Yasin K Yasin K is a Technical Content Writer for Niagahoster Blog. Other words are unimportant things you will never need to know. Let the content speak for itself :)

Apa itu Inbound Marketing?

3 min read

Saat ini, cara melakukan pendekatan ke konsumen sudah mulai bergeser.  Jika biasanya proses pemasaran dilakukan secara agresif melalui outbond marketing, sekarang mulai banyak yang mempraktikkan inbound marketing.

Alasannya sederhana: Prinsip inbound marketing dapat membantu Anda meraih lebih banyak konsumen. Bahkan membuat mereka loyal pada bisnis Anda!

Tentunya hal tersebut bisa diraih jika Anda mampu mengeksekusi prinsipnya dengan baik.

Nah, jadi apa sih sebenarnya inbound marketing? Dan bagaimana cara menerapkan metodologi ini ke dalam bisnis Anda? Kami akan mencoba mengulasnya pada artikel ini secara lengkap!

Apa itu Inbound Marketing?

Inbound marketing adalah metode pemasaran yang bertujuan untuk membantu calon konsumen menemukan bisnis Anda. 

Lho, bukannya biasanya bisnis yang mencoba untuk mencari dan menemukan konsumen? Kenapa ini malah kebalikannya?

Ya, di situlah perbedaannya. Jika pada umumnya bisnis yang mencari konsumen. Inbound marketing mendorong bisnis agar membuat konsumen “datang sendiri”.

Nah, agar calon konsumen bisa “datang sendiri”, tentu mereka harus tertarik pada bisnis Anda, kan? Nah, itulah inti prinsip inbound marketing. Anda harus berusaha sekuat mungkin membuat bisnis Anda menarik dan dibutuhkan oleh calon konsumen.

Metodologi Inbound Marketing

Untuk mempermudah pemahaman tentang inbound marketing, mari lihat alur metodologinya:

metodologi inbound marketing

Seperti yang Anda lihat, metodologinya terdiri dari 4 tahap, yaitu:

1. Attract

Pada tahap ini, fokus utama bisnis Anda adalah menarik perhatian (attract). Karena, saat ini calon konsumen belum tahu sama sekali tentang bisnis Anda. Dan tentu, Anda harus membuat mereka tahu.

Berikut adalah beberapa praktik yang bisa Anda manfaatkan untuk menarik perhatian calon konsumen:

Ingat, menarik perhatian bukan berarti Anda menampilkan bisnis Anda beserta produknya begitu saja. Ada nilai yang mesti Anda tawarkan agar mereka tertarik.

Contohnya, jika Anda mempunyai bisnis travel, Anda dapat membuat konten yang berisi tips-tips traveling atau rekomendasi tempat wisata. Sehingga orang-orang yang tertarik dengan traveling bisa menemukan bisnis Anda lewat konten tersebut.

contoh konten artikel traveling

Apabila kontennya benar-benar bermanfaat bagi calon konsumen. Mereka dapat bergeser dari orang yang tidak mengenal brand Anda, menjadi follower brand Anda.

Baca juga: Apa itu Content Marketing?

2. Convert

Setelah berhasil mendapat follower, apakah sudah cukup? Tentu saja belum. Anda harus mengubah mereka menjadi leads, yaitu orang-orang yang berpotensi membeli.

Untuk itu, Anda perlu mendapat informasi kontak mereka. Baik berupa alamat email, nomor HP, dan sejenisnya. 

Nah, bagaimana cara melakukannya? Berikut adalah beberapa alat yang bisa digunakan untuk mengumpulkan informasi kontak:

  • Form
  • Landing page
  • Lead magnet

Mungkin Anda pernah masuk ke suatu website atau blog, lalu melihat form yang mengajak Anda untuk berlangganan ke newsletter mereka. Nah, ini adalah salah satu bentuk praktik convert.

contoh praktik convert

Atau, bisa jadi Anda pernah mengunduh suatu file atau ebook, tapi Anda harus mengisi informasi kontak dulu untuk bisa mengunduhnya.

Oke, dari sini Anda sudah bisa melihat polanya, kan?

Lalu, apa gunanya mendapat informasi kontak? Hal ini tentu penting. Karena, dengan adanya informasi kontak, Anda bisa menghubungi calon konsumen Anda secara personal. Tidak hanya untuk membangun hubungan, tapi juga menarik mereka untuk melakukan pembelian.

Baca juga: Apa Itu Landing Page? Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

3. Close

Oke, sekarang saatnya Anda mengubah calon konsumen menjadi konsumen. Bagaimana caranya?

Anda bisa memanfaatkan informasi kontak yang didapat di tahap convert. Kirimlah konten atau pesan yang dapat membuat mereka tertarik membeli.

Contohnya, sebuah bisnis travel bisa mengirim email berisi informasi bahwa calon konsumen mendapat kupon diskon tiket kereta. Ini tentu akan membuat mereka tertarik untuk memesan, bukan?

contoh praktik close di inbound marketing

Oleh karena itu, pada tahap ini Anda bisa memanfaatkan berbagai tips dan best practices cara membuat email marketing.

4. Delight

Setelah meraih pembelian, apakah alurnya sudah selesai? Tentu tidak. Anda masih harus membangun hubungan dengan konsumen yang sudah melakukan pembelian.

Kenapa ini penting untuk meningkatkan penjualan online? Karena konsumen yang melakukan pembelian adalah konsumen yang sudah jelas-jelas tertarik dengan bisnis Anda. Sehingga, mengajak mereka untuk membeli lagi tidak akan sesulit mengejar konsumen baru.

Di tahap ini, Anda masih bisa mengandalkan email marketing untuk membangun hubungan dengan mereka. Anda juga bisa mencoba membuat survey untuk memastikan kepuasan konsumen.

Baca juga: Meningkatkan Open Rate Email

Perbedaan Inbound Marketing dengan Outbound Marketing

Metode Outbound Marketing mempunyai banyak kelemahan dikarenakan masih menggunakan cara tradisional. Salah satu contohnya adalah pemasaran yang dilakukan bersifat mengganggu calon konsumen melalui media iklan, email, telepon tanpa memperhatikan kenyamanan calon konsumen.

Outbound Marketing

Outbound marketing adalah suatu teknik pemasaran yang bertujuan untuk menjangkau konsumennya dari luar (outbound). Media yang dipilih untuk melakukan pemasaran adalah TV, telepon atau iklan.

Teknik pemasaran seperti ini memiliki 3 kelemahan.

  • Tidak memperhatikan persona konsumen sehingga pemasaran yang dijalankan tidak diterima oleh orang yang tepat. Kecil kemungkinan untuk mendapatkan konsumen.
  • Pemasaran bersifat mengganggu atau cenderung memaksakan kepada calon konsumen sehingga menimbulkan efek negatif.
  • Dikarenakan pemasaran masih menggunakan media mainstream, dan yang dikeluarkan juga cenderung lebih besar.

Inbound Marketing

Teknik pemasaran ini berbanding terbalik dengan Outbound Marketing. Pemasaran dilakukan dengan cara membuat calon konsumen tertarik, Sehingga proses pemasaran berjalan tanpa adanya paksaan.

Salah satu praktik inbound Marketing yang paling umum adalah memberikan konten yang bermanfaat. Ketika calon konsumen menerima manfaatnya, tidak menutup kemungkinan calon konsumen akan tertarik dengan produk yang ditawarkan dan menjadi koncumen tetap tanpa paksaan.

Media yang pada umumnya digunakan saat mempraktiikkan inbound marketing adalah: Sosial Media, Blog, Email Marketing, Content Marketing dan lain sebagainya.

Yuk Mulai Terapkan Inbound Marketing!

Metodologi Inbound Marketing layak Anda pakai untuk memperluas pasar dan mengembangkan bisnis. Anda bisa membangun hubungan dengan konsumen melalui manfaat dan tanpa adanya paksaan.

Bagi Anda yang belum membangun blog dan ingin membuatnya, gunakan beberapa panduan yang sudah pernah kami tulis di bawah ini:

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Ingin mendapatkan informasi terbaru dari kami? Jangan lupa subscribe untuk mendapatkan notifikasi dari email.

Yasin K Yasin K is a Technical Content Writer for Niagahoster Blog. Other words are unimportant things you will never need to know. Let the content speak for itself :)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *