Pernahkah Anda mengecek kecepatan website Anda? Jika belum, segeralah memeriksanya. Jangan sampai jumlah pengunjung menurun karena loading website terlalu lama.
“Nah, bagaimana kalau website saya ternyata memang lambat?”
Jangan khawatir, ada cara untuk mempercepatnya kok. Salah satunya, dengan mengaktifkan cache menggunakan plugin WordPress.
Mungkin Anda langsung bertanya: “Plugin cache apa yang sebaiknya digunakan ya? Pilihannya kan banyak?”
Nah, untuk memudahkan Anda memilih, di artikel ini kami membahas empat plugin cache terbaik, yaitu:
Pembahasan yang kami lakukan akan meliputi sembilan aspek, yaitu:
Di bagian akhir nanti, kami akan memberikan perbandingan keempat plugin sesuai aspek yang dimiliki. Sekarang, yuk simak penjelasan lengkapnya dulu!
Ingin kendali lebih atas cache website tanpa perlu biaya langganan? WP Super Cache adalah pilihannya.
Plugin besutan Automattic (developer WordPress) ini memiliki beberapa mode caching, dapat membuat cache secara otomatis, dan memungkinkan Anda menentukan kapan cache kadaluarsa dihapus dari direktori.
WP Super Cache menawarkan tiga mode caching. Masing-masing mode memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri:
Baca Juga: Perbedaan PHP dan HTML yang Wajib Anda Ketahui
WP Super Cache memiliki cara yang canggih untuk memperbarui cache. Setiap kali Anda meng-update konten, WP Super Cache otomatis menghapus cache lama dan membuat yang baru.
Menariknya, mekanisme ini juga berjalan ketika ada pengunjung yang menambahkan komentar di konten Anda.
Cache yang kadaluarsa memang tidak langsung dihapus dari direktorinya, tapi hanya dinonaktifkan dan masuk ke direktori tersendiri. Dengan WP Super Cache, Anda bebas menentukan kapan cache kadaluarsa dihapus.
WP Super Cache mampu menyajikan cache untuk versi desktop dan mobile dari sebuah website. Ini tentu jadi sebuah keunggulan mengingat pengunjung website tidak hanya mengakses dari PC atau laptop, tapi juga smartphone dan tablet.
WP Super Cache mampu melakukan preloading dengan baik. Pada saat yang sama, plugin ini akan mengaktifkan cache kadaluarsa hingga proses preload selesai.
Namun, fitur preload WP Super Cache otomatis berjalan untuk membuat cache versi desktop saja. Untuk versi mobile, Anda perlu membuat cache secara manual.
WP Super Cache mendukung jenis kompresi GZIP. Artinya, plugin ini dapat membuat cache untuk website yang filenya sudah dikompres. Hal ini tentu penting untuk mendukung loading website yang lebih cepat.
Baca Juga: Panduan Meningkatkan Performa Website dengan GZIP Compression
Jenis website tertentu memungkinkan adanya konten personal. Misalnya, isi keranjang belanja pengunjung website ecommerce. Nah, konten seperti ini sulit dijadikan cache.
WP Super Cache termasuk salah satu plugin yang dapat melakukannya jika Anda memilih mode WP-Cache sebagai sistem cache-nya.
WP Super Cache menyediakan content delivery network (CDN) sebagai fitur untuk optimasi kecepatan.
Dengan fitur CDN, file website Anda akan diduplikasi dan disimpan di server yang ada di berbagai belahan dunia. Nantinya, pengunjung akan dilayani oleh server terdekat sehingga akses website bisa lebih cepat.
WP Super Cache itu gratis dan bisa langsung diinstal dari halaman plugin WordPress Anda.
Baca Juga: Cara Setting WP Super Cache agar Website Lebih Ngebut
Jika bersedia merogoh kocek, WP Rocket adalah plugin cache premium yang bisa jadi pilihan Anda. Sebab, fitur yang ditawarkan cukup lengkap. Mulai dari penghapusan cache kadaluarsa secara otomatis, hingga fitur optimasi agar website semakin cepat.
Sistem caching WP Rocket menggunakan rewrite rules, mirip dengan mode Expert WP Super Cache. Artinya, cache yang dihasilkan plugin ini hanya berisi HTML dan berukuran kecil.
Setiap ada cache yang kadaluarsa, WP Rocket akan memperbaruinya secara otomatis. Namun, Anda juga diberi pilihan untuk melakukannya di masing-masing halaman website secara manual.
WP Rocket juga akan mengosongkan direktori cache kadaluarsa secara otomatis. Tidak perlu lagi menentukan kapan cache yang sudah kadaluarsa akan dihapus.
Seperti WP Super Cache, WP Rocket membuat dan menyajikan dua cache untuk website Anda: cache untuk versi desktop dan versi mobile.
WP Rocket memiliki kemampuan melakukan preloading. Namun, karena cache kadaluarsa langsung dihapus, proses rebuild cache tidak terjadi.
