari marketing campaign bisa jauh berbeda tergantung dari target audiens Anda. Kan kurang pas kalau tujuan marketing campaign untuk meningkatkan followers di Instagram, tapi target audiens Anda justru pengguna LinkedIn. 

Oleh karena itu, Anda harus selaraskan tujuan marketing campaign dengan target audiens. Jadi, mengambil contoh di atas, untuk meningkatkan followers di Instagram berarti Anda juga harus mentarget pengguna Instagram. Bukannya pengguna LinkedIn yang jauh berbeda.

Setelah itu, pahami target audiens Anda lebih jauh. Lakukan riset mendalam setidaknya untuk beberapa hal di bawah ini:

  • Apa hal umum yang menarik bagi mereka? Misalnya, genre film apa yang suka mereka tonton.
  • Di mana tempat nongkrong online mereka? Apakah di Instagram, Facebook, atau forum online?
  • Konten jenis apa yang mereka sukai? Apakah jenis konten langsung ke intinya, konten cerita, atau justru konten yang lucu?
  • Apa masalah mereka yang bisa diatasi oleh brand Anda? Apakah Anda menawarkan solusi yang tak dimiliki brand lain?

Semakin Anda memahami target audiens, semakin besar pula kemungkinan marketing campaign akan sukses. Sebab, marketing Anda akan tepat sasaran dan tidak disampaikan ke orang yang keliru. 

Maka dari itu, kami juga sarankan Anda untuk membuat Buyer Persona yang panduannya bisa dibaca di → Apa itu Buyer Persona? Mengapa Penting untuk Kesuksesan Bisnis?

4. Bagaimana Cara Membuat Konsep Marketing Campaign?

Dalam membuat konsep marketing campaign, Anda harus siap untuk bekerjasama dengan tim lain. Jadi, campaign ini bukan semata-mata proyek tim marketing semata. Tapi, kerjasama antar divisi di seluruh lini bisnis Anda.

Contohnya seperti ini:

  • Bertanya ke tim produk untuk mengetahui dengan detail fitur dan kelebihan produk yang hendak dipasarkan.
  • Bekerja sama dengan tim sales untuk proses pembelian dan pembayaran.
  • Meminta tim konten untuk menulis artikel yang berhubungan dengan campaign.
  • Memberi tahu CS tentang campaign yang dijalankan. Jadi, CS bisa menjawab dengan lengkap jika ada konsumen yang bertanya.
  • Meminta tim media sosial untuk membuat poster dan menyebarkan info ke followers.
  • Dan lain sebagainya.

Memang mengkonsep marketing campaign ini memang membutuhkan waktu yang lama karena Anda membuatnya dari nol. Jadi, sebagai alternatifnya, Anda juga bisa menggunakan jasa pihak ketiga seperti agensi atau freelancer di beberapa bagian. Misalnya, pada bagian desain dan konten jika Anda kurang pengalaman di bidang ini. 

Menerapkan Marketing Campaign

ilustrasi menjalankan marketing campaign

Tahap ini berkaitan dengan audiens Anda. Terutama mengenai apa dan kapan audiens akan melihat campaign Anda.

5. Bagaimana Anda Menjangkau Audiens?

Media yang Anda pilih bisa menjadi penentu antara marketing campaign yang sukses dan yang tidak. Jangan sampai Anda memilih media yang tidak terdapat target audiens sama sekali atau tak ada hubungannya dengan brand Anda.

Oleh karena itu, langkah pertama adalah dengan melihat media apa saja yang biasanya Anda gunakan untuk promosi. Lalu, cari tahu dua atau tiga media yang punya performa terbaik. Nah, itulah media-media yang sebaiknya Anda pilih untuk menjalankan marketing campaign.

Memaksimalkan Media Sosial untuk Bisnis Online

Sebab, Anda sudah paham mekanisme kerja media tersebut dan penggunanya juga tak asing lagi dengan brand Anda. Namun, ada satu hal yang perlu Anda ingat: walaupun memiliki performa baik, tapi tak semua media cocok dengan marketing campaign yang akan dijalankan. Kenapa? Kami berikan contoh.

Misalnya, Anda ingin mengumpulkan UGC video lucu konsumen dalam menggunakan produk Anda. Nah, campaign ini lebih cocok dijalankan di Instagram dibanding LinkedIn. Alasannya simpel: LinkedIn adalah media sosial untuk profesional yang serius. Bukannya media sosial untuk berbagi video lucu selayaknya Instagram. Dengan kata lain, beda target audiens nya.

Intinya adalah, pilihlah media dengan performa baik dan cocok dengan marketing campaign yang ingin Anda jalankan. Hindari media yang belum pernah dijamah karena Anda belum familiar dengan mekanismenya dan kemungkinan besar penggunanya juga masih asing dengan brand Anda.

6. Bagaimana dan Kapan Anda Menjalankan Marketing Campaign?

Marketing campaign itu berkaitan erat dengan timing. Timing yang tidak tepat akan membuat marketing campaign Anda tak digubris oleh publik. 

Misalnya, Anda menjalankan kampanye untuk mempromosikan paket travel baru ke New Zealand. Namun ternyata, sedang ada pandemi global yang melarang orang-orang untuk bepergian. Bisa-bisa kampanye Anda malah dihujat oleh netizen.

Jadi, buatlah marketing campaign dengan melihat kondisi yang ada di Indonesia. Dengan begini, Anda bisa tahu apakah ini merupakan saat yang tepat untuk menjalankan marketing campaign atau tidak.

Untungnya, Anda bisa menggunakan Google Trends untuk membantu mengetahui topik apa yang sedang hangat dibicarakan. Anda bisa membaca panduan lengkapnya di → 7 Cara Menggunakan Google Trends 

Selain itu, perhatikan dua hal ini saat hendak merilis kampanye di media yang Anda pilih:

  • Setiap Media Memiliki Jam Sibuknya Sendiri
    Jika Anda ingin marketing campaign dilihat oleh banyak orang, perhatikan jam sibuk di media yang dipilih. Sebab, bisa saja website Anda paling banyak pengunjung di hari jumat pukul tujuh malam. Namun ternyata, akun Instagram Anda paling banyak mendapatkan likes dan komentar di hari sabtu pukul 10 pagi.

    Melihat hal tersebut, sebaiknya Anda tidak merilis kampanye di semua media pada waktu bersamaan. Kecuali, jika media yang Anda pilih semuanya sibuk di waktu yang sama atau berdekatan. 
  • Beda Target Audiens, Beda Juga Jam Sibuknya
    Tak semua jenis orang akan mengakses suatu media di waktu yang bersamaan. Misalnya, follower Instagram Anda yang berumur 30-an tahun umumnya jarang membuka Instagram di hari dan jam kerja. Berkebalikan dengan anak sekolah atau mahasiswa, misalnya.

    Jadi, perhatikan juga kapan target audiens kampanye Anda mengakses media tersebut agar tak salah sasaran. Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu dan melihat analytics di website atau di masing-masing media sosial.

Mendapatkan Konsumen Lewat Marketing Campaign

Setelah kampanye Anda menjangkau target audiens, sekarang pertanyaannya adalah: bagaimana mengubah mereka menjadi konsumen? Nah, itulah yang akan kami bahas di tahap ini.

7. Bagaimana Membuat Konsumen Mau Melakukan Sesuatu?

Buat apa kampanye dilihat banyak orang, tapi tak ada yang melakukan apa yang Anda inginkan? Misalnya, postingan pengumuman produk baru Anda di Instagram mendapatkan banyak likes. Tapi sayangnya, jumlah pembelian produknya tak sampai setengah dari jumlah likes tadi. Sedih kan kalau begini?

Nah, untuk menghindari hal tersebut, ada tiga hal yang bisa Anda coba:

  • Calls-to-Action (CTA)
    Bisa dikatakan, CTA adalah meminta langsung kepada konsumen Anda untuk melakukan sesuatu. CTA ini umumnya berbentuk tulisan atau teks dengan nada mengajak. Misalnya, “beli sekarang!” atau “masukkan email Anda di kotak di bawah ini!”

