Putri Aprilia Putri is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has experience in SEO writing with business and tech topic.

Hindari Keyword Stuffing dalam Menulis Artikel SEO!

3 min read

apa itu keyword stuffing

Salah satu kesalahan terbesar saat menulis artikel SEO friendly adalah melakukan keyword stuffing. Padahal hal itu justru akan berdampak negatif terhadap ranking halaman website Anda. 

Jadi, apa itu keyword stuffing? Mengapa hal tersebut berdampak buruk terhadap ranking website? 

Tak perlu bingung. Di artikel kali ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap mengenai keyword stuffing. Kami juga akan menjelaskan secara singkat bagaimana menulis artikel yang SEO friendly. Langsung saja simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu Keyword Stuffing?

Keyword stuffing adalah memasukan kata kunci secara berlebihan atau tidak sesuai kebutuhan dalam sebuah artikel. Tujuannya adalah mencoba meningkatkan visibilitas pencarian di Google dengan kata kunci tersebut. 

Padahal, hal itu tak akan meningkatkan peringkat SEO di halaman pencarian Google. Malah, cara ini justru akan berdampak buruk terhadap SEO website Anda. Nanti kami akan bahas lebih detail dampak buruknya. Sekarang, mari bahas dulu apa itu keyword stuffing sampai tuntas.

Baca Juga: Apa itu Content Marketing?

Ada dua teknik keyword stuffing yang sering dipakai orang: 

  1. Mengulang kata kunci secara berlebihan. 
  2. Menggunakan kata kunci yang tidak relevan dengan topik halaman. 

Contoh penggunaan keyword stuffing misalnya seperti paragraf berikut ini. 

“Jika Anda mencari web hosting terbaik, tak perlu bingung mencari lagi. Kami menawarkan web hosting terbaik untuk kebutuhan bisnis Anda. Tak perlu ragukan fitur-fitur dari web hosting terbaik kami. Dengan sistem keamanan dan kapasitas server yang besar, web hosting terbaik ini sangat cocok untuk Anda. Beli web hosting terbaik dari kami, bisa gratis domain! “ 

Dalam contoh tersebut, kata kunci dalam sepenggal paragraf tersebut terlalu sering disebutkan.  Cara tersebut tidak sesuai dengan praktik keyword density yang telah dianjurkan, yaitu sekitar 0,5 hingga 3%.

Keyword density adalah persentase kata kunci yang digunakan dalam sebuah artikel. Cara menghitung persentasenya seperti ini: 

Keyword Density = Jumlah kata : jumlah kata kunci yang muncul

Pada contoh paragraf, keyword density-nya adalah 10.8%. Jauh melebihi persentase yang dianjurkan, kan?

Selain dua teknik keyword stuffing yang sebelumnya disebutkan. Ada juga cara keyword stuffing yang tidak terlihat oleh pembaca. Ini dilakukan dengan cara meletakkan keyword pada tempat tersembunyi yang tidak terlihat oleh pembaca. Misalnya, di meta tag dan atribut alt. 

Sama saja seperti kedua teknik lainnya, cara tersebut tentu saja tak bisa menipu mesin pencari meskipun tak terlihat oleh pembaca. Taktik tersebut juga hanya akan membuat ranking website Anda menurun. 

Baca juga: Strategi SEO

Mengapa Keyword Stuffing Buruk untuk SEO?

Seperti dikatakan sebelumnya, keyword stuffing hanya akan memberikan dampak buruk pada website Anda. Kenapa? Sebab, dengan keyword stuffing, website Anda akan dianggap sebagai spam oleh Google. 

Sementara itu website spam jelas tidak akan menjawab kebutuhan pengguna. Oleh sebab itu, Google bisa tak meranking website Anda atau bahkan menghapus dari SERP

Maka dari itu, konten artikel blog atau website Anda harus benar-benar ditujukan  untuk pembaca. Konten Anda harus menjawab kebutuhan mereka. 

Selain dianggap spam, keyword stuffing juga dapat membuat pengalaman pembaca jadi buruk. Pembaca Anda kemungkinan akan langsung menutup website Anda. Sehingga bounce rate Anda pun meningkat. Jadi, cara ini jelas-jelas akan merugikan Anda. 

Baca Juga: Cara Import Artikel dari Google Docs ke WordPress

3+ Cara Menggunakan Kata Kunci dengan Benar 

Setelah mengetahui dampak buruk yang terjadi dari keyword stuffing. Penting sekali Anda mengetahui bagaimana menggunakan kata kunci dengan cara yang tepat. Berikut ini empat cara menggunakan kata kunci dengan tepat untuk menaikkan ranking website Anda. 

1. Tetapkan Kata kunci Utama 

Untuk memulai membuat konten halaman web, pilih kata kunci utama yang relevan dengan konten yang ingin Anda buat. Anda juga perlu melakukan riset keyword sebelum menerapkannya dalam konten Anda. pil

Untuk melakukan riset kata kunci, Anda bisa menggunakan SEO tools untuk menemukan kata kunci terbaik. Di SEO tools, Anda dapat melihat tingkat kesulitan kata kunci, jumlah volume kata kunci, dan lain sebagainya. 

2. Gunakan Kepadatan Kata Kunci yang Sesuai

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keyword stuffing harus dihindari karena tidak sesuai dengan keyword density yang dianjurkan. Masukkanlah kata kunci secara natural. Jangan sampai keyword density Anda melebihi 2%. 

Anda tak perlu repot-repot menghitung jumlah kata kunci yang telah Anda masukkan dalam konten Anda. Anda bisa pakai WordPress SEO plugins seperti Yoast SEO. 

Plugin Yoast SEO dapat langsung memberikan memberikan laporan keyword density. Apakah kata kunci yang Anda masukkan terlalu sedikit atau terlalu banyak. 

keyword density Yoast SEO

3. Tambahkan LSI Keyword 

Cara lain untuk memberi tahu mesin pencari bahwa konten Anda relevan dengan kata kunci utama ialah menggunakan LSI (Latent Semantic Indexing) Keyword. LSI adalah kata-kata atau frasa yang dianggap relevan secara semantik. 

Kata kunci itu dapat memperbesar peluang konten Anda muncul di halaman pertama hasil pencarian. Menggunakan kata kunci ini juga dapat membantu mesin pencari mengidentifikasi konten Anda untuk menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pembaca. Jadi, peluang ranking konten Anda naik bisa semakin besar.  

Untuk penjelasan lengkap mengenai LSI silakan kunjungi artikel berikut → Apa Itu LSI Keyword dan Manfaatnya untuk SEO

4. Tempatkan Kata Kunci pada Elemen Tertentu

Memasukkan kata kunci sebenarnya tak hanya pada isi konten saja. Anda juga perlu menambahkan kata kunci pada elemen lain. Paling tidak sisipkan satu kata kunci pada: 

  • Judul konten 
  • Subjudul 
  • Tag judul 
  • Meta deskripsi
  • Alt image 
  • Paragraf pertama 
  • Paragraf akhir 

Cara ini dapat mengirimkan sinyal positif pada mesin pencari. Hal yang paling penting  untuk diperhatikan adalah memasukkan kata kunci dengan jumlah yang wajar dan natural. 

Baca juga: Cara Optimasi SEO On Page

Hindari Keyword Stuffing dan Tulis Artikel yang SEO Friendly! 

Setelah membaca artikel ini, Anda tentu tak akan menerapkan keyword stuffing, bukan? Ketika menulis artikel, jangan terlalu fokus pada hasil mesin pencari. Intinya fokuslah pada pembaca Anda. Ketika Anda fokus menulis untuk pembaca, Google akan menilai baik halaman tersebut. 

Kalau Anda ingin mengetahui cara menulis artikel yang SEO friendly, silakan baca panduan dari kami berikut ini → 17 Cara Menulis Artikel SEO Friendly

Ingat, kalau ada yang bilang memasukkan keyword sebanyak-banyaknya dapat menaikkan peringkat website Anda, itu hanyalah mitos. Sebaliknya, sisipkan kata kunci secukupnya saja. Oh iya, kami juga sudah merangkum mitos-mitos lain seputar SEO dalam bentuk ebook, loh. 

Di dalamnya, mitos seputar SEO akan dikupas tuntas secara menarik. Oh ya satu lagi, tentu saja ebook ini bisa Anda dapatkan secara gratis! 

Putri Aprilia Putri is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has experience in SEO writing with business and tech topic.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *