Putri Aprilia Putri is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has experience in SEO writing with business and tech topic.

Apa itu JavaScript? Berikut adalah Fungsi, Manfaat, dan Cara Kerjanya!

7 min read

Pengertian JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam pengembangan website, aplikasi, dan game.

Dengan menguasai bahasa pemrograman ini, Anda bisa membuat tampilan website yang menarik atau mengembangkan game online berbasis web yang populer. 

Bagaimana? Tertarik untuk mempelajari JavaScript? 

Jangan khawatir, karena di artikel ini Anda akan belajar tentang pengertian JavaScript, fungsi, kelebihan, dan juga cara kerjanya. Tanpa perlu berlama-lama, yuk simak pembahasannya! 

Apa itu Javascript?

JavaScript adalah bahasa pemrograman populer yang digunakan untuk membuat situs dengan konten website yang dinamis. Faktanya, ada lebih dari 67,7 persen developer yang menggunakan JavaScript, lho!

Konten dinamis artinya konten dapat bergerak atau berubah di depan layar tanpa perlu mereload halaman. Misalnya saja, fitur slideshow foto, gambar animasi, pengisian poling, dan lainnya.  

JavaScript sendiri sebenarnya biasanya dikolaborasikan dengan HTML dan CSS. Di mana belajar HTML adalah untuk membuat struktur website dan CSS adalah bahasa untuk merancang style halaman website. Lalu, JavaScript berperan menambahkan elemen interaktif untuk meningkatkan engagement pengguna. 

Sebagai contoh, ketika Anda memberikan like dan komentar di Twitter. Anda bisa melihat munculnya jumlah like dan komentar yang terus bertambah secara real time, tanpa direload.  

ilustrasi javascript twitter

Oya, JavaScript awalnya adalah bahasa pemrograman yang hanya bekerja dari sisi klien atau front end. Artinya proses pengolahan kode hanya akan berjalan di browser. 

Saat itu Google membuat bahasa pemrograman ini semakin populer dengan menggunakan AJAX JavaScript untuk fitur suggestion di kolom pencarian. AJAX alias Asynchronous JavaScript and XML adalah teknik pembaruan data halaman web tanpa proses reload. 

Semenjak itu, banyak developer mulai memanfaatkan bahasa pemrograman JavaScript untuk membuat website yang lebih menarik dan hidup. 

Seiring perkembangannya, JavaScript tak hanya bisa digunakan di sisi client, tetapi juga di sisi server. Eksekusi bahasa pemrograman ini di sisi server dapat dilakukan dengan memanfaatkan platform framework JavaScript seperti Node.js, React.js, dan lainnya. 

Dengan framework, banyak backend developer mulai banyak melirik bahasa pemrograman JavaScript. Sehingga lahirlah produk-produk canggih seperti aplikasi untuk mobile, website aplikasi, hingga game online.

Baca Juga: Perbedaan Java dan JavaScript

3+ Fungsi JavaScript yang Perlu Anda Ketahui! 

Fungsi JavaScript bisa dibilang cukup banyak, mulai dari membuat tampilan website jadi lebih menarik, menciptakan aplikasi mobile, mengembangkan game, hingga menjalankan web server.

Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing fungsi JavaScript yang kami sebutkan:

1. Membuat Website Lebih Menarik 

Dalam proses website development, JavaScript mampu menyulap website menjadi tampak lebih menarik dan interaktif, dengan konten-konten dinamisnya. 

Misalnya, konten yang bergerak dan memperbarui secara real-time tanpa perlu reload semua halaman website berkali-kali.  Sebagai contoh, Google Maps dengan user experience yang sangat baik. 

ilustrasi google maps niagahoster page

Ketika fitur penunjuk rute diaktifkan, Google Maps dapat terus mengupdate posisi Anda secara realtime tanpa perlu melakukan reload. Hal ini tentu tak bisa dilakukan tanpa menggunakan JavaScript. 

Nah, dengan menggunakan bahasa pemrograman ini, pengunjung tentu akan merasa nyaman berjam-jam menjelajahi website Anda, bukan? 

Baca Juga: Cara Membuat JavaScript di HTML

2. Menciptakan Aplikasi Mobile 

Fungsi JavaScript selanjutnya ialah untuk membuat aplikasi mobile. Kalau dulu aplikasi mobile hanya bisa dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java untuk Android. Sekarang, bahasa pemrograman ini sudah bisa digunakan dalam mobile API untuk membuat aplikasi mobile. 

Pun pembuatan aplikasi mobile juga semakin mudah dengan adanya framework JavaScript khusus aplikasi mobile, seperti React Native. Dengan framework ini, Anda bisa membuat aplikasi mobile untuk dua sistem operasi sekaligus, yaitu Android dan iOS. 

Baca juga: Kotlin Adalah

3. Mengembangkan Game Berbasis Web Browser 

Tak hanya membuat halaman website, JavaScript juga dapat berfungsi untuk mengembangkan game online berbasis browser.  

Untuk membuat game browser yang menarik, bahasa pemrograman JavaScript bisa dikombinasikan dengan HTML5. Beberapa game populer yang menggunakan JavaScript di antaranya Lord of Ultima dan Flappy Bird. 

Pengembangan game berbasis JavaScript ini pun didukung oleh adanya framework JavaScript khusus game, seperti Playground.js, Panda.js, dan Quintus. 

Baca juga: Front End Framework

4. Menjalankan Web Server 

Terakhir, seiring perkembangannya, bahasa pemrograman JavaScript tak hanya mampu bekerja di sisi browser saja, tetapi juga di sisi server dengan menggunakan Node.js.  

Node.js ini akan mengeksekusi kode JavaScript pada sisi server sehingga dapat menjalankan situs, aplikasi web, dan game berbasis browser. 

Node.js juga lebih mampu menangani banyak proses secara bersamaan, tanpa perlu menunggu satu proses selesai terlebih dulu. Sehingga proses bisa dilakukan lebih cepat. 

Baca juga: JQuery Adalah

Cara Kerja JavaScript yang Wajib Anda Pahami

Cara kerja JavaScript bisa dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi client dan dari sisi server. Dari sisi client, JavaScript dapat berperan dalam mengubah tampilan website. Sedangkan dari sisi server, JavaScript dapat digunakan untuk kebutuhan database.

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai cara kerja JavaScript di sisi client dan juga server:

Cara Kerja JavaScript di Sisi Client

ilustrasi perbedaan java dan javascript

Kode JavaScript dapat dibuat dalam satu halaman HTML. Jadi, ketika HTML adalah halaman yang Anda buka, kode akan berjalan secara otomatis.  

Selain itu, kode bahasa pemrograman ini juga dapat dibuat pada file terpisah dengan ekstensi .js. Kemudian file tersebut disisipkan pada kode HTML.

Nantinya kode akan ditulis dengan menggunakan tag <script> dan teks atribut JavaScript. Berikut contohnya: 

<script type = “text/javascript”>

Kemudian, agar scriptnya bisa bekerja, masukkan kode JavaScript berikut: 

</script> 

Di sisi client, proses cara kerja JavaScript sebenarnya tidak terlalu rumit. Ketika pengunjung membuka halaman website, script akan terunduh dan mulai dijalankan di browser. Jadi, prosesnya tidak dilakukan di web server.

Nah, karena bekerja dari sisi client atau browser, jika browser pengunjung tidak mendukung JavaScript, tampilan halaman website di perangkat pengunjung bisa berbeda. Pun, fungsi interaktifnya tak dapat dijalankan sebagaimana mestinya. 

Baca Juga: Custom JavaScript di WordPress

Cara Kerja JavaScript dari Sisi Server 

Nah, kalau dari sisi server, JavaScript lebih banyak digunakan untuk kebutuhan database. Cara kerjanya pun hampir sama dengan bahasa pemrograman sisi server lainnya, seperti C# atau Java. 

Namun, hal yang membedakan adalah JavaScript bekerja secara non-blocking. Artinya. Ketika program berjalan, program tersebut tak akan berhenti pada satu proses saja. Sistem akan mulai menyiapkan perintah berikutnya. 

Jika proses selanjutnya ternyata diketahui tidak memiliki output, proses tersebut bisa langsung dijalankan bersamaan dengan proses yang masih berjalan. Jadi, proses pengolahan data bisa dilakukan jauh lebih efektif. 

Sebagai contoh cara kerja ini adalah aktivitas streaming video atau embed YouTube di sebuah website. Selama video berjalan, Anda tetap bisa mengakses informasi lainnya dalam website tersebut. 

Baca juga: Java Adalah

Kelebihan Javascript yang Disenangi Banyak Developer

Selain fungsinya yang beragam, berikut ini beberapa kelebihannya yang membuatnya populer di kalangan developer: 

1, Mudah Dipahami dan Dipelajari 

Bahasa pemrograman memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Nah, JavaScript termasuk salah satu yang mudah untuk dipelajari. 

Syntax atau penulisan kodenya sangatlah ringkas sehingga gampang untuk dipahami. Coba saja bandingkan syntax untuk menampilkan Hello World dengan bahasa pemrograman lain berikut: 

Contoh Bahasa Pemrograman Javascript 

console.log('Hello World!')

Contoh Bahasa Pemrograman C++

#include <iostream>
using namespace std;
// main() is where program execution begins.
// main() is where program execution begins.
int main() {
   cout << "Hello World"; // prints Hello World
  return 0;
}

Syntax dari JavaScript jauh lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami, bukan? 

Baca juga: Belajar Python

2. Fleksibel Digunakan 

Dulu, basis bahasa pemrograman website kebanyakan menggunakan PHP. Sebab semua logika web dibuat pada sisi server. Oh ya, Anda bisa menyimak pengertian PHP agar lebih mengenal bahasa tersebut.

Namun, dengan adanya JavaScript, website bisa dibuat dari sisi client yang lebih dinamis dan interaktif. Bahkan seiring perkembangannya, bahasa pemrograman ini tidak hanya digunakan di sisi client atau browser saja. Tetapi juga di sisi server dengan adanya Node.js. 

Dengan itu, Anda bisa mengembangkan beragam software seperti server, aplikasi mobile, dan desktop, game dan juga console. 

Baca juga: JSON Adalah

3. Beban Server Lebih Ringan 

Seperti dijelaskan sebelumnya, ketika pengunjung mengakses website, script akan terunduh di perangkat klien. Script tersebut kemudian diproses di browser klien. Lalu, browser mulai menampilkan halaman website. 

Pun, proses kerjanya di sisi server dinilai sangat efisien. Sebab, cara kerjanya yang bersifat non-blocking. Artinya, prosesnya tidak akan berhenti satu proses saja. Bahkan, dapat dilakukan bersamaan, jika proses sebelumnya tidak membutuhkan output. 

Dengan kata lain, beban kerja server akan jauh lebih ringan jika menggunakan JavaScript.  

Baca juga: Apa itu DOM

4. Bisa Digunakan untuk Semua Kebutuhan 

JavaScript bisa Anda gunakan untuk berbagai kebutuhan.Tak hanya untuk front-end, bahkan Anda bisa mengelola server (backend) dengan menggunakan Node.js. 

Dengan menggunakan bahasa pemrograman ini, Anda bisa mengembangkan website lebih efisien. Sebab, Anda tak perlu repot-repot menggunakan bahasa pemrograman lainnya.  

5. Memiliki Komunitas yang Aktif

Selain mudah dipelajari dan fleksibel, Javascript juga memiliki dukungan komunitas developer yang aktif.  

Dengan adanya komunitas tersebut, Anda bisa mendapatkan bantuan dari komunitas jika mengalami kendala seperti bug saat mengembangkan aplikasi. Jadi, akan lebih mudah menemukan solusinya. 

Panduan Belajar JavaScript bagi Pemula

Berikut adalah panduan belajar JavaScript untuk pemula yang bisa Anda ikuti:

1. Kenali Aplikasi yang Dibutuhkan 

Pada bab ini, kami akan memberikan panduan singkat Javascript untuk pemula yang bisa Anda pelajari. Namun, sebelumnya Anda membutuhkan beberapa aplikasi berikut untuk mendukung Anda belajar Javascript:

  • Web browser (Google Chrome, Firefox, atau lainnya). 
  • Teks editor (Atom, Notepad, atau lainnya).
  • Web server, untuk menjalankan kode pemrograman. 

2. Pahami Aturan Penulisan Kode

Jika sudah persiapkan aplikasi di atas, selanjutnya pahami aturan penulisan kode js. Aturan penulisan ini penting Anda ketahui untuk bisa menjalankan program dengan bahasa pemrograman ini. Nah, berikut ada beberapa aturan penulisan kodenya. 

  • Penulisan dengan Embed – Penulisan dengan Embed ini memanfaatkan tag <script> untuk menyisipkan kode JavaScript ke html, tepatnya dalam tag <body> atau <head>. 
  • Eksternal Line – Jika sebelumnya penulisan disisipkan dalam HTML, di penulisan jenis ini dibuat di file terpisah yang tersimpan dalam folder web server. 
  • Case Sensitivity – Penulisannya kode juga harus memperhatikan huruf kapital dan huruf kecil. Sebab, keduanya bisa jadi merupakan variabel yang berbeda. 
  • Penulisan Karakter – Penulisan kode akan mengabaikan karakter-karakter yang menggunakan spasi, enter dan tab. Namun, akhiran setiap baris terkadang membutuhkan tanda (;) untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. 

3. Ketahui Penggunaan Variabel JavaScript 

Mengenal variabel akan membantu Anda mempelajari bahasa pemrograman. Sederhananya, variabel adalah sebuah nama yang akan mewakili sebuah nilai. Nah, variabel ini bisa diisi dengan berbagai macam nilai. 

Dalam JavaScript, membuat variabel dimulai dengan menggunakan keyword var dan diikuti nama variabel dan nilainya. Berikut adalah contoh penggunaan keyword var di JavaScript:

var title = “Belajar Javascript untuk Pemula”; 

Pada contoh di atas, kami membuat variable bernama title yang berisi nilai berupa teks “Belajar Javascript untuk Pemula”. 

Var url = “https://niagahoster.co.id”;

var visitor_count = 12345;&nbsp;

Nah, contoh di atas, kami membuat variabel url dan visitor_count dengan nilai berupa teks, dan juga number. 

Dari contoh-contoh di atas, setiap variabel akan dipisahkan dengan tanda titik koma. Penulisan nama variabel juga tidak menggunakan spasi. Jika menggunakan dua kata bisa menggunakan underscore atau huruf besar. 

Baca juga: Membuat Countdown Timer dengan JavaScript

4. Tipe data JavaScript 

Nah, setelah mengenal variabel dalam bahasa pemrograman ini, Anda juga perlu mengenal tipe data yang akan disimpan di variabel. 

Berikut adalah beberapa contoh tipe data dalam Javascript: 

  1. String atau teks 
  2. Integer atau Number berupa bilangan bulat 
  3. Float berupa bilangan pecahan 
  4. Boolean berupa (true/false) 
  5. Object berupa semua tipe data 

JavaScript ini sebenarnya bersifat dynamic typing. Artinya, Anda tak harus menuliskan tipe data saat mengisi variable seperti pada bahasa pemrograman lainnya. 

5. Operator 

Selanjutnya, Anda perlu memahami apa itu operator di JavaScript. Nah, operator di sini maksudnya adalah simbol yang dapat menghasilkan nilai baru. Berikut contoh operator yang bisa Anda gunakan di JavaScript: 

  • Operator Aritmatika – Simbol yang digunakan untuk menghitung nilai variabel angka. Terdiri dari simbol penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), pemangkatan (**), pembagian (/) 
  • Operator Penugasan – Digunakan untuk memberikan tugas pada variabel, seperti mengisi nilai variabel. Salah satu simbol penugasan yaitu (=)
  • Operator Perbandingan – Operator relasi atau perbandingan merupakan operator yang digunakan untuk membandingkan dua nilai. Nah, hasil dari perbandingan ini akan menghasilkan nilai boolean ‘true’ dan ‘false’. Simbol operator ini diantaranya, (>), (<), (>=), dan sebagainya. 
  • Operator Logika – Terakhir, operator logika. Operator ini digunakan untuk melakukan operasi terhadap nilai boolean. Simbol dari operator ini adalah logika AND (&&), logika OR (||), dan negasi (!)

Itu tadi panduan singkat belajar Javascript untuk pemula yang bisa Anda pelajari. Nah untuk lebih lengkapnya, langsung saja kunjungi artikel → Belajar Javascript.

Yuk Belajar JavaScript dan Ciptakan Website Terbaik Anda!

Selamat! Sekarang Anda sudah paham mengenai apa itu JavaScript beserta fungsi, manfaat, dan cara kerjanya.

Belajar JavaScript sebenarnya tidaklah terlalu sulit, mengingat JavaScript adalah bahasa pemrograman yang mudah untuk dipelajari. Kuncinya adalah giat mempelajari dan terus berlatih.

Kami juga telah menyediakan beberapa artikel bahasa pemrograman lainnya untuk menunjang karir Anda sebagai web developer. → Belajar Pemrograman.

Jika Anda ingin belajar bahasa pemrograman lebih mendalam langsung dari ahlinya, ikut aja Niagahoster Event. Di sana, Anda bisa belajar seputar teknologi dari narasumber yang berpengalaman di bidangnya lho! 

Tenang, semua event Niagahoster diselenggarakan gratis tis tis. Anda tinggal daftar registrasinya dan serap ilmu sebanyak-banyaknya! Selain itu pantau terus promo dan layanan hosting harga terjangkau dari kami untuk mengonlinekan project terbaru Anda.

 

Putri Aprilia Putri is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has experience in SEO writing with business and tech topic.