Mirza M. Haekal Mirza is a member of SEO Team at Niagahoster. He loves to learn something new everyday.

Internal Link: Panduan Lengkap untuk Optimasi SEO Anda [Terbaru]

5 min read

Featured Image Internal Link Panduan Lengkap untuk Optimasi SEO Anda [Terbaru]

Di berbagai artikel yang membahas strategi SEO, pasti internal link akan muncul di sana. Tak heran karena ia adalah aspek tak terpisahkan dari praktik SEO.

Namun, bagi yang baru memiliki website, istilah ini akan menimbulkan banyak tanda tanya di kepala. Inilah kenapa Anda memutuskan untuk memasukkan kata “internal link” di Google dan mengklik artikel ini, kan?

Yup, Anda sudah datang ke tempat yang tepat. Di artikel ini, semua pertanyaan Anda terkait internal link akan terjawab. Kami akan membahas dengan tuntas dari A-Z sehingga Anda tak hanya tau artinya, tapi juga cara mengoptimasinya untuk SEO.

Nah, ada beberapa langkah khusus yang harus Anda lakukan supaya bisa mendapatkan manfaat penuh dari internal link ini, yakni:

  1. Buat konten yang banyak
  2. Memasukkan kata kunci di anchor text
  3. Link ke halaman yang relevan
  4. Hindari anchor text yang sama ke dua halaman berbeda
  5. Gunakan link dofollow
  6. Link ke halaman penting di website
  7. Jangan terlalu banyak memasang internal link

Oh ya, seperti yang kami singgung di atas, internal link merupakan bagian kecil dari teknik SEO secara keseluruhan. Jadi, sebelum menerapkan cara-cara di atas, pastikan Anda untuk mempelajari apa itu SEO terlebih dahulu.

Namun, tak usah khawatir, karena kami sudah membahas seluk beluk SEO dengan lengkap dan mendalam di → Belajar SEO Terbaru untuk Pemula (Update 2022)

Seperti namanya, internal link adalah link dari satu halaman ke halaman lainnya dalam satu website yang sama. Contohnya begini:

Pada artikel Panduan Lengkap Memaksimalkan Image SEO untuk Website, langkah keempat adalah mengkompres gambar. Namun, alih-alih menuliskan cara optimasi gambar di poin tersebut, kami memasukkan link menuju artikel terpisah yang membahas cara kompres gambar dengan lengkap. Nah, link itulah yang dinamakan internal link.

contoh penerapan internal link

Nah, internal link adalah penting untuk SEO karena ia bisa membantu Google untuk mengindeks website Anda dan memahami strukturnya secara keseluruhan. 

Kalau Google lebih memahami website Anda, tentu lebih mudah untuk mendapatkan rangking teratas di hasil pencarian, bukan? (dengan catatan Anda juga sudah menerapkan teknik SEO lainnya). Begitu juga sebaliknya, jika Google bingung dengan website Anda, peluang untuk mendapatkan rangking atas juga semakin menipis

Perbedaan Internal Link dan Link Eksternal

Perbedaan internal link dan link eksternal cukup signifikan, yaitu:

1. Pengertian

Seperti yang Anda tahu, internal linking merupakan tautan yang mengarah ke halaman lain dalam website yang sama. Sebaliknya, external link adalah tautan yang mengarah ke website lain.

2. Tujuan

Tujuan internal linking adalah meningkatkan domain authority. Dengan halaman internal website yang saling berkesinambungan, menunjukkan bahwa konten tersebut punya relevansi yang kuat.

Sedangkan link eksternal untuk meningkatkan page authority. Page authority menunjukkan kualitas halaman website. Hal tersebut dibuktikan dengan konten punya rujukan atau sumber referensi yang jelas dari website eksternal.

Baca Juga: Cara Cek DA dan PA

3. Fungsi

Baik link internal dan link eksternal punya fungsinya masing-masing. Berikut fungsi link eksternal:

  • Meningkatkan spend time alias waktu yang dihabiskan oleh visitor pada website;
  • Meningkatkan page views alias jumlah halaman yang dibuka oleh visitor;
  • Mendukung SEO on-page.

Berbeda dengan internal link, link eksternal berperan untuk:

  • Meningkatkan kredibilitas halaman website;
  • Mendukung SEO on-page.

Lantas, apa bedanya optimasi SEO antara internal linking dengan link eksternal? Silakan simak pembahasan berikutnya.

4. Optimasi SEO

Sama-sama mendukung SEO on page, link internal dan link eksternal ternyata jauh berbeda.

Internal linking mendongkrak performa SEO website yang bersangkutan, melalui anchor text yang digunakan. Sebagai info, anchor text adalah teks yang sudah disematkan link tertentu.

Sedangkan link eksternal, justru membantu website rujukan Anda mendapat ranking lewat anchor text yang Anda pasang pada situs Anda.

Kabar buruknya, link eksternal juga berpotensi merebut traffic Anda. Sebab, visitor bisa jadi lebih tertarik dengan situs rujukan Anda. Oleh sebab itu, Anda harus menggunakan link eksternal dengan bijak.

Baca Juga: Belajar SEO

Berikut adalah tujuh langkah untuk mengoptimalkan internal link di website Anda supaya SEO bisa maksimal.

1. Buat Konten yang Banyak dan Saling Berhubungan

ilustrasi konten yang berhubungan

Bisa dikatakan langkah pertama ini adalah langkah terpenting. Jika Anda tidak memiliki konten, berarti tak ada internal link yang bisa dipasang. Dengan kata lain, semakin banyak konten Anda, semakin banyak pula link yang bisa dimasukkan.

Namun, jangan asal-asalan dalam membuat konten, ya! Buatlah konten yang masih saling berhubungan atau satu topik sehingga bisa dipasang internal link. Misalnya, Anda membuat konten yang membahas tips merawat kucing. Nah, kan tidak pas kalau di dalamnya dipasang link ke artikel “7+ Teknik Mengecat Tembok yang Baik dan Benar.”

Maka dari itu buatlah konten berkualitas secara rutin di website Anda. Semakin banyak halaman baru yang saling berhubungan di website Anda, semakin mudah pula memasang internal link ke depannya. 

Jika bingung ingin membuat konten apa, mungkin artikel kami ini bisa membantu Anda mencari ide untuk konten → 9 Cara Riset Keyword Akurat untuk Blog dan Website

Jangan lupa selalu buat judul artikel blog yang menarik. Sebab, judul adalah hal pertama yang orang lihat ketika mereka mencari kata kunci di mesin pencari atau di timeline media sosial. Ini akan membantu Anda mendongkrak traffic website.

2. Memasukan Kata Kunci di Anchor Text

Anda pasti sudah tak asing lagi dengan anchor text ini. Anchor text adalah potongan teks berisi link yang dapat diklik. Ia berbeda dari teks biasa dan umumnya berwarna biru.

Saat Anda menggunakan anchor text untuk internal link jangan lupa untuk memasukkan kata kunci (keyword) mengenai halaman yang ingin dituju. Dengan kata lain, hindari anchor text seperti “klik di sini,” atau “halaman ini” untuk internal link Anda.

Sebab, anchor text dengan kata kunci ini bisa membantu Google dan pengunjung untuk memahami isi dari link tersebut sebelum mereka mengkliknya. Selain itu, memasukkan kata kunci ke anchor text juga merupakan praktek terbaik yang disarankan oleh Google sendiri. 

Pasanglah internal link saat Anda merasa bahwa halaman lainnya juga relevan ke halaman tersebut. Sebab, jika tidak ada hubungannya, kemungkinan link tersebut di klik pengunjung akan sangat kecil.

Ambil contoh di artikel ini. Jika kami memasang link ke artikel “10+ Tips Merawat Server VPS Paling Mujarab,” Anda pasti tak akan mengkliknya, kan?

Nah, rendahnya klik ini menunjukkan bahwa tingkat engagement pengunjung rendah. Efeknya, Google akan menganggap kalau internal link tersebut tidak relevan dan akhirnya berdampak buruk pada SEO Anda. Jadi, pasanglah link relevan yang bisa mendorong pengunjung untuk mempelajari topik tersebut lebih jauh lagi.

4. Buat Anchor Text yang Bervariasi

Tidak semua anchor text akan sesuai dengan kalimat yang Anda tulis. Jadi, jangan saklek memasukkan anchor text yang sama di setiap kontennya. Anda bisa membuatnya lebih bervariasi agar terlihat natural.

Lagipula, anchor text yang berulang-ulang itu dianggap Google tak wajar, lho. Cara ini dianggap Google sebagai usaha untuk mencurangi algoritma. Jadi, Anda harus menghindarinya agar tidak terkena pinalti dari Google.

Untuk membuat anchor text yang baik dan benar, kami sarankan Anda membaca artikel→ Apa itu Anchor Text & Bagaimana Cara Membuatnya?

Singkatnya, link dofollow adalah jenis link yang mempersilahkan Google untuk mengikuti link tersebut. Mungkin langkah yang satu ini terlihat jelas, tapi tak sedikit orang yang justru memasang nofollow di internal link (biasanya karena kesalahan internal link plugin) sehingga Google mengabaikan link tersebut.

Maka dari itu, pastikan Anda menggunakan link dofollow di semua internal link agar Google bisa mengikuti link tersebut. Belum tahu cara membuat internal link di WordPress dengan dofollow? Tenang, kami sudah menuliskan panduannya di artikel →Cara Membuat Link Dofollow/No Follow di WordPress Anda

ilustrasi link ke halaman penting

Saat Anda memasang internal link, authority dari halaman tersebut juga dibagikan ke halaman lainnya. Semakin tinggi authority yang dibagi, semakin baik pula untuk SEO Anda. Oleh karena itu, usahakan Anda memasang link di halaman authority tinggi ke halaman lain yang ingin mendapatkan rangking.

Untuk mengetahui tingkat authority di website dengan akurat, Anda bisa menggunakan tool berbayar seperti Ahrefs atau Moz Pro. Namun, ada juga cara lain —walaupun tidak seakurat tool berbayar— yakni dengan menggunakan tool gratis seperti di website ini.

Berapa banyak internal link yang harus Anda pasang di satu halaman? Tak ada yang tahu jawaban pastinya.

Matt Cutts yang pernah bekerja di tim SEO Google selama 17 tahun menyarankan kalau internal link itu sekitar 100 link di satu halaman. Lalu, apakah memasang link yang kurang atau lebih dari 100 itu dilarang? Oh, tentu tidak. 

Matt Cutts hanya menyarankan saja, jadi jangan Anda jadikan patokan utama. Sebab, setiap halaman website mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Kadang 100 link harus dimasukkan karena memang untuk mendukung tujuan halaman tersebut.

Ambil contoh di artikel → 50 Template WordPress Gratis dan Terbaru 2022, dimana kami memberikan link ke masing-masing tema yang ada di daftar. Nah, link ke masing-masing tema ditambah dengan link-link lain yang ada di halaman itu (mulai dari header, footer, hingga menu navigasi) tentu jumlahnya lebih dari 100. 

Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, tujuan kami memberikan link adalah agar memudahkan pengunjung untuk menemukan tema yang dimaksud.

Intinya, Anda harus memperhatikan tujuan dan user experience saat memasukkan internal link. Jika dengan banyak link bisa membantu pengunjung, Anda tambahkan saja sebanyak yang diperlukan. Namun jika tidak, Anda tak perlu memasukkan internal link tersebut.

Bagaimana? Internal link tidak sesimpel yang Anda kira, bukan? Untuk mendapatkan hasil SEO yang maksimal, memang ada langkah-langkah ekstra yang harus dilakukan. Jika Anda belum menerapkan langkah-langkah optimasi internal link di atas, sebaiknya segera lakukan sekarang, ya!

Oh ya, optimasi internal link saja masih kurang jika website Anda ingin mendapatkan rangking teratas di Google, lho. Ada langkah-langkah optimasi lain yang harus Anda lakukan.

Apa saja langkah-langkah itu? Anda bisa menemukannya di ebook gratis yang bisa didownload di bawah ini:

Kami harap artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa klik tombol subscribe di bawah untuk mendapatkan tips SEO terbaru dan terlengkap langsung ke email Anda. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Mirza M. Haekal Mirza is a member of SEO Team at Niagahoster. He loves to learn something new everyday.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *