Andriana Sari Andriana is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has been applying knowledge gained in many ways as a writer. She is often described as highly curious, critical, and creative while having a positively contagious can-do attitude at the same time.

Mengenal 5 Konsep Pemasaran dan Contohnya

8 min read

Mengenal 5 Konsep Pemasaran dan Contohnya

Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat banyak pelaku bisnis mulai mencari cara terbaik untuk mempertahankan bisnisnya. Salah satunya adalah dengan menggunakan konsep pemasaran.

Dengan memahami apa itu konsep pemasaran, Anda dapat menentukan strategi bisnis yang sesuai dengan produk dan layanan perusahaan. Hal ini dapat membantu Anda untuk mendapatkan hasil penjualan yang maksimal.

Namun, sebenarnya apa itu konsep pemasaran? Nah, untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang hal tersebut, simak artikel berikut, ya!

Pengertian Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah konsep yang digunakan untuk memaksimalkan keuntungan. Caranya dengan memenuhi kebutuhan pelanggan, meningkatkan penjualan, dan mengalahkan kompetitor. Fokusnya adalah memahami kebutuhan pelanggan untuk menciptakan hubungan yang menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.

Konsep pemasaran disebut juga dengan konsep marketing. Konsep ini berbeda dengan pemasaran secara umum yang fokusnya hanyalah proses menjual barang atau jasa dengan teknik promosi yang tepat.

Selain itu, konsep pemasaran juga menggunakan data pemasaran untuk memetakan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan begitu, strategi pemasarannya bisa efektif. Misalnya, materi promosi antara pelanggan yang ingin membeli produk murah akan berbeda dengan pelanggan yang mencari kualitas produk bagus, dsb.

Baca Juga: Ingin Jadi Product Manager? Berikut Tugas dan Skill yang Harus Diketahui

3 Hal yang Perlu Dipahami dalam Konsep Pemasaran

Umumnya, sebuah perusahaan menggunakan konsep pemasaran saat menentukan poin utama yang ingin ditonjolkan ketika promosi. Namun, ada lagi konsep yang lebih dasar untuk menjawab pertanyaan yang sama.

Berikut adalah tiga hal penting yang perlu Anda pahami ketika menjalankan marketing.

  • Kebutuhan (needs). Sesuatu yang diperlukan untuk keberlangsungan kehidupan. Misal, makanan, tempat tinggal, pengembangan diri, dan keamanan. Yang paling cocok dalam konsep marketing adalah konsep pemasaran, dan konsep pemasaran sosial.
  • Keinginan (wants). Sesuatu yang diinginkan dalam hidup manusia. Adapun konsep marketing yang cocok untuk memenuhi keinginan adalah konsep penjualan.
  • Tuntutan (demands). Saat keinginan dan kebutuhan didukung dengan kemampuan, maka akan muncul tuntutan. Konsep produk adalah konsep marketing yang dapat memenuhi tuntutan pelanggan.

5 Konsep Pemasaran dan Contohnya

Terdapat lima konsep pemasaran yang ideal dan perlu diketahui para pebisnis. Berikut adalah penjelasan 5 konsep pemasaran dan contohnya:

1. Konsep Produksi

Ilustrasi produksi

Konsep produksi berasumsi jika konsumen menyukai produk yang terjangkau dan tersedia dalam jumlah banyak. Hal inilah yang menuntut manajemen lebih fokus pada proses produksi dan distribusi. Konsep ini fokus untuk meningkatkan produksi dan menghasilkan barang murah agar dapat meminimalisir biaya produksi.

Makanya, dengan konsep produksi ini, pasokan produk akan selalu tinggi dan tidak terjadi kelangkaan barang. Tujuannya sudah pasti untuk meningkatkan keuntungan bisnis. Jadi, semakin banyak produk yang diproduksi, penjualan akan semakin meningkat.

Kelebihan:

  • Baik untuk pelanggan. Produksi massal dapat menurunkan harga produk dan jasa serta membuat waktu produksi lebih efisien. Hal ini membuat pelanggan tidak perlu khawatir akan kekurangan produk.
  • Murah. Konsep produksi memastikan produk yang dicari pelanggan tersedia di pasar dengan harga yang wajar. 
  • Menarik Investor. Umumnya, konsep produksi berlaku di lingkungan pasar yang tidak kompetitif. Hal inilah yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Akibatnya, ada banyak investor yang tertarik dengan perusahaan tersebut.
  • Pemasok. Para pemasok cenderung lebih memilih menjalin hubungan dengan produsen besar. Karena menganggap pesanan yang didapat lebih konsisten. Dengan begitu, keduanya sama-sama diuntungkan dalam proses produksi.

Kekurangan:

  • Kualitas rendah. Konsep produksi lebih mengedepankan efisiensi pembuatan produk sehingga barang yang dihasilkan berkualitas rendah. Namun, pelanggan tetap membelinya karena tidak ada pilihan lain.
  • Menghindari kebutuhan pelanggan. Dalam konsep produksi, kebutuhan dan keinginan pelanggan adalah kepentingan sekunder bagi perusahaan. Hal ini karena perusahaan memproduksi produk untuk banyak orang dan tidak menargetkan segmen tertentu.
  • Tidak relevan dengan kondisi pasar sekarang. Saat ini pasar sudah sangat kompetitif. Kondisi ini mendorong Anda menerapkan strategi baru agar dapat bersaing dengan kompetitor. Melihat hal tersebut, tidak heran jika perusahaan telah beralih menggunakan konsep lain.

Contoh:

China adalah negara yang menerapkan konsep produksi. Mayoritas produk yang dibuat oleh China termasuk ke dalam kategori kebutuhan dan permintaan. Anda pasti sudah tidak asing dengan produk-produk buatan China. 

Contohnya, seperti smartphone dan aksesorisnya. Berbagai peralatan rumah tangga dan elektronik lain juga banyak yang berasal dari China.

Produk buatan China ini memang menonjolkan harga yang relatif lebih murah. Hal inilah yang membuat calon konsumen tertarik untuk membeli dan menggunakan produk mereka.

Baca Juga: AIDA: Rumus Ampuh untuk Meningkatkan Penjualan

2. Konsep Produk

Ilustrasi contoh konsep produk

Konsep produk adalah konsep di mana pelanggan lebih menyukai produk yang berkualitas, berguna, dan memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan. Konsep ini menjadi penting karena Anda harus memenuhi permintaan dan keinginan pelanggan. Caranya dengan fokus pada strategi marketing serta meningkatkan kualitas dan fitur produk.

Pada konsep produk, perusahaan bukan cuma memberi identitas pada produk, tapi juga menambahkan nilai fungsionalnya. Hal ini yang membuat pelanggan bisa merasakan manfaat dari produk tersebut.

Kelebihan:

  • Fokus pada kualitas dibanding kuantitas. Hal paling menonjol dari konsep produk adalah lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. Perusahaan benar-benar fokus untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
  • Mengembangkan rasa ingin tahu pelanggan. Dengan menciptakan dan mengembangkan rasa ingin tahu pelanggan, mereka akan membeli produk tersebut. Apalagi ditambah dengan fitur-fitur baru yang memuaskan rasa keingintahuan pelanggan.
  • Menghasilkan margin yang tinggi. Meski perusahaan menetapkan harga tinggi pada produknya, pelanggan tetap bersedia membayarnya. Hal ini dikarenakan kualitas produk sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan.

Kekurangan:

  • Kurang cocok untuk pelanggan yang sadar harga. Nyatanya, masih banyak pelanggan yang memilih produk murah dengan kualitas rendah. Kondisi ini disebabkan karena mereka lebih mementingkan harga daripada kualitas. Makanya, konsep produk hanya cocok untuk segmen konsumen tertentu.
  • Fitur tidak relevan dan tidak praktis. Kini perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk yang berbeda dan inovatif. Namun, justru banyak dari mereka yang tidak memperhatikan kegunaan dan nilai produk bagi pelanggan. Akibatnya, fitur yang diberikan tidak lagi relevan.
  • Menghindari kepentingan pelanggan. Sering kali inovasi dan fitur baru yang diciptakan perusahaan tidak ada hubungannya dengan pelanggan. Artinya, perusahaan tidak benar-benar memperhatikan kepentingan pelanggan.

Contoh:

Apple adalah salah satu perusahaan di bidang teknologi terbesar di dunia dan termasuk kategori kebutuhan dan keinginan. Berbagai produk utama Apple yang dikenal masyarakat luas adalah iPhone, TV, iPad, dan Macbook. 

Perusahaan tersebut mengikuti konsep produk dengan mengedepankan kualitas produk. Hal ini bisa terlihat dari fitur-fitur di produk Apple yang telah berhasil menjadi trendsetter teknologi untuk merek barang elektronik lainnya. Jadi, tidak heran jika harganya bisa sangat mahal.

Baca Juga: Ketahui 5 Cara Riset Produk untuk Jualan Online

3. Konsep Penjualan

Contoh promosi penjualan
12.12 Shopping day sale banner background

Konsep penjualan adalah sebuah konsep di mana pelanggan tidak akan membeli barang Anda, kecuali Anda melakukan penjualan dan promosi dalam skala besar. Konsep ini membuat para pelaku bisnis harus melakukan kegiatan promosi terus-menerus.

Anda mempunyai tugas untuk memotivasi dan membujuk pelanggan agar mau membeli produk yang ditawarkan. Konsep penjualan biasanya diterapkan pada perusahaan besar yang sering kali membuat campaign promo besar-besaran. Misalnya, iklan produk rokok atau e-commerce.

Dengan kata lain, konsep penjualan hanya fokus pada peningkatan penjualan. Tanpa peduli pelanggan membutuhkannya atau tidak. Jadi, konsep ini tidak peduli pada hubungan perusahaan dengan pelanggan.

Kelebihan:

  • Peningkatan penjualan. Konsep penjualan membantu perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan. Hal ini menjadi penting karena kini pasar semakin kompetitif. Sehingga Anda perlu mengejar pelanggan agar bisnis dapat bertahan.
  • Fokus pada penjualan dan pemasaran. Perusahaan coba untuk menargetkan penjualan dan pemasaran produk secara bersamaan. Tujuannya untuk mengubah pikiran pelanggan agar mau membeli produknya.
  • Tidak masalah dengan stok yang tidak terjual. Ide dasar dari konsep ini adalah menjual produk perusahaan tanpa memperhatikan kebutuhan pelanggan. Jadi, perusahaan tidak masalah jika ada stok produk yang tidak terjual.

Kekurangan:

  • Mengabaikan kebutuhan pelanggan. Konsep ini cenderung mengabaikan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Karena mereka hanya fokus pada penjualan produk.
  • Mengabaikan feedback pelanggan. Perusahaan tidak memperhatikan feedback dari pelanggan. Akibatnya, perusahaan tidak pernah tahu komentar negatif yang bisa berdampak buruk terhadap reputasi perusahaan.
  • Fokus pada jangka pendek. Konsep penjualan berfokus pada tujuan dan sasaran jangka pendek, yakni menghabiskan stok yang tersedia. Jadi, perusahaan tidak ada masalah dengan modal kerja dan bisa menggunakannya untuk proyek lain.

Contoh:

Shopee adalah salah satu contoh penerapan konsep penjualan. Perusahaan mereka sering melakukan iklan besar-besaran. Terutama di tanggal cantik, seperti 12.12. Iklan tersebut menjadi strategi marketing unggulan yang mampu menarik pelanggan.

Tidak hanya itu, Shopee juga sering memberikan diskon dan flash sale melalui aplikasi dan situs resminya. Selain harganya yang terjangkau, Shopee juga menyediakan voucher gratis ongkir dan cashback. Hal inilah yang membuat banyak orang tertarik membeli produk di Shopee. 

Baca Juga: 10+ Trik Psikologi Marketing untuk Meningkatkan Penjualan Anda!

4. Konsep Pemasaran

Contoh konsep pemasaran

Konsep pemasaran adalah konsep yang berorientasi pada pelanggan. Maksudnya, perusahaan akan menempatkan pelanggan pada proses pemasaran yang dilakukan. Jadi, Anda perlu membangun strategi yang dapat membuat pelanggan yakin membeli produk tersebut.

Beberapa cara yang bisa Anda terapkan dalam konsep pemasaran adalah content marketing, periklanan, periklanan, influencer marketing, dan native advertising. Bahkan Anda juga bisa mengkombinasikan beberapa strategi sekaligus untuk membangun branding ke pelanggan, di mana branding adalah identitas yang melekat kuat pada bisnis Anda.  

Tidak hanya itu, konsep pemasaran juga fokus pada segmen pasar tertentu. Karena kebutuhan setiap segmen pelanggan akan berbeda-beda. Makanya, strategi promosi yang digunakan juga berbeda.

Kelebihan:

  • Mempromosikan bisnis ke target audiens. Anda bisa mempromosikan produk ke target audiens dengan pendekatan yang spesifik. Jadi, akan lebih mudah bagi Anda dalam menjangkau audiens dan mengajak mereka membeli produk Anda.
  • Lebih memahami pelanggan. Konsep pemasaran membantu Anda untuk lebih memahami pelanggan. Hal ini karena Anda harus melakukan riset pasar terlebih dulu untuk mengetahui apa yang diinginkan pelanggan.
  • Membantu branding bisnis. Konsep pemasaran bukan sekadar melakukan promosi produk, tetapi juga untuk membangun branding. Salah satunya adalah menjalin relasi dengan pelanggan agar menjadi konsumen yang loyal. 

Kekurangan:

  • Biaya pemasaran. Umumnya biaya pemasaran yang diperlukan marketer memang cukup besar. Besarnya biaya pemasaran disebabkan karena ada banyak channel yang bisa dipakai. Misalnya, SEO, SEM, YouTube, dan Ads.  Jadi, setiap kampanye yang dibuat membutuhkan dana yang relatif banyak.
  • Membutuhkan banyak waktu dan usaha. Pelaksanaan kampanye promosi dalam skala besar membuat perusahaan perlu waktu dan usaha yang lebih. Tujuannya agar kampanye tersebut dapat berhasil dan sesuai rencana.

Contoh:

Coca-Cola atau Coke adalah brand yang menerapkan konsep pemasaran. Mereka menggunakan strategi pemasaran 4P, yaitu produk, price, promotion, dan place. Coke menerapkan strategi pemasaran produk yaitu dengan menayangkan iklan di berbagai media. 

Coke memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran utamanya. Selain itu, Coke juga menjadi sponsor pada beberapa kegiatan penting, seperti American Idol dan berbagai olimpiade. Hal inilah yang membuat Coke dapat menjangkau target pasar secara global. Makanya, orang sudah tidak asing lagi dengan brand ini.  

Baca Juga: Inilah 15+ Marketing Trends Paling Hits di Tahun 2022!

5. Konsep Pemasaran Sosial

Contoh pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial adalah salah satu konsep modern dan terbaru dalam pemasaran. Dengan menerapkan konsep ini, perusahaan dapat ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini karena konsep pemasaran sosial menempatkan kesejahteraan manusia dan keseimbangan alam di atas keuntungan jangka pendek. Perusahaan yang menjalankan konsep marketing ini akan lebih fokus ke keuntungan jangka panjang. 

Caranya, dengan memastikan produk yang dipasarkan menambah pemasukan masyarakat sekitar dan tidak membahayakan lingkungan. Sebab, ketika keduanya bermasalah maka bisnis akan berhenti beroperasi dan keuntungan tentu akan hilang.

Itu kenapa, perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini memiliki peran dan tanggung jawab dalam berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan.

Kelebihan:

  • Membantu perusahaan dalam meningkatkan branding bisnis pada produk yang ditawarkan.
  • Meningkatkan loyalitas pelanggan karena perusahaan menyediakan produk yang ramah lingkungan.
  • Berdampak pada komunitas atau lingkungan sekitar karena dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan hidup masyarakat. 

Kekurangan:

  • Segmennya lebih spesifik karena hanya pelanggan yang memiliki fokus pada isu sosial saja yang tertarik untuk membelinya.
  • Harga produk cenderung mahal karena harus menutupi biaya sosial yang mungkin tidak dikeluarkan oleh perusahaan lain.  

Contoh:

Brand The Body Shop, salah satu merk kosmetik terkenal yang menggunakan konsep pemasaran sosial. Perusahaan mereka hanya menggunakan bahan nabati untuk setiap produknya dan menentang pengujian hewan. Hal ini dilakukan karena mereka sadar akan masalah sosial dan lingkungan yang sedang dihadapi.

Selain itu, The Body Shop juga berpartisipasi aktif dalam kampanye kemanusiaan. Misalnya, mendirikan yayasan amal. Setidaknya ada tiga program yang didanai oleh Yayasan Amal The Body Shop, yaitu program perlindungan hewan, perlindungan hak asasi manusia, dan perlindungan lingkungan di seluruh dunia.

Baca Juga: Marketing Mix: Definisi, Fungsi, dan Contoh Penerapannya

Perbedaan antara Konsep Penjualan dan Konsep Pemasaran

Setelah mengetahui 5 konsep pemasaran dan contohnya, Anda juga perlu tahu lebih lanjut tentang perbedaan konsep penjualan dan konsep pemasaran. Meski sekilas terlihat sama, tapi keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, lho. 

Lalu, apa perbedaan antara konsep penjualan dan konsep pemasaran? Simak penjelasannya pada tabel di bawah ini.

Indikator PerbandinganKonsep PenjualanKonsep Pemasaran
DefinisiBerkaitan erat dengan gagasan bisnis yang menyatakan jika pelanggan dan peluang bisnis tidak dimanfaatkan, maka tidak potensi penjualan yang besar bisa hilang.Berkaitan dengan orientasi bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan dengan menjadi lebih baik dibanding kompetitor ketika memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Berkaitan denganMenarik perhatian dan minat pelanggan terhadap produk dan layananMengarahkan produk dan layanan untuk menarik pelanggan
Fokus utamaProdukKebutuhan pelanggan
Esensi utamaPerpindahan hak dan kepemilikan produkKepuasan pelanggan
Perencanaan bisnisJangka pendek Jangka panjang 
Orientasi bisnisBerorientasi pada volumeBerorientasi pada keuntungan
Strategi yang digunakanPenjualan dan promosi besar-besaranStrategi pemasaran yang terintegrasi
HargaTergantung dari biaya produksi keseluruhan.Tergantung kondisi pasar (permintaan dan penawaran).

Dari penjelasan di atas, bisa Anda ketahui bahwa perbedaan konsep penjualan dan konsep pemasaran yang paling utama terletak pada tujuannya. Konsep penjualan fokus pada strategi untuk menghasilkan penjualan sebanyak-banyaknya. Berbeda dengan konsep pemasaran yang tetap mengutamakan kebutuhan dan kepuasan pelanggan pada setiap produknya.

Baca Juga: Apa Itu Pemasaran Online? Pelajari Manfaat, Contoh, hingga Strateginya Berikut ini!

Sudah Paham Apa Itu Konsep Pemasaran, Kan?

Nah, kini Anda sudah paham tentang 5 konsep marketing dan contohnya di artikel ini. Lalu, manakah konsep pemasaran terbaik yang bisa Anda gunakan?

Jawabannya tentu tergantung dari siapa target audiens dan tujuan bisnis Anda. Oleh sebab itu, Anda perlu mengenali calon pelanggan terlebih dahulu untuk menyesuaikan penerapan konsep pemasaran yang tepat.

Konsep pemasaran akan lebih cocok diterapkan bersama digital marketing. Sebab, Anda bisa menerapkan beberapa konsep pemasaran untuk menjangkau audiens di channel yang berbeda. Nah, agar lebih paham tentang digital marketing, Anda bisa download ebook Roadmap Digital Marketing dari Niagahoster berikut secara gratis.

banner roadmap digital marketing

Andriana Sari Andriana is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has been applying knowledge gained in many ways as a writer. She is often described as highly curious, critical, and creative while having a positively contagious can-do attitude at the same time.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *