Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!

Laku Pet Shop: Berawal dari Hobi Lomba Burung, Akhirnya Buka Online Pet Shop

6 min read

Laku Pet Shop

Konon, hobi main burung kerap menjadi biang permasalahan antara suami-istri. Padahal, hobi ini tidak selalu negatif lho, bahkan bisa jadi keran penghasilan seperti yang terjadi pada Laku Pet Shop.

Laku Pet Shop adalah bisnis rumahan asal Bogor yang menyediakan berbagai pakan, vitamin, dan suplemen berkualitas untuk hewan peliharaan. 

Meski terbilang pemain baru dalam dunia pet shop, bisnis rumahan ini sukses menarik banyak pelanggan setia dan reseller dari berbagai kota.

Nah, penasaran apa rahasia bisnis mereka? Mari simak cerita menariknya bersama Kusumo, marketing Laku Pet Shop.

Berbekal Pengetahuan Sebagai Pencinta Burung, Ciptakan Produk Pakan Unggulan

Logo Laku Pet Shop

Cerita Laku Pet Shop berawal dari obrolan iseng Kusumo dan lima temannya saat mengikuti lomba burung. Mereka melihat kekalahan burung kicau seringkali disebabkan pemberian pakan yang kurang tepat. 

Hal ini terutama terjadi pada pelomba burung pemula yang suka melakukan trial and error pada pakan yang diberikan. Kebiasaan ini mengakibatkan burung kicau cenderung liar, bulunya rusak, hingga ogah nyanyi

Padahal, hobi burung ini banyak yang dijadikan investasi oleh teman di komunitasnya, yaitu agar memenangkan lomba dan mendapat hadiah.

“…  Ada banyak banget dari temen kita yang beli burung dengan harga lumayan. Bahkan sampai ratusan juta, milyaran. Tapi mereka kan nggak tahu komposisi makanan yang tepat seperti apa. Padahal mereka bawa ke lomba dengan harapan akan menang dapat hadiah.”

Hal inilah yang membuat Kusumo dkk tergelitik untuk mencari formula pakan burung yang tepat. Apalagi pakan burung yang ada dianggap tidak sesuai dengan karakter burung di Indonesia. 

“Orang mikirnya produk impor itu kan bagus. Ternyata produk impor itu diformulasikannya kita nggak tahu pakai burung apa,” tutur Kusumo.

Berdasarkan pengalaman menekuni hobi mereka dan bantuan formulator pakan yang ahli, Kusumo dkk berhasil menciptakan produk pakan burung dengan formula khusus. 

Inilah awal lahirnya bisnis Laku Pet Shop. 

Untuk memasarkan produknya, Kusumo dkk menitipkan produk ke toko-toko burung dan dibantu oleh beberapa salesman. Laku Pet Shop juga mengembangkan satu toko fisik di Bandung.

Tak berhenti di situ, Kusumo dkk memperluas produknya untuk kucing dan anjing. Uniknya, seluruh pakan dan vitamin yang dibuat berasal dari bahan organik. Jadi, tetap menjamin kualitas produk pakan yang dihasilkan.

Penggunaan bahan organik menjamin kualitas produk

“Produk kita itu semuanya organik. Komposisinya itu sudah diriset sejak lama. Jadi benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan kucing, anjing, dan burung yang ada di Indonesia.”

Sayangnya, pemasaran produk Laku Pet Shop agak terhambat. Sebab, bisa dikatakan munculnya bisnis mereka bertepatan dengan adanya pandemi. 

Terkendala Pandemi, Beralih ke Bisnis Online

Kusumo mengaku, berbisnis pet shop di tengah pandemi cukup menantang. Sebab, selain perputaran uang di agen terganggu, konsumen juga lebih nyaman untuk berbelanja online.

“Kekhawatiran kita lebih ke situasi pandemi aja sih. Karena kan orang jadi terbatas gerakannya. Mereka untuk ke pet shop aja jarang, lebih suka pesen online.”

Tak ingin terjebak dalam masalah tersebut, Kusumo dkk pun mulai beralih ke bisnis online

Hal ini sebagai cara untuk terus beradaptasi dengan kebutuhan konsumen dan memberikan kemudahan dari sisi penjualan karena salesman mereka jadi tidak malu dan ribet saat berjualan.

Laku Pet Shop Mencoba Bisnis Online

“Karena sebelumnya kan kita pake salesman. Jadi benar-benar orang kita keliling-keliling cari toko. Nah sekarang mereka lebih happy aja tuh. Nggak usah malu apalagi kalo ditolak.”

Lalu, platform apa yang mereka gunakan untuk jualan, ya?

Di masa awal berbisnis online, Facebook dan marketplace menjadi tempat jualan produk Laku Pet Shop. 

Melalui Facebook, Kusumo dkk menjangkau komunitas para pencinta burung serta mulai membangun jaringan reseller. Sedangkan, marketplace difokuskan Laku Pet Shop untuk melayani transaksi.

Kini, Laku Pet Shop sudah berhasil menjual ratusan produk melalui online. Bahkan, penjualan produk mereka menjangkau ke daerah yang belum pernah menjadi sasaran promosi bisnis.

“Ada yang pesen dari Bengkulu, Palembang. Sedangkan kita nggak pernah punya afiliasi atau toko di sana. Ada yang dari Jawa juga. Kemarin aja ada yang nanyain dari Papua,” kata Kusumo sambil tertawa.

Dengan sosial media dan marketplace, Laku Pet Shop berencana terus mengembangkan usaha. Sayangnya, Kusumo dkk ternyata menjumpai kendala pada kedua platform itu. Kira-kira apa ya? Mari simak ceritanya!

Disangka Jual Satwa, Postingan Produk Diblokir Facebook

Meskipun memberikan kemudahan, platform yang digunakan Laku Pet Shop jualan online ternyata memiliki kendala. Salah satu contohnya, adanya kebijakan Facebook tentang larangan penjualan satwa.

Sebenarnya, bisnis Laku Pet Shop tidak melanggar kebijakan tersebut karena hanya menjual makanan hewan. Pun demikian, Facebook kadang menganggap bisnis pet shop sebagai animal selling.

“Jeleknya algoritma itu, misal di Facebook itu mereka melarang jual beli binatang … Kita posting barang yang ada gambar burungnya, kebetulan kemasan kita ada gambar burungnya, itu nggak mau…”

Kemasan produk sempat menjadi penyebab blokir Facebook

Sementara itu, platform marketplace dianggap kurang informatif untuk menampilkan detail informasi produk dan lebih cocok untuk melayani proses transaksi saja. Padahal, calon pelanggan membutuhkan ensiklopedia untuk mempelajari produk Laku Pet Shop dengan lengkap. 

Belum lagi, kalau info produk yang disampaikan ke calon konsumen lebih lengkap, upaya untuk mendorong pembelian pun jadi lebih mudah.

Nah, berangkat dari permasalahan itu, Kusumo dkk pun sepakat membuat website untuk menambal kekurangan Facebook dan marketplace. 

Baca Juga: Marketplace vs Toko Online: Jangan Salah Pilih ya!

Perlebar Sayap Bisnis Laku Pet Shop dengan Website

Setelah menemukan kekurangan pada marketplace dan Facebook, Kusumo dkk mulai melirik website sebagai sarana untuk memperkuat bisnis. 

Menurut Kusumo, dengan website Laku Pet Shop lebih bebas merancang toko online secara mandiri tanpa perlu tunduk pada sistem ataupun algoritma pihak ketiga.

“Itu kan rumah kita ya. Di rumah kita kan bisa berbuat apa aja, bebas. Desain website-nya dan segala macem. Untuk bikin payment system-nya mau ke marketplace atau ke mana. Kita lebih bebas tanpa takut.”

Terbukti, website Laku Pet Shop memiliki berbagai keunggulan seperti berikut.

1. Menggunakan Landing Page Sebagai Pintu Masuk Bagi Customer dan Reseller

Laku Pet Shop menyambut visitornya dengan landing page yang menarik. Di dalamnya berisi informasi utama tentang bisnis dan menu untuk ke halaman lain yang lebih khusus.

Di landing page itu juga, terpasang contact form yang digunakan sebagai strategi untuk menjaring lebih banyak potential buyer dan reseller.

“Jadi kenapa sebenarnya kita punya landing page? Maksudnya agar orang-orang ingin tahu produk kita biar lebih jelas di sana. Yang kedua, sebagai pintu masuk nih misal ada reseller-reseller yang mau join jualan produk kita.”

Landing page Laku Pet Shop

“Data itu segalanya. Jadi sebenarnya yang kita harapkan itu bisa bikin database custom dari situ. Dan yang kedua, kalo orang emang mau coba produk kita ya udah tinggal isi aja di situ.”

Di dalam bisnis, data pelanggan itu disebut dengan leads. Data inilah yang akan memudahkan bisnis untuk melakukan penawaran produk kepada calon pelanggan potensial Laku Pet Shop.

Kini, Laku Pet Shop sudah sukses membangun jaringan reseller online yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Selain itu, landing page juga memperlebar jangkauan pasar melalui Google sehingga tak hanya terpasung di platform tertentu saja.

2. Desain Website Disesuaikan dengan Target Audiens

Website Laku Pet Shop digunakan juga sebagai sarana brand engagement dengan target audiensnya. Salah satunya terkait desain dan penggunaan warna untuk bisnis petshop-nya.

Kusumo dkk sengaja memoles website Laku Pet Shop dengan warna-warna yang cenderung nabrak. Bukan tanpa alasan. Memang warna itulah yang disukai para pencinta burung sehingga lebih engaged.

Desain website Laku Pet Shop memperhatikan target audiens

“Website kita warnanya agak-agak norak tuh. Oranye terang, item kontras. Itu yang disukai pemain burung tuh kayak gitu-gitu. Coba aja liat kemasan-kemasan burung, pasti norak-norak lebay. Nggak ngikutin pakem pada umumnya. Itu tujuannya biar mereka familiar sama website-nya”.

Dalam proses membuat website itu pun, Kusumo tidak menemui kesulitan. Alasannya, dengan WordPress, cukup memilih tema yang sesuai dengan branding mereka, website sudah siap.

“Karena sekarang nggak terlalu susah ya bikin website. Kita bikin website kan udah ada template-nya, CMS-nya, pluginnya. Jadi nggak bikin website dari nol yang harus pakai bahasa pemrograman ini itu lah,” tuturnya.

3. Menyediakan Informasi Lengkap Tentang Toko dan Produk

Pada dasarnya sebuah website mampu menjalankan peran marketplace dan media sosial dalam hal promosi dan penyediaan informasi. Itulah yang dimanfaatkan oleh Kusumo.   

Di website Laku Pet Shop, berbagai informasi penting ditampilkan sebagai upaya menjaring customer ataupun reseller. Mulai dari halaman profil, produk, blog, dan lainnya.

“Nah makanya kita pakai website karena biar orang mau tahu bisa baca lengkap di situ … Bisa bikin semacam artikel di sana (website/landing page) sehingga audiens-nya bisa ter-update dengan informasi baru.”

Laku Pet Shop aktif memposting konten blog

“Jadi yang pertama adalah kita pengen woro-woro branding kita dulu, biar dikenal sama komunitas dan temen-temen. Nah makanya kita pakai website karena biar orang kalau mau tahu bisa baca lengkap di situ,” lanjut Kusumo.

Tentunya, kelebihan website ini mampu menambal kelemahan media sossial dan marketplace yang membatasi ruang informasi. Seperti jumlah karakter maksimal, penataan konten, dan banyak lagi.

4. Keamanan Lebih Ketat dengan SSL

Kusumo tahu betul bahwa website bisnis harus aman. Selain akan membuat konsumen tidak ragu untuk bertransaksi juga penting untuk menjaga kredibilitas. Nah, salah satu caranya yaitu dengan memasang sertifikat SSL untuk mengamankan website.

Laku Pet Shop menggunakan SSL untuk menjamin keamanan

SSL adalah salah satu faktor elemen trust. Kalo misalnya orang buka kan nggak enak ada tanda seru gitu. Begitu kita pasang SSL ada gemboknya, orang lebih percaya dan Google juga mengindeksnya lebih mudah. Bukan situs yang nggak ada faktor keamanannya. Ibarat punya pager, ada gemboknya.”

Keuntungan punya website yang aman bukan untuk meyakinkan pengunjung saja tapi juga menarik lebih banyak pengunjung. Alasannya, website yang memiliki sertifikat SSL lebih dipercaya Google sehingga mudah tampil di hasil pencarian. Pada akhirnya upaya SEO yang berhasil akan semakin mendatangkan traffic juga. 

Memilih Niagahoster karena Performa Baik dan Dukungan CS yang Oke

“Karena ini buat kepentingan kantor, saya pingin nyari yang stabil dan hostingnya yang di Indonesia, supaya lebih mudah customer support-nya. Kalo ada apa-apa tinggal hubungin aja,” ucap Kusumo.

Website bisnis perlu mendapat perhatian yang serius. Utamanya, agar website tersebut bisa terus online dan dapat diakses 24 jam. Itulah kenapa Kusumo dkk mencari layanan wehosting Indonesia yang performanya mumpuni.

Menggunakan layanan yang menawarkan customer support yang baik juga hal yang tidak dilupakan Kusumo dkk. Sebab, jika terjadi kendala tidak terduga pada website, harus mampu segera diselesaikan dengan cepat. 

Nah, setelah mendapat saran dari temannya yang seorang blogger dan paham website, Niagahoster akhirnya menjadi pilihan.

Membuat website di Niagahoster praktis karena sudah bundling hosting, domain, dan SSL

“Jadi untungnya sih ada Niagahoster, kan udah langsung bundling semuanya. Saya udah dapet hosting, domainnya, SSL-nya juga bisa di-setting dari sana. Dan waktu itu kita memang nggak mau pusing. Udah paketin aja satu. Nggak usah pusing dengan hal-hal teknis.”

Kusumo puas dengan pilihannya menggunakan Niagahoster. Pun demikian, sempat juga ada kendala terkait pemasangan SSL setelah tiga hari coba diaktifkan. Kusumo lantas menghubungi CS Niagahoster.

“Kita chat timnya Niagahoster. Tim Niagahoster bantuin, besoknya udah terpasang. Mereka sangat helpful sih, sehari jadi,” cerita Kusumo.

Baca Juga: Mengintip Rahasia Fortinusa Dapatkan Proyek Pembuatan Web Pemerintah

Apa yang Bisa Dipelajari dari Laku Pet Shop?

Dari cerita Laku Pet Shop Anda tentu menjadi terinspirasi bahwa menekuni hobi bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Apalagi dengan kemajuan dunia online, semua orang bisa memulainya dari bisnis rumahan dulu.

Kunci sukses bisnis Laku Pet Shop bukan hanya pada kejelian menciptakan produk yang dibutuhkan konsumen, tapi juga kemampuan untuk terus beradaptasi dengan kebiasaan konsumen, terutama di masa pandemi. 

Dari yang awalnya mengandalkan penjualan offline, Laku Pet Shop mantap merambah bisnis online dan menggabungkan berbagai platform mulai media sosial, marketplace dan terutama website

Bukan sekadar website kaleng-kaleng, Laku Pet Shop ingin website bisnis mereka loading dengan cepat, aman dan mudah digunakan. Nah, pilihan mereka jatuh pada layanan hosting Niagahoster untuk membangun website tersebut.

Hosting bisnis Niagahoster

Nah, Anda berminat menjadikan hobi sebagai bisnis seperti Laku Pet Shop? Atau ingin memperkuat platform bisnis marketplace dengan website? Membuat website itu mudah dan Anda bisa melakukannya tanpa keahlian coding!

Benefita Hi! I'm an experienced tech writer passionate about making complex technology easy to understand. I hope you enjoy reading! See you on my next article!