Plugin WP Rocket mendukung kompresi GZIP, sehingga Anda bisa mendapatkan cache yang lebih optimal.
Meski merupakan plugin berbayar, WP Rocket ternyata tidak dapat membuat cache untuk konten-konten personal. Oleh karena itu, plugin cache ini tidak cocok untuk aplikasi web atau website e-commerce.
Ada banyak fitur optimasi kecepatan yang ditawarkan WP Rocket. Berikut ini beberapa di antaranya:
Baca Juga: 11+ Tips Mempercepat WordPress untuk Website Toko Online
WP Rocket tersedia dalam tiga versi, yaitu:
Secara default, berlaku perpanjangan otomatis untuk berlangganan ketiga versi di atas. Namun, ada juga pilihan pembaruan manual. Apabila ingin melakukan upgrade, Anda bisa melakukannya kapan pun.
Baca Juga: WP Rocket — Plugin Cache untuk Mempercepat WordPress
Anda sebenarnya tertarik dengan kemampuan WP Super Cache. Namun, ingin fitur optimasi yang lebih lengkap dan kalau bisa gratis. Kalau begitu, W3 Total Cache adalah solusinya.
W3 Total Cache menawarkan dua mode caching, yaitu:
W3 Total Cache bekerja seperti WP Super Cache. Ketika ada halaman website yang diperbarui, cache yang sudah ada otomatis dihapus. Kemudian, plugin akan membuat cache baru untuk halaman tersebut.
Anda dapat meminta W3 Total Cache untuk menghapus cache kadaluarsa sesuai jadwal yang ditentukan. Namun, yang dihapus hanya cache utama. Jika Anda mengaktifkan cache untuk konten personal, Anda harus menghapusnya secara terpisah.
W3 Total Cache tidak hanya dapat menyediakan cache versi desktop dan mobile. Plugin ini juga memanfaatkan cookies pengunjung untuk membuat cache yang lebih spesifik.
Contohnya, ketika Anda mengakses website yang menawarkan konten dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Saat memilih pengaturan bahasa Indonesia, website akan mengingatnya dalam bentuk cookies.
Nah, konten website dalam versi kedua bahasa tersebut dapat dibuatkan cache-nya oleh W3 Total Cache.
Proses preload cache W3 Total Cache sama dengan yang dilakukan WP Rocket. Plugin akan membuat cache secara otomatis tanpa adanya proses rebuild.
Sama seperti dua plugin sebelumnya, W3 Total Cache bisa membuat cache untuk website yang sudah dikompres dalam format GZIP.
Anda bisa menggunakan W3 Total Cache untuk meng-cache konten personal. Namun, Anda harus membeli versi premium-nya.
Di versi berbayarnya, plugin ini memiliki fitur “fragment caching” yang dapat bekerja bersamaan dengan sistem cache utama. Oleh karena itu, baik konten statis maupun personal website Anda dapat disediakan dalam bentuk cache.
Fitur-fitur optimasi yang dimiliki W3 Total Cache tidak kalah banyak dengan milik WP Rocket. Di antaranya adalah:
W3 Total Cache versi gratis bisa langsung Anda instal dari repository WordPress. Untuk versi premiumnya, Anda bisa membeli di website developernya seharga $99/tahun.
Baca Juga: Panduan Cara Setting W3 Total Cache
LiteSpeed Cache juga merupakan plugin cache gratis. Namun, kemampuannya jangan diremehkan, lho. Hampir semua fitur plugin yang sudah dibahas ada di LiteSpeed Cache. Ditambah lagi, adanya fitur unggulan yang bisa dimanfaatkan kalau menggunakan server LiteSpeed.
Seperti ketiga plugin sebelumnya, LiteSpeed Cache dapat menggunakan rewrite rules WordPress. Dengan demikian, cache yang dihasilkan optimal tanpa PHP.
Jika Anda menggunakan server LiteSpeed, plugin ini juga bisa sekaligus meng-cache konten personalized. Jadi, seluruh konten website akan disajikan dalam cache.
Ketika konten website di-update, LiteSpeed Cache otomatis memperbarui cache-nya. Tidak berhenti di situ, di server LiteSpeed, plugin ini akan mengelompokkan konten website berdasarkan kemiripan isinya. Saat salah satu konten diperbarui, LiteSpeed Cache juga meng-update konten lainnya yang dianggap satu kelompok.
LiteSpeed Cache memungkinkan Anda menghapus cache kadaluarsa sesuai waktu yang Anda tentukan. Bedanya, LiteSpeed menghapus cache per bagian, sehingga prosesnya tidak membebani server. Ditambah lagi, plugin akan melakukannya saat server sedang tidak sibuk.
Varian cahe yang dapat dibuat LiteSpeed Cache beragam. Selain cache untuk versi desktop dan mobile, plugin ini juga menggunakan cookies pengunjung untuk membuat versi-versi cache yang lebih spesifik.