    Nah, untuk membuat CTA yang menarik di marketing campaign, Anda juga harus memasukkan manfaat yang akan didapatkan konsumen. Contoh kampanye UGC di atas akan terasa kurang menarik jika Anda hanya menuliskan, “post gambar Anda menggunakan produk terbaru kami dengan hashtag #anyargres”.

    Bandingkan jika Anda menuliskannya seperti ini: “Post gambar Anda menggunakan produk terbaru kami dengan hashtag #anyargres! Jika beruntung, foto Anda akan kami regram minggu depan dan berkesempatan mendapat voucher diskon hingga 50% untuk pembelian selanjutnya!”

    Jika Anda di posisi konsumen, lebih menarik yang mana antara dua CTA di atas? Pasti yang bawah, bukan? Nah, jadi pastikan Anda membuat CTA yang tak hanya menyuruh, tapi juga memberi tahu manfaat apa yang akan didapat konsumen.
  • Landing Page
    Secara umum, landing page adalah halaman website yang didesain khusus untuk mendukung strategi pemasaran Anda. 

    Di marketing campaign, Anda bisa membuat landing page yang berisi semua informasi terkait dan manfaat yang didapat konsumen jika mengikutinya. Dengan landing page ini, marketing campaign Anda seolah punya “rumah” yang bisa dikunjungi oleh konsumen. 

    Berniat membuat landing page untuk marketing campaign Anda? Ikuti saja panduan lengkapnya di → Cara Membuat Landing Page di WordPress (Mudah, Cepat, dan Efektif)
  • Lead Form

    Seperti namanya, lead form adalah form khusus yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait pengunjung. Dengan mengisi form ini, pengunjung akan berubah status menjadi leads yang berpotensi naik pangkat menjadi konsumen di kemudian hari.

    Satu hal yang harus Anda ingat adalah: tak semua marketing campaign cocok menggunakan lead form—seperti contoh UGC di atas. Namun, lead forms sangat berguna jika kampanye Anda tentang pre-order produk atau menyuruh konsumen untuk mendownload sesuatu.

    Lead form ini bisa membuat Anda mengenal pengunjung website dengan lebih dekat. Bahkan, data yang didapatkan bisa Anda manfaatkan untuk meningkatkan penjualan atau menjadi sumber analisis bagi marketing campaign selanjutnya. 

    Untuk membuat lead form, Anda bisa menggunakan Contact Form 7, WPForm, atau Google Form.

Oh ya, tergantung dari jenis kampanyenya, Anda juga bisa menggabungkan tiga cara di atas, lho. Misalnya, lead form di landing page, atau CTA yang meminta pengunjung untuk mengisi lead form. 

Baca juga: 7+ Contoh Landing Page Menarik untuk Website Anda

Contohnya bisa Anda lihat pada landing page ebook Nauto di bawah ini. Setiap pengunjung harus mengisi form terlebih dahulu sebelum bisa download ebook gratisnya.

contoh marketing campaign dengan lead form

8. Bagaimana Cara Mengetahui Kesuksesan Marketing Campaign Anda?

Metrik yang Anda awasi di marketing campaign itu tergantung dari jenis kampanye yang dijalankan, media yang dipilih, dan tujuan marketing campaign. Jadi, poin nomor delapan ini hanya berusaha memberikan Anda gambaran umumnya saja.

  • Metrik Email: Click-through rate, bounce rate, conversion rate 
  • Metrik Berbayar Media Sosial: Click-through rate, conversion rate, biaya per klik, biaya per konversi
  • Metrik Organik Media Sosial: engagement pasif (like dan share), engagement aktif (komentar), follow, click-through rate
  • Metrik Lead/Penawaran Konten: opt-in rate, biaya per opt-in, open rate email lanjutan, conversion rate opt-in
  • Display Ads: biaya per seribu impressions, click-through rate, conversion rate, biaya per konversi
  • Metrik SEO/Konten: Click-through rate, bounce rate, waktu yang dihabiskan di satu halaman, jarak scroll, conversion rate

Baca juga: Cara Menggunakan Google Analytics (Panduan Lengkap)

Sekilas mungkin ada banyak metrik yang harus diawasi. Namun, dengan angka-angka di atas, Anda bisa mendapatkan gambaran jelas mengenai performa marketing campaign dan langkah apa untuk memperbaikinya.

Menganalisa Marketing Campaign yang Dijalankan

Di tahap ini Anda akan menganalisis data yang bisa memberikan informasi tentang audiens, media yang digunakan, dan budget yang dihabiskan. Semua data tersebut akan berguna bagi bisnis Anda secara keseluruhan. Terutama dalam memberikan Anda gambaran tentang marketing campaign selanjutnya.

9. Bagaimana Anda Tahu Marketing Campaign Sukses?

Jawabannya tergantung dari arti “sukses” menurut Anda. 

Umumnya, marketing campaign dihitung sukses saat tujuan SMART yang Anda atur di awal telah tercapai. Namun, kampanye juga bisa dianggap sukses karena return on investment alias balik modal. Atau bisa juga karena terdapat peningkatan pendapatan walaupun hanya setengah dari target awal.

Semua tergantung dari Anda. Jadi, tak usah berkecil hati atau merasa gagal total apabila tujuan SMART tidak tercapai. Mungkin saja target audiens tidak tepat, salah timing, atau media yang tak sesuai. Tapi setidaknya Anda mendapatkan data berharga yang bisa Anda manfaatkan dengan cara di bawah ini.

10. Bagaimana Memanfaatkan Data yang Didapatkan?

Tahap terakhir ini bisa dikatakan merupakan tahap terpenting untuk kemajuan bisnis Anda ke depannya. Sebab, data yang didapatkan dari marketing campaign itu sangatlah berharga apabila Anda bisa memanfaatkannya. Berikut beberapa contohnya:

  • Mengukur tingkat kesuksesan kampanye. Seperti berapa jumlah pembelian, jumlah pengunjung website per bulannnya, dan jumlah kenaikan followers media sosial.  
  • Mengenal audiens lebih dekat. Misalnya, mulai dari konten jenis apa yang paling mereka sukai, jam berapa aktif di media sosial, hingga tema produk yang paling diminati. 
  • Menilai metode marketing yang dijalankan. Bagian apa yang perlu diperbaiki lagi? Di bagian mana Anda bisa lebih menghemat pengeluaran? Dan lain sebagainya

Masih bingung? Baik, kami berikan contoh pemanfaatan data dengan kampanye UGC di atas. Jadi, Selain gambar yang bisa dijadikan konten untuk promosi produk, UGC juga memberikan data lainnya, lho. 

Mulai dari informasi jumlah impressions, rata-rata umur audiens Anda, mayoritas tinggal dimana, kapan dan seberapa sering mereka posting di Instagram, hingga gender mereka.

Nah, semua data tersebut bisa Anda jadikan patokan saat akan meluncurkan marketing campaign selanjutnya. Plus, bisa juga untuk bahan pertimbangan saat membuat strategi marketing bisnis secara keseluruhan. Sangat berguna, bukan?

Contoh Marketing Campaign Paling Memorable Sejagat

Setelah Anda mempelajari teori tentang marketing campaign, berikut kami berikan contoh praktiknya. Di bawah ini adalah beberapa brand yang berhasil menciptakan marketing campaign luar biasa dan memorable:

1. Shot on iPhone oleh Apple

https://www.youtube.com/watch?v=zgJMrgDABAY

Apple memang juaranya kalau masalah promosi. Namun, “Shot on iPhone” ini pantas masuk ke tiga besar iklan terbaik mereka. Kenapa demikian?

Sekilas, marketing campaign ini terlihat sebagai UGC pada umumnya di mana para pengguna iPhone diharuskan mengirim hasil fotonya dengan hashtag tertentu. Namun, perbedaannya terletak pada betapa seriusnya Apple dalam UGC ini.

Sebagai permulaan, iklan “Shot on iPhone” yang juga tampil di TV ini dibintangi oleh artis-artis kelas dunia seperti Lady Gaga dan Selena Gomez. Hal yang normal untuk brand sebesar Apple. Namun ternyata, iklan sekeren itu sepenuhnya diambil oleh kamera iPhone, lho! Jadi, Apple mempromosikan kampanye UGC dengan UGC miliknya sendiri.

Selain itu, Apple juga merekrut 11 fotografer profesional kenamaan dari berbagai belahan dunia yang bertindak sebagai juri. Tak berhenti sampai di sana, 10 foto pemenangnya akan ditampilkan di papan iklan kota-kota besar, di berbagai toko Apple, serta di semua media promosi online mereka. Wow!

2. Dumb Ways to Die oleh Metro Trains

Kami yakin Anda pasti tidak asing dengan video atau lagu di atas. Namun, tahukah Anda kisah dibalik video itu? Ternyata, video itu dibuat untuk marketing campaign yang bertujuan mengirim satu pesan sederhana: berhati-hati lah kalau di dekat rel kereta.

Video animasi tersebut menunjukkan beberapa contoh kematian karena kecerobohan yang seharusnya bisa dihindari jika berhati-hati. Termasuk karena keteledoran di sekitar rel kereta api padahal sudah ada peringatan tertulis di sekitarnya. Semuanya disampaikan oleh karakter yang imut.

Video tersebut langsung viral di seluruh dunia dan sudah ditonton hingga 188 juta orang sejak 2012. Efeknya juga tak main-main, lho. Metro Train mengatakan kalau marketing campaign ini berhasil mengurangi kecelakaan “hampir ditabrak” hingga 30%.

3. Beberapa Iklan di Indonesia

Rata-rata, marketing campaign yang viral di Indonesia itu karena mempunyai slogan atau catchphrase yang unik. Sebut saja, “Apapun makannya, minumnya teh botol Sosro”, “orang pintar, minum Tolak Angin,” hingga “Susu saya susu Bendera.”

Beberapa contoh iklan di atas konsepnya simpel dan bertujuan untuk mengenalkan produk tanpa basa basi. Mereka juga tak dibintangi oleh artis kenamaan dunia, animasi yang bagus atau punya sinematografi yang keren. 

Namun, mereka menjadi contoh marketing campaign yang sukses karena berhasil membekas di hati penonton melalui slogan uniknya. Efeknya, setiap orang yang hafal slogan tersebut pasti juga mengenal produk yang diiklankan.

Rencanakan Marketing Campaign Anda Sekarang!

Memang, merencanakan dan menjalankan marketing campaign adalah hal yang tidak mudah. Namun, jika Anda mau meluangkan waktu, marketing campaign bisa menjadi senjata rahasia untuk meroketkan bisnis, lho. Apalagi jika Anda ingin tampil berbeda di antara kompetitor yang semakin hari semakin bertambah saja.

Apakah Anda masih bingung ingin memulai marketing campaign apa? Tak perlu bingung! Untuk permulaan, mungkin Anda bisa pertimbangkan hal apa yang sekiranya akan disukai oleh audiens. Apakah itu UGC dan regram? Apakah iklan dalam bentuk meme? Atau kartun lucu? Atau yang lainnya? Mulai kenali audiens Anda lebih dekat dan ide marketing campaign akan muncul dengan sendirinya.

Oh ya, marketing campaign saja tak cukup untuk memasarkan brand Anda secara keseluruhan, lho! Setidaknya, ada 13 hal yang sebaiknya Anda lakukan agar bisnis bisa menjangkau target pasar lebih luas. Apa saja itu? Anda bisa menemukannya di artikel → 11+ Strategi Pemasaran Efektif untuk Bisnis Anda

Selain itu, jangan lupa juga untuk menerapkan digital marketing, ya! Anda bisa membaca panduan lengkap digital marketing dari A-Z di ebook gratis di bawah ini.

banner panduan digital marketing

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa klik tombol subscribe untuk mendapatkan tips dan trik dunia bisnis seperti ini langsung ke email Anda. Selamat menerapkan marketing campaign dan semoga sukses, ya!

Mirza M. Haekal Mirza is a member of SEO Team at Niagahoster. He loves to learn something new everyday.