Namun, Anda hanya bisa menikmati fitur tersebut apabila menggunakan server LiteSpeed.
Tidak seperti plugin lain, LiteSpeed Cache memiliki sistem preload yang lebih baik. Apabila halaman baru memiliki cache versi desktop, plugin ini akan membuatkan versi mobile-nya juga. Tidak hanya itu, personalisasi pengunjung yang ada di cookies pun digunakan untuk membuat versi cache lainnya.
Semua fungsi preload ini dapat Anda gunakan di server LiteSpeed saja. Namun, LiteSpeed Cache tidak melakukan proses rebuild.
LiteSpeed Cache tidak hanya mendukung format kompresi GZIP tapi juga Brotli.
LiteSpeed Cache dapat membuat cache untuk konten personal. Kemampuan ini ada berkat fitur edge side includes (ESI) milik LiteSpeed Cache, yang hanya bisa digunakan di server LiteSpeed.
Nah, bagi Anda yang paham koding, ESI dapat disesuaikan dengan widget dan shortcode WordPress menggunakan LiteSpeed API. Dengan melakukannya, kemampuan LiteSpeed Cache untuk meng-cache konten personal akan lebih baik.
LiteSpeed Cache memiliki fitur optimasi paling lengkap. Mulai dari CDN hingga HTTP/2 push. Selain itu, ada beberapa fitur tambahan, seperti:
Plugin LiteSpeed Cache itu gratis dan bisa Anda install langsung di WordPress.
Namun, ada fitur-fitur yang tersedia bagi pengguna server LiteSpeed saja. Jadi, untuk menggunakannya, Anda perlu berlangganan servernya. Ada tiga paket server LiteSpeed, yaitu:
Setelah berlangganan, Anda harus mengelola server sendiri dan ada biaya lagi untuk meminta dukungan teknis dari LiteSpeed. Jadi, bagi yang ingin murah dan praktis, bisa mempertimbangkannya lagi.
Pun demikian, tak perlu berkecil hati. Anda bisa kok menggunakan server LiteSpeed tanpa harus mengelolanya sendiri.
Caranya, pilihlah penyedia layanan hosting yang menggunakan server LiteSpeed. Contohnya, Niagahoster.
Baca Juga: Website Makin Gesit dengan LiteSpeed
Cukup panjang juga ya penjelasan plugin cache tadi? Nah, agar memudahkan Anda memilih plugin yang akan digunakan, ini dia tabel perbandingan fiturnya:
Semua plugin di atas dapat membantu mempercepat website Anda. Namun, LiteSpeed adalah yang terbaik dan paling direkomendasikan. Alasannya, sistem cache-nya lebih canggih dan fitur pendukungnya paling lengkap.
Nah, untuk mendapatkan manfaat LiteSpeed Cache yang optimal, pastikan website Anda menggunakan layanan hosting dengan LiteSpeed server.
Tahukah Anda bahwa semua paket Unlimited hosting dan Cloud hosting Niagahoster menggunakan server LiteSpeed Enterprise?
Artinya, Anda bisa memanfaatkan semua fitur yang dimiliki LiteSpeed Cache. Selain itu, tak perlu ribet install plugin manual dari WordPress. Cukup sekali klik WordPress Accelerator di panel Niagahoster, LiteSpeed Cache langsung terpasang di WordPress Anda.
Semua itu bisa Anda dapatkan hanya dengan membeli paket hosting mulai dari Rp10.000/bulan untuk Unlimited hosting dan Rp125.000/bulan untuk paket Cloud hosting.
Dengan harga tersebut, banyak manfaat yang Anda dapatkan:
Bagaimana? Siap meningkatkan kecepatan website dengan LiteSpeed Cache? Klik tombol di bawah ini untuk memilih paket hosting Anda sekarang juga!
Dapatkan beragam artikel tutorial, insight dan tips menarik seputar dunia online langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan raih kesuksesan bersama kami!
Apa kabar website Anda? Sudah aman? Pastikan keamanan website dengan cara instal SSL di hosting. Di artikel ini, Anda akan…
Membangun website e-learning tak hanya akan mempermudah proses belajar mengajar. Bahkan, bisa meningkatkan profesionalitas instansi pendidikan dan kepercayaan orang tua…
Foto bisa jadi uang? Jawabannya bisa! Caranya, Anda bisa menjual stok foto secara online. Berikut rekomendasi tempat jual foto online…
Bagaimana cara memilih payment gateway? Bagi Anda pemilik toko online, berikut rekomendasi woocommerce payment gateway terbaik untuk Anda!
Dunia digital memang terlihat baik-baik saja di permukaan. Tapi tahukah Anda? Jumlah kejahatan siber di Indonesia sedang mengalami peningkatan. Tercatat…
Hanya dengan sekali scan, calon pelanggan toko online Anda bisa langsung mengetahui informasi promosi produk dan membelinya. Praktis, kan? Itu…